Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila / tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.kalau mengubah apa yang sudah terjadi / sudah dilakukan jelas g bisa. yang bisa diubah adalah yang belum terjadi.
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?
Di tunggu ya jawabannya. Thanks
hahaha...Referensi apa, referensi pelacurnya? :o
iya memang belum tentu.
kasi referensi dong om. /:)
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila / tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.saya mencoba menjawab di bagian solusi yaitu bagaimana cara memperbaikinya..
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?
Di tunggu ya jawabannya. Thanks
ikut tanya ya..berhubungan sex dengan pelacur apa termasuk berzina..??intermezzo
hahaha...Nih referensinya, click spoilernya kamu ;)
iya memang belum tentu.
kasi referensi dong om. /:)
Nih referensinya, click spoilernya kamu ;):))
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22659.msg403813.html#msg403813 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22659.msg403813.html#msg403813)
:))Ngetest apa 'ngetest' ? 8) :P
ampunnnn ^:)^
Ngetest apa 'ngetest' ? 8) :P:ngomel:
intermezzo_/\_..bertekat... _/\_
Ngetest apa 'ngetest' ? 8) :P:whistle: :whistle: :)) :))
_/\_..bertekat... _/\__/\_
_/\_..bertekat... _/\_bertekad apa om?
bertekad apa om?
bertekad akan melanggar sila ke 3?
semua loe panggil om ::)setuju... sekali-kali panggil Aa knapa? :whistle:
semua loe panggil om ::)oh, jangan salah [-X , saya kan masih abg.
setuju... sekali-kali panggil Aa knapa? :whistle:oooo tida bisa [-X
Segala sesuatu yang menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup dan memperkuat akar moha loba dosa sebaiknya dihindari. Menjalankan sila sebenarnya untuk menjaga diri sendiri dan makhluk lain juga untuk mencabut akar moha loba dosa. Mari kita perdalam tentang sex. Bagiku pribadi,bermain pelacur atau gigolo itu sama dengan membeli "daging kulit hidup" dan memakannya dengan lahap dengan 6 indra. Apakah menyebabkan penderitaan pada makhluk hidup? Terlepas dari penjelasan sutta,mari lihat lebih dalam. Walau pun anda mendapatkan "daging gratis"alias suka sama suka tanpa ikatan menikah,maka untuk mengujinya apakah melanggar sila atau tidak. Umumkan saja pada khalayak ramai,bila tidak ada satu pun orang pun yang "mencela",tidak satu pun teman, saudaramu,orang tuamu dan saudara teman ornag tua pelacur yang tersakiti secara batin dan fisik,maka tidak ada yang kamu sakiti.Tapi apakah benar? Bila anda dan pelacurnya sama sekali tidak punya orang tua dan saudara lagi,anda bermain dengan pelacur tanpa ikatan,dan pelacur itu bebas bermain dengan siapa pun karena butuh makan,maka tanyakan pada diri sendiri,adakah yang tersakiti secara batin dan fisik? Kalau pelacur itu hanya bermain denganmu seorang,apakah anda mau nikahi dia? Yang pasti anda dan pelacur itu sakit pikiran kotor dan bisa saja anda dan pelacur itu menyebarkan "dana" penyakit kelamin kemana-mana,artinya anda bisa melanggar semua sila.Maka kalau direnungkan dengan baik dari segala aspek adalah tidak mungkin tidak melanggar sila.
bertekad apa om?:'( :'(..bukan tujuanku untuk hidup menderita.. ;D ^:)^
bertekad akan melanggar sila ke 3?
Yang pasti anda dan pelacur itu sakit pikiran kotor dan bisa saja anda dan pelacur itu menyebarkan "dana" penyakit kelamin kemana-mana,artinya anda bisa melanggar semua sila.Maka kalau direnungkan dengan baik dari segala aspek adalah tidak mungkin tidak melanggar sila.perbuatan buruk belum tentu melanggar sila
Sori bung,emangnya kamu ini siapa memintaku mendirikan ajaran baru? Ini forum Buddhist,memangnya milik kamu seorang? Kamu boleh tidak setuju dengan pendapatku dan saya pun boleh tidak setuju dengan pendapatmu. Kalau kamu umumkan bahwa forum ini milikmu sendiri,maka saya tidak akan masuk lagi. Saya punya pemikiranku sendiri,lalu urusannya denganmu? kalau tidak setuju,katakan mana yang salah.Apakah semuanya harus persis tepat dengan kata-kata dalam suttamu? Pada wil,,, Tunjukkan padaku perbuatan buruk apa yang tidak melanggar sila?
Baiklah kalau begitu. Dalam sutta dikatakan asal tidak dimasukkan ke dalam kelamin,mulut dan anus maka tidak melanggar sila. Sekarang,kalau dua orang saling berciuman saja dalam keadaan telanjang,meraba-raba saja,apakah melanggar sila? Dua orang telanjang,hanya mempertemukan kelamin dengan kelamin,tidak dimasukkan dalam kelamin,mulut,anus apakah melanggar sila? Kalau mereka tidak tahan lagi,memakai alat sex untuk bermain,apakah yang melanngar sila itu alatnya atau orang yang memegangnya? kalau itu semua tidak melanggar sila,maka UMUMKAN PADA PUBLIK Buddhist bahwa kalau pacaran atau selingkuh apapun,selama tidak dimasukkan,maka tidak melanggar sila,boleh dilakukan?????????
AT William,maaf,, Tolong tunjukkan perbuatan buruk yang tidak melanggar sila, supaya saya dan umat buddhist pada umumnya tidak merasa was-was melakukan perbuatan buruk itu. Terima Kasih sebelumnya.judi
Penjelasannya? Jadi mungkin saya bisa umumkan pada rekan-rekan buddhist yang tidak ada di forum ini agar bisa menekuni perbuatan ini.mungkin bro senbuddha bisa lebih dewasa dalam berdiskusi.. sehingga jika ada beda pendapat tidak balik menyerang dengan cara menyindir..
Bagus,,,bagus,,,,1. Berjudi tidak membunuh? Pernah tahu judi yakuza yang bisa menghilangkan nyawa seseorang di tempat,rumah tangga hancur dengan bunuh diri? 2.Berjudi tidak mencuri? hebat,,,hebat,,,pernah melihat orang berjudi yang mencuri kartu lawannya? mencuri uang untuk berjudi dll. 3.Berjudi tidak free sex? Pernah melihat judi dengan taruhan wanita atau pria gigolo untuk free sex? 4.Berjudi tidak berbohong? kalau tidak berbohong,bagaimana bisa dapat uang pinjaman kalau sudah kalah? 5.Berjudi tidak miras? bagaimana kalau judinya dengan minum miras terbanyak? Bung forte,pembahasanmu jauh dari logika. Mengenai yang anda katakan,pernahkah kamu komentari rekan-rekanmu yang terkadang mengeluarkan statement yang menghina dan meremehkan seseorang? Maksudmu dimana letak ketidakdewasaanku? sebelum anda mengadili saya,baca tulisan saya baik-baik.Pertanyaan saya. Apakah pernyataanmu tentang judi tidak melanggar sila sudah kamu pikirkan matang-matang?
Kepada siapa pun yang setuju kalau judi tidak melanggar sila,harap berpikir dalam-dalam lagi. Kepada para Bhante,pandita,upasaka upasika,rekan-rekan buddhist,atau siapa pun dia yang masih mengaku buddhist,ada perbuatan yang tidak melanggar sila yaitu JUDI. Pernyataan ini telah dikumandangkan oleh FORTE. Kepada mereka yang bukan buddhist,jujur saya minta maaf dari lubuk hatiku terdalam tapi sebenarnya judi adalah perbuatan yang bisa sekaligus melanggar 5 sila.
Sejak kapan anda belajar buddhism sampai punya pikiran yang aneh seperti itu? Mana jurus suttamu yang ampuh yang mengajarimu untuk berdana dengan cara seperti itu?
Childish??? he.he.. benarkah? Bung.orang-orang yang disini tidak semuanya bodoh,mereka bisa menilai mana yang anak kecil mana yang dewasa. Dan benar sekali,kalau saya layani kamu terus,maka saya jadi bodoh dan seperti anak kecil.
jangan berantem ya temen2 _/\_ sabar, lagi puasa..
Bagus,,,bagus,,,,1. Berjudi tidak membunuh? Pernah tahu judi yakuza yang bisa menghilangkan nyawa seseorang di tempat,rumah tangga hancur dengan bunuh diri? 2.Berjudi tidak mencuri? hebat,,,hebat,,,pernah melihat orang berjudi yang mencuri kartu lawannya? mencuri uang untuk berjudi dll. 3.Berjudi tidak free sex? Pernah melihat judi dengan taruhan wanita atau pria gigolo untuk free sex? 4.Berjudi tidak berbohong? kalau tidak berbohong,bagaimana bisa dapat uang pinjaman kalau sudah kalah? 5.Berjudi tidak miras? bagaimana kalau judinya dengan minum miras terbanyak?Bro senbudha.. coba kita diskusi dengan kepala dingin.. gak perlu emosi dalam diskusi..
Bung forte,pembahasanmu jauh dari logika. Mengenai yang anda katakan,pernahkah kamu komentari rekan-rekanmu yang terkadang mengeluarkan statement yang menghina dan meremehkan seseorang? Maksudmu dimana letak ketidakdewasaanku? sebelum anda mengadili saya,baca tulisan saya baik-baik.Pertanyaan saya. Apakah pernyataanmu tentang judi tidak melanggar sila sudah kamu pikirkan matang-matang?rekan2 saya ? rekan2 saya termasuk anda lho. anda saya komentari, yang lain juga pernah saya komentari.. silakan baca di thread saya sebelumnya ;D saya cukup lama berkomentar di sini..
jangan berantem ya temen2 _/\_ sabar, lagi puasa..mari mojok di thread shinichi kudo dengan apoptoxinnya :))
jangan berantem ya temen2 _/\_ sabar, lagi puasa..ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D
yahh, udah disambung yang lain duluan... :|baru inget kalo kamu sudah 17+ ^-^
sebenarnya jawaban sy hampir semuanya sama dengan jawaban om forte, so Thanks om forte... ;D
ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D
baru inget kalo kamu sudah 17+ ^-^"dewasa", bukan dewasa... ;D
saya yang junior nguping saja dari belakang. ^:)^
sebenarnya "berantem" sudah merupakan kebudayaan di DC ini, sudah sangat lama forum ini sepi tanpa praktik budaya ini sampai akhirnya ada orang yg menjadi relawan masuk sini._/\_
mari mojok di thread shinichi kudo dengan apoptoxinnya :))X) mana?
yahh, udah disambung yang lain duluan... :|Iya dehh.. Tauuu... Yg udh "dewasa". _/\_
sebenarnya jawaban sy hampir semuanya sama dengan jawaban om forte, so Thanks om forte... ;D
ini thread khusus "dewasa", yang masih junior gak seharusnya masuk sini... ;D
Kepada siapa pun yang setuju kalau judi tidak melanggar sila,harap berpikir dalam-dalam lagi. Kepada para Bhante,pandita,upasaka upasika,rekan-rekan buddhist,atau siapa pun dia yang masih mengaku buddhist,ada perbuatan yang tidak melanggar sila yaitu JUDI. Pernyataan ini telah dikumandangkan oleh FORTE. Kepada mereka yang bukan buddhist,jujur saya minta maaf dari lubuk hatiku terdalam tapi sebenarnya judi adalah perbuatan yang bisa sekaligus melanggar 5 sila.
kalau begitu berdana juga melanggar sila, pernah tau orang berdana nyawa makhluk lain utk dipersembahkan kepada junjungannya? berdana dengan mengambil uang dari dompet orang lain. menipu orang lain untuk memperoleh uang agar bisa berdana. menjual diri utk digauli agar memperoleh uang agar dapat berdana. berdana yg dilakukan sambil mabuk2an di diskotek. kesimpulan: berdana melanggar sila.=)) meditasi seperti ini :
ayo mungkin ada yg bisa menambahkan tentang meditasi melanggar sila.
Apa itu sila? Sila itu ada setelah hampir 20 tahun pengajaran sang Buddha. Mengapa? Karena mulai ada anggota sangha yang belum cerah dan mulai membuat perbuatan buruk dan pikiran buruk. Pelanggaran sila bisa dilakukan oleh ucapan,perbuatan dan pikiran yang dipicu 3 akar. Kalau anda mencoba memisahkan antara sila dan perbuatan buruk,maka singkat kata orang boleh saja berpikiran buruk tanpa melakukan perbuatan buruk??Disini anda melupakan "pikiran". Saya mengerti maksudmu,tapi saya mau berikan contoh. Pernah tahu pikiran yang mampu membunuh orang,memecahkan materi? Pernah dengar atau melihat dukun sesat yang menyengsarakan dan membunuh orang dengan pikiran buruk? Apakah sang dukun perlu bertindak secara jasmani dulu,verbal dulu baru ada hasil? Dalam dunia pengetahuan,telah ditampilkan orang-orang yang mampu mengerakkan benda dan memecahkannya,bagaimana kalau itu diarahkan pada jantung atau otak?Apakah ini perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini yang dilatih para agen intelijen dunia. Sekarang,apakah melanggar sila,bila anda sedang membayangkan adengan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak? Itu perbuatan buruk dulu atau pikiran dulu?kalau wanita beradegan hot, itu karena anda mengambil contohnya sesuai dengan keinginan anda biar pas "berhubungan dengan sila ke 3"
Apa itu sila? Sila itu ada setelah hampir 20 tahun pengajaran sang Buddha. Mengapa? Karena mulai ada anggota sangha yang belum cerah dan mulai membuat perbuatan buruk dan pikiran buruk.Anda tampaknya kebingungan membedakan sila vs vinaya. yg anda maskudkan di atas itu adalah vinaya, sedangkan sila, bahkan jauh sebelum Pangeran Siddhattha lahir, masyarakat India sudah terbiasa menjalankan pancasila dan atthasila. dikisahkan bahwa Ratu Mahamaya juga sedang menjalankan atthasila ketika memperoleh mimpi yg mengawali kehamilannya.
Pelanggaran sila bisa dilakukan oleh ucapan,perbuatan dan pikiran yang dipicu 3 akar. Kalau anda mencoba memisahkan antara sila dan perbuatan buruk,maka singkat kata orang boleh saja berpikiran buruk tanpa melakukan perbuatan buruk??Disini anda melupakan "pikiran". Saya mengerti maksudmu,tapi saya mau berikan contoh. Pernah tahu pikiran yang mampu membunuh orang,memecahkan materi? Pernah dengar atau melihat dukun sesat yang menyengsarakan dan membunuh orang dengan pikiran buruk? Apakah sang dukun perlu bertindak secara jasmani dulu,verbal dulu baru ada hasil? Dalam dunia pengetahuan,telah ditampilkan orang-orang yang mampu mengerakkan benda dan memecahkannya,bagaimana kalau itu diarahkan pada jantung atau otak?Apakah ini perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini yang dilatih para agen intelijen dunia.sila mengatur perbuatan tapi dijelaskan juga bahwa perbuatan itu dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan tindakan jasmani. sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.
Sekarang,apakah melanggar sila,bila anda sedang membayangkan adengan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak? Itu perbuatan buruk dulu atau pikiran dulu?
Tidak perlu lari darimu,tapi harus bijak melihat orang yang yang perlu dilayani dan tidak. Ada pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan. Ada pertanyaan yang dijawab langsung, Ada pertanyaan yang dijawab dengan detil. Ada juga pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Dalam hal ini,saya tidak perlu layani kamu. Kepada rekan-rekan disini,saya masih percaya bahwa masih ada orang yang bisa menilai dengan dengan benar dan sesuai hati nurani,bukan karena berdasarkan teman,sudah kenal atau apapun.
Childish??? he.he.. benarkah? Bung.orang-orang yang disini tidak semuanya bodoh,mereka bisa menilai mana yang anak kecil mana yang dewasa. Dan benar sekali,kalau saya layani kamu terus,maka saya jadi bodoh dan seperti anak kecil.
Anda tampaknya kebingungan membedakan sila vs vinaya. yg anda maskudkan di atas itu adalah vinaya, sedangkan sila, bahkan jauh sebelum Pangeran Siddhattha lahir, masyarakat India sudah terbiasa menjalankan pancasila dan atthasila. dikisahkan bahwa Ratu Mahamaya juga sedang menjalankan atthasila ketika memperoleh mimpi yg mengawali kehamilannya.nyela dikit bro indra, statement bro Indra cukup menarik bagi saya..
sila mengatur perbuatan tapi dijelaskan juga bahwa perbuatan itu dilakukan melalui pikiran, ucapan, dan tindakan jasmani. sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.
perbuatan dulu atau pikiran dulu? ini spt pertanyaan, makan dulu atau mengunyah dulu? karena tindakan melalui pikiran itu juga adalah perbuatan. tapi dalam hal sila-3, membayangkan adegan hot dengan seorang wanita sampai mencapai puncak, secara ajaran Buddha hal ini tidak dikatakan sbg pelanggaran, karena kasus pelanggaran sila ke-3 sudah jelas diajarkan oleh Sang Buddha dalam banyak sutta yg salah satunya telah saya kutipkan di atas. walaupun mengeluarkan semen yg disengaja adalah pelanggaran vinaya yg cukup berat, namun tidak ada sila (pancasila) yg dilanggar.
Akan baik sekali jika kita mendiskusikan ajaran Sang Buddha, bukan ajaran Senbuddha. karena sptnya ajaran Senbuddha bertolak belakang dengan ajaran Sang Buddha.
nyela dikit bro indra, statement bro Indra cukup menarik bagi saya..
berarti atthasila itu bukan berasal dari Buddhisme ? apakah Hinduism juga menjalankan atthasila.. dan sepengetahuan bro Indra, ajaran apa saja yang tercantum di dalamnya Pancasila dan Atthasila selain Buddhisme ?
Luar biasa,sekian lama belajar Buddhism ternyata baru tahu hari ini bahwa Sila tidak sama dengan Vinaya. Entah siapa yang bingung sekarang? Lebih luar biasa lagi,katanya Sang Buddha mengadopsi sila dari kitab veda milik kaum brahmanism. Kalau begitu,mestinya perayaan pengorbanan hewan harus dilakukan juga oleh orang buddhism. Sang Buddha yang sempurna harus mengadopsi sila dari pihak lain? Sekian lama saya membaca sutta,sutra,kitab tantra,saya belum menemukan bahwa Sang Buddha mengatakan DIA mengadopsi aturan sila dari pihak lain.memangnya bila Sang Buddha mengadopsi pancasila, Beliau juga harus mengadopsi praktek pengorbanan??
1.7. ‘Raja Mahāsudassana memiliki tujuh pusaka dan empat ciri. Apakah tujuh itu? Suatu ketika, pada hari Uposatha tanggal lima belas,[5] ketika Raja telah membasuh kepalanya dan naik ke teras atas istananya untuk menjalankan hari Uposatha, Pusaka-Roda surgawi[6] muncul di hadapannya, berjari-jari seribu, lengkap dengan lingkaran, sumbu, dan segala hiasannya. Melihatnya, Raja Mahāsudassana berpikir: “Aku telah mendengar bahwa seorang Raja Khattiya yang sah ketika melihat roda seperti ini pada hari Uposatha tanggal lima belas, maka ia akan menjadi seorang Raja Pemutar-Roda. Semoga aku menjadi raja demikian!”’
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.saya pikir saya harus menyudahi diskusi dengan Anda.. karena dari awal, sudah saya tegaskan bahwa kita juga punya pemikiran untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan penjelasan bro Indra yang lebih senior juga cukup menjelaskan.
Luar biasa,sekian lama belajar Buddhism ternyata baru tahu hari ini bahwa Sila tidak sama dengan Vinaya. Entah siapa yang bingung sekarang? Lebih luar biasa lagi,katanya Sang Buddha mengadopsi sila dari kitab veda milik kaum brahmanism. Kalau begitu,mestinya perayaan pengorbanan hewan harus dilakukan juga oleh orang buddhism. Sang Buddha yang sempurna harus mengadopsi sila dari pihak lain? Sekian lama saya membaca sutta,sutra,kitab tantra,saya belum menemukan bahwa Sang Buddha mengatakan DIA mengadopsi aturan sila dari pihak lain.
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.kitab kamasutra?
Mulai sekarang,mungkin umat Buddha kalau menonton film porno,tarian telanjang,ngintip orang mandi,dll,maka tidak ada sila yang dilanggar.Kalau begitu ceritanya,hebat sekali ajaran Hasrat Indrawi. saya pikir banyak kitab komentar dan terutama para sarjana buddhist,para geshe harus membaca dan belajar lebih dalam komentar dari ajaran hasrat indrawi.saya tidak tahu anda yang pikun atau saya yang kurang jelas mengatakannya....
saya tidak tahu anda yang pikun atau saya yang kurang jelas mengatakannya....
perbuatan buruk belum tentu melanggar sila
apakah dari statement saya itu, ada saya katakan kalau ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu dibolehkan??
oh, ngintip orang mandi, berjudi, nonton video porno itu gak boleh/dilarang ya? :-?mungkin menurut Sila Senbuddha iya ;D
3. “Di sini, para bhikkhu, dengan cukup terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Sāriputta masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari keterasingan.
Dialog ini pernah terjadi antara saya dengan seorang bhikhu senior meditator dari STI. Mengenai meditasi. Jadi dalam sutta dikatakan sang Buddha bahwa seseorang harus mempunyai sila yang sempurna,karena setelah sila sempurna dan direnungkan maka menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan,kebahagiaan mendatangkan konsentarasi. Nah mengenai pernyataan "perbuatan buruk yang tidak melanggar sila?" dan "segala khayalan seks yang tidak melanggar sila?"ini kutanyakan pada sang bhikhu dan dijawab itu tidak melanggar sila karena belum sampai pada tindakan sesuai kriteria. Lalu kujelaskan isi sutta tersebut di atas. Kalau begitu bhante,"seorang umat awam yang sering melakukan perbuatan buruk,pikiran buruk semacam iri hati,marah dll,,,,,,,,,,,itu belum melanggar sila,dia punya sila sempurna,lalu dia selalu latihan meditasi dijamin akan mencapai buah dalam meditasi,masuk jhana karena unsur ketenangan dan kebahagiaan yang terpenuhi? Pada saat itu sang Bhante menatapku dan menarik napas panjang. Masalah ini juga kupertanyakan pada bhante meditator lain di sangha agung. Sekarang rekan-rekan silakan merenungkan masalah ini.
23. “Dengan cukup terasing dari kenikmatan-kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari keterasingan.
24. “Dengan menenangkan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan-diri dan keterpusatan pikiran [22] tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kenikmatan yang muncul dari konsentrasi.
25. “Dengan meluruhnya kegembiraan, Aku berdiam dalam keseimbangan, dan penuh perhatian dan waspada penuh, masih merasakan kenikmatan pada jasmani, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga, yang sehubungan dengannya para mulia mengatakan: ‘Ia memiliki kediaman yang menyenangkan yang memiliki keseimbangan dan penuh perhatian.’
26. “Dengan meninggalkan kenikmatan dan kesakitan, dan dengan pelenyapan sebelumnya atas kegembiraan dan kesedihan, Aku masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang memiliki bukan-kesakitan-juga-bukan-kenikmatan dan kemurnian perhatian karena keseimbangan.
tetapi moralitas mendukung pencapaian jhana??IMO sih iya, moralitas memang cukup membantu dalam pencapaian Jhana, tapi Moralitas itu sendiri bukan satu-satunya syarat untuk mencapai Jhana...
apakah bisa dikatakan orang yang memiliki moralitas yang baik akan lebih mudah untuk mencapai jhana ketimbang yang bermoral buruk?
IMO sih iya, moralitas memang cukup membantu dalam pencapaian Jhana, tapi Moralitas itu sendiri bukan satu-satunya syarat untuk mencapai Jhana...bisakah saya bilang begini, kalo belum bisa mencapai jhana, meditasi masih amburadul dan g karuan2, minimal bisa tetap menjaga dan melatih sila dengan baik. ???
masih harus "terasing dari kesenangan indria dan kondisi tidak bermanfaat" ;D
Kalau
begitu bhante,"seorang umat
awam yang sering melakukan
perbuatan buruk,pikiran
buruk semacam iri hati,marah
dll,,,,,,,,,,,itu belum
melanggar sila,dia punya sila
sempurna,lalu dia selalu
latihan meditasi dijamin akan
mencapai buah dalam
meditasi,masuk jhana karena
unsur ketenangan dan
kebahagiaan yang terpenuhi?
bisakah saya bilang begini, kalo belum bisa mencapai jhana, meditasi masih amburadul dan g karuan2, minimal bisa tetap menjaga dan melatih sila dengan baik. ???tentu saja bisa..
apakah jhana adalah sesuatu yang wajib dicapai?IMO, Jhana tidak harus dicapai oleh semua orang, tapi memang Jhana sangat penting untuk menandai perkembangan batin kita
mungkinkah pencapaian kebebasan tertinggi tanpa jhana?bisa saja, dengan mengambil meditasi vipassana, tapi meditasi vipassana ini juga harus memiliki dasar meditasi yang sudah kuat dulu.....
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA". Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.Oke.. terima kasih atas informasi suttanya..
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA". Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.
.... Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain. Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.semuanya dilakukan dengan landasan cinta kasih kah?
.... sepertinya anda sekali lagi kebingungan membedakan antara pikiran kehendak dan tindakan pikiran.Wa indra, saya juga kebingungan akan kedua hal tersebut. mohon pencerahannya ^:)^
Wa indra, saya juga kebingungan akan kedua hal tersebut. mohon pencerahannya ^:)^
AT fonte. Ada satu sutta ini yang mungkin baik jadi perenunganmu. UPALI SUTTA,yang menceritakan seorang siswa Nigantha yang kaya dan dikirim untuk menemui Sang Buddha. Murid Nigantha menekankan ajaran gurunya,bahwa tindakan fisik dan ucapan lebih besar kekuatannya dalam memberikan hasil. Sedangkan Sang Buddha,menjelaskan bahwa NIAT DAN TINDAKAN MENTAL lah yang lebih penting. Lewat khotbah ini sang Buddha mengubah kenyakinan UPALI. Karena Upali berpaling kepada sang Buddha,NIgatha Nataputta mati karena "KEMARAHANNYA". Mengenai ratu Mahamaya yang menjalankan sila,itu tidak diadopsi dari kaum brahmanism,tapi setelah mengandung Bodhisatta,secara alamiah dan otomatis sang ratu tidak bernafsa pada hal-hal duniawi dan indrawi.Suttanya " Acchariya abbhuta sutta".Selanjutnya fonte,hanya sekedar nasehat saja, hati-hati dengan teman yang suka berlindung di belakangmu karena orang seperti ini adalah laki-laki pengecut. Wanita akan berpikir ulang untuk dekat dengan pria seperti ini. Juga buka mata lebar-lebar,nilailah orang dengan bijak,teman yang baik adalah teman yang mau menunjukkan kesalahanmu,bukan selalu memujimu dan mendukungmu disaat kamu salah. Sebagai orang Buddhist saya menghargai kejujuranmu. Ada 6 ucapan,tapi Sang Buddha hanya melakukan 2 ucapan. 1. Ucapan benar dan bermanfaat tapi tidak menyenangkan orang lain. 2, ucapan benar dan bermanfaat dan menyenangkan orang lain.Maafkan saya kalau anda tidak senamg padaku.SELESAI.bisa dijelaskan apa korelasinya dengan sila yang kita bahas??
setelah mengandung Bodhisatta, Petapa Kaladevila menjadi patah hati dan otomatis tidak bernafsu terhadap hal-hal duniawi dan menjalankan atthasila, lalu diajarkan pada Ratu Mahamaya... ;D ;D ;D
Hari itu adalah tanggal 9 di bulan Asalha (Juni-Juli) tahun 67, Maha Era, ketika Ratu Siri Mahamaya berumur lima puluh lima tahun empat bulan, penduduk kerajaan sedang merayakan festival bintang Uttarasalha, sebuah peristiwa tahunan yang menjadi tradisi. Semuanya bergembira turut serta dalam perayaan ini.
Siri Mahamaya Devi juga turut serta dalam festival yang berlangsung dari tanggal 9 sampai tanggal 14 ini. Selama festival ini, tidak ada orang yang meminum minuman keras dan tidak ada yang memakai hiasan bunga, menggunakan parfum dan hiasan lainnya. Pada hari purnama di bulan itu, Sang Permaisuri bangun pagi-pagi, mandi dengan air harum dan melakukan dana besar dengan memberikan uang dan benda-benda lainnya senilai empat ratus ribu. Kemudian ia mengganti pakaian dan makan pagi yang terdiri dari makanan pilihan, kemudian ia menerima delapan sila (dari gurunya pertapa Devila) kemudian memasuki kamar istana yang dihias indah dan menghabiskan hari itu di atas dipan yang indah, dan menjalankan delapan sila.
silakan memulai topik baru, karena di sini sedang asyik2nya, supaya tidak merusak keasyikan di sini.
Supaya thread ini tidak terlupakan.
ini ada bukti lain bahwa atthasila juga dijalankan oleh non-buddhis
""And what is the Uposatha of the Jains? There are the contemplatives called the Niganthas (Jains). They get their disciple to undertake the following practice: 'Here, my good man. Lay down the rod with regard to beings who live more than 100 leagues to the east... more than 100 leagues to the west... more than 100 leagues to the north... more than 100 leagues to the south.' Thus they get the disciple to undertake kindness & sympathy to some beings, but not to others."
source: AN 3.70 Muluposatha Sutta (http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an03/an03.070.than.html)
Dan, Wisakha, bagaimana dengan Uposatha Nigantha? Ada, Wisakha, golongan petapa yang disebut Nigantha. Demikianlah yang dianjurkan kepada pengikut mereka, ‘Datanglah, he manusia, terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah timur letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah barat letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah utara letakkanlah tongkat pemukul; terhadap makhluk hidup yang berada di luar seratus yojana di arah selatan letakkanlah tongkat pemukul.’ Demikianlah mereka menganjurkan beriba hati berbelas kasih terhadap makhluk hidup tertentu, [namun] tidak menganjurkan beriba hati berbelas kasih terhadap makhluk hidup yang lain. Demikianlah yang dianjurkan kepada pengikut mereka pada hari uposatha, ‘Datanglah, he manusia, setelah menanggalkan semua kain, katakanlah demikian, “Saya bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada. Milik saya pun bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada.”’ Namun ibu dan ayahnya mengenalinya, ‘Ini adalah putra kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah orang tua saya.’ Putra dan istrinya pun mengenalinya, ‘Ini adalah suami kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah putra dan istri saya.’ Budak, pekerja dan pelayannya pun mengenalinya, ‘Ini adalah tuan kami’. Ia pun mengenali, ‘Mereka adalah budak, pekerja dan pelayan saya.’ Pada saat di mana kebenaranlah yang seyogianya dianjurkan tetapi pada saat itu kebohonganlah yang dianjurkan. Saya katakan ini adalah ucapan bohong. Selewat malam hari, ia menggunakan aset yang tidak diberikan. Saya katakan ini adalah tindakan mencuri. Begitulah, Wisakha, Uposatha Nigantha. Kalau diamalkan secara demikian, Wisakha, Uposatha Nigantha baik pahala, manfaat, kegemilangan, maupun jangkauannya takkan besar.
A :
Golongan petapa : para petapa. Di luar seratus yojana : melewati seratus yojana, di atas itu. Terhadap ….letakkanlah tongkat pemukul : terhadap makhluk hidup yang berada di daerah di luar seratus yojana letakkanlah tongkat pemukul; hal meletakkan tongkat pemukul. Saya bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada : saya bukan merupakan sesuatu milik pihak lain, bukan dari mana, bukan sesuatu yang ada. Sesuatu di sini dimaksudkan sebagai penghalang (palibodha). Dikatakan [itu] bukanlah penghalang. Milik saya pun bukanlah apa-apa, pun bukan dari apa-apa, bukan sesuatu yang ada : milik saya pun bukan dari apa-apa, dari mana, entah dari dalam atau dari luar; pun tidak ada sesuatu, satu benda pun; tidak ada penghalang, sebagaimana yang dikatakan “Terpotong sudah penghalang pada diri saya”. Aset : ranjang, bangku, bubur, nasi, dan sebagainya. Menggunakan … yang tidak diberikan : pada hari berikutnya ia berbaring di atas ranjang, duduk di atas bangku, menenggak bubur, menyantap nasi, ia menggunakan aset mereka yang tidak diberikan. Pahala…nya takkan besar : tidak berpahala. Secara harafiah di sini masih ada (pahala) yang tersisa namun secara makna tidak tersisa. Demikianlah buah pahala dari uposatha yang diamalkan hanya secuil, tidak sebagaimana yang diinginkan, yang disukai, yang menawan hati. Karena itu sia-sia belaka, itulah yang seyogianya dipahami. Kalimat lainnya pun dipahami secara demikian.
sepertinya mirip dengan yang pernah saya baca. :)
ybs ndak mau nongol lagi.... :))TS nya juga cuma mampir sekali dan belum kembali lagi :hammer:
cuma beda bahasaiya, gara2 saking cintanya sama bahasa sendiri, jadi malas baca yang versi inggris.
Main dengan pelacur belum tentu berzina, musti dilihat dulu faktornya apakah terpenuhi. ::)
Pasti statement di atas jadi kontroversi lagi nih :whistle:
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila / tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.>
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?
Di tunggu ya jawabannya. Thanks
astaga
>menurutku itu adalah pilihan. :)
>>
[...]
KARENA MASIH ADA SATU HAL YG HARUS KAU TAU TAKDIR WANITA CANTIK LIKE ME ALWAYS BEING FREESEX TARGET UNDER VICTIM N CRIME ' with full pressure and gore of course and that is the truth'... IF YOU BELIEVE YOU WILL KNOW HOW TO PROTECT US, THAT WHAT YOU LOVE LIKE I HAVE YOU NOT AS MY HUSBAND BUT AS MY LOVE AS LIKE MY HEART... AS LIKE TRUE LOVE THAT IS MY UNIVERSAL LOVE, >>> # To: Admin :::::: " MOHON JANGAN DIHAPUS SEBELUM DIBACA YANG BERSANGKUTAN, PLEASE !# ) :'(
Sirima
(Kisah pelacur wanita yang sangat cantik)
Saat itu di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima. Setiap hari Sirima Berdana makanan kepada delapan bhikkhu. Suatu ketika, salah seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu lain batapa cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para bhikkhu.
Mendengar hal ini, seorang bhikkhu muda langsung jatuh cinta pada Sirima meskipin belum pernah melihat Sirima. Hari berikutnya bhikkhu muda itu bersama dengan para bhikkhu yang lain pergi ke rumah Sirima untuk menerima dana makanan, pada hari itu Sirima sedang sakit. Tetapi karena Sirima ingin berdana makanan maka ia menerima kehadiran para bhikkhu.
Begitu bhikkhu muda tersebut melihat Sirima lalu bhikkhu muda berpikir, “Meskipun ia sedang sakit, ia sangat cantik!”. Bhikkhu muda tersebut memiliki hawa nafsu yang kuat terhadapnya. Larut malam itu, Sirima meninggal dunia. Raja Bimbisara pergi menghadap Sang Buddha dan memberitahukan bahwa Sirima, saudara perempuan Jivika, telah meninggal dunia. Sang Buddha menyuruh Raja Bimbisara membawa jenazah Sirima ke kuburan dan menyimpannya di sana selama 3 hari tanpa dikubur, tetapi hendaknya dilindungi dari burung gagak dan buruk hering.
Raja melakukan perintah Sang Buddha. Pada hari keempat jenazah Sirima yang cantik sudah tidak cantik dan menarik. Jenazah itu mulai membengkak dan mengeluarkan cairan dari enam lubang. Hari itu Sang Buddha bersama para bhikkhu pergi kekuburan untuk melihat jenazah Sirima. Raja Bimbisara dan pengawal kerajaan juga pergi ke kuburan untuk melihat jenazah Sirima.
Bhikkhu muda yang telah tergila-gila kepada Sirima tidak mengetahui bahwa Sirima telah meninggal dunia Sirima. Ketika ia mengetahui perihal itu dari Sang Buddha dan para bhikkhu yang pergi melihat jenazah Sirima, maka ia pun turut serta bersama mereka. Setelah mereka tiba di makam, Sang Buddha, para bhikkhu, raja, dan pengawalnya mengelilingi jenazah Sirima.
Kemudian Sang Buddha meminta kepada Raja Bimbisara untuk mengumumkan kepada penduduk yang hadir, siapa yng menginginkan tubuh Sirima satu malam boleh membayar 1.000 tail, akan tetapi tak seorang pun yang bersedia mengambilnya dengan membayar seharga 1.000 tail kemudian tawaran diturunkan menjadi 500, 250, 100 , 25 atau dengan cuma-cuam.
Kemudian Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, lihat Sirima! Ketika ia masih hidup, banyak sekali orang yang ingin membayar seribu tail untuk menghabiskan satu malam bersamanya, tetapi sekarang tak seorangpun yang ingin mengambil tubuhnya walau dengan cuma-cuma. Tubuh manusia sesungguhnya subjek dari kelapukan dan kehancuran.”
Bhikkhu muda itu kemudian mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah kotbah dhamma itu berakhir.
Pandanglah tubuh yang indah ini,
penuh luka terdiri dari rangkaian tulang,
berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.
Ia tidak kekal serta tidak tetap adanya.
(Dhammapada 147)
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.
yg ini maksudnya apa ya,contoh kehidupan dewa seperti apa ya,thanks
7. Menginginkan kehidupan dewa - menikmati dan merindukannya.Yang ini maksudnya adalah seseorang yang kehidupan rumah tangganya dirasa kurang memuaskan, lalu memilih menjalankan kehidupan petapa BUKAN untuk mengikis noda dan mengembangkan bathin, namun berpikir dengan hidup pertapaannya sekarang akan berakibat terlahir di alam surga dan bisa menikmati kenikmatan indriah yang jauh lebih besar ketimbang kenikmatan waktu dia jadi perumah-tangga.
yg ini maksudnya apa ya,contoh kehidupan dewa seperti apa ya,thanks
Yang dimaksud adalah keinginan untuk memiliki hidup yang sama seperti kondisi para dewa, seperti hidup dengan menikmati kepuasan inderawi dari fasilitas-fasilitas yang ada.jika seperti ini,orang kaya bisa mendapatkannya,jadi hidup di alam manusia aja uda seperti alam dewa,buat apa lagi ingin terlahir di alam dewa
jika seperti ini,orang kaya bisa mendapatkannya,jadi hidup di alam manusia aja uda seperti alam dewa,buat apa lagi ingin terlahir di alam dewa
tapi masih berbeda jauh, kemakmuran dan kebahagiaan di alam dewa masih jauh lebih besar daripada apa pun yg dapat kita bayangkan di alam manusia, para dewa melihat manusia yg paling makmur, mungkin bisa dibandingkan dengan manusia kaya raya melihat seorang pengemis.nah timbul pertanyaan lagi,jika kemakmuran di alam dewa jauh lebih baik,napa Pangeran Sidhharta atau Sang Buddha menyempurnakan parami nya di alam manusia,begitu juga 27 Buddha yg lain
nah timbul pertanyaan lagi,jika kemakmuran di alam dewa jauh lebih baik,napa Pangeran Sidhharta atau Sang Buddha menyempurnakan parami nya di alam manusia,begitu juga 27 Buddha yg lain
dengan tingkat kemakmuran yg begitu besar adalah untuk menyempurnakan Parami, untuk menyempurnakan parami diperlukan situasi yg kadang senang dan kadang susah. selain di alam manusia, para Bodhisatta juga melakukan tugas menyempurnakan Parami di alam binatang.Jadi dalam kesimpulan sy,selain alam binatang n manusia,adalah alam untuk menikmati hasil kamma yg baik,begitu kah
Jadi dalam kesimpulan sy,selain alam binatang n manusia,adalah alam untuk menikmati hasil kamma yg baik,begitu kah
ikutan nimbrung _/\_
mau tanya nih, apakah pencapaian kesucian dari sotapanna hingga arahat itu hanya bisa diraih di saat berada di alam manusia saja?
Tidak. Kesucian bisa diraih di alam manusia, dewa, dan brahma.oh ya? apakah ada contohnya di sutta?
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?Misalnya dalam Sakkapanhasutta (DN 21), diceritakan Sakka menembus Sotapatti-phala setelah pertanyaan2nya dijawab oleh Buddha.
oh ya? apakah ada contohnya di sutta?
Jika seseorang telah melakukan perbuatan yang melanggar sila / tidak baik, misalnya berzina dengan pelacur.Sadhu, sadhu. Seseorang yang telah berzinah dengan pelacur, batinnya sudah goyah. Walaupun teman-temannya yang tahu, mengatakan itu delicious, tetap saja si penzinah, batinnya sudah goyah. Artinya: ia mau lagi, kalau tidak dapat, ia akan sering main-main sendiri, kadang sehari bisa beberapa kali (sendirian).
Apakah orang tersebut masih punya kesempatan untuk mengubah / memperbaikinya ? Bagaimana caranya ?
Di tunggu ya jawabannya. Thanks