Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Tobi on 16 November 2017, 01:43:20 PM
-
Kita tau ajaran Buddha tidak memaksa seseorang untuk menjalani ajaran Buddha jika merasa dirinya tidak cocok. Tetapi dalam Vajrayana, apakah orang yang sudah diabhiseka boleh mengundurkan diri dalam menjalani Vajrayana jika orang tersebut mau keluar dr Vajrayana? Terima kasih
-
Kalau sudah abhisekha, artinya sudah ada guru, sudah ada samaya (sumpah)
Harusnya tidak boleh. Kalau patah, akan ada konsekuensi
Terkecuali jika guru tidak memberikan pemahaman yang benar di awal, tidak mempersiapkan murid, dan melanggar samaya guru dengan menyakiti murid; dalam hal ini, murid tidak salah, dan boleh pergi.
-
Kalau sudah abhisekha, artinya sudah ada guru, sudah ada samaya (sumpah)
Harusnya tidak boleh. Kalau patah, akan ada konsekuensi
Terkecuali jika guru tidak memberikan pemahaman yang benar di awal, tidak mempersiapkan murid, dan melanggar samaya guru dengan menyakiti murid; dalam hal ini, murid tidak salah, dan boleh pergi.
Benar.sumpah atau tekad itu yg membuat
ia lahir dan bertemu kembali dgn tantra.
Konsekuensi patah adalah pendek usia dan melanjutkan pelajaran di kehidupan mendatang.
-
Benar.sumpah atau tekad itu yg membuat
ia lahir dan bertemu kembali dgn tantra.
Konsekuensi patah adalah pendek usia dan melanjutkan pelajaran di kehidupan mendatang.
Berarti Osel umurnya bakalan pendek dong?
-
Berarti Osel umurnya bakalan pendek dong?
biasanya karma citta pemutus masak berbuah kecelakaan atau sakit keras.tantra disebut ajaran berlian.berkilau jika lulus.banyak jg yg continue di next life krn kerasnya intan berlian.
-
Gue nanya Osel, berlaku buat dia juga gak?
-
Dalai lama pernah berkata:
"Jika sains membuktikan kebenaran dan ajaran Buddha salah, maka tinggalkan Buddha, pilihlah sains"
"Agama yang terbaik itu adalah agama yang membuat kamu berpikir bijaksana dan selalu memancarkan kebaikan dari dirimu buat mahluk lain, saya tak pernah bilang ajaran Buddha yang terbaik"
Dari pernyataan Dalai Lama tsb, aneh saja jika seseorang yg sudah diabisheka dlm vajrayana tidak boleh meninggalkan ajaran vajrayana kalo misalnya merasa ada sesuatu yg benar diluar ajaran buddha. Bukankah Ajaran Buddha mengajarkan untuk tidak membabi buta dalam meyakini sesuatu. Selama tidak melakukan kejahatan seharusnya boleh mengundurkan diri klo merasa ada sesuatu yg benar diluar ajarannya, jk org yg sdh diabhiseka tsb mau mengundurkan diri
-
Dalai lama pernah berkata:
"Jika sains membuktikan kebenaran dan ajaran Buddha salah, maka tinggalkan Buddha, pilihlah sains"
"Agama yang terbaik itu adalah agama yang membuat kamu berpikir bijaksana dan selalu memancarkan kebaikan dari dirimu buat mahluk lain, saya tak pernah bilang ajaran Buddha yang terbaik"
Dari pernyataan Dalai Lama tsb, aneh saja jika seseorang yg sudah diabisheka dlm vajrayana tidak boleh meninggalkan ajaran vajrayana kalo misalnya merasa ada sesuatu yg benar diluar ajaran buddha. Bukankah Ajaran Buddha mengajarkan untuk tidak membabi buta dalam meyakini sesuatu. Selama tidak melakukan kejahatan seharusnya boleh mengundurkan diri klo merasa ada sesuatu yg benar diluar ajarannya, jk org yg sdh diabhiseka tsb mau mengundurkan diri
-
Dalai lama pernah berkata:
"Jika sains membuktikan kebenaran dan ajaran Buddha salah, maka tinggalkan Buddha, pilihlah sains"
"Agama yang terbaik itu adalah agama yang membuat kamu berpikir bijaksana dan selalu memancarkan kebaikan dari dirimu buat mahluk lain, saya tak pernah bilang ajaran Buddha yang terbaik"
Dari pernyataan Dalai Lama tsb, aneh saja jika seseorang yg sudah diabisheka dlm vajrayana tidak boleh meninggalkan ajaran vajrayana kalo misalnya merasa ada sesuatu yg benar diluar ajaran buddha. Bukankah Ajaran Buddha mengajarkan untuk tidak membabi buta dalam meyakini sesuatu. Selama tidak melakukan kejahatan seharusnya boleh mengundurkan diri klo merasa ada sesuatu yg benar diluar ajarannya, jk org yg sdh diabhiseka tsb mau mengundurkan diri