//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n  (Read 38715 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #15 on: 11 July 2009, 10:20:41 AM »
Sungguh keuntungan bagi umat Buddha. Sungguh kemajuan bagi Buddhisme jika orang yang tidak mengerti Buddha-dhamma melepaskan atribut "Buddhist" dan tidak mempermalukan ajaran Buddha lebih jauh.

Turut Berbahagia.

jadi yg tidak mengerti disuruh tutup mulut, apa gak terlalu sedikit dan pd

Yang tidak mengerti, hendaknya tanya, bukan berlagak jadi Buddha.
Jika sudah (merasa) mengerti, hendaknya berusaha menunjukkan perilaku dan kebijaksanaan yang sesuai dengan ajaran Buddha-Dhamma, bukan mempermalukan Buddha-Dhamma.

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #16 on: 11 July 2009, 10:24:38 AM »
Praktisi Transcendental meditation Masuk kr****n (Heinrich Mueller)

Kisah pengalamanku mengenal Yesus Kristus
Kesaksian Heinrich Mueller dari Jerman

........

Berhubung semakin hari semakin depresif, maka saya mencoba mempelajari Mythology of Hinduism dan beberapa waktu kemudian mempratekkan transcendental meditation. Kemudian (mulai usia 23 tahun) juga mempelajari Zen-Buddhism, saya tertarik akan filosofi tersebut dan membaca para Canon dari Zen-Buddhism. Bagavagitha mendidik saya yoga dan banyak meditasi. Lewat ilmu filsafat tersebut (yang berasal dari Asia), maka minat saya kemudian menjurus untuk mengenal cara hidup dan akhlak istiadat-nya berbagai bangsa di negara-negara berkembang. Disamping saya mempelajari sejarah dan kebudayaan China (sebab terkesan akan filosofi-nya Konghucu), saya ikut international pen pal club dan berkoresponden dengan banyak org diseluruh dunia (khususnya Asia) dan salah satu pen friend saya adalah isteri saya sekarang ini.

Juli 1976 saya berminat mengunjungi Borobudur (maksudnya untuk meditasi bersama-sama dengan penganut2 Zen-Buddhism lainnya). Ke Indonesia itu bagiku adalah pertama kalinya berlibur overseas (padahal sebetulnya saya amat takut naik pesawat).
......

Dengan rasa syukur saya bisa menyaksikan betapa agung kasih Kristus lewat Pengajaran Mempelai. Setiapkali kami mendengar/menerima Firman, nikah kami semakin disucikan dan lebih disatukan. Kasih saya terhadap isteri saya semakin besar, sebab saya alami dan rasakan Kasih Kristus sebagai Mempelai pria begitu besar terhadap sidang mempelai-Nya. Dan kami sangat berterima kasih pada Tuhan bila kami sampai hari ini tetap di bawah penggembalaan Firman Mempelai. Kami berdoa suatu waktu menjadi satu tubuh dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluyah!
ternyata udah ada toh :))
cuma bisa ketawa aja =))
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #17 on: 11 July 2009, 10:36:28 AM »
Dengan adanya kesaksian seperti ini, maka sebetulnya menguntungkan Buddha-Dhamma juga.
Dalam Upali Sutta (Majjhima Nikaya, 56), bisa dilihat perilaku Buddha dibandingkan aliran lain ketika ada orang (terkenal) yang pindah/masuk ke alirannya.

Aliran lain menggembar-gemborkan, memasang berita heboh bahwa seorang (terkenal) telah pindah ke alirannya.
Ajaran Buddha tidak demikian, bahkan menyuruh orang menyelidiki dulu kebenarannya sebelum memeluk ajaran Buddha.

Aliran lain ketika ada orang (terkenal) pindah/masuk ajarannya, maka menuntut kontribusi diberikan hanya bagi alirannya. (Dalam hal ini kita lihat membesar-besarkan agamanya, dan menjelekkan agama lamanya sebagai berhala.)
Ajaran Buddha tidak demikian, bahkan menyuruh orang tetap menghormati dan tetap memberikan kontribusi bagi penganut ajaran lamanya.

Sebagai umat Buddha, seharusnya semakin bangga dengan ajaran Buddha.


Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #18 on: 11 July 2009, 10:42:31 AM »
^
^

yup.... sebenarnya kl di telusuri dr ajarannya dah kelihatan. Buddhism mengajarkan untuk menghormati ajaran/kepercayaan yg lain. ini berbeda sekali dengan ajaran/kepercayaan lainnya.

bukannya menyombongkan/mengangung2kan Buddhism, tp kenyataannya memang begitu.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #19 on: 11 July 2009, 10:44:08 AM »
G cuman berpendapat hati - hati akan kesaksian palsu dari pihak gereja. Banyak seklai kesaksian palsu yang sengaja dieksploitasi untuk kepentingan mendapatkan umat. Pihak Gereja banyak sekali jaman sekarang tuh memetingkan kemajuan gereja sendiri, dengan cara -cara kotor

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #20 on: 11 July 2009, 10:47:16 AM »
^
^

yup.... sebenarnya kl di telusuri dr ajarannya dah kelihatan. Buddhism mengajarkan untuk menghormati ajaran/kepercayaan yg lain. ini berbeda sekali dengan ajaran/kepercayaan lainnya.

bukannya menyombongkan/mengangung2kan Buddhism, tp kenyataannya memang begitu.

Ya, ini bukan fanatisme dan membesar-besarkan, tetapi memang kenyataannya ajaran Buddha mengajarkan demikian.

Jadi biarlah yang cocok menghormati ajaran lain, memeluk ajaran Buddha.
Sebaliknya, biarlah yang cocok menjelek-jelekkan ajaran lain, memeluk ajaran yang sesuai.


Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #21 on: 11 July 2009, 10:48:29 AM »
 [at] purnama

IMO sih, biarin aja.. sesukanya mereka aja.
toh mereka sendiri yg memberitakan kebaikan, tetapi mereka sendiri juga yg mencoreng kebaikan mereka sendiri.
itu kl mereka sadar atas tindakan mereka sendiri.

jadi kita nonton aja :))
« Last Edit: 11 July 2009, 10:50:21 AM by wen78 »
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #22 on: 11 July 2009, 11:19:04 AM »
Ini sama seperti di MLM  kisah 1 orang sukses suaranya bisa sampai seluruh penjuru dunia...tapi mereka yg banyak gagalnya tidak terdengar gaungnya karena mungkin malu akan kegagalannya atau tidak digembar-gemborkan.

Biarlah mereka promosi atau menjelek-jelekan agama lain. Berlian memang sedikit, pasir banyak tak terhitung. Tinggal kita mau jadi pasir apa berlian.  _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #23 on: 11 July 2009, 11:31:18 AM »
               wang seperti yg diceritakan diatas bukanlah praktisi buddhis yg sejati,praktisi buddhis yg sejati tidaklah membakar kertas2 dan berlebihan menyembah dewa.
                memang kesembuhan orang bs juga melalui banyak media,tergantung jodoh juga
hanya saja umat kr****n memang sangat lihai dalam propaganda sehingga beberapa kejadian kecil saja akan diekpos besar2an.
                 banyak kejadian dimana orang juga disembuhkan secara islam,hindu dll.semua itu sama saja dan dalam pandangan buddhis ada 2 kemunkinan yg 1 wang berjodoh dg pendeta yg 1 lg adalah wang berjodoh dg kr****n.

                  untuk diketahui bahwa ada puluhan ribu kasus dimana orang sakit dibawa ke pendeta dan tidak sembuh tetapi dibawa ke ahli nujum lalu sembuh.dan tidak diekpose
bahkan ada banyak pendeta yg biasa menyembuhkan orang lain atas nama kristus lalu giliran dia kena guna2 kristus juga tidak bisa berbuat apa2 untuk menolongnya.

                    saya akan kagum jika pendeta itu mampu mengobati orang dg rekor 100% sembuh dan membuat RS tutup.

                   menurut buddhis semua disebabkan karma orang itu sendiri dan keahlian si penyembuh untuk mengkondisikannya serta jodoh pasien dg penyembuh.

                   

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #24 on: 11 July 2009, 11:44:06 AM »
gua lg nungguin apakah ada yg judulnya....
"KESAKSIAN “Zen (salah satu aliran Buddhist) “ MASUK kr****n" :))

lg penasaran kira2 pake alasan apa yg bakal dipake... dr sisi mana yg akan diserang :))
Praktisi Transcendental meditation Masuk kr****n (Heinrich Mueller)

Kisah pengalamanku mengenal Yesus Kristus
Kesaksian Heinrich Mueller dari Jerman

Kepada Tuhan kita Yesus Kristus saya sangat berterima kasih karena saya telah menerima KASIH anugerahNya yang amat besar dimana saya bisa datang kepadaNya dan hingga saat ini lewat Pengajaran Mempelai boleh mengikuti jejakNya. Saya berbahagia menyaksikan kisah pengalaman sebenarnya "bagaimana saya mengenal Tuhan"

Juni 1952 saya dilahirkan sebagai putera sulung (juga putera tunggal) dari keluarga yang tidak percaya Tuhan. Opa dan ayah saya selain pejabat-pejabat politikus, juga atheis, sedangkan ibu saya hanya kr****n (Protestan) KTP saja. Orang tua saya mengunjungi gereja hanya pada hari waktu pernikahan mereka diteguhkan di gereja.

November 1956 lahir adik saya (perempuan). Berhubung premature birth, ia sakit berat, sehingga mulai sejak bayi sampai meninggal (usia 23 tahun) ia cacat (tubuh dan otak lumpuh dan tidak bisa bicara). Keadaan itu sangat membebankan orang tua saya, dengan jerih payah mereka membesarkan dan melayani adik saya. Beban tersebut. Membuat kepahitan hati mereka kepada Tuhan semakin besar dan selain itu juga menekan batin saya, sebab teman2 (semasa kanak-kanak) mengejek saya dan mentertawakan adik saya, sehingga sewaktu kecil saya kehilangan rasa harga diri dan merasa minder.

Pengalaman yang pahit itu adalah jamahan pertama dari Tuhan mengajarku untuk rendah hati. Waktu usia kira-kira 11 tahun saya sering bertanya pada diriku, untuk apa manusia ini diciptakan? Pertanyaan ini terus menyibukkan pikiranku, saya ingin tahu makna dari kehidupan. Semasa remaja saya mencari the truth (KEBENARAN) secara intensif dan mencoba menemukan jawabannya di Ideology of Socialism, sehingga dengan demikian saya (usia 16–20 tahun) terjun dibidang politik, bahkan aktif, ayah saya berkenan dan bangga dengan aktivitasi itu.

Tapi kemudian ketika melihat betapa kotornya politik itu (korupsi dan ambisi), maka saya tinggalkan aktivitasi politik dan usaha mencari Kebenaran di Psychology dan Psychoanalysis (usia 20–22 tahun). Saya membaca bermacam-macam buku serta mencoba self-analysis karena self-knowledge itu terus mengajukan pertanyaan pada diriku, siapa sebenarnya diriku ini dan apa arti kehidupan ? Saya tidak menemukan jawabannya, bahkan sebaliknya, para ilmu pengetahuan tersebut semakin mengacaukan jiwa dan rohku sehingga saya memperoleh depresi.

Berhubung semakin hari semakin depresif, maka saya mencoba mempelajari Mythology of Hinduism dan beberapa waktu kemudian mempratekkan transcendental meditation. Kemudian (mulai usia 23 tahun) juga mempelajari Zen-Buddhism, saya tertarik akan filosofi tersebut dan membaca para Canon dari Zen-Buddhism. Bagavagitha mendidik saya yoga dan banyak meditasi. Lewat ilmu filsafat tersebut (yang berasal dari Asia), maka minat saya kemudian menjurus untuk mengenal cara hidup dan akhlak istiadat-nya berbagai bangsa di negara-negara berkembang. Disamping saya mempelajari sejarah dan kebudayaan China (sebab terkesan akan filosofi-nya Konghucu), saya ikut international pen pal club dan berkoresponden dengan banyak org diseluruh dunia (khususnya Asia) dan salah satu pen friend saya adalah isteri saya sekarang ini.

Juli 1976 saya berminat mengunjungi Borobudur (maksudnya untuk meditasi bersama-sama dengan penganut2 Zen-Buddhism lainnya). Ke Indonesia itu bagiku adalah pertama kalinya berlibur overseas (padahal sebetulnya saya amat takut naik pesawat).

Ketika saya mengunjungi Surabaya dan berkenalan dengan Lanny, hilanglah minat saya pergi ke Borobudur. Dia mengundang saya untuk mengunjungi kebaktian di gerejanya, saya ikuti ajakannya, sebab terus terang saya ingin berada didekat sisinya, tetapi sebetulnya dalam hati saya berkata, apa yang saya bisa terima dari gereja di negara berkembang, apalagi negara Islam, sedangkan saya kan berasal dari negara asli kr****n (member of the Reformed Church). Yah waktu itu pemikiranku sombong....

Tapi waktu pertama kali masuk gereja Lemah Putro (setelah bertahun-tahun tidak mengunjungi gereja berhubung kecewa dengan gereja-gereja di Jerman), saya merasa bahwa kebaktian tersebut amat berbeda dengan kebaktian-kebaktian yang saya alami/ikuti di gereja-gereja di Jerman. Terutama saya menjadi amat terkesan akan FIRMAN yang dikhotbahkan oleh Pastor In Juwono, alm. (diterjemahkan oleh Lanny). Pada hari minggu itu, selesainya Firman disampaikan, ada kesempatan untuk ber-damai satu dengan yang lain. Memandang "adegan perdamaian" itu (banyak yang menangis tersedu-sedu), saya merasa heran tetapi sekaligus terkesan dan kagum, karena damai itulah yang sebenarnya saya cari ber-tahun-tahun.

Selama 6 minggu di Surabaya saya mengikuti kebaktian-kebaktian dan membuat appointments dengan Pastor In Juwono dan dalam percakapan-percakapan itu (Pastor Harry Lumare sebagai penterjemah), saya berusaha mengemukakan pengetahuan-pengetahuan philosophy, tetapi herannya saya tidak menemukan argumen untuk bisa mengalahkan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Pastor In Ju-wono.

Kemudian saya juga utarakan ingin menikahi Lanny dan beliau menasehatkan agar kami berdoa apa itu kehendak Tuhan atau tidak. Agustus 1976 saya pulang Jerman dan rencana kembali ke Surabaya Oktober 1977 untuk menikah. Selama perpisahan itu calon isteri saya bergumul berdoa (Om Yo kemudian cerita bahwa beliau juga berdoa 3x spesial/ khusus untuk rencana pernikahan kami itu), sedangkan saya di Jerman tetap melanjutkan transcendental meditation tanpa setahu Lanny.

Oktober 1977 ketika tiba saatnya untuk ke Surabaya, saya tiba-tiba sakit keras, kulit saya menjadi biru semua, sesak napas dan jantung rasa sakit. Saya tidak bisa makan dan menjadi kurus dan depresif, sehingga rencana ke Surabaya untuk pernikahan terpaksa ditunda. Semua dokter dan internist bingung sebab mereka tidak bisa menemukan penyebab penyakitnya, saya menjadi putus asa. Dalam keadaan menderita itu saya menjerit dan berkata "Tuhan, kalau memang Engkau benar-benar ada, tolong saya, bila saya sehat kembali, saya akan mengiring Engkau".

Kemudian saya mencari Alkitab saya (hadiah dari gereja Protestan untuk hari confirmation saya waktu usia 14 tahun) dan waktu spontan membukanya, saya menemu- kan Yesaya 41: 10–14. Yang Tuhan sabdakan pada Yakub ini menghibur dan menusuk hatiku, ayat-ayat itu suara Tuhan yang langsung ditujukan pada saya dan selanjutnya waktu saya membaca Yesaya 43: 1–7 saya merasa benar-benar Tuhan yang bersabda pada saya dan saat itu rasa sakit saya itu langsung berkurang banyak.

Tetapi waktu itu saya belum rela melepaskan transcendental meditation. Anehnya kalau saya melakukan meditasi, rasa sakit dan depresif kambuh, tapi bila saya membaca Alkitab dan berdoa, semuanya itu hilang. Kemudian saya sadar bahwa meditasi itu tidak bisa menghibur dan menyembuhkan saya. Tapi karena masih kepala batu, maka saya mencoba membuat compromise dengan Tuhan dan berdoa "Tuhan, kalau Pastor yang di Surabaya itu (Om Juwono) bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya akan ajukan padanya, maka saya berjanji akan melepaskan meditasi ini dan mengiring Engkau!"

April 1978 saya ke Surabaya. Waktu bertemu dengan Pastor Juwono, saya mengajukan banyak pertanyaan tentang problema/situasi kehidupan yang rumit dan juga tentang beberapa ayat di Alkitab. Semua pertanyaan saya terjawab (Pastor H.Lumare sebagai penterjemah) dan saya merasa jawaban-jawaban yang diberikan beliau bijaksana, tetapi sangat berbeda dengan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Pastor-Pastor lainnya di Jerman. Itu sebabnya saya kemudian bertanya "Kalau saya menanyakan tentang suatu ayat di Alkitab, mengapa pendapat dan keterangan dari para Pastor (gembala-gembala sidang) kok berbeda satu dengan yang lain ? Pastor A menjelaskan begini, Pastor B menerangkan begitu dan Pastor C berpendapat lain. Lalu siapa yang saya bisa percaya ? Dan bagaimana saya bisa tahu bahwa penjelasan (misalnya) Pastor B itulah yang benar ?"

Kemudian Pastor In Juwono menunjukkan II Petrus 1 : 20-21 pada saya serta berkata "oleh sebab seluruh Alkitab dari Roh Suci, maka hanyalah hamba-hamba Tuhan yang memiliki Roh Suci dan dipenuhkan olehNya yang mampu menjelaskan ayat-ayat di Akitab yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sebab pembukaan Firman datang dari Roh Suci". Waktu saya membaca ayat itu serta mendengar keterangan tersebut, maka hati saya merasa puas. Oleh sebab semua pertanyaan saya dijawab oleh Tuhan lewat hambaNya Rev. Juwono, maka saya mengambil keputusan menepati janjiku pada Tuhan, yaitu mengiring Dia dan meninggalkan/melepaskan semua ilmu filsafat dan meditasi.

Selain itu Pastor Juwono menjelaskan arti Baptisan Air, yang membuat saya sadar bahwa baptisan air yang saya terima ketika saya masih bayi itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Tuhan memberikan saya pengertian bahwa "bersedia mengiring Dia" berarti bersedia dibaptis seperti Yesus dibaptis. Pastor Juwono tetapi menganjurkan agar saya jangan tergesa-gesa minta dibaptis melainkan terlebih dulu merenungkan arti baptisan air tersebut.

Dua minggu kemudian saya menerima baptisan air. Firman Tuhan pada hari pemberkatan nikah kami di Surabaya (di Gereja Johor 47) adalah Efesus 5 : 22 –30. Pada saat-saat sebelum kami saling menukar cincin, pastor Juwono berkata "Cincin ini tidak punya (tidak ada) permulaan dan akhir-nya, seperti halnya Kasih Tuhan. Kasih Tuhan harus merupakan kasih kalian di kehidupan nikah, sebab di kehidupan nikah nanti pasti kalian mengalami kesukaran dan problem. Dan bila pertengkaran terjadi, masing-masing baca Efesus 5 yang tadi disampaikan, sembahyang dan masing-masing menyadari dimana dan bagaimana posisi (peranan) suami dan isteri dihadapan Tuhan supaya terjadi perdamaian. Perhatikan, Kasih Yesus Kristus harus menjadi pengemudi kehidupan nikah".

Kata-kata itu sangat menusuk hatiku dan tertanam di hati saya dan benar-benar menjadi pertolongan untuk kehidupan nikah kami, sebab pada tahun-tahun pertama kehidupan nikah kami sering terjadi kesalahpahaman bahkan pertengkaran yang disebabkan karena perbedaan kebudayaan dan mental. Tetapi nasehat-nasehat Tuhan lewat Pastor Juwono selalu terngiang di telinga-hati kami, sehingga bila kesalahpahaman dan pertengkaran terjadi, Firman Tuhan di Efesus 5 menyadarkan posisi kami masing-masing dihadapan Tuhan.

Mei 1981 kami mengunjungi Bride Tidings International yang diselenggarakan di Jakarta, Malang dan Surabaya. Kami menyaksikan mujizat-mujizat Tuhan lewat Pengajaran Mempelai, yaitu kehidupan-kehidupan nikah yang sudah ber-tahun-tahun hancur disatukan kembali. Mujizat-mujizat itu sangat menggugah hati kami berdua sehingga nikah kami juga memperoleh koreksi-koreksi dan berkat-berkat.

Tujuh tahun kemudian, Oktober 1988 kami diundang oleh Pastor Juwono untuk menghadiri BTFI di Surabaya (adalah pertemuan kami terakhir kalinya dengan Pastor In Juwono). Saya masih ingat betul tema yang disampaikan adalah Wahyu 3 : 14 – 22. Firman Tuhan amat menusuk hatiku, sebab keadaan sidang Laodikia itu tepat mengena “situasi ke rohanian kami” di Jerman, yaitu suam. Tuhan menganjurkan pada saya untuk membeli emas yang telah dimurnikan dalam api.

Nasehat ini terus terngiang di telinga-hatiku. Tujuh tahun kemudian, Juni 1995 ketika kami sekeluarga mengunjungi Surabaya lagi (adalah pertama kalinya kami bertemu dan berkenalan dengan Pastor Pong Dongalemba secara pribadi) saya menerima kepenuhan Roh Kudus, saya memperoleh emas yang Tuhan anjurkan! Sejak itu terjadi revolusi rohani besar dalam hidupku, saya menjadi ciptaan baru, Kasih Kristus mengubahkan sifat tabiatku, perasaanku, yah seluruh kepribadianku... Bila saya membaca Akitab atau mendengar khotbah, maka Tuhan lewat FirmanNya berbicara padaku sehingga saya mampu mengerti KehendakNya.

Dengan rasa syukur saya bisa menyaksikan betapa agung kasih Kristus lewat Pengajaran Mempelai. Setiapkali kami mendengar/menerima Firman, nikah kami semakin disucikan dan lebih disatukan. Kasih saya terhadap isteri saya semakin besar, sebab saya alami dan rasakan Kasih Kristus sebagai Mempelai pria begitu besar terhadap sidang mempelai-Nya. Dan kami sangat berterima kasih pada Tuhan bila kami sampai hari ini tetap di bawah penggembalaan Firman Mempelai. Kami berdoa suatu waktu menjadi satu tubuh dengan Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluyah!
                   bg umat buddha yg mengerti dhamma dg cukup cerita diatas biasa aja tuh tidak ada istimewanya.alasannya sudah saya jelaskan di threadh bawah.dalam agama buddha kita mengagumi hal2 yg jauh lbh luar biasa dr sekedar menyembuhkan penyakit raga.
                    semua kejadian diatas adalah fenomena biasa saja yg bisa dijelaskan secara dhamma.bahkan dhamma juga bisa menjelaskan banyak hal yg jauh lebih sulit.
                     bisa kita lihat dalam cerita bahwa si penganut zen ini tidak memahami apa2 tentang agama buddha dan meditasi zen-nya mungkin keliru karena jika benar dia akan tahu bahwa sebab penyakitnya adalah karena karma buruknya sendiri dan akan mempunyai kebijaksanaan yg cukup untuk menghadapinya.

                       kesembuhan secara cara kr****n biasanya adalah karena kekuatan keyakinan dan tekad.kekuatan itu mengkondidikan karma baiknya untuk berbuah lebih cepat guna memotong jalannya karma buruk dia,atau biasanya adalah karena kekuatan pendetanya yg menggunakan ROH KUDUS(yg sebenarnya bg yg tau adalah roh biasa aja seperti ta thung)untuk mengkondisikan si pasien agar sembuh lalu biasanya si pasien disyaratkan untuk masuk agamanya.nah umat buddha tidak pernah menolong dg harapan orang yg ditolong masuk ke agama buddha,bg kami tindakan seperti itu sangatlah rendah dan tidak punya harga diri,karena seperti yg dikatakan agama buddha bagaikan berlian yg berharga yg tidak memerlukan MARKETING agar orang menjadi tertarik.orang bijak yg tahu nilai berlian akan tertarik dg sendirinya,orang bodoh menganggap berlian seperti batu biasa saja.

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #25 on: 11 July 2009, 11:47:15 AM »
pertama-tama perlu melihat..

seorang "bule/buddhist" yg ingin kawin dgn cewek indo krstn,
pindah agama.

nah seberapa buddhist cowok tsb? soalnya kalau udah naksir
sama cewek tsb, pindah agama adalah hal sepele deh...

atau bisa juga ceweknya bilang, kalau mau sama saya,...
   ada bonusnya... sekalian masuk krstn...
   kalau gak mau silahkan manjauh.....

nah kalau ada biksu (maha tera) pindah agama krstn dan
   bukan karna mau nikah... itu barudeh... berita...

kalau cuma Budhist2 yg pingin cepat nikah pindah agama sih...
   no problem deh....

bagaimana menurut yg lain?

bhikku mahathera belum tentu teguh dalam dhamma,banyak juga yg menjadi bhikku demi mencari hidup yg enak.nah klo orang ini ditawari sesuatu yg lebih mengenakkan hidupnya,why not???

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #26 on: 14 July 2009, 10:31:13 PM »
PURA? Kertas Sembahyang? bener2 kesaksian BO DOH
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #27 on: 01 August 2009, 02:41:43 AM »
yah... cerita yang ini lagi...
wajar donk... buddhis ktp masuk K.
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #28 on: 01 August 2009, 05:57:32 PM »
Ada hubungan apa antara Wang Ching Tao dengan Wang Ching Sui? ;D
appamadena sampadetha

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: KESAKSIAN “BUDDHIST (BUDHA) “ Wang Ching Tao “ MASUK kr****n
« Reply #29 on: 01 August 2009, 11:32:03 PM »
eh..baru kusadari..ternyata lucu juga temanya
MASUK kr****n : “ TIGA PULUH SATU LAWAN SATU”
;D ;D ;D ;D ;D
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164