Saya coba menjawab dari hasil diskusi dengan bro Gun tadi
Tolong bro Gun / yang lain koreksi bila ada kesalahan
Dari hasil diskusi tadi, saya menangkap bahwa perasaan itu sifatnya pasif.
Hasil dari perasaan ada 2 : senang / tidak senang
Setelah itu secara halus sekali, pikiran akan ikut "bersuara"
dengan mengomentari perasaan tadi, seperti "Wah.. Makasih ya.."
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka yang sifatnya positif
Jadi reaksi yang muncul biasanya adalah kita melekat pada pujian tersebut dan ingin dipuji terus-terusan. Itu yang dinamakan dengan lobha-mula-citta
Dan reaksi itu apakah berasal dari pikiran saja / perasaan saja. IMO dari kedua nya, keduanya adalah hopeng (pinjam istilah bro Gun) dan saling beriringan.
Dan sebaliknya, bila misalnya EVO mengatakan.. :
waduh.. hedi.. u jelek amat dengan badan gendut..
Nah dalam hal ini perasaan akan menjadi : tidak senang
Pikiran juga akan main dengan mengatakan misalnya :
Ah.. kayak u cantik aja.. ngaca dulu donk..
Dalam hal ini akan menimbulkan vipaka negatif.
Dan reaksi yang muncul adalah kita menolak sindiran tadi dengan contohnya tadi si hedi membalas menyuruh EVO ngaca agar dia sadar diri sedikit dan sindiran itu hilang (menolak objek sindiran). Ini disebut Dosa-Mula-Citta
Mohon koreksi dan tambahannya.. Maklum masih nubi..