//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Riwayat Agung Para Buddha  (Read 228250 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #150 on: 23 July 2008, 12:42:33 PM »
dan patta-nya bukan dari emas, tapi dari kayu cendana, ini juga yang melatarbelakangi vinaya bahwa bhikkhu tidak boleh pake patta yang terbuat dari kayu

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #151 on: 23 July 2008, 12:48:45 PM »
Ko indra, baru tahu nih kalo sbg pembaca, diizinkan meralat.. ini ada satu lagi..
Poin (d) yg Pannàdhitthàna sebnrnya adlh Upasamàdhitthàna kan?
Udah baca ampe poin (5) dari kesimpulan di bawahnya baru ketahuan.. hehe..
soal jadi editor DC.. hihi.. jadi malu  :-[ nih... coz yumi kan jarang ol.. takut ga bisa menunaikan tugas dgn baik, hue..


………………………………………………………………………………………………...................
Demikianlah pandangan para guru apare. Tanpa mengkritik pandangan ini, Yang Mulia Mahà Dhammapàla menambahkan:
(a) Kesempurnaan Saccàdhitthàna terjadi pada saat kelahiran (Bodhisatta);
(b) kesempurnaan Pannàdhitthàna terjadi saat mencapai Pencerahan Sempurna;
(c) Kesempurnaan Càgàdhitthàna terjadi saat pembabaran Dhammacakka; dan
(d) Kesempurnaan Pannàdhitthàna terjadi saat Parinibbàna.

Kesimpulan Berbagai Pandangan dari Berbagai Guru
1.   Para guru eke mengatakan bahwa empat Adhitthàna disempurnakan pada peristiwa pertama saat Bodhisatta masuk ke dalam rahim.
2.   Para guru keci mengatakan bahwa empat Adhitthàna disempurnakan pada peristiwa kedua saat tercapainya Pencerahan Sempurna.
3.   Para guru anne mengatakan bahwa empat Adhitthàna disempurnakan pada peristiwa ketiga saat pembabaran Dhammacakka.
4.   Para guru apare mengatakan bahwa empat Adhitthàna disempurnakan pada peristiwa keempat saat Parinibbàna.
5.   Mengikuti tradisi para penulis yang menyampaikan pandangan yang diakuinya, Yang Mulia Mahà Dhammapàla mengomentari apare vàda di urutan terakhir karena ia menyetujui dan menerima pandangan ini dengan tambahan, “Empat Adhitthàna menjadi sempurna pada peristiwa keempat sewaktu Nibbàna dicapai seperti yang disebutkan oleh para guru apare. Akan tetapi terbukti bahwa Saccàdhitthàna disempurnakan pada peristiwa pertama; Pannàdhitthàna disempurnakan pada peristiwa kedua; Càgàdhitthàna, pada peristiwa ketiga; dan Upasamàdhitthàna pada peristiwa keempat.

~RAPB 1, pp. 185-186~


Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #152 on: 23 July 2008, 01:12:52 PM »
Indra,

Ada kisah sejenis dimana seorang pejabat yang menggantung patta setinggi kurang lebih 30m, dan menantang semua pertapa yang Arahat untuk mengambil patta tersebut karena dia mengatakan dunia ini tidak ada Arahat. Kemudian Maha-Moggallana dan Pindola Bharadvaja melihatnya. Pindola Bharadvaja, ingin menunjukkan bahwa pandangannya salah, terbang mengelilingi kota dan berdiri di udara dekat patta tersebut. Kemudian patta itu diturunkan dan diberikan pada Pindola Bharadvaja. Tetapi setelah sampai di vihara, Buddha menegur Pindola Bharadvaja karena bertindak kurang bijaksana. Sejak saat itu, muncul Vinaya bahwa Bhikkhu tidak boleh memperlihatkan kemampuan gaibnya.

Saya mau tanya, ini kisah yang sama dengan versi beda, atau memang berbeda sama sekali?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #153 on: 23 July 2008, 01:19:46 PM »
Bro Kainyin,
Ya sepertinya cerita anda itu sama dengan yang terdapat di RAPB, cuplikannya sudah di post oleh Sis Yumi

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #154 on: 23 July 2008, 01:28:37 PM »
Ko indra, baru tahu nih kalo sbg pembaca, diizinkan meralat.. ini ada satu lagi..
Poin (d) yg Pannàdhitthàna sebnrnya adlh Upasamàdhitthàna kan?
Udah baca ampe poin (5) dari kesimpulan di bawahnya baru ketahuan.. hehe..


Yumi, bisa dipercepat bacanya sampe habis, biar ketauan semua errornya, soalnya ada rencana mau reprint nih.


soal jadi editor DC.. hihi.. jadi malu  :-[ nih... coz yumi kan jarang ol.. takut ga bisa menunaikan tugas dgn baik, hue..



Apakah ini penolakan?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #155 on: 23 July 2008, 02:55:00 PM »
Bro Kainyin,
Ya sepertinya cerita anda itu sama dengan yang terdapat di RAPB, cuplikannya sudah di post oleh Sis Yumi

OK, thanx buat infonya. Berarti yang versi Brahma, bukan dari RAPB.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #156 on: 23 July 2008, 10:16:20 PM »
Kainyin,

Kalau ada versi lain, bisakah post di sini, atau at least linknya, karena RAPB tentunya bukan satu2nya referensi yang paling akurat _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #157 on: 24 July 2008, 08:48:45 AM »
Kainyin,

Kalau ada versi lain, bisakah post di sini, atau at least linknya, karena RAPB tentunya bukan satu2nya referensi yang paling akurat _/\_

Oh, bukan. Justru saya pikir yang versi Brahma itu ada di RAPB juga, tapi saya tidak ketemu.  :)
Ya, nanti kalo ada versi dari sumber lain, saya post.

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #158 on: 24 July 2008, 09:59:03 AM »
Namo Buddhaya, yang di blg yumi itu, kata bhante sich adanya di Dhammapada Atthakata...
tapi, saya cari semalam tidak ada...
saya uda tanya bhante di bab berapa...tp belum ada dijawab sms saya ;D
nanti klo uda ada...baru saya post ya...hehehe...

btw...mau nanya ni...ada yang tau kisah Mala tidak??
mau cari dibuku apa ya? saya liat di Dhammapada atthakatha juga sepertinya tidak ada...
thanks..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #159 on: 24 July 2008, 12:32:25 PM »
bisa lebih spesifik, Mala yang mana yang dimaksud? Mala atau Malla?

Offline Chandra Rasmi

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.466
  • Reputasi: 85
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #160 on: 24 July 2008, 03:24:52 PM »
bisa lebih spesifik, Mala yang mana yang dimaksud? Mala atau Malla?

saya kurang tau lo ko...klo ada 2 2-nya...ya gpp...
yang saya tau mala yang setiap pagi melayani pesanan bunga dari raja bimbisara...teman saya ada dapat dari samagi phala...cuma di samaggi phala...namanya sumana...
thanks

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #161 on: 24 July 2008, 04:59:12 PM »
Yang jual bunga untuk Bimbisara namanya Sumana. Di RAPB juga ada. Kalo dari Dhammapada Atthakata, di ayat 68.
Kalo Mala atau Malla, ga pernah denger.  ;D

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #162 on: 26 July 2008, 06:44:58 PM »
Semua penghuni perempuan dan pengikutnya keluar dari istana dan berjalan sejauh setengah gàvuta dari sana. Di antara orang-orang ini, para laki-laki mengenakan jubah mengikuti teladan Bodhisatta. Para laki-laki ini seluruhnya berjumlah sembilan crore [90 juta].
…........................................
Setelah mencapai Kebuddhaan, Buddha berdiam selama empat puluh sembilan hari di dekat Mahàbodhi, kemudian Beliau menyanggupi permohonan brahmà untuk mengajarkan Dhamma. Sewaktu Beliau merenungkan siapa yang akan Beliau ajari pertama kali, Beliau melihat seratus ribu crore petapa [1 trilliun] yang menyertai-Nya sewaktu melepaskan keduniawian yang berbekal jasa-jasa masa lampau yang mereka miliki, dapat menembus Jalan dan Buahnya, Buddha segera menuju ke Taman Rusa (disebut Isipatana karena para petapa yang menguasai Jhàna dan terbang ke sana ke mari senang mampir di tempat ini). Delapan belas yojanà jauhnya dari Mahàbodhi.

Melihat Buddha mendekat dari kejauhan, sembilan ribu crore petapa [90 milyar], menyambutnya dengan melakukan kewajiban-kewajiban dengan penuh kesetiaan kemudian duduk di dekat Buddha. Kemudian Buddha mengikuti tradisi para Buddha membabarkan khotbah Dhammacakkapavatana Sutta kepada sembilan crore petapa [90 juta] serta para dewa dan brahmà yang datang untuk mendengarkan khotbah-Nya. Pada kesempatan itu, seratus ribu crore makhluk mencapai Jalan dan Buahnya.

~RAPB 1, pp. 321-322~

 _/\_ Ko indra, Dhammàbhisamaya pertama dari Dhammadassi Buddhavamsa tsb, apa memang tdpt perbedaan2 jumlah petapa yg ikut pd saat melepas keduniawian ya?

Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Riwayat Agung Para Buddha
« Reply #163 on: 27 July 2008, 10:31:55 PM »

 _/\_ Ko indra, Dhammàbhisamaya pertama dari Dhammadassi Buddhavamsa tsb, apa memang tdpt perbedaan2 jumlah petapa yg ikut pd saat melepas keduniawian ya?



Thanks Yumi, kekeliruan lagi, yang benar seratus ribu crore.

cara ngetiknya pake copy paste, kesalahan ada di penerjemah, tapi kekeliruan ini seharusnya dikoreksi oleh editor, berarti editornya kurang "sati" nih. maaf ya pak editor, mengalihkan tanggung jawab.

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Sulitnya Menjadi Seorang Bhikkhu
« Reply #164 on: 31 August 2008, 08:46:08 PM »
Sulitnya Terlahir Dalam Masa Kehidupan Seorang Buddha

Demikianlah, selama empat asankhyeyya dan seratus ribu kappa di mana Bodhisatta kita sedang dalam tahap memenuhi Kesempurnaan-Nya, hanya dalam dua puluh empat Buddha sejak Buddha Dipankarà sampai dengan Buddha Kassapa, Beliau dapat terlahir dan bertemu dengan Buddha-Buddha tersebut. Dengan demikian, harus disadari sepenuhnya sulitnya pertemuan tersebut, dan harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang ada tersebut.

Sulitnya Menjadi Seorang Bhikkhu

Bahkan makhluk luar biasa seperti Bodhisatta kita yang telah menerima ramalan yang pasti sejak masa Buddha Dipankarà hanya dapat bertemu dengan dua puluh empat Buddha yang amatlah sedikit jika dibandingkan dengan lamanya waktu yang Beliau jalani. Bahkan dalam dua puluh empat masa Buddha tersebut, Beliau hanya sembilan kali berkesempatan menjadi seorang bhikkhu. 
Dari sini, kita dapat melihat bahwa menjadi bhikkhu adalah sangat sulit seperti yang tertulis dalam Kitab, “Pabbajitabhavo dullabo.” “Menjadi bhikkhu adalah sangat sulit dicapai.” Adalah sangat sulit menjadi bhikkhu bagi Bodhisatta yang telah menerima ramalan pasti, dan jauh lebih sulit bagi orang-orang biasa. 

~RAPB 1, pp. 386-386~

pdhl bs jd bhikkhuni adalah impianku  :(
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~