Bhante Upaseno:
---Lily pernah tinggal di negara musim dingin? Kalau minuman alkohol
untuk dijadikan obat, apakah itu akusala kamma juga?
Lily :
Ga pernah.....
Kalo di daerah dingin, bukan obat. Krn obat kan utk sembuhin penyakit.
Jadi mirip orang di Pegunungan Dieng minum kesoteng panas; supaya bisa
imbangin temperatur tubuh...
Tips utk daerah dingin, latihan chi-kung seperti di biara Shaiu-Lin...
Dingin luar biasa, tapi gak perlu minum alkohol... Di Lhasa, Tibet juga
gitu... artinya gak minum alkohol...
Tapi kalo pada gak mau, yah terserah juga. Ini kan saran ideal utk
pengembangan bathin. No enforcement...
Bhante Upaseno:
---Bagaimana mungkin akan menjadi akusala kamma jika niatnya kusala
kamma (seperti contoh, untuk pengobatan)?
Lily :
Kan kata² di atas "walaupun kemelekatan", bukan pengobatan. Trus
minuman beralkohol, bukan infus jarum. Kalo minuman beralkohol, orangnya sdg
normal, minum jadi melemah kewaspadaan/kesadaran. Kalo org diobati,
fisik & mental memang sdh tdk seimbang & ditreatment. Itu bukan
kemelekatan ~ beda dengan yg ke pub secara rutin walopun dikit, that's
kemelekatan... BTW, apakah pengobatan ini masih terkait dgn tempat dingin di
atas? Melawan hawa dingin = pengobatan? Kalo itu, sarannya mending chi-kung
saja.
Bhante Upaseno :
---O, begitu yah? Lily pernah ketemu dengan orang yang tidak bisa
minum minuman berakohol?
Lily :
~pernah...~
Bhante Upaseno :
---keadaan minum yang sedikit bisa mengakibatkan orang menjadi tidak
sadar? sedikitnya seberapa itu?
Lily :
Tergantung komposisi fisik, stamina, kebiasaan... Kalo Bhante pernah
coba sebelumnya (sebelum jadi Bhikkhu), berapa banyak baru bisa bikin
lemah kesadaran?