Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Kitaro Kurosaki on 22 January 2010, 01:35:58 PM
-
halo, teman-teman..
Seperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Dari uraian tersebut saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
oke, sekian sharing dharma dari saya... saya menunggu jawaban teman-teman..
-
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
1. Silahkan.
2. Silahkan melakukan penilaian terhadap pertapa Sumedha saat Beliau mulai bertekad.
3. Saya pribadi ? Tidak!
_/\_
-
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
1. boleh saja
2. sombong juga tidak apa2, karena ketika kita berkeinginan menjadi salah satu dari 3 itu berarti kita belum mencapai kesucian apa2, jadi wajar kalo masih punya kesombongan.
3. tertarik juga sih, tapi setelah tahu sulitnya, jadi arahat (savaka) pun sudah sangat baik.
-
halo, teman-teman..
Seperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Dari uraian tersebut saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
oke, sekian sharing dharma dari saya... saya menunggu jawaban teman-teman..
sori kalo jawab sedikit menyimpang...... kalo saya pribadi ketimbang tertarik, atau ingin menjadi arahat, lebih prefer utk :
- mengurangi akusala
- memperbanyak kusala
- (mencoba) menyucikan pikiran setelah melakukan kedua hal diatas
-
1. emang kita bisa milih kan ??? jadi kenapa ???
2. kenapa harus sombong itu keingginan luhur kok. :x
3. kayaknya lom d soalnya lama buanget klo arahat aja masih mungkin lah ;D ;D ;D (i hope so)
-
eperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Sammasambuddha juga adalah seorang arahat kan ?
-
eperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Sammasambuddha juga adalah seorang arahat kan ?
ya...
-
halo, teman-teman..
Seperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Dari uraian tersebut saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
oke, sekian sharing dharma dari saya... saya menunggu jawaban teman-teman..
ya mungkin krn mencapai sesuatu sebaiknya bertahap
kayak latihan kungfu
gak langsung di ajarin menyerang
tapi mempertahankan diri dulu
kalau kuda-kuda udah kuat, udah bisa nangkis serangan
baru ke tingkat selanjutnya
-
halo, teman-teman..
Seperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Dari uraian tersebut saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
oke, sekian sharing dharma dari saya... saya menunggu jawaban teman-teman..
1. Sepertinya bisa,
2. Harusnya yang mau jadi Samma Sambuddha itu motivasinya menyelamatkan makhluk2 dari penderitaan, jadi ga ada kesombongan
3. G tertarik, tapi jalan kesana panjang banget, g ga muluk2 jadi Sotpanna aja dah bersyukur banget
-
eperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Sammasambuddha juga adalah seorang arahat kan ?
pengertian dari theravada atau mahayana dulu,,
kalau theravada tentu sammasambuddha juga adalah arahat..
sedangkan mahayana lebih ke image seorang "boddhisatva tingkat 7."
1. menurut saya sih sah-sah saja...boleh donk
2. kalau dibilang sombong sih kurang tepat, lebih tepat bagi saya adalah ambisi..
mau jadi dokter masa di bilang sombong. ^^
3. kalau saya pribadi mencari kebahagiaan saja.....
-
yah terserah pandangan sesorang terserah dia mau jadi arahat ( savaka buddha)apa mau jadi sammasambuddha kek.
hm, jalan sammma samBuddha tidaklah mudah melalui jalan yang mungkin sangat panjang mengarungi beribu ribu/ berjuta juta kehidupan. untuk mencapai tahap pertapa sumeda saja mesti melalui suatu jalan yang sangat sangat panjang tentu nya, dan yang bertekad untuk mencapai samma samBuddha tentu nya menyadari jalan yang sangat panjang ini belum lagi bila bertemu yang seperti devadatta.
adakah yang rela?
-
Lebih suka terlahir ke alam indah Brahma,usia yg panjang memungkinkan ketemu buddha berikut2nya.
-
tah bukan nya Bhodisatva Gautama juga dulunya juga pernah terlahir di alam brahma? apa ada di katakan/ tercatat dalam sutta bahwa Bhodisatva Gautama yang lahir sebagai brahma pernah bertemu para Buddha?
-
Tuh brahma sahampati bisa ketemu Buddha Gotama.
-
Tuh brahma sahampati bisa ketemu Buddha Gotama.
itu brahma sempati karena punya hubungan karma dengan bhodisatva Guatama pada jaman dahulu/ kelahiran yang lampau.
-
Apa ada kisahnya?
-
ada kisahnya bahkan ada gatha nya " Jaya Manggala Gatha" tentang brahma sempati ini, lebih baik baca bukunya ada di jual kok kupasan cerita yang ada dalam Jaya Manggala Gatha ini.
-
ada kisahnya bahkan ada gatha nya " Jaya Manggala Gatha" tentang brahma sempati ini, lebih baik baca bukunya ada di jual kok kupasan cerita yang ada dalam Jaya Manggala Gatha ini.
bait ke brp ya? setau saya bait ke-8, tentang Brahma Baka bukan Sahampati
-
Oh,tq. Kalau terlahir di alam surga tavatimsa,bnyak juga Arahatnya,krna surga ini pernah diajar mengenai abhidhamma oleh Buddha. Kalau trlahir disana tetap saja beragama Buddha.Hehe.
-
ada kisahnya bahkan ada gatha nya " Jaya Manggala Gatha" tentang brahma sempati ini, lebih baik baca bukunya ada di jual kok kupasan cerita yang ada dalam Jaya Manggala Gatha ini.
bait ke brp ya? setau saya bait ke-8, tentang Brahma Baka bukan Sahampati
wow wah wa salah yah keliru brahma nya
-
Setelah mati,ingin terlahir di alam mana anda?Surga caturmaharijka?Surga tavatimsa? Brahma? Subakina?Cara2 apa saja agar terlahir ke alam Surga dan Brahma?
-
hm, terlahir di alam manapun boleh saja asal di setiap kelahiran yang akan datang bisa membawa ku ke tempat yang kutuju pada akhirnya.
-
hm, terlahir di alam manapun boleh saja asal di setiap kelahiran yang akan datang bisa membawa "ku" ke tempat yang "ku"tuju pada akhirnya.
Ingat, kamu ini tidak ada diri, tidak ada 'kamu'. Tanpa ada "kamu" bgaimana ada istilah "ku" "tuju" pda akhirnya?
-
tak apa apa masih ada sedikit ego kan asal tanha yang baik toh akhirnya akan hilang juga dalam proses nya
-
Jadi yg terlahir kembali itu ego?Letak ego dimana?
Apa ada tanha baik?
-
letak ego di dalam gua garba,[funny mode on)
tanha yang baik( halus) adalah tanha yang mendorong ke arah pencapain yang lebih baik misalnya untuk menjadi samma sambuddha ( back to topic again)
-
Apa keuntungan menjadi Samma Sambuddha?
-
tidak ada malah cape iya
-
kalo gw sih, ndak bakalan sampe deh.
ilmu pengetahuan gw ndak tinggi tinggi banget soalnya.
ntuk jadi peringkat Arahat aja, masih jauh banget
-
Dahulu saya ingin menjadi Sammasambuddha karena tertarik oleh kehebatan dan keagungan Beliau. Setelah tahu tantangannya (pengorbanan Beliau dsbnya) dan lamanya waktu menyempurnakan parami yang diperlukan untuk menjadi seorang Sammasambuddha, maka saya menyadari cita-cita saya bahkan untuk menjadi Boddhisatta masih hanya sebatas mimpi indah.
Semakin berlatih, semakin saya menyadari bahwa saya masih belum memiliki kualitas bahkan sebagai calon Bodhisatta sekalipun, oleh karena itu saya berusaha lebih realistis dalam mengukur kemampuan diri sendiri. Berusaha mencapai sesuai kemampuan saya dan mengakhiri mimpi-mimpi indah tersebut. Dan berusaha menggapai apa yang dapat saya capai dalam kehidupan ini. Teman-teman.... cicipilah Dhamma dalam kehidupan ini juga, kamu bisa!!!
_/\_
-
kalo gw sih, ndak bakalan sampe deh.
ilmu pengetahuan gw ndak tinggi tinggi banget soalnya.
ntuk jadi peringkat Arahat aja, masih jauh banget
sammasambuddha juga arahat...... cuma masalah dalam penyempurnaannya aja kok
-
Syarat bodhisatta apaan ?
Mengungkapkan ikrar didepan sammasambuddha bener ga?
-
Syarat bodhisatta apaan ?
Mengungkapkan ikrar didepan sammasambuddha bener ga?
syarat bodhisatta ada beberapa ikrar termasuk ikrar pada saat bertemu samma sambuddha.sisanya harus mengikuti pelatihan penyempurnaan paramita,serta kalo udah mau nibbana bilang ga mau nibbana,masih pengen di dunia.
-
halo, teman-teman..
Seperti yang kita tahu ada tiga jenis Buddha, yaitu Samma SamBuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha (Arahat)..
Mungkin selama ini kita selalu diarahkan untuk menjadi seorang Arahat...
saya bingung kenapa hanya "Arahat" yang dijadikan contoh ketika seorang bikkhu atau pembabar dharma berbicara tentang pembebasan??
Mungkin kita sangat jarang untuk diarahkan untuk menjadi seorang Pacceka Buddha ataupun bahkan Samma SamBuddha..
Bagaimana pun saya yakin untuk mencapai jenis manapun, jalannya hanya satu (tidak berbeda) yaitu Jalan Tengah Berunsur Delapan..
Dari uraian tersebut saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
oke, sekian sharing dharma dari saya... saya menunggu jawaban teman-teman..
1. anda bisa melihat kondisi dimana Arahat,Pacceka dan Sammasambuddha muncul...Arahat muncul ketika bumi masih di dalam jangkauan Ajaran seorang Sammasambuddha,dengan menjadi siswa dari Sang Buddha maka seseorang menjadi tercerahkan. Pacceka Buddha memiliki kondisi lain dimana ia tidak bertemu sammasambuddha sebagai guru,tidak ada guru lain yang mengajarkan dan ia menemukan Dhamma itu sendiri,berbeda dengan sammasambuddha,ia mengerti Dhamma namun tidak berjodoh dengan makhluk yang datang mendengarkan DhammaNya,Sammasambuddha versi komplitnya.
Dalam artian,pilihan itu bukanlah sesuka anda melainkan kondisi dimana anda terlahirkan,banyak orang tergila2 menjadi Sammasambuddha namun mereka harus tahu bahwa 1 bumi hanya bisa menerima satu Sammasambuddha sampai AjaranNya dilupakan semua makhluk dan bumi masuk dalam kehancuran dan kelahiran kembali.
ide itu kembali lagi kepada bagaimana anda mempraktekkan latihan anda,bila anda masuk dalam aliran mahayana maka punya pengertian berbeda.
Sebenarnya Arahat bisa memilih untuk tidak masuk Parinibbana begitu juga Sang Buddha,namun karena kebijaksanaan mereka untuk menunjukkan bahwa Anicca itu adalah nyata maka mereka masuk dalam Parinibbana. beberapa kitab theravada menyebutkan hal itu mengenai permintaan Arahat yang akan parinibbana.
sementara untuk orang yang belum tercerahkan,mereka melihat bahwa hal itu egois,menyia2kan pencapaian dan pengetahuan,tidak ada lagi yang mencerahkan mereka.
harus diingat,sabda terakhir Sang Buddha adalah menjadikan diri sendiri sebagai pedoman,bukan dengan seorang sammasambuddha atau segala macamnya karena penyelamatan hanya bisa dilakukan oleh sendiri.
2. kesombongan atau bukan tentu tanya batin anda sendiri,apakah anda menulis ini untuk sombong,kalo iya berarti anda sombong.
3. saya tertarik memahami Dhamma,semoga semua yang saya pelajari bisa membawa kebahagiaan bagi mereka yang mendengar dan membawa pencerahan kedalam Jalan yang benar.
-
serta kalo udah mau nibbana
bilang ga mau nibbana,
masih pengen di dunia.
ini gw ga ngerti...
"sudah mau nibbana" bukankah berarti... sotapanna ?
yang hanya terlahir sekali lagi...
-
tidak bro....seorang Arahat bisa membuat umurnya tetap panjang,sama seperti seorang Buddha namun kembali lagi ke konsep anicca,maka ada baiknya seorang arahat memasuki nibbana sesuai anjuran Sang Buddha.
seiring dengna konsep mahayana kenapa arahat dikatakan egois karena mereka tidak mau stay di dunia ini dan malah mengakhiri hidupnya memasuki parinibbana maka arahat dikatakan egois setelah mengerti dhamma malah ikutan parinibbana,siapalagi yang tinggal mengajarkan dhamma.
-
Seorang Petapa Sumedha... lahir, mati berkali2x... dalam menyempurnakan parami...
Apakah Petapa Sumedha sudah mencapai batin arahat saat mengucapkan ikrar bodhisatta ?
Jikalau belum, apa yang menjadikan motivasi seorang Sumedha untuk berikrar ?
Kalau dari wacana diatas,
Berarti Sumedha sudah "melihat" nibbana (alias... sotapanna)
yang mana sotapanna hanya terlahir sekali lagi, dan bukan berkali-kali...
-
Beberapa kitab theravada menyebutkan hal itu mengenai permintaan Arahat yang akan parinibbana.
Setau saya, memang ada tulisan mengenai Sang Tathagatta dapat hidup selama 1 kappa jika Ia 'diminta' (kalo gak salah ada di mahaparinibbana sutta). Boleh minta nama-nama sutta lainnya ?
-
Beberapa kitab theravada menyebutkan hal itu mengenai permintaan Arahat yang akan parinibbana.
Setau saya, memang ada tulisan mengenai Sang Tathagatta dapat hidup selama 1 kappa jika Ia 'diminta' (kalo gak salah ada di mahaparinibbana sutta). Boleh minta nama-nama sutta lainnya ?
saya kemaren coba menelaah sutta yang berkaitan dengan murid2 Sang Buddha,disitu disebutkan bahwa Arahat juga bisa tidak memasuki Parinibbana hanya ini akan membawa keyakinan kepada umat yang belum tercerahkan bahwa anicca itu tidak ada.mereka yang belum tercerahkan akan melihat bahwa Sang Buddha dan arahat adalah abadi,memiliki jiwa yang tetap,dimana hal itu akan berseberangan dengan konsep anatta.hanya dalam kacamata seorang umat yang belum tercerahkan akan muncul keraguan.
jika sang buddha menganjurkan arahat parinibbana,maka umat akan bertanya apakah sang buddha mengijinkan praktek bunuh diri.inilah keragu2an yang coba ditepis pada masa itu.
-
[at] menyanz: sotapanna 7x lahir lagi, yg 1x lagi ke alam manusia itu sakadagami, kalo anagami 1x lagitapi ke suddhavasa
-
^--- Thanks udah ngebantuin ralat...
Tapi... seperti yang kita ketahui dari RAPB,
Petapa Sumedha lahir, mati lebih dari 7x sejak ia berikrar bodhisatta
Which... menjadikan...
Syarat untuk menjadi Bodhisatta hanya ikrar dihadapan seorang sammasambuddha,
Tidak terlihat ada syarat tambahan...
-
1. Apakah kita boleh memilih apakah kita mau menjadi Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha?
Tentu. Kalau dalam Mahayana dan Vajrayana malah kita sangat-sangat dianjurkan menempuh jalan Bodhisattva menjadi Samyaksambuddha.
2. Apakah kalau kita ingin menjadi seorang Samma Sambuddha bisa dikatakan sebagai "kesombongan"?
Bagaimana bisa sombong? Menjadi Samyamsambuddha adalah berarti kita dapat secara "penuh" menyelamatkan para makhluk, ini adalah tujuan sejati umat Buddhis. Kenapa "penuh?" Karena seorang Samyaksambuddha dapat mengajarkan Dharma pada para makhluk hidup dari tingkatan batin yang paling rendah sampai Bodhisattva tingkat 10. Dengan demikian, seseorang dapat memberi manfaat pada semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dan ini adalah wujud dari mahamaitri mahakaruna (welas asih dan cinta kasih agung).
3. Pertanyaan terakhir, Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk menjadi seorang Samma Sambuddha???
Ya. Saya tertarik.
Dalam Mahayana, ada beberapa jenis Samyaksambuddha, dua di antaranya:
1. Samyaksambuddha Nirmanakaya Agung yaitu seperti Buddha Shakyamuni, Krakucchanda, Kasyapa dll.
2. Samyaksambuddha Nirmanakaya Inkarnasi / Kelahiran salah satunya adalah seseorang yang menjadi Samyaksambuddha (mencapai Anuttara Samyaksambodhi) dalam satu masa kehidupan melalui teknik Anuttarayoga-Tantra atau teknik-teknik Mahayanis lain. Di Jepang dikenal dengan nama Sokushin Jobutsu.
Bodhisattvayana mengajarkan ajaran di mana seseorang berjuang selama berkalpa-kalpa menjadi Bodhisattva untuk mencapai tingkat Samyaksambodhi, hasilnya adalah Nirmanakaya Agung.
Vajrayana memiliki metode khusus untuk membuat seseorang mencapai Samyaksambodhi dalam satu kehidupan ini, tapi hasilnya ya sudah barang tentu bukan Nirmanakaya Agung.
Tentu saya bertekad untuk mencapai Anuttara Samyaksambodhi, kalau bisa dalam hidup ini. :)
^--- Thanks udah ngebantuin ralat...
Tapi... seperti yang kita ketahui dari RAPB,
Petapa Sumedha lahir, mati lebih dari 7x sejak ia berikrar bodhisatta
Which... menjadikan...
Syarat untuk menjadi Bodhisatta hanya ikrar dihadapan seorang sammasambuddha,
Tidak terlihat ada syarat tambahan...
Dalam paham Mahayana, Bodhisattva Megha (Sumedha) sudah menjadi Bodhisattva tingkat ketujuh (setara Shravaka Arhat). Di tingkat ini Bodhisattva memilih apakah dia mau menjadi Sravaka Arhat atau terus langsung lanjut ke Bodhisattva tingkat delapan. Tapi dengan kebijaksanaan damn welas asihnya, Megha memutuskan untuk lanjut menjaid Bodhisattva danm menjadi Samyaksambuddha.
Jadi vyakarana langsung dari Samyaksambuddha (menurut paham Shravaka dilihat dari kacamata Mahayanis) itu adalah ketika seseorang telah mencapai bhumi ketujuh dan bertekad mencapai Samyaksambuddha. Seperti halnya dalam Saddharmapundarika Sutra, para Agra-sravaka yang merupakan para Arhat ketika bertekad menjadi Samyaksambuddha mendapat vyakarana dari Buddha Shakyamuni.
So kalau sekarang kita mau menjadi Samyaksambuddha dan memutuskan melalui jalur Bodhisattva ya nggak usah tunggu Samyaksambuddha hadir di dunia.
Kalau sekarang kita mau bertekad di hadapan rupang Samyaksambuddha Shakyamuni, itu sudah cukup.
_/\_
The Siddha Wanderer
-
Syarat bodhisatta apaan ?
Mengungkapkan ikrar didepan sammasambuddha bener ga?
Bro Kemenyan yang baik,
Menurut kitab Buddhavamsa, untuk mendapat penetapan/kepastian sebagai Bodhisatta jalannya bahkan lebih panjang daripada perjalanan Bodhisatta untuk menjadi Buddha.
Tekad awal diawali dengan periode bertekad dengan pikiran (mano panidhana kala) selama 9 asankheyya kappa dan 100.000 kappa
periode bertekad dengan pikiran dan ucapan (vaci panidhana kala) selama 7 asankheyya kappa dan 100.000 kappa lalu mendapat kepastian/Niyata vivarana (saya rasa lebih cocok diterjemahkan sebagai kepastian bukan penetapan).
Untuk mendapatkan kepastian seorang calon bodhisatta harus memenuhi kualifikasi tertentu, yaitu:
- Ia harus manusia
- Ia harus pria
- Ia harus tihetuka patisandhi puggala dan bila ia mau ia harus memiliki kemampuan untuk menjadi Arahat dalam kehidupan itu juga
- Ia harus bertemu langsung berhadapan muka dengan seorang Sammasambuddha
- Ia harus pertapa atau bhikkhu
- Ia harus memiliki kemampuan gaib/iddhi (Attha samapatti Jhana-labbi)
- Ia harus bersedia mengorbankan dirinya dirinya untuk kepentingan Sammasambuddha seperti petapa Sumedha yang bersedia mengorbankan dirinya berbaring di lubang untuk dilewati Sang Buddha dan para Bhikkhu dengan resiko nyawanya.
Ia harus memiliki tekad yang kuat (chanda) walaupun ia tahu ia akan banyak menderita melalui berbagai pengorbanan ekstrim dalam kelahiran yang berulang-ulang, bahkan walau harus menderita lama di alam neraka.
Setelah mendapat kepastian lalu disebut Bodhisatta yang sesungguhnya dan dimulailah periode bertekad dengan pikiran, ucapan dan perbuatan (kaya panidhana kala) selama 4, 8 atau 16 asankheyya kappa dan 100.000 kappa (sesuai dengan yang tertulis di RAPB) Tergantung tingkat wisdom Bodhisatta waktu mendapat Niyata Vivarana
_/\_
-
totalnya sampai jadi Sammasambuddha 20 asankheyya + 300.000 kappa, bahkan konon Meteyya sampai 80 asankheyya + 300.000 kappa
setahu saya ini tidak tertulis di buddhavamsa, melainkan di komentar, tapi mohon koreksinya karena saya belum pernah baca yang lengkap.
-
sy ga muluk2 gan.. ;) cukup jadi murid langsung seorang sammasambuddha _/\_ _/\_
i would give anything in the world :-[
-
totalnya sampai jadi Sammasambuddha 20 asankheyya + 300.000 kappa, bahkan konon Meteyya sampai 80 asankheyya + 300.000 kappa
setahu saya ini tidak tertulis di buddhavamsa, melainkan di komentar, tapi mohon koreksinya karena saya belum pernah baca yang lengkap.
Oh ya bro gachapin benar, waktu itu saya tidak sempat cek ke perpustakaan, memang berasal dari buku komentar. Thanks atas koreksinya.
_/\_
-
[at] menyanz: sotapanna 7x lahir lagi, yg 1x lagi ke alam manusia itu sakadagami, kalo anagami 1x lagitapi ke suddhavasa
sotapanna ada 3 macam...
ada yg lahir 7 kali, 3 kali dan 1 kali om...
ini kan ada di buku agama sekolah... kog jadi beda yah
please reference... soalnya bingung...
ini ada postingan ci lili juga please di cek...
A2. Kolankola-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
Ada bukti yang terdapat dalam Mahatika hal. 654 sebagai berikut :
YAVA CHATTHABHAVA SAMSARANTOPI KOLAM KOLOVA HOTI
Artinya :
Akan harus dilahirkan dari dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
A3. Ekabiji-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan hanya sekali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
-
[at] menyanz: sotapanna 7x lahir lagi, yg 1x lagi ke alam manusia itu sakadagami, kalo anagami 1x lagitapi ke suddhavasa
sotapanna ada 3 macam...
ada yg lahir 7 kali, 3 kali dan 1 kali om...
ini kan ada di buku agama sekolah... kog jadi beda yah
please reference... soalnya bingung...
ini ada postingan ci lili juga please di cek...
A2. Kolankola-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
Ada bukti yang terdapat dalam Mahatika hal. 654 sebagai berikut :
YAVA CHATTHABHAVA SAMSARANTOPI KOLAM KOLOVA HOTI
Artinya :
Akan harus dilahirkan dari dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
A3. Ekabiji-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan hanya sekali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
3 jenis Sotapanna:
(1) Sattakkhattu-parama-Sotapanna => seorang yang merealisasi Sotapatti dan paling banyak akan terlahir kembali sebanyak tujuh kali di Alam-alam Sugati (alam bahagia).
- Jika seorang yang merealisasi Sotapatti tersebut tidak mempunyai Jhana, maka ia akan terlahir kembali maksimal sampai tujuh kali di Alam Kamasugati-Bhumi 7.
- Kalau Sotapanna tersebut mempunyai Jhana, maka ia akan terlahir kembali maksimal sampai tujuh kali di Alam Brahma-Bhumi.
"ye ariyasaccani vibhavayanti
gambhirrapannena sudesitani
kincapi te honti bhusappamatta
na te bhavam atthamamadiyanti"
Artinya:
"Siapa yang sungguh-sungguh menembus 4 Kebenaran Mulia yang telah diajarkan oleh Sang Buddha, meskipun masih ada kealpaan, ia tidak akan terlahirkan pada kehidupan yang kedelapan; namun hanya akan terlahirkan tujuh kali lagi."
(2) Kolankola-Sotapanna => seorang yang merealiasai Sotapatti dan paling banyak akan terlahir kembali sebanyak dua sampai dengan enam kali kelahiran lagi; setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana.
"yava chattabhava samsarantopi kolam kolova hoti"
Artinya:
"Akan terlahirkan sebanyak dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana."
(3) Ekabiji-Sotapanna => seorang yang merealisasi Sotapatti dan paling banyak hanya akan terlahir sekali lagi, kemudian setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana.
Apakah yang menyebabkan Sotapanna terbagi menjadi 3 macam?
1) Sattakkhattu-parama-Sotapanna => Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya kurang optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti hanya mencapai tingkat Sattakkhattu-parama-Sotapanna.
2) Kolankola-Sotapanna => Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya cukup optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti pun mencapai tingkat Kolankola-Sotapanna.
3) Ekabiji-Sotapanna =>Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya sangat optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti mampu mencapai tingkat Ekabiji-sotapanna.
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna. :)
-
[at] menyanz: sotapanna 7x lahir lagi, yg 1x lagi ke alam manusia itu sakadagami, kalo anagami 1x lagitapi ke suddhavasa
sotapanna ada 3 macam...
ada yg lahir 7 kali, 3 kali dan 1 kali om...
ini kan ada di buku agama sekolah... kog jadi beda yah
please reference... soalnya bingung...
ini ada postingan ci lili juga please di cek...
A2. Kolankola-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
Ada bukti yang terdapat dalam Mahatika hal. 654 sebagai berikut :
YAVA CHATTHABHAVA SAMSARANTOPI KOLAM KOLOVA HOTI
Artinya :
Akan harus dilahirkan dari dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
A3. Ekabiji-Sotapanna : Sotapanna yang akan dilahirkan hanya sekali lagi, setelah itu akan menjadi Arahat dan Parinibbana.
3 jenis Sotapanna:
(1) Sattakkhattu-parama-Sotapanna => seorang yang merealisasi Sotapatti dan paling banyak akan terlahir kembali sebanyak tujuh kali di Alam-alam Sugati (alam bahagia).
- Jika seorang yang merealisasi Sotapatti tersebut tidak mempunyai Jhana, maka ia akan terlahir kembali maksimal sampai tujuh kali di Alam Kamasugati-Bhumi 7.
- Kalau Sotapanna tersebut mempunyai Jhana, maka ia akan terlahir kembali maksimal sampai tujuh kali di Alam Brahma-Bhumi.
"ye ariyasaccani vibhavayanti
gambhirrapannena sudesitani
kincapi te honti bhusappamatta
na te bhavam atthamamadiyanti"
Artinya:
"Siapa yang sungguh-sungguh menembus 4 Kebenaran Mulia yang telah diajarkan oleh Sang Buddha, meskipun masih ada kealpaan, ia tidak akan terlahirkan pada kehidupan yang kedelapan; namun hanya akan terlahirkan tujuh kali lagi."
(2) Kolankola-Sotapanna => seorang yang merealiasai Sotapatti dan paling banyak akan terlahir kembali sebanyak dua sampai dengan enam kali kelahiran lagi; setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana.
"yava chattabhava samsarantopi kolam kolova hoti"
Artinya:
"Akan terlahirkan sebanyak dua sampai dengan enam kali lagi, setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana."
(3) Ekabiji-Sotapanna => seorang yang merealisasi Sotapatti dan paling banyak hanya akan terlahir sekali lagi, kemudian setelah itu akan mencapai Arahat dan Parinibbana.
Apakah yang menyebabkan Sotapanna terbagi menjadi 3 macam?
1) Sattakkhattu-parama-Sotapanna => Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya kurang optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti hanya mencapai tingkat Sattakkhattu-parama-Sotapanna.
2) Kolankola-Sotapanna => Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya cukup optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti pun mencapai tingkat Kolankola-Sotapanna.
3) Ekabiji-Sotapanna =>Parami yang dikumpulkan dari kehidupan-kehidupan lampaunya sangat optimal, sehingga seseorang yang mencapai Sotapatti mampu mencapai tingkat Ekabiji-sotapanna.
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna. :)
malu gw binatang aja bisa :'( :'( :'( :'( :'(
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
gajahnya udah kumpulin parami kali...
bro upasaka : gajahnya capai sotapanna yg mana?
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
gajahnya udah kumpulin parami kali...
bro upasaka : gajahnya capai sotapanna yg mana?
Ada referensinya sis? karena nurut abhidhamma ngak bisa, karena binatang emang ngak bisa mencapai kesucianya
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=118.10;wap2
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
gajahnya udah kumpulin parami kali...
bro upasaka : gajahnya capai sotapanna yg mana?
Ada referensinya sis? karena nurut abhidhamma ngak bisa, karena binatang emang ngak bisa mencapai kesucianya
Iyah. Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.
Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.
Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/82876 (http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/82876)
http://www.buddhanet.net/brahmaviharas/bvd083.htm (http://www.buddhanet.net/brahmaviharas/bvd083.htm)
Memang agak "meragukan" seh. Atau lebih baik kita diskusikan di topik terpisah?
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
gajahnya udah kumpulin parami kali...
bro upasaka : gajahnya capai sotapanna yg mana?
Ada referensinya sis? karena nurut abhidhamma ngak bisa, karena binatang emang ngak bisa mencapai kesucianya
Iyah. Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.
Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.
Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/82876 (http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/82876)
http://www.buddhanet.net/brahmaviharas/bvd083.htm (http://www.buddhanet.net/brahmaviharas/bvd083.htm)
Memang agak "meragukan" seh. Atau lebih baik kita diskusikan di topik terpisah?
Sebaiknya sih dipisah. Karena bahasan ini tidak ada kaitan dengan topik..
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
Sang Buddha menjelaskan, seandainya bukan GAJAH, NALAGIRI pasti sudah menjadi sotapanna, maksudnya bukan gajah adalah minimal manusia
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
Sang Buddha menjelaskan, seandainya bukan GAJAH, NALAGIRI pasti sudah menjadi sotapanna, maksudnya bukan gajah adalah minimal manusia
[at] Bro Indra
Katanya kalimat yang saya cetak tebal itu pun hanya komentar. Entahlah, tapi ada juga referensi yang mengatakan bahwa Gajah Nalagiri itu mencapai tingkat Sotapanna.
Tolong di-split pembahasan mengenai Gajah Nalagiri mencapai Sotapanna ini...
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
Sang Buddha menjelaskan, seandainya bukan GAJAH, NALAGIRI pasti sudah menjadi sotapanna, maksudnya bukan gajah adalah minimal manusia
Kalo dari link yg dikasi bro. upasaka yg yahoo.group. Tuhan Medho mengkategorikan gajah nalagiri jadi sotapana itu adalah dari kitab komentar.
Mungkin tuhan Sumedho bisa ikutan bahas ;D
Kalo keterangan om Indra, bisa minta referensi suttanya?
-
setahu gw, nalagiri itu kan bodhisatta?
Uttamo Metteyyo Ramo Pasenadi Kosalo ca
Abhibhu Dighasoni ca Candani ca Subo Todeyyabrahmano
Nalagiri Palaleyyo bodhisatta anukkamena
Sambodhim labhanti anagate.
-
http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm (http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm)
It is said that had the elephant not been a wild beast he would have become a sotāpanna.
-
Sekadar intermezzo, Gajah Nalagiri saja bisa mencapai tingkat Sotapanna.
Beneran bro?
Kalau menurut abhidhamma yg bisa mencapai kesucian adalah tihetuka puggala. Kalo binatang hanya dwihetuka puggala bahkan katanya kalo jadi binatang malah ngak bisa masuk tingkat kesucian. Nah , kalau gajah nalagiri bisa, mungkin ada penjelasannya?
Sang Buddha menjelaskan, seandainya bukan GAJAH, NALAGIRI pasti sudah menjadi sotapanna, maksudnya bukan gajah adalah minimal manusia
Kalo dari link yg dikasi bro. upasaka yg yahoo.group. Tuhan Medho mengkategorikan gajah nalagiri jadi sotapana itu adalah dari kitab komentar.
Mungkin tuhan Sumedho bisa ikutan bahas ;D
Kalo keterangan om Indra, bisa minta referensi suttanya?
http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm (http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm)
It is said that had the elephant not been a wild beast he would have become a sotāpanna.
gak ketemu sumber dari sutta, cuma ada dari link gachapin di atas dan dari Vinaya bagian Cullavagga