maka ia bukanlah Buddha mistis yang dibuat-buat,dan org yang memiliki keyakinan akan dirinya,akan terlahir di alam Sukhavati tempat diriNya masih mengajarkan Dhamma sekaligus mematangkan buah Pencerahan disana.
Menurut Abhidhamma :
Untuk terlahir di alam sudhavasa 5 setidaknya harus mencapai anagami (satu-satunya cara terlahir di alam sudhavasa 5 )
Dan mereka yg terlahir di alam itu tidak bisa kemana-mana lagi, sampai mencapai ke Buddhaan di situ.
Makanya, aliran lain menyebutnya alam para Buddha (Sukhavati). Sebenarnya itu adalah alam sudhavasa 5.
Penjelasan ini lebih masuk akal...
Anagami kan sudah tidak kembali...
Dan satu hal yang sampai sekarang masih sulit dan tidak bisa dipercaya... 'Hanya melafalkan 'Namo Amitabha' maka bisa mencapai anagami?'
Amitabha kalo masih punya tekad/keinginan apakah sudah mencapai ke-Buddha-an?
Bukankah Buddha salah satu pengertiannya adalah: lenyapnya segala keinginan/tekad?? (karenamencapai ke-Buddha-an berarti tekadnya telah purna).
Bahkan, ketika Sang Buddha mencapai pencerahan beliau tidak punya keinginan untuk mengajarkannya... Bukannya selfish (tolong yang gak mengerti dicari tahu... jangan menelan mentah2 arti kata selfish ini)... Tapi lenyapnya keinginan adalah lenyapnya keinginan... Nah, waktu itu brahmana yang menyadari hal ini segera memohon pada sang Buddha untuk mengajarkan dharma....
Dan di katakan, dalam satu masa, tidak akan terdapat dua Buddha atau lebih... Karena, kalau ada dua Buddha, ajaran siapa yang akan didengarkan? Padahal seharusnya ajaran Buddha iu seiya, sekata...
Dan ajaran Amitabha sejauh yang saya tau, masih tidak sesuai dengan ajaran Sang Buddha....
That's why, I lose faith in Amitabha... And it was said, Buddha never mentioned Amitabha.... But if any of you believe it, just do what you believe...
Buddha Sakyamuni nda pernah menyebutkan Amitabha bukan berarti Amitabha itu tidak ada (kalau referensinya kanon pali ya jelas aja nda ada).
Misal pas sd guru kita kan bilang di pasar ada macam2 sayur kayak kangkung, bayem , kol dan kacang panjang. trus di rumah ibu kita bilang, hari ini kita makan sayur, buncis. Apakah ibu kita keliru? Bu guru juga nda perlu nyebutin semua sayur di dunia, nda praktis, cukup ciri2 sayur yg diajarin maka kita bisa identifikasi sendiri.
Buddha Gautama juga gitu, Beliau jelas bilang ada Buddha lain yg juga sedang mengajar selain Beliau di galaksi lain, tak terhitung Buddha yang ada. (baik kanon pali maupun tripitaka mahayana pasti ada uraian ini), Kalau Buddha nyebutin semua nama Buddha, kanon pali isinya bisa cuma nama kayak daftar absen para Buddha ntar. Beliau cuma cukup menyebutkan apa ciri2 sehingga seseorang bisa disebut Sammasambuddha.
Jadi terlalu terburu2 untuk menyimpulkan bahwa Buddha Amitabha itu cuma khayalan hanya karena Buddha Gotama nda bilang (kanon pali). [di kanon pali juga nda ada kata mobil, berarti sebentar lagi saya bakan lost faith in car. Buddha nda pernah bilang mobil itu ada, jadi mobil pastilah hanya imajinasi belaka)
Segala sesuatu yang merupakan perpaduan unsur2 pastilah tidak kekal. Hanya yang bukan terdiri dari perpaduan yg kekal (apakah ada? namanya juga anatta)
Buddha Amitabha dan Sakyamuni pun perpaduan unsur2 yang tak kekal, mau bukti yang paling gampang?
Amitabha merupakan kata yang dibentuk oleh huruf a, m, i, t, a, b, h dan a. Kalau kita lepas huruf2 itu apakah masih ada yang bisa dibaca sebagai amitabha? itu masih namanya belum bagian2 lain. Nama saya kan Rayno apakah setelah saya meletakkan jaringan saya di bawah mikroskop elektron akan nampak susunan huruf yg membentuk nama saya rayno? tentu tidak, Buddha Amitabha pun demikian. Itu membuktikan nama itu tidak penting. hanya kesepakatan perpaduan unsur.
kalau tidak percaya melafal Namo Amitabha bisa capai anagami, berarti skalian aja bilang mengamati keluar masuk napas tidak bisa mendapat kesucian. Melafal Namo Amitabha itu adalah salah satu dari sekian banyak obyek meditasi selain napas. (melafal namo amitabha juga harus sambil bernapas kan?)
Mau diganti Namo Siddhatha juga nda pa2. ingat, nama hanyalah perpaduan unsur, tidak ada yang perlu dilekati dan dipuja2 karena nama, tubuh, pikiran dan batin memang tak lebih dari perpaduan unsur