//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta  (Read 80282 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #75 on: 27 August 2008, 02:56:06 PM »
Andai semua yang belajar MMD gitu semua pak :))

Terserah masing-masinglah ...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #76 on: 27 August 2008, 03:03:47 PM »
Lucu ... setiap kali saya terlibat perdebatan panas dengan seseorang, selalu reputasi saya turun satu angka.
 :)) :)) :))

Saya sendiri tidak pernah memberi BRP kepada seseorang hanya karena debat panas. :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #77 on: 27 August 2008, 03:09:02 PM »
Lucu ... setiap kali saya terlibat perdebatan panas dengan seseorang, selalu reputasi saya turun satu angka.
 :)) :)) :))

Saya sendiri tidak pernah memberi BRP kepada seseorang hanya karena debat panas. :)

Biasanya karena apa, Pak?

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #78 on: 27 August 2008, 03:10:22 PM »
Oh, kalau yang Anda tanyakan berkaitan dengan perkataan saya: "Saya sendiri tidak pernah memberi BRP kepada seseorang hanya karena debat panas", jawabannya: Saya tidak pernah memberikan BRP.
« Last Edit: 27 August 2008, 03:14:54 PM by hudoyo »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #79 on: 27 August 2008, 03:14:49 PM »
Apanya yang "biasanya karena apa"? ... Saya tidak mengerti pertanyaan Anda.

Maksudnya, kalopun kasih BRP, biasanya karena apa?


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #80 on: 27 August 2008, 03:15:53 PM »
hehehe ... jawabannya ada di atas posting Anda ini ... modifikasi dari posting saya sebelumnya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #81 on: 27 August 2008, 03:17:26 PM »
Oh, kalau yang Anda tanyakan berkaitan dengan perkataan saya: "Saya sendiri tidak pernah memberi BRP kepada seseorang hanya karena debat panas", jawabannya: Saya tidak pernah memberikan BRP.

hehehe ... jawabannya ada di atas posting Anda ini ... modifikasi dari posting saya sebelumnya.

Oh, OK.  :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #82 on: 27 August 2008, 04:07:34 PM »
Iye pak aye juga di thread debat pernah kena BRP padahal aye manusia Baik2 kakakakak :))

dah ah :backtotopic:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #83 on: 27 August 2008, 04:31:20 PM »
Maksudnya 'terdistorsi', Anda telah membaca Bahiya-sutta dengan KONSEP anatta. ... Coba bayangkan seorang non-Buddhis membaca Bahiya-sutta .... tidak ada KONSEP anatta dalam pikirannya ...

Di dalam Bahiya-sutta, Sang Buddha tidak mengajarkan KONSEP anatta kepada Bahiya. ... Alih-alih, Sang Buddha mengajarkan agar Bahiya 'melihat apa adanya', tanpa konsep apa pun. ... Baru pada akhir sutta itu, Sang Buddha mengatakan, bahwa--apabila Bahiya bisa 'melihat apa adanya'--maka 'kamu tidak ada lagi' (anatta), ini FAKTA anatta bukan KONSEP anatta. ... Di sini Sang Buddha memberitahu Bahiya, bahwa bila ia bisa 'melihat apa adanya' ... maka ia menembus FAKTA anatta.

Melihatkah Anda bedanya KONSEP anatta dengan FAKTA anatta? ... Itulah yang saya katakan sejak semula, banyak sekali umat Buddha terjebak pada KONSEP anatta tanpa menembus FAKTA anatta. ... FAKTA anatta hanya bisa ditembus dalam khanika-samadhi.

Dalam Bahiya-sutta, 'kamu tidak ada' (anatta) bukan topik utama, bukan KONSEP melainkan FAKTA ... pesan utama Sang Buddha dalam sutta itu adalah 'melihat apa adanya'.

Salam,
hudoyo
hmm saya jadi tidak jelas ini maksud konsep anatta itu apa....

di anattalakkhana sutta saya baca sih tidak ada konsep apapun juga. disana hanya instruksi utk melihat apa adanya juga. Persis sama dengan bahiya sutta.

Disuruh melihat bahwa... tidak ada diri/kamu/aku disana.

maksudnya konsep anatta pak hud itu kek apa yah?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #84 on: 27 August 2008, 04:40:39 PM »
boleh saya simpulkan dari diskusi ini?
Ini adalah rasa takut yang berlebihan dimana masih banyak doktrin atau ajaran lain juga demikian. Semua ajaran apapun selama masih hanya sebatas menghafal tentu tidak berguna.

Kalau mau bebas, semua ajaran harus dilepas.
Kalau ini sudah cucok, boro2x ajaran, aku nya aja sudah dilepas apalagi ajarannya ;D

Quote
Quote
Contohnya ilmu memasak dan memasak beneran.
Utk memasak perlu petunjuk dahulu baru bisa memasak.

Pembebasan tidak bisa disamakan dengan memasak. Pembebasan tidak memerlukan ilmu pembebasan apa pun.

Instruksi Sang Buddha pada lima pertapa itu adalah resep. Petunjuk sang buddha pada bahiya adalah resep.
Tanpa khotbah itu 5 pertapa dan bahiya apakah bisa tercerahkan?

Quote
Quote
tentang MMD, walaupun saya sebenarnya tidak setuju membahas MMD disini karena bukan tempatnya, petunjuk pak Hud menurut saya adalah salah satu bentuk doktrin/ajaran juga

Kalau anjuran saya 'lepaskan semua ajaran' Anda anggap sebagai ajaran juga, silakan.
sip :)

Quote
Quote
Kuncinya [Anattalakkhana-sutta] adalah keseluruhannya. Pada sutta ini merupakan dialog tanya jawab dimana Sang Buddha membawa diskusi dari awal sampai akhir yang berhubungan. Dengan jelas diawal dikatakan satupersatu bahwa nama-rupa bukan diri.

Setuju. Memang Anattalakkhana-sutta merupakan analisis nama-rupa dilihat dari kacamata DOKTRIN anatta. ... Itu SALAH SATU jalan untuk menembus FAKTA anatta pada akhir sutta itu.

Tapi itu bukan SATU-SATUNYA jalan. ... Ada JALAN LAIN. ... Dalam Bahiya-sutta orang menembus FAKTA anatta tanpa melalui analisis nama-rupa, tanpa melalui DOKTRIN ANATTA, melainkan melalui 'melihat apa adanya'. ... Ini yang saya gunakan dalam retret MMD ... tidak pernah saya mengajarkan DOKTRIN anatta dalam retret MMD ... Dan hasilnya, banyak teman-teman, Buddhis dan non-Buddhis, berhasil membebaskan diri dari kelekatan kepada pikiran/aku dalam khanika-samadhi.

Quote
Quote
Nah ... jadi yang bisa melihat 'Ini bukan milikku; ini bukan aku; ini bukan diri/atta-ku,' HANYALAH seorang ariya ... Dengan kata lain, FAKTA 'anatta' HANYA bisa dilihat oleh seorang ariya. ...
Ini terbalik. Setelah melihat dia baru tercerahkan. Jadi bukan menjadi ariya baru melihat, justru setelah melihat dia, dia kecewa lalu tidak melekat, baru tercerahkan.

Yang Anda ceritakan adalah metode Anattalakkhana-sutta. ... Yang saya ceritakan adalah pendekatan Bahiya-sutta.
respon dipostingan sebelumnya pak.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #85 on: 27 August 2008, 07:56:52 PM »
hmm saya jadi tidak jelas ini maksud konsep anatta itu apa....
di anattalakkhana sutta saya baca sih tidak ada konsep apapun juga. disana hanya instruksi utk melihat apa adanya juga. Persis sama dengan bahiya sutta.
Disuruh melihat bahwa... tidak ada diri/kamu/aku disana.
maksudnya konsep anatta pak hud itu kek apa yah?

Di Anattalakkhana-sutta, instruksinya adalah untuk menganalisis nama-rupa dengan konsep anatta dari sejak awal.

Di Bahiya-sutta, instruksinya adalah melihat apa adanya (tanpa konsep anatta sejak awal) ... Tentang 'kamu tidak ada' (fakta anatta), itu ditambahkan oleh Sang Buddha pada akhir instruksi itu sebagai uraian tentang hasil yang tercapai apabila instruksi itu dilaksanakan ... Dengan demikian, 'kamu tidak ada' dalam Bahiya-sutta itu bukan konsep anatta yang menjadi bagian dari instruksi tentang apa yang harus dikerjakan sejak awal.

Saya menggunakan instruksi Sang Buddha dalam Bahiya-sutta dalam retret MMD bagi teman-teman yang non-Buddhis. Mereka tidak punya konsep anatta sama sekali ketika melaksanakan 'melihat hanya melihat, mendengar hanya mendengar ...". Justru dalam keadaan tanpa konsep anatta, banyak di antara mereka masuk dalam khanika-samadhi, di mana fakta anatta ditembus.

Rekan Sumedho, cobalah bayangkan dengan cermat seorang non-Buddhis membaca & melaksanakan instruksi Sang Buddha dalam Bahiya-sutta ... Mudah-mudahan Anda bisa melihat bedanya pikiran seorang non-Buddhis dan pikiran seorang Buddhis ketika membaca Bahiya-sutta.

Kalau sampai sejauh ini Anda masih juga belum bisa membedakan antara 'konsep anatta' dengan 'fakta anatta' ... ya sudah, saya angkat tangan, saya tidak mampu menjelaskan lebih jauh lagi kepada Anda ... Ternyata MMD bukan buat Anda ... Kembalilah berpegang pada Anattalakhana-sutta.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 27 August 2008, 08:20:15 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #86 on: 27 August 2008, 08:03:12 PM »
Instruksi Sang Buddha pada lima pertapa itu adalah resep. Petunjuk sang buddha pada bahiya adalah resep.
Tanpa khotbah itu 5 pertapa dan bahiya apakah bisa tercerahkan?

"Resep" Sang Buddha kepada 5 petapa dalam Anattalakkhana-sutta sangat berbeda dengan "resep" Sang Buddha kepada Bahiya. ... Kepada 5 pertapa Sang Buddha memberi resep agar MENGGUNAKAN PIKIRAN menganalisis nama-rupa ... Kepada Bahiya Sang Buddha memberi resep agar melihat apa adanya TANPA BERPIKIR ... Resep kepada Bahiya itulah yang saya sebut "resep tanpa resep" (tanpa berpikir).

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
OOT: Pembatasan fitur "Modify" terasa membatasi ...
« Reply #87 on: 27 August 2008, 08:17:00 PM »
 [at] Admin

Saya merasakan bahwa fitur "Modify" yang hanya dibatasi selama 30 menit sangat membatasi tulisan saya. ... Saya termasuk member yang sering kali menulis secara panjang lebar dengan materi yang sangat informatif. ... Tulisan yang panjang lebar seperti itu sering kali perlu diperbaiki, disempurnakan, mungkin diubah atau ditambah, setelah dibaca kembali beberapa saat kemudian. ... Semua itu saya lakukan demi kesempurnaan artikel itu, yang akan terpasang di forum ini untuk dibaca teman-teman Buddhis di masa depan yang panjang. ...

Adanya pembatasan fitur 'Modify' membuat saya tidak bisa lagi memperbaiki, menyempurnakan artikel saya sesudah 30 menit. Ini sayang sekali. ... Sering kali ketika artikel itu saya copas untuk saya kirim ke forum atau milis lain, saya membuat perubahan-perubahan yang lebih menyempurnakan artikel itu, lebih lancar dibaca dsb, yang tidak bisa dilakukan pada artikel aslinya di Forum DC.

Bahwa fitur 'Modify' yang tidak terbatas bisa digunakan oleh seorang member untuk 'membalikkan makna' tulisannya di kemudian hari memang tidak bisa dihindarkan. ... Tetapi saya rasa perbuatan itu tidak bertanggung jawab, dan cepat atau lambat akan diketahui oleh member lain. ... Namun, kemungkinan kecil ini bukan alasan yang cukup kuat untuk membatasi penggunaan fitur "Modify".

Salam,
hudoyo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #88 on: 27 August 2008, 09:13:56 PM »

Di Anattalakkhana-sutta, instruksinya adalah untuk menganalisis nama-rupa dengan konsep anatta dari sejak awal.
Konsep anattanya yg mana pak?

Quote
Di Bahiya-sutta, instruksinya adalah melihat apa adanya (tanpa konsep anatta sejak awal) ... Tentang 'kamu tidak ada' (fakta anatta), itu ditambahkan oleh Sang Buddha pada akhir instruksi itu sebagai uraian tentang hasil yang tercapai apabila instruksi itu dilaksanakan ... Dengan demikian, 'kamu tidak ada' dalam Bahiya-sutta itu bukan konsep anatta yang menjadi bagian dari instruksi tentang apa yang harus dikerjakan sejak awal.
Atau di bahiya sutta, konsep "melihat apa adanya" atau "tiada kamu disana" ?

semua itu hanya instruksi, bukan konsep2xan pak.

Quote
Saya menggunakan instruksi Sang Buddha dalam Bahiya-sutta dalam retret MMD bagi teman-teman yang non-Buddhis. Mereka tidak punya konsep anatta sama sekali ketika melaksanakan 'melihat hanya melihat, mendengar hanya mendengar ...". Justru dalam keadaan tanpa konsep anatta, banyak di antara mereka masuk dalam khanika-samadhi, di mana fakta anatta ditembus.
Kalau menurut saya sih saya tidak mengenal yang namanya khanika samadhi, jadi yah tidak relevan buat saya pak.

Quote
Rekan Sumedho, cobalah bayangkan dengan cermat seorang non-Buddhis membaca & melaksanakan instruksi Sang Buddha dalam Bahiya-sutta ... Mudah-mudahan Anda bisa melihat bedanya pikiran seorang non-Buddhis dan pikiran seorang Buddhis ketika membaca Bahiya-sutta.

Kalau sampai sejauh ini Anda masih juga belum bisa membedakan antara 'konsep anatta' dengan 'fakta anatta' ... ya sudah, saya angkat tangan, saya tidak mampu menjelaskan lebih jauh lagi kepada Anda ... Ternyata MMD bukan buat Anda ... Kembalilah berpegang pada Anattalakhana-sutta.

Buat saya sih sama saja. Jika mereka memang siap dan puzzle nya terisi oleh instruksi atau "hint" dari Sang Buddha itu, mereka akan tercerahkan.

antara anattalakkhana dan bahiya sutta menurut saya sejalan saja. hanya beda bahasa.

btw, bahiya sutta bukan milik MMD pak :) jadi yah kalau penafsiran pak hud tentang kedua sutta itu berbeda dengan saya yah tidak apa2x. Kalau menurut pak hud (sebagai pendiri MMD) saya tidak cocok yah tidak apa2x :) Saya punya jalan sendiri. MMD jg tidak ada relevansinya disini pak. Kita kan bahas sutta nya bukan MMD.
« Last Edit: 27 August 2008, 09:18:43 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #89 on: 27 August 2008, 09:17:23 PM »
[at] Admin

Saya merasakan bahwa fitur "Modify" yang hanya dibatasi selama 30 menit sangat membatasi tulisan saya. ... Saya termasuk member yang sering kali menulis secara panjang lebar dengan materi yang sangat informatif. ... Tulisan yang panjang lebar seperti itu sering kali perlu diperbaiki, disempurnakan, mungkin diubah atau ditambah, setelah dibaca kembali beberapa saat kemudian. ... Semua itu saya lakukan demi kesempurnaan artikel itu, yang akan terpasang di forum ini untuk dibaca teman-teman Buddhis di masa depan yang panjang. ...

Adanya pembatasan fitur 'Modify' membuat saya tidak bisa lagi memperbaiki, menyempurnakan artikel saya sesudah 30 menit. Ini sayang sekali. ... Sering kali ketika artikel itu saya copas untuk saya kirim ke forum atau milis lain, saya membuat perubahan-perubahan yang lebih menyempurnakan artikel itu, lebih lancar dibaca dsb, yang tidak bisa dilakukan pada artikel aslinya di Forum DC.

Bahwa fitur 'Modify' yang tidak terbatas bisa digunakan oleh seorang member untuk 'membalikkan makna' tulisannya di kemudian hari memang tidak bisa dihindarkan. ... Tetapi saya rasa perbuatan itu tidak bertanggung jawab, dan cepat atau lambat akan diketahui oleh member lain. ... Namun, kemungkinan kecil ini bukan alasan yang cukup kuat untuk membatasi penggunaan fitur "Modify".

Salam,
hudoyo
Ini dilema memang. Tapi sekarang ini kita sedang mencoba menggunakan tenggang waktu 30 menit dahulu nih. :)
There is no place like 127.0.0.1