//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - lukas_osterhagen

Pages: 1 2 3 [4] 5
46
Kafe Jongkok / Re: Mau Nonton Film Apa Minggu Ini ?
« on: 20 December 2012, 10:18:07 PM »
hobbit. bagus ceritanya ^_^

47
Perkenalan / Re: SINGLE BUDDHIS
« on: 20 December 2012, 10:15:12 PM »
pengennya sih kalo ada pacar yang sama keyakinannya

48
Pengalaman Pribadi / Re: "Kosong = Isi, Isi = Kosong"
« on: 20 December 2012, 10:13:42 PM »
maaf, di sutra mahayana apa yah
Sang Buddha pernah berkata kosong = isi dan sebaliknya?

cuma curiosity aja.

49
Mahayana / Re: Mukjijat dari Keng/Mantra ?
« on: 20 December 2012, 09:19:36 PM »
mending di laksanain dulu dengan sepenuh hati.
membaca paritta atau sutta
itu sudah salah satu berbuat kebajikan juga. :-?

sebenarnya gak ada yang perlu dirisaukan.
jalanin aja. kalau memang baca paritta atau sutta tidak bermanfaat
atau ada yang berkata bahwa saat kita baca paritta atau sutta [sutra]
berarti kita mengajari para dewa dsb,
mending kita mengajari diri sendiri terlebih dahulu atau tidak perlu baca sama sekali.

tapi tujuan baca paritta atau sutta [sutra] dan mantra bukan itu,
melainkan melatih pikiran, supaya hanya terarah pada satu konsentrasi.
disinilah ekagata bisa tercapai, semua jhana dicapai dengan cara ini.
banyak kok yang baca keng / sutta / sutra mencapai hal itu.  ;)

tujuan lainnya sebagai perenungan akan ajaran Sang Buddha supaya kita bisa
ber-kamma baik [ucapan, pikiran dan perbuatan baik] tapi nampaknya banyak
yang mengetahui Dhamma malah cuma jadi pinter berhipotesa saja
tanpa sepenuhnya menjalankan Ajaran [Dhamma]  ^-^

dan efek sampingnya memang para makluk diluar manusia akan mendengar
dan efek yang lainnya.

50
tentu untuk menjawab apa yg sy tidak tahu bro.
rasa ingin tahu saja.

51
Tidak usah dibuat rumit, sebenarnya Sang Bhagava telah mengajarkan bahwa hanya segenggam daun yang perlu benar2 dipelajari dan diketahui dengan sungguh2, yaiut 4 kesunyataan aria dan JMB8. Mengenai faham2 lain, bila tidak membawa pada penembusan langsung 4 kesunyataan ariya sudah selayaknya ditinggalkan.
Ingat, kita sekarang sudah terpanah sekali, jangan sampai terpanah 2 kali, bila tidak kita akan menjadi "bikkhu kitab kosong".
 _/\_

Mohon saat kita berdiskusi untuk tidak mengucapkan ini,
disini saya dengan kesadaran yang tidak bermaksud menjelek2an satu aliran
tapi saya cuma ingin memangkas keraguand dalam hati saya
dalam diskusi dan pengetahuan ini sendiri,
dan tentu saja dalam diskusi ada etika yang harus saya terima
misalnya ada orang yang menyatakan keraguannya
dengan berkata "saya tidak tahu"
[karena memang tidak yakin atau alasan lainnya yang mereka punya
alasan kuat atas pernyataan itu, sehingga tidak ada atau belum ketemu acuan
yang meyakinkan dirinya]
hal ini memang diterima dalam diskusi.

tapi tolong jangan berkata seperti diatas
itu tidak membahas atau tidak akan membawa saya kepada
penghancuran keraguan itu sendiri,
demikian pula dalam sebuah penelitian science pun mereka
tak henti hentinya mencari jawaban
sehingga perkembangan pengetahuan kitapun bertambah.

dan mohon maaf kepada semuanya,
sekali lagi saya ingin utarakan kepada teman2
bahwa pertanyaan saya bukanlah dengan niat
mengadu domba, mengkambinghitamkan sesuatu
apalagi ingin bermaksud jahat.

saya hanya ingin mendapatkan acuan
melalui diskusi ini
agar mendapatkan suatu titik pencerahan dari masalah ini.
karena keyakinan adalah yang utama buat saya
saya harus yakin dan teguh didalam Dhamma
barulah saya akan maju
tanpa lagi melihat jubah atau bagian luarnya apa
[maksud saya apakah mahayana, theravada dsb]
saya harus memiliki satu pilar keyakinan yang kuat
sehingga sy bisa menembuh batas kulit tapi langsung melihat kedalam
tanpa menutup mata saya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

52
 [at] kelana:
iya betul memang untuk sekarang ini
mereka baru saja melihat dari lapisan yang belum mendalam
mengenai kelahiran kembali.
tapi tentu saja ini membuka tabir yang selama ini
dibungkam, dan mereka lebih tidak menutup mata dibandingkan pada abad abad sebelumnya
karena dogma tradisi dan agama samawi yang mereka anut.

dalam penelitian regresi pun mereka berkata sesuai dengan apa yang mereka lihat begitu saja
secara gamblang saja.

Quote
Untuk No.2 saya sependapat dengan Sdr. Kainyn, dengan tambahan jika diperhatikan dalam kasus tertentu dalam Vimanavatthu nampak ada gajah yang tercipta dari kekuatan aspirasi http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/istana-gajah/

maksudnya kekuatan aspirasi?
bahkan Sang Buddha sendiri saat memperbanyak tubuhnya
akan terlihat gerakan seperti memantul saja bukan?
mohon penjelasannya disini sy kurang mengerti?

53
 [at] adi lim:
saya rasa banyak sekali paham yang bertolak belakang
antara Hindu dengan yang ada pada Buddhism Thera Education.
pola utama yang membedakannya adalah anatta
Mungkin budaya yang sdr maksud adalah kebiasaan dan tatacara umat awam setempat
tapi sy rasa tidak dengan pengajaran atau Dhamma itu sendiri.

sedangkan dalam Edukasi Mahayana jelas
terdapat perbauran dengan Hindu.

54
sebenarnya masalah mahayana dan Theravada
memang pelik, dan ada tulisan tertentu juga tidak masuk/janggal
dalam pemikiran pribadi saya yang sampai sekarang tak ketemu jawabannya?
termasuk dlm pengertian Buddhism Theravada itu sendiri terhadap Mahayana.

memang sy akui bahwa dalam Mahayana
terdapat perbauran dengan agama Hindu
istilah spt Nilakantha
[arti: berwarna kebiruan - sakral, yang rela berkorban demi makluk lain]
ini adalah istilah sakral untuk para Dewata Hindu
dan tentu kita harus menghargai apa yang mereka hormati juga.
moga teman2 juga bisa berdiskusi secara damai.

Demikian pula dengan vegetarian
yang didalam agama Buddha sendiri dicetuskan atau
dimohon sendiri oleh orang yang telah melukai Sang Buddha
agar para bhikkhu untuk vegetarian, dsb.
dan Vegetarian pun merupakan pengaruh Hinduism juga.
Quote
tapi terus terang orang yang vegetarian [red: Vegan] akan lebih sehat
dibandingkan orang yang nonvege. karena
semenjak jaman kapitalisme dilaksanakan dunia
banyak yang berlomba lomba untuk menciptakan obat
yang mengandung hormon, dimana membuat hewan lebih cepat besar
bahkan karena dosis yang banyak tidak diketahui dengan tepat atau
memang dengan sengaja diberikan lebih banyak dosisnya
shingga tak sedikit pula yang bisa mati pada saat perkembangannya.

yang menyedihkan, dari yang meninggal tidak sedikit itu pun
dijual ke masarakat, dan dagingnya ada diperkotaan.
jelas ini berpengaruh pada kesehatan tubuh kita.
terkadang, adakalanya kita harus berpikir bahwa untuk sehatpun
jarang jarang makan daging.

termasuk istilah Aum
[sebuah bunyi getaran semesta - suara universal] inipun istilah Hindu.
Sang Buddha tidak perna mengajarkan hal ini.

juga dengan segala hal hal lain yang rasanya janggal.
tapi kalau memang boleh harusnya dilakukan penelitian lebih intensif
barulah agar lebih jelas.
bagi teman teman yang bisa memberi tahu saya
pls diberikan rekomendasi alamat websitenya
dengan memberikan point2 pentingnya
agar sy jg bisa tahu .

tetap untuk dasar atau basis yang kuat ada pada Theravada.
tapi didalam kehidupan berspiritual atau kehidupan relijius
masing masing edukasi / mashab
sy rasa gak salah juga kalau ingin melaksanakan apa yang diyakinannya.
karena tingkat kebijaksanaan atau pengertian seseorang
terhadap yang ia yakini tidaklah sama levelnya.

tp sy terdapat kejanggalan juga yang perlu sy tanyakan kepada yang lebih
mengerti ajaran Buddha mengenai apakah benar kita seperti yang dikatakan tanpa roh?

kalau lihat pada penelitian reincarnation di barat mengenai kelahiran kembali,
bahwa selalu diceritakan kalau setelah seseorang meninggal,
rohnya akan melayang?
tapi dikitab Theravada dan Mahayana sendiri tidak pernah
di ceritakan mengenai roh yang melayang tersebut.
atau mungkin ada? please referensinya yah. thanks

dan terkadang istilah peta sendiri gak melulu diartikan sebagai makluk halus yg menderita kelaparan,
tapi adakalanya diterjemahkan sebagai makluk yang belum terlahirkan
ke alam manusia, apakah kalau gitu artinya sama dengan cerita penelitian Prof Ian Stevenson atau biar lebih dekat, hasil regresi yang dilakuka Dr. Bryan Weiss terhadap pasiennya mengenai setelah orang meninggal rohnya melayang?

2. dan juga seringkali kita dengar bahwa
jangan sampai terlahir ke alam binatang karena menderita.
atau diklasifikasikan bahwa alam binatang termasuk kedalam alam menderita.

tapi kita juga bisa baca di kitab Buddhism mengenai surga
bahwa disurga terdapat kuda, gajah, dsb.
[baca: vimanavatthu: istana gajah, Istana perempuan elok, dsb]
lho ternyata ada gajah dan kuda juga di surga?

ini masih pertanyaan pribadi saja.

mohon juga penjelasan untuk yg satu ini kepada yang mengerti Dhamma.
biar sy jg bs lebih faham.
terima kasih

55
easy bro, sy berharap kita bisa lebih tenang dan jangan terpancing emosinya.
sy tidak bermaksud buruk.

sebenarnya masalah mahayana dan Theravada
memang pelik, dan ada tulisan tertentu juga tidak masuk/janggal dalam pemikiran pribadi saya.
termasuk dlm pengertian Buddhism Theravada itu sendiri terhadap Mahayana.

memang sy akui bahwa dalam Mahayana
terdapat perbauran dengan agama Hindu
istilah spt Nilakantha [arti: berwarna kebiruan - sakral, yang rela berkorban demi makluk lain]
ini adalah istilah sakral untuk para Dewata Hindu
demikian pula dengan vegetarian, inipun Hindu.
termasuk istilah Aum [sebuah bunyi getaran semesta - suara universal] inipun istilah Hindu.
Sang Buddha tidak perna mengajarkan hal ini.

itu saya memang mengetahuinya,
dan juga dengan segala hal hal lain yang rasanya janggal.
tapi kalau memang boleh harusnya
dilakukan penelitian lebih intensif
barulah kita lebih jelas.
tapi hal ini sulit untuk dilakukan.

untuk vinaya saya tidak mengerti.
mohon maaf.

tetap untuk dasar atau basis yang kuat ada pada Theravada.
tapi didalam kehidupan berspiritual atau kehidupan relijius
masing masing dipersilakan melaksanakan keyakinannya.
karena tahap pengertian dan pendekatan relijius seseorang terhadap yang ia yakini tidaklah sama.


tp sy terdapat kejanggalan juga yang perlu sy tanyakan kepada yang lebih
mengerti ajaran Buddha mengenai apakah benar kita seperti yang dikatakan tanpa roh?

kalau lihat pada penelitian reincarnation di barat mengenai kelahiran kembali,
bahwa selalu diceritakan kalau setelah seseorang meninggal,
rohnya akan melayang?
tapi dikitab Theravada dan Mahayana sendiri tidak pernah
di ceritakan mengenai roh yang melayang tersebut.
atau mungkin ada? please referensinya yah. thanks

dan terkadang istilah peta sendiri gak melulu diartikan sebagai makluk halus yg menderta kelaparan,
tapi adakalanya diterjemahkan sebagai makluk yang belum terlahirkan
ke alam manusia, apakah kalau gitu artinya sama dengan cerita penelitian Prof Ian Stevenson
atau biar lebih dekat, hasil regresi yang dilakuka Dr. Bryan Weiss terhadap pasiennya
mengenai setelah orang meninggal rohnya melayang?

2. dan juga seringkali kita dengar bahwa jangan sampai terlahir ke alam binatang
karena menderita.
tapi kita juga bisa baca di kitab Buddhism mengenai surga
bahwa disurga terdapat kuda, gajah, dsb.
[baca: vimanavatthu: istana gajah, Istana perempuan elok, dsb]
lho ternyata ada gajah dan kuda juga di surga?

ini masih pertanyaan pribadi saja.

thanks mohon juga penjelasan untuk yg satu ini kepada yang mengerti Dhamma.
biar sy jg bs lebih faham.
terima kasih

56
tiap agama menghadapi dilema didalam pengertian terhadap ajaran agama masing masing dengan beragam sekte yang ada, demikian pula dengan yang terjadi pada Buddhism.
yang terjadi pada Buddhism adalah perbedaan interpretasi saja sebenarnya

didalam Buddhism Mahayana memiliki banyak kata khiasan atau
pendekatan dengan perumpamaan,
seperti untuk masalah Avalokitesvara.
hal ini hanyalah pendekatan pribadi kepada Buddhism dan Sang Buddha itu sendiri.
karena Buddha memiliki sifat Kasih Sayang, yang Melihat dunia dengan Kasih Sayang
maka kitapun harus bijak didalam menanggapi hal ini.

misalnya apa yang ditulis dalam Maha Karuna Dharani
sebenarnya itu hanya lah penggambaran sifat ke-Buddha-an
umat Mahayana pada awalnya mengulang pembacaan itu
sebagai pengingat bahwa Buddha Maha Sempurna dan penuh dengan Kasih Sayang,
singkatnya sebagai sebuah perenungan Buddhanusati.

http://buddhistscript.blogspot.com/2011/10/maha-karunika-citta-sutra.html

dalam hal Avalokitesvara pun istilah ini berarti
sebagai Makluk luar biasa yang memandang Dunia [observe the world]
yang dimaksud adalah Buddha.
Lord Buddha juga setiap hari Observe dunia bukan?
dengan kasih sayangnya memandang dunia,
mengecek dunia siapa yang bisa ditolong dan membawa banyak manfaat bagi dunia juga?
hehe

sedangkan istilah Boddhisatva yang dipakai oleh
merujuk kepada
Bodhi = sadar / enlightened
Satva = being.

dan seorang Buddha adalah pasti pria.
dan penggambaran di kitab Buddha edukasi Mahayana sendiri
Avalokitesvara itu terciri cirikan seorang Pria.
cuma orang Chinese lah yang suka merubah2 dan
menganggap Beliau adalah wanita.
buat saya gak masalah, itu kan hanya kecocokan kasat mata
atau secara mata fisik kita aja yang melihat.
tapi semua penembusan Dhamma harus melampaui
kelebihan bentuk ataupun fisik sehingga tak tergoyahkan oleh
Dosa, lobha dan moha.

karena harus diakui Mahayana edukasi
penuh dengan masuknya budaya bahasa setempat.
budaya itu meliputi cara kebiasaan orang berpikir dari
tiap daerah yang berbeda.
maka itu perdebatan terjadi disini
terjadi karena interpretasi saja.
tapi kalao dikaji ulang kita akan temukan titik kesamaannya.

kita sebagai umat Buddha harusnya lebih bisa berpositif thinking aja
moga aja yang lebih bijaksana disini bisa lebih mengambil titik tengah
dan pencerahan nya buat kita umat Buddha,
agar semuanya jangan terkecoh atas masalah doktrin dan interpretasi saja.

berkali kali saya tidak setuju dengan pandangan bbrp hal tapi
sy baca ulang akan sifat2 Buddha, saya baca ulang kitab Jataka dan beberapa sutta
untuk melakukan perbandingan apakah yang ada didalam penggambaran Avalokitesvara itu
sama dengan yang tertuliskan untuk melukiskan sifat Ke Buddha an
kesamaan itu ada, terutama apa yang tertulis pada Maha Karuna Dharani [Nilakhanta Sutra].

mari kita berdiskusi dalam kedamaian.
sabbe satta bhavantu sukhitata

57
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Kumpulan arti PARITTA
« on: 06 September 2012, 06:45:48 PM »
10. Diṭṭhiñ-ca anupagamma, sīlavā dassanena sampanno,
Without going near to (wrong) views, virtuous, and endowed with (true) insight,

kāmesu vineyya gedhaṁ, na hi jātu gabbhaseyyaṁ punar-etī ti.
having removed (all) greed for sense pleasures, he will never come to lie in a womb again.

terjemahan yang bagus skali,
tapi alangkah lebih baiknya jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

dan kebingungan orang mengenai wrong view yang kamu ketik diatas
kalau bisa diuraikan biar kita lebih mengerti kalau ada kesalahan pemikiran.
sehingga kita semua bisa mengambil manfaatnya.

mohon pencerahannya
terima kasih.

 _/\_


58
Mahayana / Re: Mukjijat dari Keng/Mantra ?
« on: 06 September 2012, 06:41:26 PM »
Benarkah membaca keng atau mantra bisa menolong kita yang sedang bermasalah ? soalnya saya kalau lihat di ko ong kuan se im keng, katanya baca seribu kali bisa menolong kita dari kesusahan.

 _/\_

dengan keyakinan dan rasa hormat yang dalam
kita melafal dan tak lupa berusaha menjadi manusia yang sabar akan apa yang datang pada kita.

saat datang bencana yang besar,
keng yang kamu baca bisa memberi manfaat.

karena jangan lupa bahwa kita hidup di 2 dunia sekaligus
dunia materi dan spiritual sekaligus.
jadi banyak hal yang ilmiah tidak bisa jelaskan
dalam hidup kita

contoh kasus kuda lumping yang mana orang makan beling,
ilmiah tidak bisa menjelaskan kenapa orang itu tidak mati?
atau kenapa orang kebal didalam senjata tajam?
atau kenapa buddha bisa berjalan diatas air atau tiba dialam surga?
jadi pertama tetap dengan keyakinan perlindungan diberikan
kepada yang baik [吉人天相]

jadi banyak hal yang gak perlu didebatkan atau diragukan dalam hal ini
jalankan saja, kalau kamu yakin kerjakan. tapi kalo tidak yakin
atau sekedar iseng ingin tes, mending jangan lakukan. karena tidak
bisa memberi hasil.



59
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Kumpulan arti PARITTA
« on: 04 September 2012, 08:00:08 PM »
ETTAVATA

Ettavata ca amhehi
Sambhatam punnasampadam
Sabbe deva anumodantu
Sabba sampatti siddhiya   

Idam vo natinam hotu
sukhita hontu natayo     (3x)   



Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa
Semoga semua Dewa turut bergembira
Agar mendapat keuntungan beraneka warna   

Semoga para makhluk di angkasa dan di bumi
Para Dewa dan Naga yang perkasa
Setelah menikmati jasa-jasa ini
Selalu melindungi Ajaran   


untuk penerjemahan Ettava
kadang kita bingung dengan istilah
keuntungan beraneka warna?
penerjemahan ini bisa mengundang berbagai tanya
dan terkaan

demikian pula dengan terjemahan
"Sebanyak kami telah
Mencapai dan mengumpulkan jasa "

jasa apa yang dicapai?

kalao saya lihat di website berikut
http://buddhistscript.blogspot.com/2011/02/ettavata.html
barulah saya mengerti dengan jelas
maksud dari parita ini.

svati hotu.

60
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Kumpulan arti PARITTA
« on: 03 September 2012, 11:50:23 PM »
Karaṇīyamettā Sutta 


Karaṇīyamatthakusalena
Karaṇīyaṃ = something to be done = sesuatu untuk dilakukan
Attha = welfare/advantage = kesejahteraan / manfaat
Kusalena = proficient = tangkas


maaf, bukan bermaksud untuk menggurui
bukankah karanīyam = karanāraham, artinya "pantas untuk dikerjakan"
dan attha = kebaikan, yang membawa manfaat.
didalam kitab juga dikenal dengan sebutan attano hitam [baca: hitang] yang artinya
bermanfaat untuk diri sendiri.
kalao ada kesalahan mohon dikoreksi. thanks

Pages: 1 2 3 [4] 5