seorang Bhikkhu wajib menjalankan 227 sila, Bhikkhuni 311 sila itu memang tercantum di Vinaya
jadi mubazir dimana bro ?
Samanera-i cukup 10 sila, jadi kalau Samanera-i menjalankan sila seperti Bhikkhu-i tentu aneh !, buat apa sila sebanyak itu !
Jika saya menjelaskan ada 17 daging yang dilarang untuk sangha:
-manusia, gajah, kuda, beruang, ular, singa, harimau, macan tutul, hyena, anjing, t-rex, brontosaurus, pteranodon, velociraptor, mammoth, dilophosaurus, plesiosaurus (nessie).
Menurut bro adi lim, ada yang mubazir tidak?
praktek latihan sila dengan praktek latihan samadhi lain !
Praktek latihan samadhi siapa pun boleh dan bisa
asal serius latihan tentunya sangat bermamfaat bagi batin.
Berarti praktek sila seperti yang dijalani Pukkusati yang "membhikkhukan diri" dan mengikuti cara hidup bhikkhu adalah tidak bermanfaat?
Mengenai perenungan kehidupan petapaan, menurut saya adalah tergantung bathin masing-masing, bukan tergantung pada statusnya. Ingat kisah Raja Pukkusati yang setelah mengetahui ajaran Buddha, merenungkan dhamma, mencapai jhana dan meninggalkan kerajaan dan hidup sebagai bhikkhu walaupun belum ditahbiskan (dan bahkan belum pernah bertemu Buddha)?
kalau dibold saya setuju
siapapun baik Bhikkhu-i/Samanera-i/Upasika-i jika serius mempraktekkan Dhamma tentunya sangat bermamfaat sekali utk kemajuan batin nya sendiri
tambahan lagi Pukkusati sebelum kehidupan ini tentunya parami sudah terkumpul banyak.
jangan hanya melihat kehidupan ini.
Jika paraminya tidak cukup, apakah ada semacam akibat buruk dari menjalankan sila bhikkhu bagi yang bukan bhikkhu? Misalnya saya sebagai perumah tangga (yang biasanya hanya 5 atau 8 sila) menjalankan sila tidak bicara gede-gede di tempat yang berpenghuni dan tidak bicara sambil makan, apakah ada efek buruknya? Apakah mubazir?