//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Jalan Kehidupan  (Read 1477 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Jalan Kehidupan
« on: 27 January 2009, 09:52:26 PM »
Jalan Raya, jalan ini sangat besar dan panjang, bisa berjumpa dengan siapa saja, tidak pernah bertegur sapa, saling melewati dan menyalip. kadang sering terjadi tabrakan. Sifat orang yang egois dan senang dengan pola hidup yang cepat dan keras biasanya senang berjalan di Jalan Raya. Ada juga yang hidupnya tenang berjalan perlahan menikmati pemandangan yang ada. Ada yang senang berjalan bersama melewati jalan ini bersama teman satu perjalanan.

Jalan Tol, bagi yang senang memotong jalan, menghemat perjalanan dan memiliki pola hidup super cepat, akan senang berada di Jalan tol kadang harus membayar mahal untuk pilihan hidupnya, walau pada akhirnya sering juga mereka yang berada di jalan ini, terkena macet dengan berbagai persolan hidup. Bahayanya kalo yang senang di jalan tol begitu terkena kecelakaan engga tanggung2 sampai kehilangan nilai hidupnya, apalagi yang nekad bunuh diri.

Jalan Layang, naiknya susah tetapi bisa sukses sampai diatas dan memandang bebas ke segala penjuru tanpa khawatir. Orang yang mau bersusah-susah untuk berusaha dan akan dapat melihat dengan jelas jalan hidupnya. Walau harus turun kembali tetapi selama berada di atas ia telah tahu kemana arah tujuannya.
Jalan Buntu, nah ini susah, siapapun yang pada awalnya melewati jalan ini pasti penuh dengan harapan, tetapi kemudian setalah mengetahui akhir dari pada jalannya adalah buntu, hanya kekecewaan dan kekesalan yang tidak ada habisnya untuk disesalkan, tujuan pun tidak tercapai dan tidak menemukan jalan keluar lain bagi persoalan hidupnya, terpaksa dengan berat hati harus mengulangi kembali jalan yang pernah dilewatinya.

Jalan Setapak, biasanya jalan ini dilewati oleh petani, pedagang kecil dan mereka yang berjuang untuk mengisi hidupnya dengan penuh pengorbanan dan perjuangan, setapak demi setapak melangkahkan kakinya menuju kebahagiaan, demi orang-orang yang dicintainya dan keluarganya ia rela berjuang keras untuk menuju pada keberhasilan, mengikuti jejak orang yang telah berjalan di depannya.
Jalan Kecil, jalan ini biasanya dikenal dengan jalan tikus, solusi untuk menghindari kemacetan, banyak jalan yang akan membawa seseorang pada satu tujuannya, kadang jalan ini tidak jelas dan berliku-liku tetapi banyak percabangan yang bisa diambil untuk menghindari persoalan kemacetan hidup yang hanya membawa emosi jiwa. Ditengah perjalanan biasanya akan membutuhkan kesabaran, tapi percayalah akan banyak orang yang selalu memperhatikan kita.

Kadang melewati jalan kecil ini banyak orang juga yang siap membantu kita bila kita menemukan kesulitan. Atau kadang kalo lagi naas ada yang mau merampok kita, makanya hati-hati di jalan!.
Jalan Pintas, nah ini lebih hebat lagi dari jalan tikus, jalannya lebih kecil tetapi cepat sampai tujuan. ‘Jalan pintas’ mengandung konotasi yang kurang baik sih, sehingga di identikan dengan mereka yang tidak mau cape-cape, tidak mau berusaha atau malas tetapi mau menerima hidup yang langsung enak. Kadang jalan pintas juga bisa sangat cepat menuju ‘surga’ atau ‘neraka’ tergantung siapa yang melewatinya.

Jalan Tengah, nah inilah jalan yang paling bijaksana. Mengajak siapapun tanpa kecuali secara universala untuk menuju pada lenyapnya penderitaan. Dimana jalan ini menghindari jalan eksrim yang membawa kita lupa diri dan terperosok dalam jurang penderitaan. Hanya para bijaksana yang senang mempraktekan jalan tengah ini, bukan berarti jalan di tengah-tengah (bisa ketabrak) tidak mengikuti jalan yang penuh dengan foya-foya dan kebahagiaan semu saja, juga menghindari jalan yang hanya membuat kita menyiksa diri.
Tentunya dari semua jalan, ada jalan yang mulus, ada jalan yang rusak. Ada jalan yang sulit dilewati, ada jalan yang mudah dilewati. Kadang-kadang dalam setiap jalan juga ada ‘polisi tidur’ yang membuat kita selalu waspada dan selalu ‘sadar’.Intinya teruskanlah perjalananmu.

Ada saatnya berjalan di jalan raya, masuk ke jalan tol, melewati jalan kecil, dan akhirnya untuk mencapai tujuan haruslah melewati jalan tengah

 

anything