This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
76
Kafe Jongkok / Re: [pics] Aneka Ekspresi Bayi Saat Terlahir, Lucu..!!
« on: 17 January 2009, 02:51:08 PM »Besok-besok siapa lagi yah?
[at] N1AR
begitulah nasib jd cowo ganteng
terima aja disukai byk cewe
77
Kafe Jongkok / Re: [pics] Aneka Ekspresi Bayi Saat Terlahir, Lucu..!!
« on: 17 January 2009, 02:39:34 PM »
kemarin sama Reenzia skrg Cia
78
Kafe Jongkok / Re: [pics] Aneka Ekspresi Bayi Saat Terlahir, Lucu..!!
« on: 17 January 2009, 02:08:35 PM »[at] N1AR
Lokasi Anda di mana, bro?
Mo ngapain? mo berkunjung sin cia yah
79
Kafe Jongkok / Re: [pics] Aneka Ekspresi Bayi Saat Terlahir, Lucu..!!
« on: 17 January 2009, 02:00:32 PM »80
Pengalaman Pribadi / Re: melihat matahari pagi bersinar
« on: 17 January 2009, 12:14:12 PM »
Ketika tidak lagi bahagia dikala gembira, tidak bersedih dikala menderita
81
Diskusi Umum / Re: aneh, sungguh aneh
« on: 17 January 2009, 11:52:09 AM »
ketika tidak lagi "mempertanyakan"
82
Pengalaman Pribadi / Re: melihat matahari pagi bersinar
« on: 17 January 2009, 11:41:42 AM »kebahagiaan tidak perlu dicari di luarkebahagiaan, kegembiraan, kesedihan, menderita dll semua ada didalam diri bukan diluar diri
bukan matahari yg membuat kita bahagia
bukan pula harapan yg tercapai yg membuat kita bahagia
ada orang yg bahagia dg matahari
ada pula yg menderita dg matahari
kenapa?
krn bahagia terjadi di dalam diri kita sendiri
mau bahagia atau mau menderita
jgn menunda lagi utk berbahagia
tidak perlu menunggu harapan kita tercapai
tidak perlu syarat ini itu
berbahagialah sekarang jg :peace:
83
Theravada / Re: HADAYAVATTHU
« on: 17 January 2009, 11:38:20 AM »
Mungkin keluar dari theravada
maaf
bagaimana dengan mantra hati ? adakah kaitannya dengan HADAYAVATTU? karena yang saya "tangkap"
maaf
bagaimana dengan mantra hati ? adakah kaitannya dengan HADAYAVATTU? karena yang saya "tangkap"
QuoteKitab Visuddhi-Magga (Jalan Kesucian) memaparkan hal ini dengan kata-kata :
“ini terdapat di bagian jantung. Warnanya seperti bagian belakang dari mahkota bunga teratai. Ukurannya seperti sebuah kuncup teratai dengan bagian mahkota luar telah terbuka ke bawah; halus di bagian luarnya, dan bagian dalamnya mirip sebelah dalam dari Kosataki (loofah gourd). Bagi mereka yang telah memiliki pengertian, benda itu lebih berkembang; bagi mereka tidak memiliki pengertian, tetap seperti kuncup. Di dalamnya terdapat sebuah lubang seukuran sebuah dasar biji punnaga dimana setengah pannasa darah tetap berada, membantu kemunculan unsur batin dan unsur kesadaran batin. Arahnya, ditemui dibagian tengah antara dua dada, di dalam badan. Batasannya, dikeliling oleh sesuatu yang menyusun jantung.”
ditengah antara dua dada atau ditengah jantung ci? bukannya jantung letaknya agak disebelah kiri?
84
Kafe Jongkok / Si Mata Satu
« on: 16 January 2009, 02:13:22 PM »
Si Mata Satu
Seperti biasa, malam menjelang tidur aku selalu mengambil
sebuah buku untuk menemaniku, dan malam itu ternyata
terpilih sebuah buku spiritual yang bercerita tentang “Si
Mata Satu”. Yang menarik dari cerita ini adalah pada
saat alur itu berjalan seketika kisah itu berubah menjadi
CERMIN.
Dikisahkan ada sebuah sekolah yang terkenal dalam
menanamkan kekayaan mental bagi murid-muridnya. Suatu hari
sekolah tersebut kedatangan “Tamu Agung” dari kerajaan
tetangga yang hendak mempelajari keunikan ilmu sekolah
tersebut. Karena kesibukannya, sang kepala sekolah
segera menyerahkan acara penyambutan ini kepada murid
junior yang kebetulan bermata satu. Sang kepala sekolah
meminta murid itu menemani dan melayani tamu tersebut sampai
beliau menyelesaikan kesibukannya.
Tamu Agung yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, murid
bermata satu itu segera membungkukan badannya untuk
menyambutnya. Bungkukan badan itu segera dibalas sang tamu
dengan mengacungkan tiga jarinya ke udara. Tak mau kalah,
si mata satu membalasnya dengan acungan dua jari, yang
kembali dibalas lagi dengan acungan satu jari oleh sang
tamu. Akhirnya si mata satu mendaratkan sebuah tinju ke
muka sang tamu, lalu tamu itu berlari meninggalkan tempat
tersebut.
Cerita aneh ini membuatku penasaran untuk mengetahui apa
sebenarnya yang terjadi di sana, lalu kutelususri kembali
kisah itu.
Sang tamu dengan mata memar segera pulang menemui gurunya,
di hadapan gurunya ia berkata “Guru, saya telah datang ke
sekolah itu untuk mewakili guru melihat ilmu mereka, sungguh
luar biasa, baru kali pertama saya mendapat pelajaran yang
begitu dalam”
“Sebenarnya apa yang terjadi muridku?” Tanya Sang Guru
“Begitu tiba, saya segera disambut dengan bungkukan badan
tanda dimulainya acara uji pengetahuan, lalu saya mulai
dengan membuka topik dengan menunjukkan tiga jari ke udara,
yang menyatakan bahwa manusia hidup di masa lalu, saat ini
dan masa yang akan datang, lalu ia membalasnya dengan
menyatakan bahwa sebenarnya yang penting adalah saat ini dan
masa yang akan datang (2 jari), sedangkan masa lalu adalah
sejarah yang tak dapat lagi diubah. Saya kembali menjelaskan
bahwa sebenarnya masa lalu, kini dan masa yang akan datang
adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan (1 jari), lalu
sebuah tinju yang mendarat di muka mempertegas dan
menyadarkan saya kalau yang terpenting adalah hidup Saat
ini”
“Satu pembelajaran yang luar biasa mengenai hidup”
katanya sekali lagi dengan terkagum-kagum walau dengan mata
memar.
Sedangkan si mata satu, ketika bertemu dengan gurunya ia
langsung berkata “Guru, orang itu sungguh kurang ajar,
dari awal saya sudah mencoba menghormati dengan membungkukan
badanku, ia malah membalasnya dengan mengatakan bahwa di
ruangan itu hanya ada tiga mata, mentang-mentang dia
memiliki dua mata sedangkan saya hanya memiliki sebuah saja,
saya mencoba bersabar dan berkata kalau ia harus bersyukur
karena memiliki dua mata, tapi lagi-lagi ia mengejekku
dengan mengatakan saya si mata satu, waktu itu kesabaran
saya sudah habis, lalu saya meninjunya. Untung ia segera
belari meninggalkan sekolah ini, kalau tidak pasti sudah
babak belur.”
Bukankah kita sering seperti kedua murid ini? Saling
tidak memahami satu sama lain, masing-masing punya
persepsinya sendiri.
Dalam suatu kesempatan, di sela ceramah minggu, saya pernah
memperlihatkan sebuah kertas kepada audience yang saya klaim
sebagai warna “biru”, tapi audience protes, mereka
mengatakan kertas itu adalah berwarna “kuning”,
masing-masing dari kami berkeras bahwa itulah warna kertas
itu sesungguhnya, sampai saya dudukkan salah satu audience
itu di sampingku.
Ketika kutanya kepadanya apa warna kertas itu, ia segera
mengatakan “Biru”, sementara para audience yang lain
masih berkeras dengan keyakinannya, sampai saya mengubah
arah duduk saya sendiri, kali ini saya dan para audience
duduk menghadap arah yang sama.
Ketika kuperlihatakan kertas itu kembali, mereka akhirnya
juga setuju kalau kertas itu berwarna “biru” sekaligus
juga “kuning” tergantung di sisi mana kita memandangnya.
Ternyata kertas itu memiliki dua sisi dengan warna yang
berbeda.
Inilah yang terjadi pada kehidupan kita, kita sering
berbeda pandangan, saling tidak memahami, saling tidak
mengerti, sampai kita DUDUK BERDAMPINGAN, mencoba melihat
dari kedua perspektif tersebut, mencoba melihat dari cara
pandang orang lain.
Pada saat duduk berdampingan, kita menjadi saling memahami
satu satu lain, saling mengerti, saling toleransi, dan kita
dapat berangkulan dalam perbedaan. Itu yang dibutuhkan
Negara kita saat ini.
mohon delete jika repost
Seperti biasa, malam menjelang tidur aku selalu mengambil
sebuah buku untuk menemaniku, dan malam itu ternyata
terpilih sebuah buku spiritual yang bercerita tentang “Si
Mata Satu”. Yang menarik dari cerita ini adalah pada
saat alur itu berjalan seketika kisah itu berubah menjadi
CERMIN.
Dikisahkan ada sebuah sekolah yang terkenal dalam
menanamkan kekayaan mental bagi murid-muridnya. Suatu hari
sekolah tersebut kedatangan “Tamu Agung” dari kerajaan
tetangga yang hendak mempelajari keunikan ilmu sekolah
tersebut. Karena kesibukannya, sang kepala sekolah
segera menyerahkan acara penyambutan ini kepada murid
junior yang kebetulan bermata satu. Sang kepala sekolah
meminta murid itu menemani dan melayani tamu tersebut sampai
beliau menyelesaikan kesibukannya.
Tamu Agung yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, murid
bermata satu itu segera membungkukan badannya untuk
menyambutnya. Bungkukan badan itu segera dibalas sang tamu
dengan mengacungkan tiga jarinya ke udara. Tak mau kalah,
si mata satu membalasnya dengan acungan dua jari, yang
kembali dibalas lagi dengan acungan satu jari oleh sang
tamu. Akhirnya si mata satu mendaratkan sebuah tinju ke
muka sang tamu, lalu tamu itu berlari meninggalkan tempat
tersebut.
Cerita aneh ini membuatku penasaran untuk mengetahui apa
sebenarnya yang terjadi di sana, lalu kutelususri kembali
kisah itu.
Sang tamu dengan mata memar segera pulang menemui gurunya,
di hadapan gurunya ia berkata “Guru, saya telah datang ke
sekolah itu untuk mewakili guru melihat ilmu mereka, sungguh
luar biasa, baru kali pertama saya mendapat pelajaran yang
begitu dalam”
“Sebenarnya apa yang terjadi muridku?” Tanya Sang Guru
“Begitu tiba, saya segera disambut dengan bungkukan badan
tanda dimulainya acara uji pengetahuan, lalu saya mulai
dengan membuka topik dengan menunjukkan tiga jari ke udara,
yang menyatakan bahwa manusia hidup di masa lalu, saat ini
dan masa yang akan datang, lalu ia membalasnya dengan
menyatakan bahwa sebenarnya yang penting adalah saat ini dan
masa yang akan datang (2 jari), sedangkan masa lalu adalah
sejarah yang tak dapat lagi diubah. Saya kembali menjelaskan
bahwa sebenarnya masa lalu, kini dan masa yang akan datang
adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan (1 jari), lalu
sebuah tinju yang mendarat di muka mempertegas dan
menyadarkan saya kalau yang terpenting adalah hidup Saat
ini”
“Satu pembelajaran yang luar biasa mengenai hidup”
katanya sekali lagi dengan terkagum-kagum walau dengan mata
memar.
Sedangkan si mata satu, ketika bertemu dengan gurunya ia
langsung berkata “Guru, orang itu sungguh kurang ajar,
dari awal saya sudah mencoba menghormati dengan membungkukan
badanku, ia malah membalasnya dengan mengatakan bahwa di
ruangan itu hanya ada tiga mata, mentang-mentang dia
memiliki dua mata sedangkan saya hanya memiliki sebuah saja,
saya mencoba bersabar dan berkata kalau ia harus bersyukur
karena memiliki dua mata, tapi lagi-lagi ia mengejekku
dengan mengatakan saya si mata satu, waktu itu kesabaran
saya sudah habis, lalu saya meninjunya. Untung ia segera
belari meninggalkan sekolah ini, kalau tidak pasti sudah
babak belur.”
Bukankah kita sering seperti kedua murid ini? Saling
tidak memahami satu sama lain, masing-masing punya
persepsinya sendiri.
Dalam suatu kesempatan, di sela ceramah minggu, saya pernah
memperlihatkan sebuah kertas kepada audience yang saya klaim
sebagai warna “biru”, tapi audience protes, mereka
mengatakan kertas itu adalah berwarna “kuning”,
masing-masing dari kami berkeras bahwa itulah warna kertas
itu sesungguhnya, sampai saya dudukkan salah satu audience
itu di sampingku.
Ketika kutanya kepadanya apa warna kertas itu, ia segera
mengatakan “Biru”, sementara para audience yang lain
masih berkeras dengan keyakinannya, sampai saya mengubah
arah duduk saya sendiri, kali ini saya dan para audience
duduk menghadap arah yang sama.
Ketika kuperlihatakan kertas itu kembali, mereka akhirnya
juga setuju kalau kertas itu berwarna “biru” sekaligus
juga “kuning” tergantung di sisi mana kita memandangnya.
Ternyata kertas itu memiliki dua sisi dengan warna yang
berbeda.
Inilah yang terjadi pada kehidupan kita, kita sering
berbeda pandangan, saling tidak memahami, saling tidak
mengerti, sampai kita DUDUK BERDAMPINGAN, mencoba melihat
dari kedua perspektif tersebut, mencoba melihat dari cara
pandang orang lain.
Pada saat duduk berdampingan, kita menjadi saling memahami
satu satu lain, saling mengerti, saling toleransi, dan kita
dapat berangkulan dalam perbedaan. Itu yang dibutuhkan
Negara kita saat ini.
mohon delete jika repost
85
Pengalaman Pribadi / Re: Umur yang membuatmu semakin bijak...
« on: 15 January 2009, 01:03:30 PM »
Usia Fisik seseorang tidak sama dengan usia batin seseorang
86
Seremonial / Re: laporan hasil kemaren/13/1/09
« on: 14 January 2009, 11:30:42 AM »at yanti : to yanti + dkk yang telah menebak dengan benar .. ayo diceck dicek pasti udh nyampe grp nyagan en
87
Game / Re: Benar apa Salah?Hyuukkk...
« on: 14 January 2009, 11:10:40 AM »
salah.. masih jomblo
yang berikut ga kektr karena banjir
yang berikut ga kektr karena banjir
88
Seremonial / Re: laporan hasil kemaren/13/1/09
« on: 14 January 2009, 11:04:14 AM »yang pertamaxx foto karuna?
Wow...
Benar lagi...
Silahkan tunggu keputusan TS dan pemilik foto untuk GRP-nya...
cihuyy dapet 2 GRP
89
Seremonial / Re: laporan hasil kemaren/13/1/09
« on: 14 January 2009, 10:49:45 AM »
yang pertamaxx foto karuna?