//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sila 5  (Read 20311 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Sila 5
« Reply #45 on: 11 October 2007, 01:44:27 PM »
Setelah saya berikan bahan2 untuk dipelajari sehingga memberikan wawasan. Rasanya sudah saatnya saya untuk memberikan opini probadi saya sehubungan dengan diskusi ini.

Saya berpandangan bahwa sila adalah sebuah tool (alat) semata. Bukan tujuan.
Haruslah dipahami bahwa dibalik perumusan sila, terdapat suatu prinsip yang lebih tinggi, yaitu : cintakasih dan kebijaksanaan.
Pada saat seorang anak belum pernah melihat awan, maka kita berikan lukisan bergambar awan-awan.
Tapi setelah ia bisa melihat sendiri awan-awan yg bergerak di langit, maka lukisan itu sudah selayaknya tidak menggantikan pemahaman tentang awan.

Dari sudut pandang prinsip, tentu saya sangat menghargai upaya penegakkan sila di dalam praktek Buddhism. Tetapi di dalam aspek ministrial (penggembalaan umat) sudah selayaknya seorang pembimbing memperhatikan implikasi2 psikologis dan sosialnya. Yang kurang saya setujui adalah pengajaran untuk menghasilkan kader-kader yang mekanistik, tapi tidak memahami filosofi dasarnya.

Dalam implementasi, saya cenderung untuk berpijak pada filosofi yg disebut situational ethics. Dimana sesuatu yang disebut suatu tindakan etikal sangat tergantung pada situasi dan kondisinya. Saya rasa ini adalah suatu pemahaman yang fluid, berlawanan dengan suatu konsep etikal yang rigid. Setahu saya, prinsip Jalan Tengah dalam Buddhism pun berusaha menghindarkan ekstrim dalam menyikapi sesuatu. Hal ini , akan lebih jelas lagi bila dipahami dari terang filosofi Madhyamaka.

Sebagai contoh dari situasional ethics dapat digambarkan sbb :

Melacurkan diri sebagai pengorbanan.
Ketika pasukan Rusia bergerak ke barat utk bertemu dengan pasukan Amerika dan Inggris di Elbe, patroli Soviet menangkap Mrs.Bergmeier kala mengemis makanan untuk ketiga anaknya. Karena tidak mendapatkan kabar dari anaknya maka ia dibawa ke camp POW di Ukraina. Suaminya yang tertangkap dalam pertempuran di Bulge dan kemudian dijadikan POW di Wales. Ketika suaminya dilepaskan dan kembali ke Berlin, suaminya itu menemukan anak2nya dan menghidupinya dengan susah payah selama 3 bulan dan berusaha menemukan ibunya. Sang ibu berusaha dengan segala cara dalam penahanannya untuk dapat dikembalikan bertemu dengan keluarganya. Di Ukraina itu, Mrs.Bergmeier tahu dari seorang komandan yg simpati bahwa suami dan anaknya selamat dan berusaha mencarinya. Tetapi peraturan hanya mengijinkan utk melepaskannya apabila seseorang dalam kondisi hamil, yang mana ia akan segera dipulangkan sebagai sebuah kewajiban. Ia berpikir keras dan akhirnya memutuskan untuk meminta seorang serdadu penjaga camp yg simpatik untuk menghamilinya. Hubungan seksual dilakukan berkali-kali sampai ia hamil. Kondisinya dicek secara medis dan kemudian ia dipulangkan kembali ke Berlin utk berkumpul dengan keluarganya. Keluarganya menerima kehadiran sang ibu dengan tangan terbuka. Dan bahkan ketika ia menceritakan bagaimana upaya pelepasan dirinya. Ketika bayi dalam kandungannya lahir, mereka semua mencintainya karena dianggap telah berjasa.

Silakan kalian bahas situasi moral dari kejadian ini.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Sila 5
« Reply #46 on: 11 October 2007, 02:00:02 PM »
ikutan :)

Kalau saya melihat sila itu adalah alat untuk membantu seseorang melatih diri agar tidak terjatuh pada alam2x rendah atau kondisi2x yang tidak membawa kebahagiaan.

Sila tersebut ditujukan untuk umat awam yang tentu masih menikmati dan mencari2x kebahagiaan duniawi.

Pada tingkatan lebih lanjut, terdapat atthasila yang sudah mencoba melepas pemuasan indria, dan pada ultimitnya vinaya untuk yang 'serius' ingin menjalankan petunjuk Sang Guru.

---------
Apakah pelanggaran meminum alkohol itu bisa sangat tergantung pada sikondom, situasi-kondisi-domisili. Kondisi batin-lah yang menentukan.

Btw, isi dari sila ke 5, berusaha menghindari mengkonsumi....
Kata kuncinya, menghindari. Walaupun terdengar loosy, tetapi semua kembali apakah dapat membawa dan menyediakan kondisi untuk kemajuan batin.

 _/\_
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Sila 5
« Reply #47 on: 11 October 2007, 02:02:12 PM »
Another case :

Special Bombing Mission No. 13

    When the atomic bomb was dropped on Hiroshima, the plane crew were silent. Captain Lewis uttered six words, “My God, what have we done?” Three days later another one fell on Nagasaki. About 152,000 were killed, many times more were wounded and burned, to die later. The next day Japan sued for peace. When deciding whether to use “the most terrible weapon ever known” the US President appointed an interim committee made up of distinguished and responsible people in the government. Most but not all of its military advisors favoured using it. Winston Churchill joined them in favour. Top-level scientists said they could find no acceptable alternative to using it, but they were opposed by equally able scientists. After lengthy discussions, the committee decided that the lives saved by ending the war swiftly by using this weapon outweighed the lives destroyed by using it and thought that the best course of action. Were they right?
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sila 5
« Reply #49 on: 11 October 2007, 05:45:18 PM »
Kondisi batin-lah yang menentukan.

Setuju 100%

Orang2 mungkin bisa berbeda pendapat,
Tapi bathin tidak bisa menipu.
Hanya dianya lah yg tau.

 _/\_
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Sila 5
« Reply #50 on: 21 October 2007, 01:52:04 PM »
wah, semuanya rajin2 belajarnya ya. ^_^
saya ikut bergembira dgn semangat belajarnya.
semoga bisa mempertahankan hati yg baik dalam berdiskusi, agar bisa saling memberi manfaat untuk semua.  _/\_



By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

 

anything