//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta  (Read 80288 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #60 on: 27 August 2008, 01:31:47 PM »
Saya belum pernah baca tentang "khanika samadhi" dalam Sutta. Boleh minta referensinya, Pak?

Saya tidak merujuk ke sutta. ... 'khanika-samadhi' saya pelajari dari Mahasi Sayadaw, dan saya buktikan sendiri dalam pengalaman vipassana.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #61 on: 27 August 2008, 01:33:44 PM »
Quote
Perlu saya kemukakan bahwa pendekatan MMD ini saya pelajari dari J
Krishnamurti, yang menurut hemat saya adalah seorang yang telah mencapai
pencerahan & pembebasan sempurna
dalam hidupnya di abad ke-20 lalu
haa... ? ? ?

Itu pendapat pribadi ...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #62 on: 27 August 2008, 01:42:39 PM »
http://fwbo.org/articles/tantric_sex.html
Quote
To conclude, within the Vajrayana, sex - as most of us understand and experience it - is not part of the path to Enlightenment at all. Sexual language within the Vajrayana is strictly metaphorical, strictly symbolic: not to be taken literally. Indeed, if taken literally, some Vajrayana writings will not lead us to Enlightenment, but will sink us more deeply in the mire of greed, hatred, and delusion.

Ada 'Tantra Kiri' dan 'Tantra Kanan' ... tulisan di atas tampaknya berasal dari Tantra Kanan.
Dalam Tantra Kiri seks digunakan sebagai instrumen untuk mencapai pembebasan.
Orang yang membaca ini, apalagi sudah mempunyai pra-asumsi bahwa seks tidak kompatibel dengan pencerahan, dengan mudah menghakimi 'Tantra Kiri'.

Kalau belum pernah mencoba sendiri, jangan menghakimi. ... Kalau tidak mau mencoba sendiri, jangan menghakimi.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #63 on: 27 August 2008, 01:46:22 PM »
wah... ini menarik sekali, thanks Bro Hokben,
yang mana yang benar nih, bisakah Sdr. Hudoyo memberikan referensi mengenai kalimat Di dalam Vajrayana, lain lagi: seks malah menjadi instrumen bagi tercapainya pencerahan.

Silakan baca sendiri Berzin Archives di internet, yang saya anggap otoritas paling andal dalam Vajrayana. Alexander Berzin pernah menjadi penerjemah YM Dalai Lama XIV.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #64 on: 27 August 2008, 01:52:54 PM »
Saya belum pernah baca tentang "khanika samadhi" dalam Sutta. Boleh minta referensinya, Pak?

Saya tidak merujuk ke sutta. ... 'khanika-samadhi' saya pelajari dari Mahasi Sayadaw, dan saya buktikan sendiri dalam pengalaman vipassana.

Berarti pernyataan di bawah ini:

Quote
... FAKTA anatta hanya bisa ditembus dalam khanika-samadhi

juga merupakan opini pribadi?

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #65 on: 27 August 2008, 02:26:23 PM »
Tergantung sumbernya pak. Tergantung teks Mahayana yang mana. Ada Sutra Mahayana yang bilang  Bodhisattva bila melanggar sila akan jatuh dari Sangha Bodhisattva.

Tentang Sumpah Tambahan Bodhisattva #11 tidak pernah menjadi perdebatan, itu adalah fakta dari Vajrayana.

INTRODUCTION

As far as I am aware, there are two different traditions in the Bodhisattva vows: the Chinese and the Tibetan. In the chinese tradition, the vows for lay followers and monks and nuns are different. The Chinese version for ordained people has ten root vows and forty-eight secondary vows. Although the listing of the vows is not the same, they are very similar to the Tibetan tradition. Below explanation follows the Tibetan tradition.

The bodhisattva or bodhicitta vows comprise eighteen root and forty-six secondary vows. These vows have been compiled in the Tibetan tradition from various authoritative texts.

[...]

THE 46 SECONDARY VOWS
The forty-six branch vows require that you abandon the following actions:

[...]

11. Not knowing the full purpose of compassion.
If it serves a special purpose for others, it is permissible for a Bodhisattva to commit the seven non-virtues (pelanggaran sila) of body and speech. If you refuse to commit a such a non-virtue, when by doing so you could help numberless sentient beings, you will incur this downfall. Generally, you have to avoid all non-virtues. But when the circumstances arise in which, through compassion, you can help numberless sentient beings by engaging in one of the seven non-virtues of body and speech, then you must do so. For instance, suppose you were living in the country and a hunter came by and asked you whether you had seen any deer. If you had seen some and decided not to lie, you would keep your Vinaya precepts and retain observance of the seven virtues, but the hunter would kill the deer. In this case you should rather tell a lie than follow the normal rule. This judgement obviously requires wisdom.[/quote]

Quote
Seks dalam Vajrayana sudah pernah dibahas di sini. Tergantung dari aliran mana (Vajrayana ada banyak, nyingma, kadampa, sakya, dll). Hal ini bahkan tidak dibahas di kalangan Vajrayana sendiri, Tetapi pak hudoyo bisa dengan baik menggeneralisir keadaan tersebut.

Sumpah Tambahan Bodhisattva #11 itu terdapat di internet ... tidak dibahas di kalangan Vajrayana karena diterima secara meluas di sana ... yang mempersoalkan kan cuma orang Theravada. ... Saya tidak menggeneralisir, cuma menyebut sepintas lalu, karena itu bukan menjadi topik utama dalam diskusi ini.

Quote
Saya ingin sekedar komentar. Jika saya melakukan upaya kausalya, tetapi setiap thread yang saya buat menimbulkan pertanyaan "ini ajaran Sang Buddha bukan ya?", bahkan sampai timbul perdebatan yang melibatkan pribadi, sebaiknya saya bertanya dulu ke dalam, apakah ini upaya kausalya atau bukan.

Tulisan saya sudah berhasil membuka wawasan banyak teman-teman Buddhis. ... Yang tidak suka dengan tulisan saya hanyalah mereka yang sudah mempunyai image tertentu yang mengkristal tentang ajaran Sang Guru yang kemudian saya pertanyakan. ... Kepada orang-orang seperti ini saya sarankan, Anda tidak perlu membaca tulisan-tulisan saya kalau memang tulisan saya menggoyahkan iman Anda.

Quote
It is impossible, it cannot come to pass that a man possessed of (right) view would treat any dhamma as self - this situation does not occur. MN iii 64
The world, as a rule, is fettered by attachment and clinging to things, and is firmly adhering to them. But the learned and noble disciple does no longer attach himself, cling firmly, adhere and incline to the thoughts: 'I have an attā,' and he knows: 'Merely dukkha arises, merely dukkha vanishes.' SN II 17 SN III 135
‘The self, the self,’ bhikshus, thinks the untaught worldling, misapprehending concepts. But there is no self and what belongs to self. This suffering, arising, arises; this suffering, ceasing, ceases. Samskaras, arising, arise, samskaras ceasing, cease.” (Chinese Madhyama Agama, MA, 62, 498b)
If I - being asked by Vacchagotta the wanderer if there is a self - were to answer that there is a self, would that be in keeping with the arising of knowledge that all phenomena [dhammas] are not-self? SN iv 401
"All dhammas are not-self" is said when Nibbāna is included. NiddA. 7

Siapa yang menyusun kutipan-kutipan sutta/sutra ini? ... Justru semua kutipan ini menyebut 'self' (diri, aku), bukan 'inti yang kekal' (permanent essence, permanent substance). Justru semua kutipan itu memperkuat apa yang saya katakan.

Quote
Selain dari Bodhicitta dan Tathagathagarbha dalam Mahayana, adakah disebutkan anatta sebagai sesuatu yang tidak benar? Atau cuma spekulasi dan gerak-gerik pikiran?

Lho, pertanyaan Anda aneh ... Tampaknya Anda membaca tulisan saya secara salah! ... Di mana saya pernah berkata bahwa "anatta itu tidak benar"? ... Yang saya katakan, umat Buddha harus membedakan antara KONSEP anatta dan FAKTA anatta. ... KONSEP anatta tidak pernah membebaskan, bahkan sering kali membuat umat Buddha besar kepala ... Hanya FAKTA anatta (ketika orang menembusnya dalam meditasi vipassana) yang membebaskan.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #66 on: 27 August 2008, 02:27:47 PM »
Kaulsalya apa artinya om :)

'Upaya kausalya' = menggunakan berbagai cara yang baik untuk mendorong pencerahan seseorang.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #67 on: 27 August 2008, 02:31:05 PM »
Sesuai topik dan dibanyak thread yg selalu mempertanyakan "apakah Ini Ajaran Sang Buddha" dan pengertian sutta yg diartikan sesuka hati, bukanlah EHIPASIKO yg membawa kemajuan batin, tetapi telah terperangkap dalam vicikicha dan micchaditthi yg mendalam. Entah disadari atau tidak time will tell.... _/\_

Umat Buddha bisa tidur terus dan bermimpi di dalam miccha-ditthi yang dikiranya samma-ditthi. ... Baru setelah bangun ia mulai berehipassiko dan tidak bergantung pada kitab suci. Time will tell. ...  _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #68 on: 27 August 2008, 02:33:59 PM »
Intermezooo
Ada sebuah kisah Zen, dan namanya kisah Zen kebanyakan adalah untuk direnungkan karena maknanya yang dalam. Saya ambil dari buku Zen dan mengisahkannya secara bebas, jadi kalau ada yang ingin berargumen saya tidak bisa menanggapi karena yang bikin kisahnya bukan saya.
Demikian kisahnya.
Suatu hari ada seorang bhiksu muda yang telah mempelajari Prajnaparamita menemui gurunya dan duduk di hadapan gurunya.
Bhiksu muda:
Guru, semuanya adalah kosong, tidak ada. Wujud adalah kosong, persepsi, bentuk pikiran, kesadaran, perasaan adalah kosong. (menguraikan apa yang ia pahami setelah mempelajari Prajnaparamita)
Guru:
(mendengarkan sampai bhiksu muda itu selesai, kemudian tiba-tiba sang Guru memencet hidung bhiksu muda itu sekeras-kerasnya…) TET !
Bhiksu muda:
Wadauuu!!! Sakit!! Dasar tua bangka,  [at] !#$%!
Guru:
He..he..he… jika semuanya kosong, tidak ada, lalu dari mana datangnya rasa sakit itu?
Bhiksu muda:
?!! (tercerahkan)
--
Dalam penjelasan dikatakan bahwa bhiksu muda itu belum memahami benar apa itu kekosongan.

Bagus. ... Mudah-mudahan semua pembaca terbuka matanya. ... "Anatta, anatta" ... ketika imannya tersinggung, naik pitam dia.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #69 on: 27 August 2008, 02:47:48 PM »
Intermezooo
Ada sebuah kisah Zen, dan namanya kisah Zen kebanyakan adalah untuk direnungkan karena maknanya yang dalam. Saya ambil dari buku Zen dan mengisahkannya secara bebas, jadi kalau ada yang ingin berargumen saya tidak bisa menanggapi karena yang bikin kisahnya bukan saya.
Demikian kisahnya.
Suatu hari ada seorang bhiksu muda yang telah mempelajari Prajnaparamita menemui gurunya dan duduk di hadapan gurunya.
Bhiksu muda:
Guru, semuanya adalah kosong, tidak ada. Wujud adalah kosong, persepsi, bentuk pikiran, kesadaran, perasaan adalah kosong. (menguraikan apa yang ia pahami setelah mempelajari Prajnaparamita)
Guru:
(mendengarkan sampai bhiksu muda itu selesai, kemudian tiba-tiba sang Guru memencet hidung bhiksu muda itu sekeras-kerasnya…) TET !
Bhiksu muda:
Wadauuu!!! Sakit!! Dasar tua bangka,  [at] !#$%!
Guru:
He..he..he… jika semuanya kosong, tidak ada, lalu dari mana datangnya rasa sakit itu?
Bhiksu muda:
?!! (tercerahkan)
--
Dalam penjelasan dikatakan bahwa bhiksu muda itu belum memahami benar apa itu kekosongan.

Bagus. ... Mudah-mudahan semua pembaca terbuka matanya. ... "Anatta, anatta" ... ketika imannya tersinggung, naik pitam dia.

Itu bisa terjadi pada kedua belah pihak lho Pak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #70 on: 27 August 2008, 02:49:01 PM »
Jadi Ingat sama si Dhammakara, semua disini pada akhirnya beriman juga tuh :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #71 on: 27 August 2008, 02:49:21 PM »
boleh saya simpulkan dari diskusi ini?
Ini adalah rasa takut yang berlebihan dimana masih banyak doktrin atau ajaran lain juga demikian. Semua ajaran apapun selama masih hanya sebatas menghafal tentu tidak berguna.

Kalau mau bebas, semua ajaran harus dilepas.

Quote
Contohnya ilmu memasak dan memasak beneran.
Utk memasak perlu petunjuk dahulu baru bisa memasak.

Pembebasan tidak bisa disamakan dengan memasak. Pembebasan tidak memerlukan ilmu pembebasan apa pun.

Quote
tentang MMD, walaupun saya sebenarnya tidak setuju membahas MMD disini karena bukan tempatnya, petunjuk pak Hud menurut saya adalah salah satu bentuk doktrin/ajaran juga

Kalau anjuran saya 'lepaskan semua ajaran' Anda anggap sebagai ajaran juga, silakan.

Quote
Kuncinya [Anattalakkhana-sutta] adalah keseluruhannya. Pada sutta ini merupakan dialog tanya jawab dimana Sang Buddha membawa diskusi dari awal sampai akhir yang berhubungan. Dengan jelas diawal dikatakan satupersatu bahwa nama-rupa bukan diri.

Setuju. Memang Anattalakkhana-sutta merupakan analisis nama-rupa dilihat dari kacamata DOKTRIN anatta. ... Itu SALAH SATU jalan untuk menembus FAKTA anatta pada akhir sutta itu.

Tapi itu bukan SATU-SATUNYA jalan. ... Ada JALAN LAIN. ... Dalam Bahiya-sutta orang menembus FAKTA anatta tanpa melalui analisis nama-rupa, tanpa melalui DOKTRIN ANATTA, melainkan melalui 'melihat apa adanya'. ... Ini yang saya gunakan dalam retret MMD ... tidak pernah saya mengajarkan DOKTRIN anatta dalam retret MMD ... Dan hasilnya, banyak teman-teman, Buddhis dan non-Buddhis, berhasil membebaskan diri dari kelekatan kepada pikiran/aku dalam khanika-samadhi.

Quote
Quote
Nah ... jadi yang bisa melihat 'Ini bukan milikku; ini bukan aku; ini bukan diri/atta-ku,' HANYALAH seorang ariya ... Dengan kata lain, FAKTA 'anatta' HANYA bisa dilihat oleh seorang ariya. ...
Ini terbalik. Setelah melihat dia baru tercerahkan. Jadi bukan menjadi ariya baru melihat, justru setelah melihat dia, dia kecewa lalu tidak melekat, baru tercerahkan.

Yang Anda ceritakan adalah metode Anattalakkhana-sutta. ... Yang saya ceritakan adalah pendekatan Bahiya-sutta.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #72 on: 27 August 2008, 02:50:57 PM »
Quote from: hudoyo
Bagus. ... Mudah-mudahan semua pembaca terbuka matanya. ... "Anatta, anatta" ... ketika imannya tersinggung, naik pitam dia.
Itu bisa terjadi pada kedua belah pihak lho Pak :))

Betul. ... Oleh karena itu saya selalu berkata, "Buang semua iman apa pun" ... Baru orang tidak akan pernah naik pitam.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #73 on: 27 August 2008, 02:52:39 PM »
Quote from: hudoyo
Bagus. ... Mudah-mudahan semua pembaca terbuka matanya. ... "Anatta, anatta" ... ketika imannya tersinggung, naik pitam dia.
Itu bisa terjadi pada kedua belah pihak lho Pak :))

Betul. ... Oleh karena itu saya selalu berkata, "Buang semua iman apa pun" ... Baru orang tidak akan pernah naik pitam.
Andai semua yang belajar MMD gitu semua pak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #74 on: 27 August 2008, 02:55:23 PM »
Berarti pernyataan di bawah ini:
Quote
... FAKTA anatta hanya bisa ditembus dalam khanika-samadhi
juga merupakan opini pribadi?

Bukan opini pribadi, melainkan pengalaman pribadi

 

anything