//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: jika surga dan neraka tak pernah ada.  (Read 6396 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Peace

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 37
  • Reputasi: 2
Re: jika surga dan neraka tak pernah ada.
« Reply #15 on: 18 June 2008, 01:27:48 PM »
- semakin banyak kita memberi akan semakin banyak juga kita menerima....
- kebaikan dibalas dengan kebaikan..
- kejahatan di balas dengan kejahatan..

so.. semakin banyak kita baik dengan orang lain.. orang lain juga akan respect n baik sama kita..
begitu juga dengan sebaliknya... dengan demikian kita telah telah menciptakan surga n neraka di dunia ini..  :D

 _/\_

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: jika surga dan neraka tak pernah ada.
« Reply #16 on: 18 June 2008, 01:52:01 PM »
- semakin banyak kita memberi akan semakin banyak juga kita menerima....
- kebaikan dibalas dengan kebaikan..
- kejahatan di balas dengan kejahatan..  -->> Jahat Sekalee Dikau.. :(

so.. semakin banyak kita baik dengan orang lain.. orang lain juga akan respect n baik sama kita..
begitu juga dengan sebaliknya... dengan demikian kita telah telah menciptakan surga n neraka di dunia ini..  :D

 _/\_

Offline ChandraOyuget

  • Teman
  • **
  • Posts: 85
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: jika surga dan neraka tak pernah ada.
« Reply #17 on: 16 April 2012, 07:56:45 PM »
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada?
jika Surga tidak ada, tentu kita harus tetap menanam kebajikan.... toh bisa mendapatkan kehidupan selanjutnya di alam manusia yang jauh dari penderitaan
hmm ...
atau anda sedang mencoba bertanya
"kalau kehidupan selanjutnya itu tidak ada, apakah kamu memilih berbuat baik atau jahat"

2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada?
jangankan untuk berpikir jika neraka tidak ada.... tapi harus nya kita mikir "worst" dulu donk, kalau ada tar gmana hayo ??
so tetep menghindari kejahatan.... dengan menghindari kejahatan, jangankan neraka, di kehidupan kali ini juga sudah bisa aman2 saja.... terlepas dari konflik, penyakit, kesialan, malapetaka, dsb....

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: jika surga dan neraka tak pernah ada.
« Reply #18 on: 16 April 2012, 09:57:41 PM »
Apannaka Sutta: Bagaimana Jika Alam Lain Sebenarnya Tidak Ada

Ketika Sang Buddha berkunjung ke desa Sala di kerajaan Kosala, para brahmana berbondong-bondong menemui Beliau untuk mengetahui ajaran-Nya. Dalam kotbah-Nya Sang Buddha memberikan argumentasi tentang kerugian akibat menganut pandangan tidak ada alam lain dan keuntungan menganut pandangan ada alam lain seperti di bawah ini:

“Orang-orang yang menganut pandangan bahwa tidak ada dunia lain akan menghindari tiga kondisi bermanfaat, yaitu perilaku jasmani benar, ucapan benar, dan pikiran benar, serta mereka akan menjalani dan mempraktikkan tiga kondisi tidak bermanfaat, yaitu perilaku jasmani salah, ucapan salah, dan pikiran salah. Mengapakah? Karena mereka itu tidak melihat bahaya, kemunduran, dan kekotoran dalam kondisi-kondisi tidak bermanfaat, juga mereka tidak melihat berkah pelepasan keduniawian dan aspek pembersihan dalam kondisi-kondisi bermanfaat.”

Sebaliknya mereka yang menganut pandangan bahwa ada alam lain akan menghindari perilaku jasmani, ucapan, dan pikiran yang salah serta menjalankan perilaku jasmani, ucapan, dan pikiran yang benar karena mereka melihat sisi negatif dari tiga kondisi yang tidak bermanfaat dan mengetahui manfaat dari pelepasan keduniawian dan penyucian dalam tiga kondisi yang bermanfaat. Dengan demikian, mereka yang menganut pandangan salah akan berperilaku tidak benar, sedangkan mereka yang menganut pandangan benar akan berperilaku benar juga.

Selanjutnya, dari pandangan salah ini dapat timbul kondisi-kondisi tidak bermanfaat lainnya, yaitu kehendak salah, ucapan salah, bertentangan dengan para mulia (yang mengajarkan pandangan benar), meyakinkan orang lain untuk menerima kebenaran palsu, serta memuji diri sendiri dan menghina orang lain. Sebaliknya orang-orang yang berpandangan benar memiliki kehendak benar, ucapan benar, bersesuaian dengan para mulia, meyakinkan orang lain untuk menerima kebenaran sejati, serta tidak memuji diri sendiri dan menghina orang lain.

Kemudian Sang Buddha berkata, “Sehubungan dengan hal ini, seorang bijaksana merenungkan sebagai berikut:

‘Sekarang apakah kata-kata para pertapa dan brahmana (baca: para guru agama) itu benar atau salah, biarlah aku mengandaikan bahwa tidak ada dunia lain, tetap saja orang yang menganut pandangan tidak ada dunia lain ini di sini dan saat ini dicela oleh para bijaksana sebagai seorang yang tidak bermoral, seorang dengan pandangan salah yang menganut ajaran ketiadaan.  Tetapi sebaliknya, jika ternyata ada dunia lain, maka orang ini telah melakukan lemparan yang tidak beruntung pada kedua sisi: ia dicela oleh para bijaksana di sini dan saat ini, dan ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam tujuan kelahiran yang tidak bahagia, bahkan di neraka. Ia telah secara keliru menerima dan menjalankan ajaran yang tidak dapat dibantah ini sedemikian sehingga hanya mencakup satu sisi dan tidak mencakup alternatif yang bermanfaat.

‘Sekarang apakah kata-kata para petapa dan brahmana itu benar atau salah, biarlah aku mengandaikan bahwa tidak ada dunia lain, tetap saja orang yang menganut pandangan ada dunia lain ini di sini dan saat ini dipuji oleh para bijaksana sebagai seorang yang bermoral, seorang dengan pandangan benar yang menganut ajaran penegasan keberadaan dunia lain. Dan di pihak lain, jika ternyata ada dunia lain, maka orang ini telah melakukan lemparan yang beruntung pada kedua sisi: ia dipuji oleh para bijaksana di sini dan saat ini, dan ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali di alam berbahagia, bahkan di alam surga. Ia telah secara benar menerima dan menjalankan ajaran yang tidak dapat dibantah ini sedemikian sehingga mencakup kedua sisi dan tidak mencakup alternatif yang tidak bermanfaat‘.”


Jadi, kalaupun surga dan neraka itu benar-benar tidak ada atau hanya dongeng semata, orang-orang yang tidak meyakini keberadaannya akan menjalankan kehidupan yang salah melalui perbuatan, ucapan, dan pikiran yang keliru karena pandangan salahnya sehingga dicela sebagai orang yang tidak bermoral dan berpandangan keliru. Sebaliknya, mereka yang meyakini keberadaan alam-alam lain akan menjalani kehidupan yang benar melalui tindak-tanduknya yang tidak keliru  sehingga dipuji sebagai orang yang bermoral dan berpandangan benar. Jika alam berikutnya setelah kehidupan ini benar-benar ada, maka orang yang tidak meyakini keberadaan alam lain ini telah melakukan taruhan yang tidak beruntung di dunia ini dan di dunia berikutnya.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.0
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa