wah.. pas bener, di forum tetangga ada yg nanya soal tumimbal lahir
ngutip lagi dr samaggi-phala :
T : Jika tidak ada obyek batin yg kekal maka apakah yg dilahirkan pada paticca samupada? Kenapa org2 tertentu dapat melihat kelahiran yg lampau baik diri sendiri dan org lain? Padahal obyek inti batin itu lenyap tidak kekal.
J : Lahir batin suatu mahluk memang tidaklah kekal. Lahir batin selalu berubah SETIAP SAAT. Badan akan selalu bertambah usianya; perasaan, pikiran, ingatan dan kesadaran juga selalu berubah, berproses. Seseorang menjadi orang yang sama sekaligus berbeda dengan dirinya beberapa tahun sebelumnya. Ia memiliki kesamaan nama dan beberapa ciri lainnya, namun ia juga mempunyai perbedaan usia maupun cara berpikirnya. Ia telah berproses.
Hal ini dapat disamakan dengan sungai yang mengalir. Sungai itu walaupun masih bernama sama untuk waktu yang sangat lama, namun sungai itu selalu berubah setiap saat, air yang mengalir selalu berganti sepanjang waktu.
Ketika seseorang terlahirkan kembali, maka sesungguhnya ia bukan sama persis dengan dirinya di kehidupan yang sebelumnya, namun ia juga bukan orang yang berbeda sama sekali. Ia telah berproses. Kematian telah menjadikan fisik suatu mahluk di kehidupan yang sebelumnya menjadi rusak dan hancur, akan tetapi batin yang masih belum mencapai kesucian akan terkondisi untuk lahir kembali. Apabila batin tersebut telah terbebas dari ketamakan, kebencian dan kegelapan batin, maka ia sudah tidak akan terlahirkan kembali. Inilah salah satu bukti bahwa badan dan batin suatu mahluk tidaklah kekal.
Kemampuan seseorang untuk melihat kehidupan yang lampau baik untuk diri sendiri maupun orang lain bukanlah menjadi suatu tanda adanya kekekalan. Hal ini sama dengan orang yang memiliki kemampuan untuk mengingat beberapa kejadian pada dirinya dan keluarganya selama beberapa hari yang lalu. Ia mampu mengingat, namun ia sudah tidak akan mampu lagi untuk kembali ke waktu yang lalu. Ia juga bukan orang yang sama dengan ia yang waktu itu. Ia telah bertambah usianya. Ia telah berubah cara berpikirnya dan berbagai kualitas diri lainnya. Ia telah berproses, bukan menjadi orang yang sama persis, namun juga bukan menjadi orang yang berbeda total. Apabila kemampuan mengingat kejadian diwaktu yang kemarin itu dapat terus dikembangkan, maka ia akan memiliki kemampuan untuk mengingat kehidupan lampau. Akan tetapi, semuanya hanya terbatas pada ingatan, kenangan, bukan pada kenyataan. Padahal, ingatan juga bisa berubah, karena sekarang ingat, belum tentu pada di kemudian hari, ia masih ingat hal itu. Ia akan selalu berproses.