//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apa sih kegunaan menikah?  (Read 37764 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Apa sih kegunaan menikah?
« on: 16 December 2008, 02:23:00 PM »
saya buat thread baru aja ya.

mo nanya aja, apa ya gunanya menikah/ manfaatnya apa/ mengapa kebanyakan orang menikah ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #1 on: 16 December 2008, 02:25:14 PM »
ini jawabnya berdasarkan apa dlu? buddhist ato sosial?
jgn kyk td lg, awalnya bahas buddhist, tus ujung2 lari ke hal duniawi :))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #2 on: 16 December 2008, 02:27:15 PM »
dari segala sisi.

soalnya kadang mikir mlulu, kenapa yak harus menikah (<- ortu bilangnya harus menikah) ???

emank kalo gak menikah bakal mati :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #3 on: 16 December 2008, 02:43:32 PM »
Menurut Ortu (yg suka ama cucu).... menikah itu u/ memperoleh keturunan...ato mempetahankan garis keturunan jangan sampai putus... makanye kalo lahir anak perempuan...ortu ga begitu suka (ortu kolot) :)) setidaknye yg ud married itu harus melahirkan 1 anak laki2...begitulah kira2 ceritanye... ;D (mungkin teman2 ada cerita lain..silakan)

_/\_ :lotus:

 
« Last Edit: 16 December 2008, 02:45:12 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #4 on: 16 December 2008, 02:46:14 PM »
krn dr dl emang gitu kale yak ::) ::) ::)
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #5 on: 16 December 2008, 02:47:33 PM »
dari segala sisi.

soalnya kadang mikir mlulu, kenapa yak harus menikah (<- ortu bilangnya harus menikah) ???

emank kalo gak menikah bakal mati :))

Ortu yg mati (karena ud tua) ... :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #6 on: 16 December 2008, 02:47:47 PM »
have sex secara legal?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #7 on: 16 December 2008, 02:48:01 PM »
 [at] Lily

makasih pendapatnya, jadi tujuan menikah yang utama adalah mempunyai anak laki2.

jadi begitu alasan ci (<- ney Lily umurnya keknya lebih tua dari aye kan?) tuk menikah ?

trus jadi mo tanya memanknya kalo garis keturunan putus apa yang terjadi ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #8 on: 16 December 2008, 02:49:18 PM »
 [at] Edward

hmmm.... maksudnya selama sorry "pelacuran" dan "kumpul kebo" itu dilarang maka jalan terbaik adalah menikah ya?

tapi kan bisa di negara yang melegalkan hal2 diatas.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #9 on: 16 December 2008, 02:50:00 PM »
Menikah itu kesepakatan bersama (suami-istri) untuk hidup dalam wadah kekeluargaan, saling mencintai, saling menghargai, SALING SETIA, dan saling membantu dan melengkapi.

Kalau Anda ingin melihat dari sudut pandang tanggung jawab sosial, maka menikah itu seperti kewajiban. Sudut pandang inilah yang sangat dominan di masyarakat. Sehingga banyak komentar buruk dari masyarakat terhadap orang yang tidak (atau belum) menikah.


Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #10 on: 16 December 2008, 02:50:53 PM »
berarti untuk sesi awal pembahasannya berdasarkan adat/budaya
mengenai harus punya anak laki-laki

 [at] hatRed
soalnya anak laki-laki yg nantinya ngambil marga keluarga
kalo anak perempuan kan ikut marga suaminya nanti....
gitu yah Ci?

soal negara lain ya beda adat dan kebiasaan donk
lain ladang lain belalang

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #11 on: 16 December 2008, 02:54:02 PM »
 [at] upasaka

maksudnya tanggung jawab tersebut sehingga menjadi kewajiban itu seperti apa ya?
apa seperti adanya pandangan negatif terhadap orang yang belum menikah, dan juga terhadap pasangan "kekasih" yang gak menikah2. sehingga secara adat/etika tidak baik?

jadi maksudnya untuk "bersosialisasi" ?


 [at] All
Dirangkum dulu

1. Punya anak Laki2 Punya anak tuk melanjutkan garis keturunan (<- maksud reenzie gini ya?)
2. Sex secara legal
3. untuk bersosialisasi (masih menunggu kepastian)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #12 on: 16 December 2008, 02:54:30 PM »
yah...alasan setiap org untuk menikah kan berbeda2...
Coba lihat, di negara2 Barat yg sudah bebas, pernikahan justru lebih jarang terjadi, karena hal2 yg hanya diperbolehkan oleh kebudayaan, dapat dilakukan tanpa menikah...
Menurut gw, ketika larangan2 tersebut telah di lewati, justru keinginan untuk menikah tersbut akan menjadi lebih tulus...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #13 on: 16 December 2008, 02:55:12 PM »
[at] Lily

makasih pendapatnya, jadi tujuan menikah yang utama adalah mempunyai anak laki2.

jadi begitu alasan ci (<- ney Lily umurnya keknya lebih tua dari aye kan?) tuk menikah ?

trus jadi mo tanya memanknya kalo garis keturunan putus apa yang terjadi ?

Itu pendapat Ortu lho... marganya putus di situ deh. Ortu mungkin merasa kecewa dll... ;D

 [at]  hatred... nanti pulang coba km ty ortumu... apa yg terjadi kalo garis keturunannya putus? ;D (pendapat ortu masing2 kan lain... benar ga? )

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #14 on: 16 December 2008, 02:55:57 PM »
Ada tambahan utnuk dirangkum nih bro,
memperoleh jaminan finansial
untuk dapat lebih "memiliki" satu sama laen
perlindungan dari pasangan
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #15 on: 16 December 2008, 02:56:43 PM »
[at] Lily

makasih pendapatnya, jadi tujuan menikah yang utama adalah mempunyai anak laki2.

jadi begitu alasan ci (<- ney Lily umurnya keknya lebih tua dari aye kan?) tuk menikah ?

trus jadi mo tanya memanknya kalo garis keturunan putus apa yang terjadi ?

Itu pendapat Ortu lho... marganya putus di situ deh. Ortu mungkin merasa kecewa dll... ;D

 [at]  hatred... nanti pulang coba km ty ortumu... apa yg terjadi kalo garis keturunannya putus? ;D (pendapat ortu masing2 kan lain... benar ga? )

_/\_ :lotus:


kalo ci lily sendiri dulunya menikah, karena/alasannya apa?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #16 on: 16 December 2008, 02:56:59 PM »
berarti untuk sesi awal pembahasannya berdasarkan adat/budaya
mengenai harus punya anak laki-laki

 [at] hatRed
soalnya anak laki-laki yg nantinya ngambil marga keluarga
kalo anak perempuan kan ikut marga suaminya nanti....
gitu yah Ci?

soal negara lain ya beda adat dan kebiasaan donk
lain ladang lain belalang

Betul... Reenzia...

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #17 on: 16 December 2008, 02:59:12 PM »
Ada tambahan utnuk dirangkum nih bro,
memperoleh jaminan finansial
untuk dapat lebih "memiliki" satu sama laen
perlindungan dari pasangan

Saya tambahkan rangkumannya

1. Punya anak tuk melanjutkan garis keturunan
2. Sex secara legal
3. untuk bersosialisasi (masih menunggu kepastian)
4. untuk berpatungan atau menggantungkan dalam pengeluaran hidup bersama orang lain.
5. untuk dapet bodyguard
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #18 on: 16 December 2008, 03:01:54 PM »
[at] upasaka

maksudnya tanggung jawab tersebut sehingga menjadi kewajiban itu seperti apa ya?
apa seperti adanya pandangan negatif terhadap orang yang belum menikah, dan juga terhadap pasangan "kekasih" yang gak menikah2. sehingga secara adat/etika tidak baik?

jadi maksudnya untuk "bersosialisasi" ?


 [at] All
Dirangkum dulu

1. Punya anak Laki2
2. Sex secara legal
3. untuk bersosialisasi (masih menunggu kepastian)

[at] hatRed

Tanpa diusut2 lagi, banyak orang di luar sana yang mencantumkan 'pernikahan' sebagai target yang harus dicapai dalam hidupnya. Lalu kalau ditanya alasannya untuk menikah apa, banyak orang yang memberi jawaban ala kadarnya.

Karena banyak sekali yang menikah, maka akan ada rasa pengucilan diri sendiri apabila kita memeilih untuk tidak menikah. Apalagi kalau alasan kita untuk tidak menikah juga mengambang. AKhirnya kita pun menjadi terpicu oleh mayoritas. Dan entah tertanam pikiran dari mana, banyak orang yang beranggapan "menikah adalah salah satu tujuan hidup".

Dari pikiran ortodoks ini (dan sedikit 'dorongan' dari orang tua), kita pun melihat menikah adalah hal yang wajib. Bahkan ada agama lain yang mengharuskan menikah bagi umatnya, karena itu adalah bentuk ibadah.

Orang2 yang tidak (atau belum menikah) biasanya dipandang secara diskriminasi oleh orang2 lain. Biasanya yang sering berkomentar adalah orang2 yang sudah menikah. Mungkin agak vulgar di sini, tapi biasanya akan ada komentar seperti "gak laku", "gak normal", "aneh", dll.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #19 on: 16 December 2008, 03:02:56 PM »
[at] Lily

makasih pendapatnya, jadi tujuan menikah yang utama adalah mempunyai anak laki2.

jadi begitu alasan ci (<- ney Lily umurnya keknya lebih tua dari aye kan?) tuk menikah ?

trus jadi mo tanya memanknya kalo garis keturunan putus apa yang terjadi ?

Itu pendapat Ortu lho... marganya putus di situ deh. Ortu mungkin merasa kecewa dll... ;D

 [at]  hatred... nanti pulang coba km ty ortumu... apa yg terjadi kalo garis keturunannya putus? ;D (pendapat ortu masing2 kan lain... benar ga? )

_/\_ :lotus:


kalo ci lily sendiri dulunya menikah, karena/alasannya apa?

Dulu sy belum mengenal ajaran Buddha.....karena pacaran terlalu lama (8 thnan) dan sering di tanyai ortu n teman2 (kapan married?)... ya udah married aja... ;D Sesudah married & blm mau py anak (kosong 6 bln), nah..ortu n teman2 tanya lagi (kapan punya anak?)... setelah 6 bln married, bln selanjutnye hamil yg pertama ( ini sy rencana dulu sambil buka buku2 cina yg ada keterangan mau anak cow/cew...sy pilih yg cow u/mempertahankan keturunan suamiku ;D ) ... trs setelah anak sy skrg udah 8 thnan maka ortu n teman2 tanya lagi (kapan punya anak kedua?) .....cape deehhhh... begitulah fenomena kehidupan umat awam...;D

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 16 December 2008, 03:08:58 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline mushroom_kick

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.302
  • Reputasi: 92
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #20 on: 16 December 2008, 03:05:19 PM »


[at] hatRed

Tanpa diusut2 lagi, banyak orang di luar sana yang mencantumkan 'pernikahan' sebagai target yang harus dicapai dalam hidupnya. Lalu kalau ditanya alasannya untuk menikah apa, banyak orang yang memberi jawaban ala kadarnya.

Karena banyak sekali yang menikah, maka akan ada rasa pengucilan diri sendiri apabila kita memeilih untuk tidak menikah. Apalagi kalau alasan kita untuk tidak menikah juga mengambang. AKhirnya kita pun menjadi terpicu oleh mayoritas. Dan entah tertanam pikiran dari mana, banyak orang yang beranggapan "menikah adalah salah satu tujuan hidup".

Dari pikiran ortodoks ini (dan sedikit 'dorongan' dari orang tua), kita pun melihat menikah adalah hal yang wajib. Bahkan ada agama lain yang mengharuskan menikah bagi umatnya, karena itu adalah bentuk ibadah.

Orang2 yang tidak (atau belum menikah) biasanya dipandang secara diskriminasi oleh orang2 lain. Biasanya yang sering berkomentar adalah orang2 yang sudah menikah. Mungkin agak vulgar di sini, tapi biasanya akan ada komentar seperti "gak laku", "gak normal", "aneh", dll.

betun banget..pdhl yg ud merit itu lom tentu lbh happy dr pd yg lom loh...
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #21 on: 16 December 2008, 03:08:30 PM »
 [at] upasaka

:yes:

 [at] Lily

mm.... jadi sebenarnya pa sih yang mendorong (dari diri sendiri) ci Lily tuk menikah ?? apa yang membuat ci Lily saat itu "saya harus menikah". atau mungkin apa yang membuat ci Lily saat itu pacaran ?

sorry nanyanya jadi pribadi banget, soalnya lagi bimbang, akan "pernikahan" ini.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #22 on: 16 December 2008, 03:09:05 PM »
karena uda jadi kebiasaan dan mind set masyarakat kalo manusia tuh hidup harus :
-menikah
-punya anak
-punya rumah sendiri
-punya penghasilan tetap

dll dsb dst

hidupnya sempurna begini begitu.......
hidup sempurna ala duniawi

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #23 on: 16 December 2008, 03:14:32 PM »
karena uda jadi kebiasaan dan mind set masyarakat kalo manusia tuh hidup harus :
-menikah
-punya anak
-punya rumah sendiri
-punya penghasilan tetap

dll dsb dst

hidupnya sempurna begini begitu.......
hidup sempurna ala duniawi

kalo reenzie sendiri, akan menikah gak? trus apa sih yg menjadi alasan pribadi dari reenzie sendiri buat menikah? maksudnya gmana yak, jadi bingung nanyanya :hammer:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #24 on: 16 December 2008, 03:16:49 PM »
[at] upasaka

:yes:

 [at] Lily

mm.... jadi sebenarnya pa sih yang mendorong (dari diri sendiri) ci Lily tuk menikah ?? apa yang membuat ci Lily saat itu "saya harus menikah". atau mungkin apa yang membuat ci Lily saat itu pacaran ?

sorry nanyanya jadi pribadi banget, soalnya lagi bimbang, akan "pernikahan" ini.
Waktu itu malu jg... pacaran lama kagak married2... ;D

Dulu sy pikir setiap org pasti akan pacaran, menikah dan punya anak( enak jg pacaran... kek ada bodyguard :)) ) . Liat teman2 pacaran...iseng ...ikut2an jg (dulu masih polos..maklum anak SMA ;D ). Sy kira cinta sy itu cinta monyet...eee...ternyata cinta benaran sampe 8 thnan lho.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #25 on: 16 December 2008, 03:19:47 PM »
Sedikit jokes...

Kata Guru Kimia saya waktu di bangku SMA...

"Kalau kalian masih muda, milih2 pasangan seh boleh2 aja. Tapi kalau udah tua, jangan kebanyakan milih2. Sapa aja yang datang terima aja yah..."

 :))

Artinya : tidak ada akar, rotan pun jadi...
Ada yang punya pandangan seperti ini juga?  :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #26 on: 16 December 2008, 03:20:44 PM »
karena uda jadi kebiasaan dan mind set masyarakat kalo manusia tuh hidup harus :
-menikah
-punya anak
-punya rumah sendiri
-punya penghasilan tetap

dll dsb dst

hidupnya sempurna begini begitu.......
hidup sempurna ala duniawi

kalo reenzie sendiri, akan menikah gak? trus apa sih yg menjadi alasan pribadi dari reenzie sendiri buat menikah? maksudnya gmana yak, jadi bingung nanyanya :hammer:

ternyata ini toh tujuan dari thread ini? proposal =))

post:888, udah cukup,  gak mau posting lagi. suhu pls ban me

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #27 on: 16 December 2008, 03:25:22 PM »
 [at] Indra

heiii.... :hammer:

maksudnya aye mo tau aja, apa yang menjadi alasan bagi orang tuk menikah... 

jangan disalah artikan.....  :hammer:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #28 on: 16 December 2008, 03:27:21 PM »
 [at] hatRed

saia mengerti maksud anda, apa anda bertanya mengenai

mengapa sih menikah? menurut buddhist donk yg anda tanyakan?
apakah menikah membantu kita dalam mencapai pencerahan?
apakah malah menjauhkan diri dari dhamma?
bila ternyata tidak, bagaimana dengan tanggung jawab sosial?
yg pastinya blm bisa kita tinggalkan [wajar aja kalo masih mikir hal duniawi, kan masih melekat, walau kadarnya berbeda]
gimana dengan orang tua, teman-teman dan kehidupan sosial kalo ternyata tidak menikah karena ingin 'melepaskan'

apa hal seperti ini yg ingin ada ketahui?

 [at] hatRed lagi

kalo alasan org nikah mah bnyk buangetttt
- punya anak
- tradisi
- ingin selalu bersama pasangan hidup
- tuntutan orgtua/lingkungan
- tuntutan umur
- hubungan intim
- menjalan kan ibadah < bagi umat agama lain
- dll
« Last Edit: 16 December 2008, 03:29:10 PM by Reenzia »

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #29 on: 16 December 2008, 03:29:00 PM »
Jadi salah tingkah nih... :))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #30 on: 16 December 2008, 03:29:09 PM »
Gini aje deh biar jelas.

i punya temen yang sekarang masih pacaran, (temennya banyak yak gak cuma atu).

nah cuma aye yg belum pernah pacaran (jgn anggap aneh yak :'( ).

saat temen2 aye patah hati/ sakit hati pasti deh curhatnya ma i.

nah makanya jadi i jd skeptis ma pacaran. gitu loh...

terusnya juga jadi menganggap nikah itu gak guna sama sekali.

dan aye malah bingung ma orang2 yang akhirnya menikah/pacaran. kalo diliat2 kan banyak menderitanya tapi kok masih juga pacaran/menikah.

begitu.............
i'm just a mammal with troubled soul



Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #31 on: 16 December 2008, 03:32:08 PM »
 [at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #32 on: 16 December 2008, 03:33:50 PM »
Gini aje deh biar jelas.

i punya temen yang sekarang masih pacaran, (temennya banyak yak gak cuma atu).

nah cuma aye yg belum pernah pacaran (jgn anggap aneh yak :'( ).

saat temen2 aye patah hati/ sakit hati pasti deh curhatnya ma i.

nah makanya jadi i jd skeptis ma pacaran. gitu loh...

terusnya juga jadi menganggap nikah itu gak guna sama sekali.

dan aye malah bingung ma orang2 yang akhirnya menikah/pacaran. kalo diliat2 kan banyak menderitanya tapi kok masih juga pacaran/menikah.

begitu.............
Pacaran dan menikah itu ada dukkha dan sukkhanya... ;D (tergantung sih setiap individu dlm menjalaninya...dukkhanya lbh banyak ato sukkhanya yg lebih byk?)

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #33 on: 16 December 2008, 03:34:24 PM »
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

blom pernah sih :( paling cuma di sinetron doank.
kalo dari pengalaman sih keknya gak ada yang bahagia deh. makanya jadi bingung kok orang2 masih aja nikah ya.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #34 on: 16 December 2008, 03:35:10 PM »
apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

 [at] hatRed

sukka ato dukkha, itu relatif, lagian bila anda melihatnya sebagai dukkha, blm tentu bagi org yg menjalaninya
lagian, kalopun menurut anda sukka terus, bagi org yg menjalani bisa saja itu adalah dukkha
lagi-lagi membicarakan dualisme

mau sukka ataupun dukkha yg dialami, manusia tak pernah puas, ini adalah akibat kemelekatan
« Last Edit: 16 December 2008, 03:37:53 PM by Reenzia »

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #35 on: 16 December 2008, 03:35:49 PM »
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #36 on: 16 December 2008, 03:36:58 PM »
[at] hatRed

Walah walah...
Sini ogut ajarin caranya jadi cowok yang sulit ditolak sama cewe2...  :whistle:

Saya mao sharing opini berdasarkan pandangan umum saja...

Banyak orang yang salah menjalankan cara PDKT dan relationship, jadinya patah hati. Nah kalau udah patah hati, biasanya jadi takut pacaran lagi... Saya punya 5 teman wanita yang agak trauma dengan pacaran lagi...  :D

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #37 on: 16 December 2008, 03:37:32 PM »
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Kecuali yang malam-malam pergi bawa koper, piring, sendok, dan garpu  :))
« Last Edit: 16 December 2008, 03:40:03 PM by CKRA »

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #38 on: 16 December 2008, 03:39:04 PM »
apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

gmana yak, mesti nanya ma yg uda pengalaman neh

[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Anicca

kebahagiaan itu kan cuma sementara doank. dan kesementaraan itu sendiri kalo dipikirin terus malah jadi dukkha juga.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #39 on: 16 December 2008, 03:40:52 PM »
[at]  hatred, sudah pernah melihat keluarga yang harmonis dan bahagia? Kalau belum artinya pergaulan anda masih kurang luas. Tambah pergaulan sampai anda menemukan keluarga yang harmonis dan bahagia, lalu hilangkan skeptisme itu. Lalu mulai deh lirik2 yang cantik, dst  ;D

Suami istri kalo di malam hari pasti harmonis dan bahagia... :)) :)) :)) :hammer:

_/\_ :lotus:


Walah, Ci Lily...  ^-^

apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
dan sampe batas mana menikah tak membantu manusia pada pencerahan?
[dengan catatan yg dinikahi adalah org yg juga mengenal dhamma dengan baik]

 [at] hatRed

sukka ato dukkha, itu relatif, lagian bila anda melihatnya sebagai dukkha, blm tentu bagi org yg menjalaninya
lagian, kalopun menurut anda sukka terus, bagi org yg menjalani bisa saja itu adalah dukkha
lagi-lagi membicarakan dualisme

mau sukka ataupun dukkha yg dialami, manusia tak pernah puas, ini adalah akibat kemelekatan

Menikah hanya dapat membantu orang mencapai pencerahan situasional.
Tidak ada jaminan bahwa dengan menikah maka akan membawa kebaikan.
Dengan tidak menikah (hidup selibat), justru kita bisa mencapai Pencerahan - karena berusaha untuk tidak melekat pada duniawi lagi.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #40 on: 16 December 2008, 03:44:56 PM »
hhhmmmmm............ _/\_

aye jadi semakin mantab, tuk gak menikah.

trims.  ^:)^
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #41 on: 16 December 2008, 03:47:15 PM »
 [at] hatRed

apakah menikah membantu manusia pada pencerahan?
- tergantung siapa yg dinikahi dan sejauh apa pemahaman anda mengenai dhamma
kalo org yg anda nikahi tidak lebih mengerti dhamma, dan tidak ingin memahami dhamma maka akan seperti anak pintar dikelas bergaul dengan anak bodoh, tentunya bisa terpengaruh kebiasaan jelek
kalo yg anda nikahi lebih mengerti dhamma, atau minimal org tsb memang mempunyai keinginan mempelajari dhamma maka akan seperti anak bodoh dikelas bergaul dengan anak pintar,
tentunya bisa terpengaruh kebiasaan baik

sejauh apa menikah bisa membantu manusia pada pencerahan?
-sejauh menikah bisa menghasilkan pemahaman bagi org tersebut

setelah itu...bila pemahaman udah lebih baik dan belajar praktek untuk tidak melekat sebaiknya tidak menikah [menikah biasanya melekat ya]
menikah adalah salah satu contoh blm bisa melepaskan kemelekatan, tanpa menikah, waktu dan perhatian bisa lebih fokus dalam pemahaman dhamma...

itu pendapat saia..........

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #42 on: 16 December 2008, 03:47:36 PM »
hhhmmmmm............ _/\_

aye jadi semakin mantab, tuk gak menikah.

trims.  ^:)^

Coba pertimbangkan lagiii....

Apakah Anda cukup kuat untuk tidak melakukan perzinahan?

Apakah Anda mampu mengurusi kehidupan Anda sendirian?

Apakah Anda cukup mampu mengatur segala hal di masa2 tua Anda nanti?

 >:D -> lagi jadi Mara
« Last Edit: 16 December 2008, 03:50:55 PM by upasaka »

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #43 on: 16 December 2008, 03:50:19 PM »
Anicca
kebahagiaan itu kan cuma sementara doank. dan kesementaraan itu sendiri kalo dipikirin terus malah jadi dukkha juga.

Makanye itu adalah pilihan.... mau jadi umat awam (pcran, married, py anak) ato mau jadi Bhikkhu? ;D kalo mau jadi umat awam yg tidak mau pacaran/married...siap2 aja dengan motto sy (Objek adalah netral)... ;D

_/\_ :lotus:

« Last Edit: 16 December 2008, 03:53:29 PM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #44 on: 16 December 2008, 03:51:55 PM »
 [at] hatRed berdasarkan postingan upasaka

menetapkan diri untuk hidup berselibat butuh kebijaksanaan
keinginan semata tak cukup

jangan malah dengan hidup berselibat malah menimbulkan perbuatan buruk
saran dari saia sih, kenali karakter dan pengetahuan anda sendiri
apakah cukup kuat? apakah sanggup? apakah niat anda cukup besar?
apakah kebijaksanaan anda cukup untuk menghadapi segala godaan Mara?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #45 on: 16 December 2008, 03:53:05 PM »
Coba pertimbangkan lagiii....

Apakah Anda cukup kuat untuk tidak melakukan perzinahan?

Apakah Anda mampu mengurusi kehidupan Anda sendirian?

Apakah Anda cukup mampu mengatur segala hal di masa2 tua Anda nanti?

 >:D -> lagi jadi Mara

makanya aye buat thread ini tuk mencari kepastian, atau setidaknya yg dapat mengurungkan niat aye :))

perzinahan ?  he hehe.. tenang aja. i orangnya gak suka ketemu orang. jadi kemungkinan tergoda kecil.

mengurusi kehidupan ? yupp...... masih mampu

hari tua? makanya lagi nabung :( jadi biar masuk panti jompo aja deh kalo da tua.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #46 on: 16 December 2008, 03:54:34 PM »
[at] hatRed berdasarkan postingan upasaka

menetapkan diri untuk hidup berselibat butuh kebijaksanaan
keinginan semata tak cukup

jangan malah dengan hidup berselibat malah menimbulkan perbuatan buruk
saran dari saia sih, kenali karakter dan pengetahuan anda sendiri
apakah cukup kuat? apakah sanggup? apakah niat anda cukup besar?
apakah kebijaksanaan anda cukup untuk menghadapi segala godaan Mara?

masalahnya disini bukannya ada niat tuk tidak menikah,

tapi tidak ada alasan/niat dari saya tuk menikah.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #47 on: 16 December 2008, 03:59:10 PM »
 [at] hatRed

apakah dari alasan diatas yg saia sebutkan juga tak ada? tak ada kah seorg pun yg anda cintai?  ^-^

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #48 on: 16 December 2008, 04:00:10 PM »
Coba pertimbangkan lagiii....

Apakah Anda cukup kuat untuk tidak melakukan perzinahan?

Apakah Anda mampu mengurusi kehidupan Anda sendirian?

Apakah Anda cukup mampu mengatur segala hal di masa2 tua Anda nanti?

 >:D -> lagi jadi Mara

makanya aye buat thread ini tuk mencari kepastian, atau setidaknya yg dapat mengurungkan niat aye :))

perzinahan ?  he hehe.. tenang aja. i orangnya gak suka ketemu orang. jadi kemungkinan tergoda kecil.

mengurusi kehidupan ? yupp...... masih mampu

hari tua? makanya lagi nabung :( jadi biar masuk panti jompo aja deh kalo da tua.

Saya seh tenang2 saja. Tapi apakah Anda bisa tenang kalau digoda oleh 3 putri Mara yang cantik2...?  :D

Mengurusi kehidupan sendirian mungkin masih relatif mudah.  :)

Jangan lupa warisannya Bro. Lebih baik didonasikan ke orang2 yang malang...  ;D

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #49 on: 16 December 2008, 04:01:59 PM »
[at] hatRed berdasarkan postingan upasaka

menetapkan diri untuk hidup berselibat butuh kebijaksanaan
keinginan semata tak cukup

jangan malah dengan hidup berselibat malah menimbulkan perbuatan buruk
saran dari saia sih, kenali karakter dan pengetahuan anda sendiri
apakah cukup kuat? apakah sanggup? apakah niat anda cukup besar?
apakah kebijaksanaan anda cukup untuk menghadapi segala godaan Mara?

masalahnya disini bukannya ada niat tuk tidak menikah,

tapi tidak ada alasan/niat dari saya tuk menikah.

Kalau sekarang ada wanita cantik yang baik hati, Buddhis, cukup mapan, dan tertarik pada Anda, Anda mau pacaran gak?  ;D

Offline ChanWeee

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #50 on: 16 December 2008, 04:06:40 PM »
menikah adalah kelanjutan dari hidup biar ngga monoton..  ;D

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #51 on: 16 December 2008, 04:06:56 PM »
 [at] upasaka

jadi Mara yah? =))

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #52 on: 16 December 2008, 04:09:29 PM »
wah...klo masih dalam umuran kyk gw....
Gw sih untuk sekarang kaga mo nikah dulu...
Pengen merasakan jadi bujang bebas..
Mandiri, bebas, menikmati hal2 duniawi....
Trus, apakah akan ada keinginan untuk menikah suatu saat nanti?
Yah, kga bisa dipungkiri, secara pribadi, gw pingin bisa berbagi suka dan duka dengan seseorang yg cocok dengan gw..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #53 on: 16 December 2008, 04:22:00 PM »
Hm... kalo menurut Rina :
Tujuan menikah:
1. Manusia adalah makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri makanya butuh pasangan hidup... trus kalau hanya punya temen, suatu hari temen kita bisa meninggalkan kita...tapi kalau sumpah perkawinan (khusus pasangan setia) itu selamanya, sampai mati loh....
2. Secara ilmu kedokteran berganti2 pasangan (dalam hal ini hubungan suami istri) dapat mengakibatkan resiko terkena penyakit tertentu(pasti da tau tanpa harus disebutin)jadi kalau udah nikah kan segan nih mau ganti2 pasangan soalnya biaya untuk nikah kan ga murah gt loh... :P
3. Untuk mengikat pasangan kita agar tidak ngabur.
4. punya anak, supaya nanti kalau sudah tua tidak dimasukin ke panti jompo, intinya ada yang ngurusin (kalau anaknya durhaka itu lain cerita)
5. Ada yang bilang "no body's perfect", jadi untuk menuju kesempurnaan kita memilih pasangan hidup dengan tujuan saling melengkapi and become perfect (jadi happy family kan....?) so jangan mencari kesempurnaan pada pasangan tapi coba lah saling melengkapi....  :P maaf kalau OOT... soalnya pengalaman masih sedikit... :P


The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline candra_mukti19

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.146
  • Reputasi: -9
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #54 on: 16 December 2008, 04:35:27 PM »
saya buat thread baru aja ya.

mo nanya aja, apa ya gunanya menikah/ manfaatnya apa/ mengapa kebanyakan orang menikah ?

kegunaan menikah? masa gak tahu?


ya buat nyoblos lah..... :))
bentar lagi khan pemilu. he..he..he..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #55 on: 16 December 2008, 04:39:25 PM »
Saya seh tenang2 saja. Tapi apakah Anda bisa tenang kalau digoda oleh 3 putri Mara yang cantik2...?  :D

Mengurusi kehidupan sendirian mungkin masih relatif mudah.  :)

Jangan lupa warisannya Bro. Lebih baik didonasikan ke orang2 yang malang...  ;D


Kalau sekarang ada wanita cantik yang baik hati, Buddhis, cukup mapan, dan tertarik pada Anda, Anda mau pacaran gak?  ;D

sebuah karma baik, sampai sekarang(sejak tersadar) belum ada yang mampu menggoda i. ;D
kok karma baik yak :hammer:

 [at] rina
jadi maksudnya memiliki anak buat jadi "budak" di hari tua gitu ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #56 on: 16 December 2008, 04:40:08 PM »
saya buat thread baru aja ya.

mo nanya aja, apa ya gunanya menikah/ manfaatnya apa/ mengapa kebanyakan orang menikah ?

kegunaan menikah? masa gak tahu?


ya buat nyoblos lah..... :))
bentar lagi khan pemilu. he..he..he..


beda om, kalo pemilu kan sekali nyoblos dape dua :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #57 on: 16 December 2008, 04:41:34 PM »
 [at] candra + hatRed

:hammer:
:hammer:
:hammer:
:hammer:
:hammer:

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #58 on: 16 December 2008, 04:43:22 PM »
Saya seh tenang2 saja. Tapi apakah Anda bisa tenang kalau digoda oleh 3 putri Mara yang cantik2...?  :D

Mengurusi kehidupan sendirian mungkin masih relatif mudah.  :)

Jangan lupa warisannya Bro. Lebih baik didonasikan ke orang2 yang malang...  ;D


Kalau sekarang ada wanita cantik yang baik hati, Buddhis, cukup mapan, dan tertarik pada Anda, Anda mau pacaran gak?  ;D

sebuah karma baik, sampai sekarang(sejak tersadar) belum ada yang mampu menggoda i. ;D
kok karma baik yak :hammer:

 [at] rina
jadi maksudnya memiliki anak buat jadi "budak" di hari tua gitu ???

[at] hatRed

Lokasi Anda di Tangerang yah? Saya juga kerjanya di Tangerang... Sini ikut sama saya nyari kuning2...  :))

Lah... memangnya belum nyadar kalau Anda sudah dijadikan "budak"?  ^-^

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #59 on: 16 December 2008, 04:46:27 PM »
 [at] upasaka

lah emank upasaka di Tng juga yak.

nyari yg kuning2 ? :)) kalo liat doank sih pernah :))


:( yup, hidup saja dimanfaatkan, dimana kata "bebas" itu berada ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #60 on: 16 December 2008, 04:47:15 PM »
yah daripada hidup sia2 apa salahnya jadi budak orang tua....
kalau menurut saya "budak" itu cuma bahasa kasar  saya lebih suka menyebut " pendamping orang tua....(anakmu)
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #61 on: 16 December 2008, 04:50:01 PM »
bebas ato terikat hanya persepsi, semua itu ilusi

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #62 on: 16 December 2008, 04:51:36 PM »
menjadi anak, itu adalah kesempatan utk berbuat kebaikan loh

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #63 on: 16 December 2008, 04:52:38 PM »
sebuah karma baik, sampai sekarang(sejak tersadar) belum ada yang mampu menggoda i. ;D
kok karma baik yak :hammer:


setahu saya tidak semua wanita menggoda... Pria saja tidak usah digoda juga udah mendekat... :)) bukannya pria yang suka menggoda wanita.... gimana seh...

mungkin belom ketemu kali cewe yang seperti di bilang Upasaka
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #64 on: 16 December 2008, 04:54:44 PM »
[at] upasaka

lah emank upasaka di Tng juga yak.

nyari yg kuning2 ? :)) kalo liat doank sih pernah :))


:( yup, hidup saja dimanfaatkan, dimana kata "bebas" itu berada ???

Ya, lokasi saya di daerah C1...  :D
Lokasi Anda di mana?

Anda itu sepertinya terlalu skeptis dan pesimis melihat relationship. Saya bisa menerima pilihan hidup Anda untuk tidak menikah, asal pandangan Anda benar. Kalau menilik dari argumen2 Anda, saya rasa ada kesalahpahaman di cara pandang Anda. Jadi lebih baik saya ajari untuk langsung 'ehipassiko'.  ;D

Jangan merasa diperbudak lah... Khan kita bebas untuk menjadi anak berbakti atau anak durhaka.  :)

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #65 on: 16 December 2008, 04:58:22 PM »
Jangan merasa diperbudak lah... Khan kita bebas untuk menjadi anak berbakti atau anak durhaka.  :)

Saya suka cara anda berkomentar.... :)
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #66 on: 16 December 2008, 04:58:43 PM »
 [at] rina & upasaka

maksudnya, kita gak usah lah memperpanjang kebiasaan "bakti" ini kepada anak2 kita.
cukup kita saja....

 [at] upasaka

di C1 toh, i sendiri di tamchi... hehe.... om upasaka ke vihara gak? di vihara mana biasanya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #67 on: 16 December 2008, 05:00:21 PM »
sebuah karma baik, sampai sekarang(sejak tersadar) belum ada yang mampu menggoda i. ;D
kok karma baik yak :hammer:


setahu saya tidak semua wanita menggoda... Pria saja tidak usah digoda juga udah mendekat... :)) bukannya pria yang suka menggoda wanita.... gimana seh...

mungkin belom ketemu kali cewe yang seperti di bilang Upasaka

[at] Sis Rina Hong

Menurut saya kebanyakan wanita yang tertarik pada pria langsung mengirimkan sinyal, bukannya langsung menggoda. Nah kalau sang pria kemudian maju, ini sering dianggap oleh masyarakat sebagai menggoda.  :P

[at] hatRed

Mungkin sudah ketemu, cuma tidak menangkap sinyalnya...  ;D


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #68 on: 16 December 2008, 05:01:18 PM »
Anda itu sepertinya terlalu skeptis dan pesimis melihat relationship. Saya bisa menerima pilihan hidup Anda untuk tidak menikah, asal pandangan Anda benar. Kalau menilik dari argumen2 Anda, saya rasa ada kesalahpahaman di cara pandang Anda. Jadi lebih baik saya ajari untuk langsung 'ehipassiko'.  ;D

tapi kan sudah terbukti pada teman2 saya. jadi wajar saya jadi pesimis menemukan manfaat dari suatu hubungan dengan lawan jenis kecuali sebagai teman (teman lawan jenis aye aje cuma rekan kantor ma pacar temen :hammer:)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #69 on: 16 December 2008, 05:02:18 PM »
[at] rina & upasaka

maksudnya, kita gak usah lah memperpanjang kebiasaan "bakti" ini kepada anak2 kita.
cukup kita saja....

bener sekali.... Excelent untuk anda...... lihatlah diri sendiri.. katakan pada diri sendiri.. jangan suruh orang lain melakukan...(dalam case ini jangan suruh anak)

dengan kita lakukan dengan benar... tanpa ber ucap pun orang yang melihatnya akan melakukan hal benar itu sendirinya....
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #70 on: 16 December 2008, 05:04:40 PM »
[at] Sis Rina Hong

Menurut saya kebanyakan wanita yang tertarik pada pria langsung mengirimkan sinyal, bukannya langsung menggoda. Nah kalau sang pria kemudian maju, ini sering dianggap oleh masyarakat sebagai menggoda.  :P


Kami wanita terkadang menunjukan rasa hormat dengan senyuman dan kadang Pria sendiri yang menangkapnya sebagai sinyal/ godaan ( kalau wanita penggoda lain lagi) saya lagi cerita wanita buddhis yg dibilang Bro Upasaka tadi...

mungkin sudah ketemu, cuma tidak menangkap sinyalnya...  ;D
antenanya sudah rusak kale...  :P
« Last Edit: 16 December 2008, 05:06:47 PM by Rina Hong »
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #71 on: 16 December 2008, 05:06:14 PM »
Anda itu sepertinya terlalu skeptis dan pesimis melihat relationship. Saya bisa menerima pilihan hidup Anda untuk tidak menikah, asal pandangan Anda benar. Kalau menilik dari argumen2 Anda, saya rasa ada kesalahpahaman di cara pandang Anda. Jadi lebih baik saya ajari untuk langsung 'ehipassiko'.  ;D

tapi kan sudah terbukti pada teman2 saya. jadi wajar saya jadi pesimis menemukan manfaat dari suatu hubungan dengan lawan jenis kecuali sebagai teman (teman lawan jenis aye aje cuma rekan kantor ma pacar temen :hammer:)

[at] hatRed

Kan sudah saya bilang, banyak orang yang salah menerapkan cara dalam PDKT dan relationship. Kenyataannya banyak yang berbahagia di dalam relationship khan? Makanya coba alami sendiri dulu...  :)

[at] Sis Rina Hong

Menurut saya kebanyakan wanita yang tertarik pada pria langsung mengirimkan sinyal, bukannya langsung menggoda. Nah kalau sang pria kemudian maju, ini sering dianggap oleh masyarakat sebagai menggoda.  :P


Kami wanita terkadang menunjukan rasa hormat dengan senyuman dan kadang Pria sendiri yang menangkapnya sebagai sinyal/ godaan ( kalau wanita penggoda lain lagi) saya lagi cerita wanita buddhis yg dibilang Bro Upasaka tadi...

[at] Rina

Yup, wanita penggoda itu berbeda...  :hammer:

« Last Edit: 16 December 2008, 05:09:30 PM by upasaka »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #72 on: 16 December 2008, 05:11:52 PM »
[at] rina & upasaka

maksudnya, kita gak usah lah memperpanjang kebiasaan "bakti" ini kepada anak2 kita.
cukup kita saja....

 [at] upasaka

di C1 toh, i sendiri di tamchi... hehe.... om upasaka ke vihara gak? di vihara mana biasanya?

Berikan pemahaman tentang kebaikan kepada anak. Jangan memerintahkannya untuk berbakti... Karena kalau salah langkah akibatnya fatal loh.  :)

O di tamci... Yup, saya sering ke VJDJ. Anda suka main2 ke Jakarta gak?
« Last Edit: 16 December 2008, 05:13:50 PM by upasaka »

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #73 on: 16 December 2008, 05:13:38 PM »
[at] Sis Rina Hong

Menurut saya kebanyakan wanita yang tertarik pada pria langsung mengirimkan sinyal, bukannya langsung menggoda. Nah kalau sang pria kemudian maju, ini sering dianggap oleh masyarakat sebagai menggoda.  :P


Kami wanita terkadang menunjukan rasa hormat dengan senyuman dan kadang Pria sendiri yang menangkapnya sebagai sinyal/ godaan ( kalau wanita penggoda lain lagi) saya lagi cerita wanita buddhis yg dibilang Bro Upasaka tadi...

mungkin sudah ketemu, cuma tidak menangkap sinyalnya...  ;D
antenanya sudah rusak kale...  :P

Saya rasa bagaimanapun anak perlu diajari untuk berbuat kebajikan....misalkan kita tidak mengajari anak untuk menghormati orang tua dsb....pokok semua semau-nya anak juga tidak baik juga....

Cuma kalo semanggat tidak mau membebani anak itu mgkn lbh cocok....jd anak diperbolehkan untuk tidak merawat kita dan kita memilih untuk tinggal di panti jompo misalkan kl memang anak sudah dewasa..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #74 on: 16 December 2008, 05:15:18 PM »
 [at] upasaka

VJDJ apaan yak ??? maklum gak gaul. :P

ke jakarta jarang banget, paling kalo lagi mo ke mangdu aja nyari peralatan komputer atau ada perlu aja.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #75 on: 16 December 2008, 05:16:50 PM »
[at] hatRed

VJDJ itu kepanjangannya Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya.

Jadi kalau Hari Minggu ke mana aja? Betulin antena?  :))


Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #76 on: 16 December 2008, 05:16:58 PM »
Saya rasa bagaimanapun anak perlu diajari untuk berbuat kebajikan....misalkan kita tidak mengajari anak untuk menghormati orang tua dsb....pokok semua semau-nya anak juga tidak baik juga....

Cuma kalo semanggat tidak mau membebani anak itu mgkn lbh cocok....jd anak diperbolehkan untuk tidak merawat kita dan kita memilih untuk tinggal di panti jompo misalkan kl memang anak sudah dewasa..

yang ini juga aye setuju :yes:
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #77 on: 16 December 2008, 05:19:20 PM »
[at] hatRed

VJDJ itu kepanjangannya Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya.

Jadi kalau Hari Minggu ke mana aja? Betulin antena?  :))



oooo ....... nama vihara :hammer: maklum dah gak pernah ke vihara lagi. ;D

tapi kok jauh amat yak dari C1 ke jakarta viharanya. kan di C1 banyak tuh vihara, kalo gak di paddum juga banyak yg dari C1
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #78 on: 16 December 2008, 05:22:11 PM »
[at] hatRed

Saya domisilinya di Jakarta, cuma kerjanya aja di Tangerang.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #79 on: 16 December 2008, 05:24:30 PM »
oooo...........

begitu........., kalo gitu enak yak. dari suasana kota ke suasana asri. kebalik ma mereka yg kerja di Jkt.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #80 on: 16 December 2008, 05:27:17 PM »
Biasa saja kok.
Objek itu netral  ;D

 _/\_ :lotus:

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #81 on: 16 December 2008, 05:34:48 PM »
 [at] All

semuanya terima kasih atas masukan dan pendapatnya  ^:)^

sementara saya Lock dulu ya. karena sepertinya sudah selesai.

kalo ada yg masih punya pendapat lain silakan PM saya aja nanti saya buka lagi  ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #82 on: 16 December 2008, 06:49:21 PM »
dibuka lagi.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #83 on: 16 December 2008, 06:58:30 PM »
Gini aje deh biar jelas.

i punya temen yang sekarang masih pacaran, (temennya banyak yak gak cuma atu).

nah cuma aye yg belum pernah pacaran (jgn anggap aneh yak :'( ).

saat temen2 aye patah hati/ sakit hati pasti deh curhatnya ma i.

nah makanya jadi i jd skeptis ma pacaran. gitu loh...

terusnya juga jadi menganggap nikah itu gak guna sama sekali.

dan aye malah bingung ma orang2 yang akhirnya menikah/pacaran. kalo diliat2 kan banyak menderitanya tapi kok masih juga pacaran/menikah.

begitu.............

NAH!!
Aye kenal jg 1 cewe yg gitu tuh.. Sama keq Hatred.
Kebetulan aye suka orangnya (cewe ntu bukan hatred) krn kesesuaian pemikiran, sifat, sikap dan banyak (bukan sekedar nyama2in krn suka lho.. :P)
Ok.. bkn sesi curhat jd skip de,

Yg ingin ku komentari adlh:
Jangan berpikir banyak terlalu jauh.. Jalani dulu.
Ngga menjalani gimana tau? semua yg ada dlm pikiran Anda itu sayangnya hanya kemungkinan2 dan hanya sedikit persentase real-nya.

I wish she could read this hiks..  :(
appamadena sampadetha

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #84 on: 16 December 2008, 07:01:21 PM »
 [at] xuvie

maksudnya coba menikah dulu, trus kalo da gak ada manfaatnya baru cerai gitu ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #85 on: 16 December 2008, 07:09:58 PM »
Wew.. emang nga ada masa pacaran apa ? Trus masa penjajakan, pedekate, itu smua buat apa? :P

appamadena sampadetha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #86 on: 16 December 2008, 07:15:51 PM »
[at] hatRed & Xuvie  ^-^

Walah walah...
Sini ogut ajarin caranya jadi cowok yang sulit ditolak sama cewe2...  :whistle:

Wah mau dong om upasaka ^^ ;D

Syair dhammapada 328-330

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan bersamanya dengan senang hati dan penuh kesadaran untuk mengatasi semua bahaya.

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau tak dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan    baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan seorang diri, seperti seorang raja    yang meninggalkan negara yang telah dikalahkannya, atau seperti seekor gajah yang mengembara sendiri dalam hutan.

Lebih baik mengembara seorang diri dan tidak bergaul dengan orang bodoh. Pergilah seorang diri dan jangan berbuat jahat, hiduplah dengan bebas (tidak banyak kebutuhan), seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan.

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #87 on: 16 December 2008, 08:00:04 PM »
Quote
mengapa sih menikah? menurut buddhist donk yg anda tanyakan?
apakah menikah membantu kita dalam mencapai pencerahan?
apakah malah menjauhkan diri dari dhamma?
bila ternyata tidak, bagaimana dengan tanggung jawab sosial?
membantu mencapai pencerahan? tergantung yg dinikahi
kalo yg dinikahi sesama buddhist yg saddhanya kuat bisa saja
kalo lagi menyimpang dengan Dhamma malah bisa diingatkan
malah bisa sama2 berusaha mencapai pencerahan
The health of my patients will be my first consideration..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #88 on: 16 December 2008, 08:30:24 PM »
Menikah dengan pasangan yang sama saddha sama dll lupa lagi :)) itu merupakan bentuk pertapaan juga :)

Menikah pun bisa jadi suatu bentuk tanggung jawab pada diri sendiri dan pasangan juga anak.

pilihan sih tinggal anda tentukan.

kalau mau referensi buku, baca hidup sukses dan bahagia :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #89 on: 16 December 2008, 08:36:20 PM »
 [at] ko ryu

kalo pasangannya hanya mengerti cung2 cep gimana? pa lg pemahamannya sama kyk tetangga sebelah :))

 [at] xuvie

kalo punya Ym-nya cwe itu kasihin aja linknya page ini :))
tus blg gini : "Id ku disana, xuvie"

nah gt aja, otomatis kan dia lihat postingan itu tuh :))
« Last Edit: 16 December 2008, 08:39:47 PM by Reenzia »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #90 on: 16 December 2008, 09:17:03 PM »
[at] hatRed & Xuvie  ^-^

Walah walah...
Sini ogut ajarin caranya jadi cowok yang sulit ditolak sama cewe2...  :whistle:

Wah mau dong om upasaka ^^ ;D

Syair dhammapada 328-330

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan bersamanya dengan senang hati dan penuh kesadaran untuk mengatasi semua bahaya.

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau tak dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan    baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan seorang diri, seperti seorang raja    yang meninggalkan negara yang telah dikalahkannya, atau seperti seekor gajah yang mengembara sendiri dalam hutan.

Lebih baik mengembara seorang diri dan tidak bergaul dengan orang bodoh. Pergilah seorang diri dan jangan berbuat jahat, hiduplah dengan bebas (tidak banyak kebutuhan), seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan.

mettacittena
_/\_

Hehehe.. boleh kok..

Nanti hatRed dan xuvie ikut kursus gelombang pertama yah...  :))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #91 on: 16 December 2008, 09:19:50 PM »
[at] ko ryu

kalo pasangannya hanya mengerti cung2 cep gimana? pa lg pemahamannya sama kyk tetangga sebelah :))

 [at] xuvie

kalo punya Ym-nya cwe itu kasihin aja linknya page ini :))
tus blg gini : "Id ku disana, xuvie"

nah gt aja, otomatis kan dia lihat postingan itu tuh :))

Kaenya Reenzia lagi curhat yah...  ^-^

Xuvie, dikasih tips tuh ama Reenzia. Coba ehipassiko dulu, biar kebenarannya diuji terlebih dahulu...  ;D

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #92 on: 16 December 2008, 09:26:33 PM »
 [at] upasaka

curhat? iya, tapi bukan terhadap pasangan sih, tapi sama temen, saia rasa anda juga mengetahui hal tsb :))
gimana kalo temennya lebih banyak yg tak mengerti dhamma, tahunya mengenai pemahaman tetangga...

sama aja kan? kurang bermanfaat untuk urusan pemahaman dhamma...

coba kalo ngobrolnya seperti kalian....kan dikit-dikit tambah paham mengenai dhamma tuh =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #93 on: 16 December 2008, 09:40:36 PM »
Ceramah Bhikkhu Uttamo

Tujuan Berumah Tangga

Umat Buddha terdiri dari dua bagian besar yaitu mereka yang berumah tangga dan tinggal dalam masyarakat serta mereka yang tidak berumah tangga dan tinggal di vihara. Para bhikkhu adalah termasuk umat Buddha yang tidak menikah. Dalam Dhamma, pernikahan bukanlah keharusan. Pernikahan adalah pilihan. Dengan demikian, seorang umat Buddha secara bebas boleh menentukan pilihan hidup mereka masing-masing. Mereka boleh menikah ataupun tidak menikah.

Untuk mereka yang memilih jalan hidup berumah tangga yaitu menikah, maka modal utama yang harus dimiliki adalah rasa cinta kepada pasangannya. Cinta yang dimaksudkan di sini adalah kemauan seseorang untuk membahagiakan pasangannya. Ia akan selalu bertindak, berbicara dan berpikir agar pasangannya berbahagia. Cinta bukanlah menuntut agar pasangannya membahagiakan dirinya. Cinta adalah memberi. Meskipun demikian, cinta bukanlah satu-satunya modal perkawinan. Perkawinan tanpa cinta tentu sulit dipertahankan dalam waktu lama, namun, perkawinan hanya bermodalkan cinta tentu akan berat dijalani sehingga mendapatkan kebahagiaan bersama.

Selain bermodalkan cinta, kehidupan berumahtangga juga membutuhkan modal kedua yaitu cita-cita. Cita-cita atau tujuan berumah tangga hendaknya disusun sejak awal suami istri membangun kehidupan berkeluarga. Tujuan berumah tangga hendaknya menjadi kesepakatan bersama antara suami istri. Dalam Kitab Suci Agama Buddha Tipitaka bagian Anggutara Nikaya II, 65 disebutkan, paling tidak terdapat empat tujuan hidup para perumahtangga.

Tujuan hidup pertama adalah mempunyai kecukupan materi. Artinya, pasangan hidup hendaknya mampu bekerja bersama, saling membantu mewujudkan tujuan berumah tangga yaitu kecukupan materi. Dengan materi yang dianggap cukup, suami istri mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal serta sarana kesehatan. Ketika pasangan itu memiliki anak, maka kebutuhan dasar dan pendidikan anak tentunya perlu dipenuhi dengan dukungan kecukupan materi tersebut. Namun, kecukupan materi tentu bukan diukur dari jumlah materi yang telah diperoleh. Kecukupan sebenarnya adalah kondisi pikiran ketika seseorang telah mampu menerima kenyataan atas materi yang telah ia dapatkan pada saat itu. Tanpa adanya kepuasan dalam pikiran, maka kecukupan tidak akan pernah dirasakan. Ia akan selalu merasa kekurangan dan merasa hidup penuh penderitaan walau materi yang ia miliki sudah sangat berlimpah.

Sebagai tujuan kedua dalam membangun rumah tangga adalah upaya suami istri untuk mempunyai posisi atau kedudukan dalam rumah tangga maupun masyarakat. Posisi dalam rumah tangga dapat tercapai ketika suami istri mampu mengembangkan sikap saling menghormati. Hubungan suami istri bukanlah hubungan antara atasan dan bawahan. Suami istri adalah pasangan yang saling melengkapi seperti tangan kanan dan tangan kiri. Suami istri hendaknya tidak saling menjelekkan satu sama lain, apalagi di depan umum. Apabila pasangan sudah tidak bisa saling menghargai, tentu orang lain juga tidak akan menghargai mereka lagi. Dengan demikian, berawal dari kondisi suami istri yang tidak bisa saling memberikan posisi dalam keluarga, masalah ini akan melebar menjadi hilangnya posisi pasangan itu di mata masyarakat.

Apabila suami istri sudah mampu saling menghargai maka posisi dalam masyarakat pun akan menguat. Apalagi mereka juga aktif mengembangkan kebajikan melalui ucapan, perbuatan dan pikiran. Dengan demikian, kehadiran mereka selalu dinantikan oleh masyarakat. Kehadiran mereka selalu menjadi sumber kebahagiaan masyarakat. Mereka dihargai dan dihormati masyarakat. Mereka adalah mutiara di tengah masyarakat. Posisi ini jelas akan menimbulkan kebahagiaan dan kedamaian kemanapun pasangan itu bermasyarakat.

Tujuan ketiga yang perlu dimiliki pasangan suami istri yang menginginkan hidup berbahagia adalah mendapatkan kesehatan serta usia yang relatif panjang. Pasangan suami istri akan hidup sehat apabila mereka rajin melaksanakan berbagai saran ahli kesehatan. Dengan mempunyai kesehatan yang baik serta berusia panjang, suami istri akan mampu hidup lebih lama untuk saling membahagiakan, saling menjaga, saling melindungi serta saling mencintai. Adapun kesehatan yang dimaksudkan di sini tentunya bukan hanya kesehatan fisik atau badan jasmani saja, melainkan termasuk pula kesehatan batin yaitu terpenuhinya kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, rasa dihargai dsb.

Tujuan keempat sebuah rumah tangga adalah mencapai kebahagiaan dan keharmonisan suami istri dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya. Diharapkan, dengan berbagai kebajikan ucapan, badan serta pikiran yang selalu dilaksanakan setiap waktu, pasangan suami istri juga akan mendapatkan kebahagiaan setelah kehidupan ini. Mereka dalam kehidupan ini bisa berbahagia dalam rumah tangga maupun hidup bermasyarakat. Mereka mampu membagikan kecukupan materi yang dimiliki demi kebahagiaan fihak lain. Mereka mampu menggunakan posisi dalam masyarakat untuk membahagiakan lingkungan yang lebih besar. Mereka juga mampu melakukan semua kebajikan itu dalam waktu yang lama karena usia mereka panjang. Maka dengan segala kebajikan yang telah dilakukan tersebut akan mengkondisikan mereka hidup berbahagia di dunia ini maupun di kehidupan yang akan datang. Mereka mungkin akan terlahir bahagia di salah satu alam surga. Lebih jauh lagi, mungkin saja pasangan suami istri yang saling mencintai dan membahagiakan ini akan bersama terlahir kembali sebagai suami istri di berbagai kehidupan berikutnya. Hal ini sangat wajar. Dikisahkan dalam riwayat hidup Sang Buddha, Pangeran Siddhattha dan Yasodhara selalu terlahir sebagai pasangan hidup sampai 547 kali kehidupan. Inilah tujuan keempat dalam suatu rumah tangga yang berbahagia.

Oleh karena itu, agar keempat tujuan berumah tangga tersebut dapat dicapai, jadikanlah kehidupan suami istri sebagai langkah awal untuk berkarya bersama sesuai dengan Ajaran Sang Buddha. Jadikanlah pasangan hidup sebagai teman untuk mengisi setiap waktu kehidupan dengan berbuat kebajikan melalui badan, ucapan dan juga pikiran. Kebersamaan dalam cinta untuk bersama selalu berbuat baik inilah yang akan memberikan kebahagiaan kepada suami istri dalam kehidupan ini maupun kehidupan-kehidupan yang selanjutnya.

Semoga penjelasan singkat ini memberikan manfaat untuk para pasangan hidup dalam menentukan sikap dan karya nyata mereka di masyarakat.

Semoga semuanya selalu berbahagia dalam Buddha Dhamma

Semoga semua mahluk hidup selalu berbahagia.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #94 on: 16 December 2008, 09:47:15 PM »
Pendahuluan
Dalam pandangan Agama Buddha, perkawinan adalah suatu pilihan dan bukan kewajiban. Artinya, seseorang dalam menjalani kehidupan ini boleh memilih hidup berumah tangga ataupun hidup sendiri. Hidup sendiri dapat menjadi pertapa di vihara - sebagai Bhikkhu, samanera, anagarini, silacarini - ataupun tinggal di rumah sebagai anggota masyarakat biasa.
Sesungguhnya dalam Agama Buddha, hidup berumah tangga ataupun tidak adalah sama saja. Masalah terpenting di sini adalah kualitas kehidupannya. Apabila seseorang berniat berumah tangga, maka hendaknya ia konsekuen dan setia dengan pilihannya, melaksanakan segala tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Orang yang demikian ini sesungguhnya adalah seperti seorang pertapa tetapi hidup dalam rumah tangga. Sikap ini pula yang dipuji oleh Sang Buddha, seperti dalam syair di atas.

Mencari dan Membina Pasangan Hidup
Dalam menguraikan tujuan hidup manusia, disebutkan salah satunya adalah tentang adanya pencapaian kebahagiaan di dunia. Dengan demikian, pasti ada cara untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup berumah tangga. Pasti ada pula petunjuk dan cara-cara mendapatkan pasangan hidup yang sesuai serta membina hubungan baik, mempertahankan komunikasi serasi setelah menjadi suami istri. Memang, hal tersebut dapat diperoleh dalam Kitab Suci Tipitaka, Digha Nikaya III, 152, 232 dan dalam Anguttara Nikaya II, 32. Diuraikan di sana bahwa ada minimal empat sikap hidup yang dapat dipergunakan untuk mencari pasangan hidup sekaligus membina hubungan sebagai suami istri yang harmonis. Keempat hal itu adalah:

1. Kerelaan (Dana)
Dalam Hukum Kamma (Samyutta Nikaya III, 415) telah disebutkan bahwa sesuai dengan benih yang ditabur, demikian pula buah yang akan kita petik. Pembuat kebajikan akan memperoleh kebahagiaan. Dengan demikian, apabila kita ingin diperhatikan orang, mulailah dengan memberikan perhatian kepada orang lain. Apabila kita ingin dicintai orang, mulailah dengan mencintainya. Cinta di sini bukanlah sekedar keinginan untuk menguasai, melainkan hasrat untuk membahagiakan orang yang dicintainya. Kualitas cinta ini seperti seorang ibu yang menyayangi anak tunggalnya. Ia akan mempertahankan anak tercintanya dengan seluruh kehidupannya, melindungi anak tersayangnya dari segala macam bahaya dan bencana, memberikan segalanya demi kebahagiaan anaknya, serta rela memaafkan segala kesalahan anaknya
Dalam mencari dan membina pasangan hidup, kerelaan jelas amat diperlukan. Kerelaan materi di awal perkenalan dapat dikembangkan menuju kemampuan merelakan keakuan. Kerelaan keakuan ini berbentuk pengembangan sifat saling pengertian, saling memaafkan. Kesalahan pasangan hidup, seringkali bukanlah karena disengaja. Oleh karena itu, menyadari kenyataan ini menjadikan seseorang lebih sabar dan rela memberikan kesempatan berkali - kali kepada pasangan untuk dapat membangun kualitas dirinya. Berilah pasangan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Kemarahan bukanlah tanda cinta. Kemarahan adalah tanda keakuan. Ingin segala harapannya terpenuhi. Dengan kerelaan, orang akan lebih mudah mengerti serta menerima kekurangan dan kelemahan orang lain. Sikap ini akan menjadi salah satu tiang kokoh dalam menjalin hubungan dengan orang lain, khususnya dengan pasangan hidup.

2. Ucapan yang Baik/Halus (Piyavaca)
Dalam dunia ini, siapapun pasti akan suka mendengar kata-kata yang halus, termasuk pula pasangan hidup. Tidak ada orang yang suka mendengar kata kasar, walaupun orang itu sendiri kasar kata-katanya. Menghindari caci maki dan gemar berdana ucapan yang menyenangkan pendengar, akan sangat membantu dalam membina hubungan dengan pasangan hidup. Dengan kata-kata halus yang tetap berisi kebenaran akan menjadi daya tarik yang kuat dalam menjaga keharmonisan hubungan.
Sampaikanlah pujian kita pada pasangan dengan kalimat yang menyenangkan. Demikian pula, ucapkan kritikan pada pasangan dengan bahasa yang halus dan saat yang tepat, untuk menghindari kesalahpahaman.
Perlu direnungkan, menyakiti hati orang yang dicintai dengan kata-kata pedas sesungguhnya sama dengan menyakiti diri sendiri. Sebab, orang tentunya akan menjadi sedih apabila orang yang dicintainya juga sedang sedih.

3. Melakukan Hal yang Bermanfaat Baginya (Atthacariya)
Sekali lagi berdana timbul dalam bentuk yang lain. Dalam pengembangan konsep berdana, sudah ditekankan akan adanya pembentukan sikap mental: “Semoga semua mahluk hidup berbahagia”. Demikian pula dengan pasangan hidup. Ia adalah mahluk pula, berarti ia harus diberi kesempatan berbahagia pula. Orang harus berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan pasangan hidupnya. Sesungguhnya, kebahagiaan orang yang dicinta adalah kebahagiaan orang yang mencintainya.
Dengan demikian, tingkah laku hendaknya selalu dipikirkan untuk membahagiakan orang yang dicintai. Banyak pendapat umum yang menganggap bahwa cinta adalah menuntut. Orang yang dicintai haruslah mampu memenuhi harapan orang yang mencintai. Konsep ini sesungguhnya tidak tepat. Sebab, apabila orang yang dicintai sudah tidak mampu lagi memenuhi harapan, apakah ia kemudian diceraikan?
Oleh karena itu, cinta sesungguhnya memberi, merelakan. Cinta mengharapkan orang yang dicintai berbahagia dengan caranya sendiri, bukan dengan cara orang yang mencintai. Jika konsep ini telah dapat ditanamkan dengan baik dalam setiap insan, maka mencari pasangan hidup bukanlah masalah lagi. Siapakah di dunia ini yang tidak ingin dibahagiakan?
Pola pikir ‘ingin membahagiakan orang yang dicintai’ hendaknya terus dipupuk dan dipertahankan termasuk dalam kehidupan perkawinan. Apabila bukan pasangan hidupnya sendiri yang membahagiakannya, apakah seseorang akan meminta orang lain untuk membahagiakan dirinya?

4. Batin Seimbang, Tidak Sombong (Samanattata)
Pengembangan sikap penuh kerelaan, ungkapan dengan kata yang halus dan tingkah laku yang bermanfaat untuk orang yang dicintai hendaknya tidak memunculkan kesombongan. Jangan pernah merasa bahwa tanpa diri ini segala sesuatu tidak akan terjadi. Dalam konsep Buddhis, segala sesuatu selalu disebabkan oleh banyak hal. Tidak akan pernah ada penyebab tunggal. Demikian pula dengan adanya kebahagiaan seseorang, pasti bukan disebabkan hanya karena satu orang saja. Banyak unsur lain yang mendukung timbulnya kondisi tersebut.
Keseimbangan batin sebagai hasil selalu menyadari bahwa kebahagiaan adalah karena berbagai sebab dan kebahagiaan muncul karena buah kammanya masing-masing akan dapat menghindarkan seseorang dari sifat sombong. Kesombongan selain tidak sedap didengar juga akan menjengkelkan calon maupun pasangan kita. Kesombongan mempunyai pengertian bahwa pasangan kita tidak mampu melakukan apapun juga apabila tanpa kita. Kesombongan adalah meniadakan usaha baik seseorang yang kita cintai. Perjuangan yang tidak dihargai akan sangat menyakitkan. Kurangnya penghargaan yang layak akan menimbulkan masalah besar dalam masa pacaran maupun setelah memasuki kehidupan berumah tangga.

Dalam usaha mencari dan membina pasangan hidup, selain selalu berusaha melaksanakan empat sikap di atas, hendaknya jangan melupakan adanya beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan. Hal ini apabila terpenuhi akan menjadi faktor tambahan yang akan lebih membahagiakan kehidupan berumah tangga. Terdapat empat faktor yang membuat rumah tangga lebih berbahagia. Empat hal tersebut telah diuraikan dalam Anguttara Nikaya II, 60 yaitu bahwa pasangan hendaknya memiliki kesamaan dalam Keyakinan, Sila, Kedermawanan, dan Kebijaksanaan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #95 on: 16 December 2008, 09:48:00 PM »
1. Kesamaan Keyakinan (sadha)
Saddha bukan hanya berarti harus sama dalam agama, tetapi merupakan keyakinan yang muncul dari pikiran dan pandangan yang benar sehingga akan membentuk pola hidup. Kita menyadari bukan agama yang membuat batasan-batasan tertentu, tetapi pencerapan dan penyelaman kita akan ajaran itu yang mempunyai keterbatasan.
Namun demikian, keyakinan yang berbeda sering menimbulkan masalah bagi pasangan. Jika masing-masing pihak bersikeras pada keyakinannya, bahkan salah satu pihak memaksakan keyakinannya pada pihak lain, tentunya hal ini akan menyebabkan keharmonisan terganggu.
Butuh toleransi dan pengertian yang besar dari kedua belah pihak. Berbagai masalah akibat perbedaan keyakinan pun masih dapat terus muncul apabila hubungan akan dilanjutkan dalam ikatan perkawinan. Menentukan tempat pemberkahan pernikahan dapat menjadi beban ekstra. Setelah memiliki anak pun masalah ini masih terus berlanjut Pasangan mungkin akan terus terlibat dalam diskusi berkepanjangan dan mungkin perdebatan sengit tentang pembinaan agama bagi keturunan mereka.

2. Kesamaan Kemoralan (sila)
Apabila keyakinan telah sama, maka hendaknya pasangan memiliki keserasian dalam tingkah laku. Pasangan hendaknya selalu berusaha bersama-sama melaksanakan Pancasila Buddhis. Pancasila Buddhis terdiri dari lima latihan kemoralan, yaitu usaha untuk menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan (Anguttara Nikaya III, 203). Pelaksanaan kelima latihan kemoralan ini akan banyak menghindarkan masalah dalam masyarakat dan rumah tangga. Dalam segala lapisan masyarakat, pelanggaran kelima latihan kemoralan ini akan dipandang sebagai kesalahan. Pelaksanaan kelima latihan kemoralan ini akan menjadikan seseorang diterima masyarakat dengan baik. Pelaksanaan latihan kemoralan ini dalam rumah tangga akan membebaskan seseorang dari rasa bersalah, membuka wawasan komunikasi yang baik serta menghindarkan saling curiga dan was-was di antara pasangan.

3. Kesamaan Kedermawanan (caga)
Caga bukan hanya berarti suka berdana, tetapi adalah seseorang yang mempunyai jiwa tanpa beban, jiwa melepas, tidak tergantung, dan tidak melekat. Bagi orang yang murah hati pasti akan lebih mampu memiliki metta, karuna, mudita, dan upekkha. Orang yang murah hati batinnya tidak ada hambatan dan selalu bahagia sehingga akan memudahkan untuk pengembangan batin yang lainnya.
Memiliki watak kedermawanan yang sama dimaksudkan agar masing-masing individu mengerti bahwa cinta sesungguhnya adalah memberi segalanya demi kebahagiaan orang yang kita cintai dengan iklas dan tanpa syarat. Selama sikap ini masih belum tertanam baik-baik di pikiran setiap pasangan, masalah sebagai akibat tuntutan agar pasangan dapat memenuhi harapan kita akan selalu muncul.

4. Kesamaan Kebijaksanaan (pañña)
Kesamaan dalam kebijaksanaan diperlukan agar bila menghadapi masalah hidup, pasangan mempunyai wawasan yang sama. Wawasan yang sama akan mempercepat penyelesaian masalah. Perbedaan kebijaksanaan akan menghambat dan memboroskan waktu. Pasangan membutuhkan waktu lebih lama untuk adu argumentasi menyamakan sikap dan pola pikir terlebih dahulu sebelum memikirkan jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapi. Kebijaksanaan yang dimaksud tentu yang sesuai dengan Buddha Dhamma.
Buddha Dhamma telah mengajarkan bahwa hidup ini berisikan ketidakpuasan. Penyebab adanya ketidakpuasan ini hanyalah karena keinginan sendiri yang tidak terkendali. Oleh karena itu, apabila seseorang dapat mengendalikan keinginannya, maka ketidakpuasannya pun akan dapat segera diatasi. Lalu, akhirnya Dhamma memberikan jalan keluar untuk mengatasi dan mengendalikan keinginan. Dengan memiliki konsep berpikir seperti ini, maka tidak akan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sesungguhnya, dengan melaksanakan hidup sesuai dengan Dhamma, kebahagiaan pasti akan dapat dirasakan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #96 on: 16 December 2008, 09:54:57 PM »
1. Kesamaan Keyakinan (sadha)
Saddha bukan hanya berarti harus sama dalam agama, tetapi merupakan keyakinan yang muncul dari pikiran dan pandangan yang benar sehingga akan membentuk pola hidup. Kita menyadari bukan agama yang membuat batasan-batasan tertentu, tetapi pencerapan dan penyelaman kita akan ajaran itu yang mempunyai keterbatasan.
Namun demikian, keyakinan yang berbeda sering menimbulkan masalah bagi pasangan. Jika masing-masing pihak bersikeras pada keyakinannya, bahkan salah satu pihak memaksakan keyakinannya pada pihak lain, tentunya hal ini akan menyebabkan keharmonisan terganggu.
Butuh toleransi dan pengertian yang besar dari kedua belah pihak. Berbagai masalah akibat perbedaan keyakinan pun masih dapat terus muncul apabila hubungan akan dilanjutkan dalam ikatan perkawinan. Menentukan tempat pemberkahan pernikahan dapat menjadi beban ekstra. Setelah memiliki anak pun masalah ini masih terus berlanjut Pasangan mungkin akan terus terlibat dalam diskusi berkepanjangan dan mungkin perdebatan sengit tentang pembinaan agama bagi keturunan mereka.

2. Kesamaan Kemoralan (sila)
Apabila keyakinan telah sama, maka hendaknya pasangan memiliki keserasian dalam tingkah laku. Pasangan hendaknya selalu berusaha bersama-sama melaksanakan Pancasila Buddhis. Pancasila Buddhis terdiri dari lima latihan kemoralan, yaitu usaha untuk menghindari pembunuhan, pencurian, pelanggaran kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan (Anguttara Nikaya III, 203). Pelaksanaan kelima latihan kemoralan ini akan banyak menghindarkan masalah dalam masyarakat dan rumah tangga. Dalam segala lapisan masyarakat, pelanggaran kelima latihan kemoralan ini akan dipandang sebagai kesalahan. Pelaksanaan kelima latihan kemoralan ini akan menjadikan seseorang diterima masyarakat dengan baik. Pelaksanaan latihan kemoralan ini dalam rumah tangga akan membebaskan seseorang dari rasa bersalah, membuka wawasan komunikasi yang baik serta menghindarkan saling curiga dan was-was di antara pasangan.

3. Kesamaan Kedermawanan (caga)
Caga bukan hanya berarti suka berdana, tetapi adalah seseorang yang mempunyai jiwa tanpa beban, jiwa melepas, tidak tergantung, dan tidak melekat. Bagi orang yang murah hati pasti akan lebih mampu memiliki metta, karuna, mudita, dan upekkha. Orang yang murah hati batinnya tidak ada hambatan dan selalu bahagia sehingga akan memudahkan untuk pengembangan batin yang lainnya.
Memiliki watak kedermawanan yang sama dimaksudkan agar masing-masing individu mengerti bahwa cinta sesungguhnya adalah memberi segalanya demi kebahagiaan orang yang kita cintai dengan iklas dan tanpa syarat. Selama sikap ini masih belum tertanam baik-baik di pikiran setiap pasangan, masalah sebagai akibat tuntutan agar pasangan dapat memenuhi harapan kita akan selalu muncul.

4. Kesamaan Kebijaksanaan (pañña)
Kesamaan dalam kebijaksanaan diperlukan agar bila menghadapi masalah hidup, pasangan mempunyai wawasan yang sama. Wawasan yang sama akan mempercepat penyelesaian masalah. Perbedaan kebijaksanaan akan menghambat dan memboroskan waktu. Pasangan membutuhkan waktu lebih lama untuk adu argumentasi menyamakan sikap dan pola pikir terlebih dahulu sebelum memikirkan jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapi. Kebijaksanaan yang dimaksud tentu yang sesuai dengan Buddha Dhamma.
Buddha Dhamma telah mengajarkan bahwa hidup ini berisikan ketidakpuasan. Penyebab adanya ketidakpuasan ini hanyalah karena keinginan sendiri yang tidak terkendali. Oleh karena itu, apabila seseorang dapat mengendalikan keinginannya, maka ketidakpuasannya pun akan dapat segera diatasi. Lalu, akhirnya Dhamma memberikan jalan keluar untuk mengatasi dan mengendalikan keinginan. Dengan memiliki konsep berpikir seperti ini, maka tidak akan ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sesungguhnya, dengan melaksanakan hidup sesuai dengan Dhamma, kebahagiaan pasti akan dapat dirasakan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #97 on: 16 December 2008, 09:56:38 PM »
Upacara Perkawinan Buddhis di Indonesia
Dalam mengajarkan Dhamma, Sang Buddha tidak pernah memberikan peraturan baku tentang upacara pernikahan. Hal ini disebabkan karena tata cara perkawinan adalah merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah, yang pasti akan berbeda antara satu tempat dan tempat yang lain.
Biasanya di beberapa negara Buddhis, pasangan yang bertunangan mengundang para bhikkhu untuk memberikan pemberkahan di rumah mereka ataupun di vihara sebelum hari pernikahan. Jika dikehendaki, pemberkahan itu dapat pula dilakukan setelah pernikahan yang biasanya berlangsung di Kantor Catatan Pernikahan atau di rumah pihak yang bersangkutan. Diharapkan agar pasangan-pasangan yang beragama Buddha lebih rajin menunaikan kewajiban-kewajiban agama apabila mereka menikah.
Kebaktian untuk pemberkahan perkawinan diawali dengan persembahan sederhana berupa bunga, dupa, dan lilin. Pemberkahan ini diikuti pula oleh orang tua kedua pihak dan sanak keluarga serta kawan-kawan yang diundang. Hal ini akan menjadi suatu sumbangan spiritual yang pasti untuk keberhasilan, langkah dan kebahagiaan pasangan yang baru menikah.
Sedangkan tata cara perkawinan Buddhis menurut tradisi di Indonesia, biasanya yang paling penting adalah adanya proses penyelubungan kain kuning kepada kedua mempelai. Pada saat itulah, mempelai mendapatkan pemercikan air paritta. Pengertian penyelubungan kain kuning ini adalah bahwa sejak saat itu, kedua pribadi yang menikah telah dipersatukan. Oleh karena itu, badan mereka dapat berbeda, namun hendaknya batin bersatu dan bersepakat untuk mencapai kebahagiaan rumah tangga. Sedangkan pemercikan air paritta melambangkan bahwa seperti air yang dapat membersihkan kekotoran badan maupun barang, maka demikian pula, dengan pengertian Buddha Dhamma yang dimiliki, hendaknya dapat membersihkan pikiran kedua mempelai dari pikiran-pikiran negatif terhadap pasangan hidupnya, yang sekaligus juga merupakan teman hidupnya.
Itulah uraian singkat pada salah satu dari sekian banyak proses pernikahan Buddhis yang biasanya dilaksanakan di vihãra-vihãra di Indonesia. Proses tersebut dapat dikatakan sebagai puncak acara pernikahan Buddhis yang berlaku di masyarakat Indonesia. Jika ingin lebih jelas, dapat menyempatkan diri untuk menyaksikan pernikahan Buddhis di vihãra terdekat.

Membina Keluarga Buddhis Bahagia
Dalam pembahasan ini akan diuraikan beberapa persyaratan dasar yang mendukung untuk mewujudkan kehidupan keluarga bahagia menurut Ajaran Sang Buddha. Faktor-faktor pendukung itu adalah :

a. Hak dan Kewajiban
Telah disebutkan di atas bahwa keluarga bahagia adalah komponen terpenting pembentuk masyarakat bahagia. Untuk mendapatkan kebahagiaan tersebut, maka persyaratan utamanya adalah masing-masing anggota keluarga hendaknya saling menyadari bahwa dalam kehidupan ini seseorang tidak akan dapat hidup sendirian, orang pasti saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing pihak terkait satu dengan yang lain. Oleh karena itu, agar mendapatkan kebahagiaan bersama dalam kehidupan berkeluarga, diperlukan adanya pengertian tentang hak dan kewajiban dari setiap anggota keluarga.
Setiap anggota keluarga hendaknya selalu menanamkan dalam pikirannya dan melaksanakan dalam kehidupannya Sabda Sang Buddha yang berkenaan dengan pedoman dasar munculnya hak dan kewajiban. Pada Anguttara Nikaya I, 87 dinyatakan: ‘Sebaiknya orang selalu bersedia terlebih dahulu memberikan pertolongan sejati tanpa pamrih kepada pihak lain dan selalu berusaha agar dapat menyadari pertolongan yang telah diberikan pihak lain kepada diri sendiri agar muncul keinginan untuk menanam kebajikan kepadanya’. Pola pandangan hidup ajaran Sang Buddha ini apabila dilaksanakan akan dapat menjamin ketenangan, keharmonisan, dan kebahagiaan keluarga.

b. Kemoralan
Dalam pengembangan kepribadian yang lebih luhur, setiap anggota keluarga hendaknya juga dilengkapi dengan kemoralan (=sila) dalam kehidupannya untuk dapat menjaga ketertiban serta keharmonisan dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Tingkah laku bermoral adalah salah satu tonggak penyangga kebahagiaan keluarga yang selalu dianjurkan oleh Sang Buddha. Bahkan secara khusus Sang Buddha menyebutkan lima dasar kelakuan bermoral yang terdapat pada Anguttara Nikaya III, 203, yaitu lima perbuatan atau tingkah laku yang perlu dihindari :
1. melakukan pembunuhan / penganiayaan
2. pencurian
3. pelanggaran kesusilaan
4. kebohongan, bicara kasar, omong kosong, dan bergosip
5. mabuk-mabukan dan mengkonsumsi segala sesuatu yang menimbulkan ketagihan (misalnya narkoba)

Pelaksanaan kelima hal ini selain dapat menjaga keutuhan serta kedamaian dalam keluarga juga dapat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Manfaat ke dalam batin si pelaku dari pelaksanaan Pancasila Buddhis ini adalah membebaskan diri dari rasa bersalah dan ketegangan mental yang sesungguhnya dapat dihindari.

c. Ekonomi
Faktor pendukung kebahagiaan keluarga selain setiap anggota keluarga mempunyai perbuatan yang terbebas dari kesalahan secara hukum moral maupun negara seperti yang telah diuraikan di atas, tidak dapat disangkal lagi bahwa kondisi ekonomi keluarga juga memegang peranan penting. Telah cukup banyak diketahui, keluarga menjadi tidak bahagia dan harmonis lagi karena disebabkan oleh kondisi ekonomi yang kurang layak menurut penilaian mereka sendiri.
Mengetahui pentingnya kondisi ekonomi untuk kebahagiaan keluarga, maka Sang Buddha juga telah menguraikan dengan jelas hal ini pada Anguttara Nikaya IV, 285. Dalam nasehat Beliau di sana disebutkan empat persyaratan dasar agar orang dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya, yaitu:
Ø Pertama, orang hendaknya rajin dan bersemangat di dalam bekerja mencari nafkah.
Ø Kedua, hendaknya ia menjaga dengan hati-hati kekayaan apapun yang telah diperoleh dengan kerajinan dan semangat, tidak membiarkannya mudah hilang atau dicuri. Orang hendaknya juga terus menjaga cara bekerja yang telah dilakukannya sehingga tidak mengalami kemunduran atau kemerosotan.
Ø Ketiga, berusahalah untuk memiliki teman-teman yang baik, dan tidak bergaul dengan orang-orang jahat, serta
Ø Keempat, berusaha menempuh cara hidup yang sesuai dengan penghasilan, tidak terlalu boros, dan juga tidak terlalu kikir.
Melaksanakan tuntunan cara hidup yang diberikan oleh Sang Buddha seperti itulah yang akan mewujudkan kehidupan keluarga menjadi bahagia secara ekonomis. Bila kondisi ekonomi keluarga telah dapat dicapai sesuai dengan harapan para anggota keluarga tersebut, maka untuk mempertahankannya atau bahkan untuk meningkatkannya lagi dapat disimak Sabda Sang Buddha yang lain dalam Anguttara Nikaya II, 249 yang menyebutkan bahwa keluarga manapun yang bertahan lama di dunia ini, semua disebabkan oleh empat hal, atau sebagian dari keempat hal itu. Apakah keempat hal itu? Keempat hal itu adalah menumbuhkan kembali apa yang telah hilang, memperbaiki apa yang telah rusak, makan dan minum tidak berlebihan, dan selalu berbuat kebajikan.
Harus disebutkan pula bahwa kesinambungan adanya semangat bekerja memegang peranan penting untuk keberhasilan berusaha. Sang Buddha membahas tentang hal ini dalam Khuddaka Nikaya 2444, yaitu bekerjalah terus pantang mundur; hasil yang diinginkan niscaya akan terwujud sesuai dengan cita-cita. Dan bila semangat dapat dipertahankan serta dikembangkan, maka tiada lagi kekuatan yang mampu menghalangi keberhasilannya. Sang Buddha pernah bersabda dalam Khuddaka Nikaya 881, bahwa ‘seseorang yang tak gentar pada hawa dingin atau panas, gigitan langau, tahan lapar dan haus, yang bekerja dengan jujuh tanpa putus, siang dan malam, tidak melewatkan manfaat yang datang pada waktunya; ia menjadi kecintaan bagi keberuntungan. Keberuntungan niscaya meminta bertinggal dengannya’.

d. Perkawinan harmonis
Istilah ‘keluarga’ tentulah mengacu pada unsur terpenting pembentuk keluarga, yaitu pria dan wanita yang terikat dalam satu kelembagaan yang dikenal dengan sebutan ‘perkawinan’. Kelembagaan ini akan terus berkembang dengan lahirnya anak sebagai keturunan. Garis keturunan ini juga akan dapat terus berlanjut menjadi beberapa generasi penerus keluarga tersebut.
Sang Buddha lebih lanjut menguraikan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan oleh suami terhadap istrinya dan juga sebaliknya. Oleh karena, keluarga bahagia akan dapat dicapai apabila suami dan istri dalam kehidupan perkawinan mereka telah mengetahui serta memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing seperti yang disabdakan oleh Sang Buddha dalam Digha Nikaya III, 118, yaitu bahwa tugas suami terhadap istri adalah memuji, tidak merendahkan atau menghina, setia, membiarkan istri mengurus keluarga, memberi pakaian dan perhiasan. Lebih dari itu, hendaknya disadari pula oleh suami bahwa dalam Ajaran Sang Buddha, istri sesungguhnya merupakan sahabat tertinggi suami (Samyutta Nikaya 165).
Sedangkan tugas istri terhadap suami adalah mengatur semua urusan dengan baik, membantu sanak keluarga suami, setia, menjaga kekayaan yang telah diperoleh, serta rajin dan tidak malas, pandai dan rajin dalam melaksanakan semua tugasnya serta segala tanggung-jawabnya.
Konsekuensi logis lembaga perkawinan adalah melahirkan keturunan. Dan, Sang Buddha juga memberikan petunjuk-Nya agar terjadi hubungan harmonis antara orang tua dan anak serta sebaliknya. Keharmonisan ini juga terwujud apabila masing-masing pihak menyadari dan melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk itu, dalam kesempatan yang sama Sang Buddha menguraikan tugas anak terhadap orang tua, yaitu merawat, membantu, menjaga nama baik keluarga, bertingkah laku yang patut sehingga layak memperoleh warisan kekayaan, melakukan pelimpahan jasa bila orangtua telah meninggal. Lebih lanjut dalam Khuddaka Nikaya 286 disebutkan bahwa ayah dan ibu adalah Brahma (makhluk yang luhur), ayah dan ibu adalah guru pertama, ayah dan ibu juga adalah orang yang patut diyakini oleh putra-putrinya.
Mengingat sedemikian besar jasa serta kasih sayang orang tua terhadap anaknya, maka kewajiban anak di atas sungguh-sungguh tidak dapat diabaikan begitu saja, seperti yang telah disebutkan dalam Khuddaka Nikaya 33, yaitu bahwa ‘Penghormatan, kecintaan, dan perawatan terhadap ayah serta ibu membawa kebahagiaan di dunia ini’. Sedangkan dalam Khuddaka Nikaya 393 disebutkan bahwa ‘Anak yang tidak merawat ayah dan ibunya ketika tua; tidaklah dihitung sebagai anak’. Oleh karena ‘Ibu adalah teman dalam rumah tangga’ (Samyutta Nikaya 163).
Sedangkan tugas orang tua terhadap anak adalah menghindarkan anak melakukan kejahatan, menganjurkan anak berbuat baik, memberikan pendidikan, merestui pasangan hidup yang telah dipilih anak, memberikan warisan bila telah tiba saatnya. Ditambahkan dalam Khuddaka Nikaya 252 bahwa ‘Orang bijaksana mengharapkan anak yang meningkatkan martabat keluarga, serta mempertahankan martabat keluarga, dan tidak mengharapkan anak yang merendahkan martabat keluarga; yang menjadi penghancur keluarga’.
Dengan adanya ‘rambu-rambu’ rumah tangga yang diberikan oleh Sang Buddha di atas akan menjamin tercapainya keselamatan bahtera rumah tangga yang sedang dijalani. Oleh karena itu, kesadaran melaksanakan ajaran Sang Buddha tersebut perlu semakin ditingkatkan sehingga akan meningkatkan pula baik secara kualitas maupun kuantitas keluarga bahagia yang ada dalam masyarakat kita maupun dalam bangsa dan negara kita.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Brado

  • Sebelumnya: Lokkhitacaro
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.645
  • Reputasi: 67
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #98 on: 16 December 2008, 10:00:26 PM »
Kegunaan menikah ?  ;D

1. Biar bisa dapet do'i seutuhnya  :P
2. Bisa Em El  :-[
3. Bisa dapet anak  ^-^
4. Saling berbagi  =P~
5. Belajar tanggung jawab  :(
6. Belajar bagaimana jadi ortu  :whistle:

Nah..! justru yang saya bingung, tujuan menikah itu untuk apa ya ?  :??

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #99 on: 16 December 2008, 10:02:38 PM »
biar bisa hidup bersama?
memberi pernyataan bahwa do'i adalah milik, biar tak berkeliaran dan digangguin[atau malah menggangguin] org :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #100 on: 16 December 2008, 10:08:46 PM »
PENDAHULUAN

(Sumber: Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha, Penyusun: Pandita Sasanadhaja Dokter R. Surya Widya, psikiater,
Pernerbit : Pengurus Pusat MAGABUDHI bekerjasama dengan
Yayasan Buddha Sasana, Cetakan Pertama, Mei 1996)

Perkawinan adalah perjodohan laki-laki dan perempuan menjadi suami isteri. Di dalam Tipitaka tidak banyak ditemukan uraian-uraian yang mengatur masalah perkawinan, akan tetapi dari berbagai sutta dapat diperoleh hal-hal yang sangat penting bagi suami dan isteri untuk membentuk perkawinan yang bahagia.

Di dalam buku ini akan dibahas mengenai azas perkawinan dan upacara perkawinan, hubungan antara suami dan isteri secara umum, kemudian mengenai kewajiban seorang suami, kewajiban seorang isteri, kewajiban orang tua terhadap anak, kewajiban anak terhadap orang tua (dan mertua) dan akhirnya mengenai perceraian.

Seorang laki-laki yang beragama Buddha di dalam hidupnya dapat memilih antara hidup berkeluarga dan tidak berkeluarga. Sebagai orang yang hidup berkeluarga ia dapat kawin dengan seorang perempuan dan membentuk keluarga, lalu mempunyai keturunan dan seterusnya; akan tetapi ia juga dapat tidak kawin dan tidak membentuk keluarga, tentunya dengan berbagai alasan. Apabila ia memilih hidup tidak berkeluarga juga tidak berumah tangga, maka ia dapat tinggal di vihara sebagai anagarika, samanera atau bhikkhu.

Sebagai anagarika maka seorang laki-laki dapat bertekad untuk mematuhi attha (delapan) sila, sebagai samanera dasa (sepuluh) sila dan sebagai bhikkhu 227 sila. Dalam konsep Buddhis yang dimaksud dengan sila adalah latihan moral etik, yaitu tekad yang sungguh sungguh untuk tidak melakukan sesuatu (berpantang), dan apabila dilanggar akan membawa akibat yang merugikan diri sendiri maupun mahluk lain.

Seperti juga seorang laki- laki maka seorang perempuan yang beragama Buddha dapat memilih antara hidup berkeluarga dan hidup tidak berkeluarga. Sebagai orang yang hidup berkeluarga ia dapat memilih antara hidup bersama dengan laki-laki sebagai suami isteri dan membentuk keluarga, atau ia tidak kawin dan tidak membentuk keluarga. Apabila ia memilih hidup tidak berkeluarga juga tidak berumah tangga maka pada saat ini sesuai dengan Mazhab Theravada, ia dapat hidup sebagai seorang anagarini yang mematuhi attha sila.

Ada juga laki-laki, setelah ia mempunyai isteri dan anak-anak, baru pada usia agak lanjut ia menjadi bhikkhu, menjadi anggota sangha. Kalau ia masih terikat dengan seorang perempuan dalam ikatan perkawinan maka ia harus mendapat izin tertulis dari isterinya tersebut untuk dapat menjadi seorang bhikkhu.

Tidak semua laki-laki beruntung mendapatkan seorang perempuan yang baik (dewi) sebagai isterinya, ia mungkin mendapatkan seorang perempuan yang jahat/berperangai buruk (chava) sebagai isterinya, sehingga dapat diramalkan perkawinannya akan merupakan bencana bagi dirinya.

Demikian pula tidak semua perempuan beruntung mendapatkan seorang laki-laki yang baik (dewa) sebagai suaminya, ia mungkin saja mendapatkan seorang laki-laki yang jahat/berperangai buruk (chavo) sebagai suaminya, sehingga perkawinannya pasti tidak akan membawa kebahagiaan, hanya membawa nestapa belaka.

Seorang yang jahat dan berperangai buruk adalah orang yang suka melakukan berbagai kejahatan (melanggar Pancasila Buddhis), mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk, mementingkan dirinya sendiri, tidak menghormati mereka yang patut untuk dihormati dan lain sebagainya.

Ada juga perkawinan antara seorang laki-laki yang jahat (chavo) dengan seorang perempuan yang jahat (chava), mereka mungkin merasa "bahagia" menurut ukuran mereka sendiri, akan tetapi itu adalah perkawinan yang buruk yang hanya akan merugikan keluarga dan handai taulan.

Yang paling baik adalah perkawinan antara seorang laki-laki yang baik (dewa) dengan seorang wanita yang baik (dewi), pasangan terakhir inilah yang dipuji oleh Sang Buddha.

(Anguttara Nikaya II, 57)

Persiapan yang masak adalah penting sekali. Sebelum kawin pihak pria dan wanita seharusnya melakukan saling pemantauan terhadap pihak lainnya, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada. Sehingga kalau ada kekurangan di pihak lainnya yang tidak dapat ditolerir, masih dapat dilakukan langkah mundur atau putus hubungan.

Apa yang harus dinilai dari pihak wanita ? (Apabila tidak ada masalah dengan penampilan, umur, faktor keturunan atau status sosial)

   1.      Keyakinan pada agama
   2.      Etika/moral
   3.      Pendidikan
   4.      Ketrampilan wanita
   5.      Kematangan emosional
   6.      Kebijaksanaan

Apa yang harus dinilai dari pihak pria ? (Apabila tidak ada masalah dengan penampilan, umur, faktor keturunan dan status sosial)

   1.      Keyakinan pada agama
   2.      Etika/moral
   3.      Pendidikan
   4.      Pekerjaan
   5.      Tanggung jawab
   6.      Kebijaksanaan

Keyakinan pada agama : Sebaiknya suami dan isteri mempunyai keyakinan yang sama, artinya sama-sama beragama Buddha. Setelah keduanya beragama Buddha maka sepantasnya keduanya memahami dan melaksanakan ajaran Sang Buddha dalam hidup sehari-hari, sehingga diharapkan keluarganya akan berbahagia, itu yang disebutkan sebagai perkawinan di dalam Dhamma. Setelah mempunyai keyakinan yang sama, maka selanjutnya dianjurkan untuk memiliki sila yang yang setara, kemudian memiliki kemurahan hati yang seimbang dan akhirnya keduanya memiliki kebijaksanaan yang setara.

Etika/Moral : Etika/moral harus menjadi perhatian utama, karena tanpa moral manusia itu seperti mobil tanpa rem. Alangkah baiknya apabila semua calon pengantin telah menjadi upasaka/upasika yang handal, yang selalu mentaati Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari. Etika/moral tidak dibentuk dalam satu hari, namun merupakan hasil kumulatif perkembangan kepribadian sejak masih di dalam kandungan. Apabila si pacar moralnya tidak baik, lebih baik mundur teratur, daripada sakit hati dan lebih menderita di kemudian hari. Moral akan mudah sekali rusak karena keserakahan, kebencian dan kebodohan, akan tetapi pada zaman sekarang ini banyak yang memuji mereka yang berhasil dalam materi, katanya "Greedy is good".

Pendidikan: Pada zaman sekarang ini sebaiknya pendidikan formal juga dijadikan ukuran dalam mencari pasangan hidup, karena pada suatu saat kesenjangan pendidikan yang terlalu jauh akan mempengaruhi kerukunan dalam keluarga. Pendidikan yang cukup tinggi akan memudahkan seseorang menerima informasi dari manapun, sehingga tidak tertinggal dalam menentukan sikap. Pendidikan yang baik misalnya, akan memudahkan seorang janda untuk mencari kerja, apabila keadaan memaksa.

Ketrampilan wanita: Seorang wanita harus pandai mengurus rumah tangga sebelum memasuki jenjang perkawinan, kalau tidak tahu ia harus belajar dari yang lebih tahu. Pengetahuan yang harus dikuasai sangatlah bervariasi, mulai dari mengurus rumah, mengatur uang belanja, belanja ke pasar, masak di dapur, cuci pakaian dan lain sebagainya; termasuk bagaimana menjadi seorang ibu yang baik.

Kematangan emosional : Hal ini menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang. Seorang wanita yang belum dewasa akan menuntut perhatian yang berlebih dari suaminya, manja, mudah tersinggung, keras kepala, mau menang sendiri dan lain sebagainya. Seorang wanita yang matang emosinya akan bersikap sabar dan mau menunggu dengan bijaksana apabila ada kemelut dalam keluarga, ia akan berpikir panjang sekali sebelum mengambil keputusan.

Pekerjaan : Pekerjaan bagi laki-laki adalah sangat penting, oleh karena tidak ada wanita yang mau menikah dengan seorang penganggur. Memang ada laki-laki anak orang kaya yang tidak tahu bagaimana harus bekerja dan mau kawin, dan ada juga wanita yang mau kawin dengan laki-laki seperti itu; apakah itu untuk sepanjang waktu?! Jenis pekerjaan yang ditekuni juga harus sesuai dengan ajaran Sang Buddha, yaitu tidak termasuk jenis mata pencaharian yang harus dihindari.

Tanggung jawab : Hal ini merupakan bagian dari kepribadian seorang laki-laki yang dipupuk sejak kecil, tidak dibentuk secara mendadak. Memang ada seorang laki-laki yang tampaknya penuh tanggung jawab, meskipun di lain saat ia akan berubah menjadi pengecut yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menjadi penting karena beban seorang laki-laki yang menjadi kepala keluarga semakin hari semakin berat, tuntutan semakin bervariasi.

Kebijaksanaan : Pengertian yang benar mengenai Buddha Dhamma dan selalu mengendalikan pikiran adalah hal yang terpuji, namun ini merupakan hal yang sangat sukar dan langka. Usaha yang sungguh-sungguh untuk memiliki kebijaksanaan dalam hidup ini adalah sangat menguntungkan hidup selanjutnya di masa ini dan di masa yang akan datang. Dengan memiliki kebijaksanaan maka segala keputusan yang diambil bukan karena suka atau tidak suka, bukan karena ikut-ikutan orang lain, bukan karena takut tidak disukai oleh seseorang, namun karena baik untuk semua pihak di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Masa pacaran dapat dipergunakan sebagai masa perkenalan atau masa penjajakan bagi sepasang calon pengantin. Setiap manusia mempunyai corak kepribadian yang berbeda, dan belum tentu kepribadian seseorang itu cocok dengan kepribadian orang lain yang dipilihnya sebagai pasangan hidup; oleh karena itu masa pacaran menjadi sangat penting sebagai persiapan. Bersikap pura-pura atau menutupi keburukan yang ada seringkali berhasil mengelabui si calon pasangan, sehingga akhirnya akan membawa akibat yang tidak menyenangkan bagi yang dikelabui karena tidak ada orang yang dapat dibohongi sepanjang masa.

Apabila ada yang ragu-ragu dengan kepribadian si calon pasangan hidupnya, selidikilah dahulu dengan seksama, bila perlu diperiksa oleh para ahli. Untuk memeriksa kondisi fisiknya dapat diminta pertolongan seorang dokter dengan bantuan pemeriksaan laboratorium dan alat-alat kedokteran yang canggih lainnya, untuk mengetahui corak kepribadiannya dapat diminta pertolongan seorang psikiater (dokter spesialis jiwa) atau seorang psikologi (ahli jiwa) yang berpengalaman. Pemeriksaan fisik adalah sangat penting, akan tetapi pemeriksaan jiwa untuk mendeteksi corak kepribadiannya lebih penting lagi !

Saat ini ilmu kedokteran sudah sangat maju, sehingga tidak begitu banyak lagi penyakit fisik yang sukar atau tidak dapat disembuhkan; akan tetapi apabila. seseorang itu mengalami gangguan atau kelainan kepribadian maka kemungkinannya untuk "sembuh" adalah sangat kecil.

Setiap orang dalam memilih pasangan hidupnya mempunyai kriteria yang tidak sama, demikian pula dengan skala prioritas dari kriteria-kriteria tersebut. Ada yang tidak mau hidup melarat karena itu ia memilih calon pasangan yang kaya raya. Ada juga yang ingin menjadi orang terkenal, karena itu ia memilih calon pasangan hidup yang sudah punya nama, seperti bintang film, bintang sinetron, bintang olah raga, tokoh politik atau tokoh masyarakat. Mereka yang ingin hidup bahagia akan memilih pasangan hidup yang luhur budi, bermoral, bertanggung jawab, rajin bekerja, setia dan bijaksana.

PERSIAPAN MEMASUKI HIDUP PERKAWINAN

Sampai disini maka sudah jelas untuk memasuki hidup perkawinan tidaklah mudah dan sederhana. Sesuatu yang tampak indah dari kejauhan belum tentu tetap indah setelah didekati.

Bagi seorang laki-laki yang ingin menjadi sesuai sebaiknya telah memenuhi kondisi sbb :

   1.      Mempunyai identitas sebagai laki-laki
   2.      Dapat memberikan kasih sayang kepada seorang wanita
   3.      Dapat mempercayai calon isterinya
   4.      Mempunyai integritas kepribadian yang matang
   5.      Mempunyai mental dan fisik yang sehat
   6.      Mempunyai mata pencaharian yang benar
   7.      Bersedia membagi kebahagiaan dengan calon isteri
   8.      Siap menjadi ayah yang bertanggung jawab

Bagi seorang wanita kondisinya adalah sbb:

   1.      Mempunyai identitas sebagai wanita
   2.      Memberikan kasih sayang kepada seorang pria
   3.      Dapat mempercayai calon suaminya
   4.      Mempunyai integritas kepribadian yang matang
   5.      Mempunyai mental dan fisik yang sehat
   6.      Bersedia mengabdikan diri kepada calon suami
   7.      Bersedia menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan suami
   8.      Siap menjadi ibu yang bijaksana
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #101 on: 17 December 2008, 08:44:03 AM »
Wew.. emang nga ada masa pacaran apa ? Trus masa penjajakan, pedekate, itu smua buat apa? :P

bagaimanapun juga kan "masa2" itu bertujuan tuk menikah. dan gak usah sampe pada masa pdkt gitu deh :)) yg masih temen aja kadang malah ngerepotin :P
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #102 on: 17 December 2008, 08:46:17 AM »
Syair dhammapada 328-330

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan bersamanya dengan senang hati dan penuh kesadaran untuk mengatasi semua bahaya.

Apabila dalam pengembaraanmu, engkau tak dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan    baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan seorang diri, seperti seorang raja    yang meninggalkan negara yang telah dikalahkannya, atau seperti seekor gajah yang mengembara sendiri dalam hutan.

Lebih baik mengembara seorang diri dan tidak bergaul dengan orang bodoh. Pergilah seorang diri dan jangan berbuat jahat, hiduplah dengan bebas (tidak banyak kebutuhan), seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan.

mettacittena
_/\_

sahabat yg dimaksud, tidak harus dinikahi kan ? apalagi harus lawan jenis ?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #103 on: 17 December 2008, 08:50:25 AM »
 [at] calon arahat & ryu & Reenzie

kalo tentang pasangan hidup yang sama tipe saddha (bukan berarti tingkat saddha nya ya) mungkin juga dapat meningkatkan kualitas saddha kita, dan sama seperti xuvie sampaikan seperti mempunyai seorang sahabat dalam "mengembara" dhamma.


tetapi saya rasa hal itu tidak pada pencapaian nibbana pada satu masa kehidupan tersebut.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #104 on: 17 December 2008, 09:04:36 AM »
 [at] ryu

bussed dah lengkap betul :o

tapi trims atas infonya, jadi ada pegangan neh yang mo buat nikah :))

saya pikir pikir dulu deh. :)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #105 on: 17 December 2008, 09:36:08 AM »
[at] ko ryu

kalo pasangannya hanya mengerti cung2 cep gimana? pa lg pemahamannya sama kyk tetangga sebelah :))

delete...

Yang di Bold itu... Bro Ryu udah pengalaman :jempol: ... Sis Reenzia bisa minta tips ama Bro Ryu tuch.... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #106 on: 17 December 2008, 09:40:37 AM »
 [at] Ci Lily

postingan yg itu gak dijawab kan? =))

waaaaaaaaaaaaaaaaah postingan ke 1000 lohhhhhhh :))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #107 on: 17 December 2008, 09:42:43 AM »
Ehm, kalo yang itu sih kaga tau juga kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #108 on: 17 December 2008, 09:49:47 AM »
[at] Ci Lily

postingan yg itu gak dijawab kan? =))

waaaaaaaaaaaaaaaaah postingan ke 1000 lohhhhhhh :))

congrats
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #109 on: 17 December 2008, 10:03:09 AM »
Ehm, kalo yang itu sih kaga tau juga kakakakak

Masa sih? bukankah bini Ryu udah ga fanatik lagi ? ;D Ayolah... sharing di sini.... ;D

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #110 on: 17 December 2008, 10:05:21 AM »
wah berarti berhasil donk yaaa  :whistle:

hebadd    =D>

:))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #111 on: 18 December 2008, 12:27:05 AM »
[at] hatred
sorry cm malem olnya, maklum makhluk semi-nokturnal hehe.. ;D

yap.. sahabat bisa berarti teman, bs jg dlm kehidupan umat biasa ya dlm bentuk teman hidup+pasangan hidup juga. tinggal gimana kita menafsirkan saja.. Soalnya pasangan hidup itu juga orang yg paling sering berada dekat kita kan? jd termasuk sahabat dong :) ^^

[at] om Upasaka
Wah.. utk kita yg pertama dpt diskon 100% yak?  :)) :hammer:

[at] reenzia
kalo gitu.. reenzia pilih disampein via yM apa saya ngmg lsg aja di sini? =))

FYI, link info tambahan ceramah Bhikkhu Uttamo mengenai "Perlukah Umat Buddha Menikah?"

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=998&multi=T&hal=0

mettacittena
_/\_

appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #112 on: 18 December 2008, 12:42:11 AM »
 [at] xuvie

loh kok malah saia? kalo saia kan tiap hari emank 'bertengger disini'...?

Offline ChanWeee

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 18
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #113 on: 18 December 2008, 12:54:28 AM »
menikah awal dari penderitaan.. memulai lembaran hidup baru yg lebih menderita daripada belajar tata negara di sma.. duh ngawur >.<

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #114 on: 18 December 2008, 01:53:27 AM »
[at] ^
Sip.. Kalo smua umat buddha meyakini seperti Anda.. di jamin buddhism segera punah :))
Kenyataannya saya melihat banyak yg mengatakan "pernikahan adlh menderita.. ini itu yg senada" hanya berasal dr pengalaman buruk pribadi, atau melihat dr pengalaman org laen melalui sudut pandang negatif. Saya sendiri pernah :)) jd malu  :-[  :hammer:
Itu cuman pembengkokan proses kognitif (vipallasa) belaka, jgn krn Buddhism mengajarkan dukkha, lantas diquote seenaknya. Butuh pemahaman dan penyadaran, dan tdk lantas menafikan sisi positif dan kebahagiaan yg ada diluar pengalaman buruk kita terdahulu.

[at] reenz..
hihi.. jd gimana nih? terima nda? :)) =)) joke sis..  ;D :hammer:

mettacittena
_/\_
appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #115 on: 18 December 2008, 02:07:57 AM »
 [at] xuvie

apanya yg diterima? uda di-ehipassiko blm tuh saran saia? :))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #116 on: 18 December 2008, 02:23:39 AM »
[at] ^

Lhaa.. gimana ehipassiko dr td nge-buzz aja ngga ada jawaban.. dikira udah tidur tak tawnya masih bisa ngepost di DC toh? =p

appamadena sampadetha

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #117 on: 18 December 2008, 02:26:20 AM »
 [at] xuvie

ah masa sih? ngga ada loh......
lagian mo ehipassiko kok malah ngebuzz saia? cape deh...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #118 on: 18 December 2008, 02:31:15 AM »
hehe.. digetok ama hatred kita ntar ngejunk di threadnya :)) :hammer:

ampoeenn ^:)^
appamadena sampadetha

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #119 on: 18 December 2008, 09:43:29 AM »
 [at] xuvie

kalo buddhism gak bakalan punah, paling tipitaka doang yg paling jadi masuk museum ^-^

lagian kalo punah kan bagus, berarti mempercepat kedatangan buddha selanjutnya ;D
i'm just a mammal with troubled soul



Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #120 on: 18 December 2008, 09:49:24 AM »
apakah kalian tidak merasa?

bahwa sanya, itu adalah daya tipu alam, agar kita mo menikah, dan reproduksi
sehingga hukum karma bisa bekerja, klu tidak maka siklus tumimbal lahir akan putus

CMIIW

salam piss n love,

navis
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #121 on: 18 December 2008, 09:51:41 AM »
 [at] navis

yup... memang begitu lah. seakan akan kita memang hidup sudah diracuni dulu.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #122 on: 18 December 2008, 10:18:58 AM »
Quote from xuvie
Quote
[at] om Upasaka
Wah.. utk kita yg pertama dpt diskon 100% yak?   


Ya 100% free, tapi cuma tips aja. Prakteknya gak termasuk...  :P

Offline Reenzia

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.199
  • Reputasi: 50
  • Gender: Female
  • The Wisdom ~
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #123 on: 18 December 2008, 08:16:08 PM »
apakah kalian tidak merasa?

bahwa sanya, itu adalah daya tipu alam, agar kita mo menikah, dan reproduksi
sehingga hukum karma bisa bekerja, klu tidak maka siklus tumimbal lahir akan putus

CMIIW

salam piss n love,

navis

tak menikah adalah aib
menikah adalah kewajiban

bagi orang yg menyadari, semua itu hanya persepsi, mind set.......

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #124 on: 18 December 2008, 09:37:31 PM »
saya buat thread baru aja ya.

mo nanya aja, apa ya gunanya menikah/ manfaatnya apa/ mengapa kebanyakan orang menikah ?
guna/manfaat = komitmen & publikasi... jadi orang2 pada tau itu pasangan kita... mudah2an ga diganggu lagi... :P

mengapa kebanyakan orang menikah?
krn sebelumnya jg lebih byk orang menikah. (udah jadi tradisi kali...)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #125 on: 19 December 2008, 12:45:07 AM »
Guna menikah? yah at least lbh berguna drpd cow gathering lah a.k.a kumpul kebo ;D
Toh di jaman2 baheula, masyarakat primitif, gmn ada tata cara dan pernikahan? :P
Ci Lily mode [on] : Menikah adalah netral  ^-^  :whistle:
mode [off]

[at] Om Upasaka
Gpp deh tips jg.. kali2 ada yg bs 'ngena' :))
appamadena sampadetha

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #126 on: 19 December 2008, 07:31:00 AM »
Anguttara Nikaya IV.55
Samajivina Sutta
Living in Tune

Once the Blessed One was staying among the Bhaggas in the Deer Park at Bhesakala Grove, near Crocodile Haunt. Then early in the morning the Blessed One put on his robes and, carrying his bowl and outer robe, went to the home of the householder, Nakula's father. On arrival, he sat down on a seat made ready. Then Nakula's father & Nakula's mother went to the Blessed One and, on arrival, having bowed down to him, sat to one side. As they were sitting there, Nakula's father said to the Blessed One: "Lord, ever since Nakula's mother as a young girl was brought to me [to be my wife] when I was just a young boy, I am not conscious of being unfaithful to her even in mind, much less in body. We want to see one another not only in the present life but also in the life to come."

And Nakula's mother said to the Blessed One: "Lord, ever since I as a young girl was brought to Nakula's father [to be his wife] when he was just a young boy, I am not conscious of being unfaithful to him even in mind, much less in body. We want to see one another not only in the present life but also in the life to come."

[The Blessed One said:] "If both husband & wife want to see one another not only in the present life but also in the life to come, they should be in tune [with each other] in conviction, in tune in virtue, in tune in generosity, and in tune in discernment. Then they will see one another not only in the present life but also in the life to come."

    Husband & wife, both of them
        having conviction,
        being responsive,
        being restrained,
        living by the Dhamma,
        addressing each other
        with loving words:
    they benefit in manifold ways.
        To them comes bliss.
    Their enemies are dejected
        when both are in tune in virtue.
    Having followed the Dhamma here in this world,
        both in tune in precepts & practices,
    they delight in the world of the devas,
    enjoying the pleasures they desire.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ajan

  • Teman
  • **
  • Posts: 71
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #127 on: 17 September 2010, 03:50:01 PM »
menikah sangat berguna bro. untuk kesehatan jiwa raga. dengan mempunyai pasangan hidup kita jadi memiliki teman untuk berbagi suka dan duka setiap saat. saling menyayangi, saling melindungi, kadang2 saling bertengkar he..he..he.., saling berbagi tugas dan kewajiban dalam menjalani hidup.
kalo saya pribadi sih gak sanggup hidup sendiri bro. BERAAAAAAAT !!!!!!

meskipun gak nikah ya tetap perlu pasangan sehidup, tapi gak semati ya, mati sendiri2 aje deh. kalo semati bunuh diri dong..he..he..he...

bayangin aja kalo di rumah sendirian aja, gak ada teman ngobrol dan berbagi. lama2 bisa stress.  ~X(
jadi bagi saya sebagai manusia biasa MENIKAH SANGAT BERGUNA.  :yes:

eh baru nyadar nih trit udah lama banget 16 desember 2008.  ;D tapi gak pa pa lah pertanyaannya masih relevan kok sampai kapanpun.
« Last Edit: 17 September 2010, 03:53:06 PM by ajan »

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #128 on: 17 September 2010, 04:12:26 PM »
Idealnya sih, menikah dengan orang yang bisa sama-sama berjuang menjadi lebih baik (bathinnya). Kalo gak seperti itu, menikah gak ada artinya. Harus punya kesamaan visi, maunya hidup tuh untuk apa... mau ke arah mana...

Idealnya sih begitu, maunya begitu. Tapi "kenyataan belum tentu seindah impian" (ceilee... puitis juga nih kata-kata yang terakhir) ahaha... :))
« Last Edit: 17 September 2010, 04:17:43 PM by Mayvise »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Apa sih kegunaan menikah?
« Reply #129 on: 17 September 2010, 08:39:26 PM »
Idealnya sih, menikah dengan orang yang bisa sama-sama berjuang menjadi lebih baik (bathinnya). Kalo gak seperti itu, menikah gak ada artinya. Harus punya kesamaan visi, maunya hidup tuh untuk apa... mau ke arah mana...

Idealnya sih begitu, maunya begitu. Tapi "kenyataan belum tentu seindah impian" (ceilee... puitis juga nih kata-kata yang terakhir) ahaha... :))
hahah.. tul itu May.. grp sent dah ;)
appamadena sampadetha

 

anything