//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta  (Read 80284 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #30 on: 26 August 2008, 05:49:43 PM »
Komentar Rekan Willibordus terhadap MMD tidak perlu saya tanggapi karena komentar itu sudah basi. ...

Jadi gimana dong? Gimana caranya menentukan mana yg benar? Sy sudah pernah posting dulu soal ini.
Barometernya adalah:
1. Jika dengan mempraktikkan ajaran tsb bermanfaat bagi perkembangan/perbaikan mental diri sendiri
2. Jika si pengajar (guru) memperlihatkan dirinya telah sesuai dengan apa yg diajarkannya
3. Murid2nya yg lain memperlihatkan progress yg baik
Suatu ajaran yg baik pasti akan bermanfaat dan tercermin pada diri sendiri, Sang Guru dan beberapa murid2nya......  :)

Yang penting adalah yang #1 ... Jangan berkomentar negatif kalau belum pernah mengujinya dalam praktik sendiri....

Yang #2 tidak ada gunanya, karena tidak bisa diperoleh secara obyektif dan tuntas ... dan hanya akan membuang-buang waktu saja menyelidiki isi batin orang lain ...

Yang #3 bisa dilakukan dengan berdialog dengan para praktisi MMD ... Silakan saja ... alamat email dari para praktisi MMD yang testimoninya pernah saya tampilkan bisa dipakai ... Kalau perlu bisa saya berikan lebih banyak lagi.


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #31 on: 26 August 2008, 05:53:15 PM »
Pak hud, esensi dari anattalakkhana sutta adalah nama rupa itu bukan atta, dengan demkian tidak layak dilekati. Demikian pula di dalam bahiya sutta dan sutta2x lainnya. Yang terdengar hanya ada yg didengar... dst (tanpa adanya atta disana). Walaupun tidak spesifik dikatakan ini anatta, tapi isinya adalah demikian. Kita coba lihat esensinya bukan label2x suttanya.

Tujuan dari itu semua adalah untuk melepaskan kemelekatan itu sendiri.

Esensi Anattalakkhana-sutta saya setuju dengan pendapat Anda.
Esensi Bahiya-sutta tidak seperti Anda tulis. ... Tambahan yang ditaruh dalam tanda kurung adalah kesimpulan Anda yang sudah terdistorsi oleh ajaran yang sudah Anda pelajari sebelumnya ... Seorang non-Buddhis yang membaca Bahiya-sutta, dan Bahiya sendiri yang belum pernah mendengar ajaran tilakkhana, tidak akan berkesimpulan seperti itu ...

Tujuan dari semua itu memang sudah saya katakan begitu.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #32 on: 26 August 2008, 05:58:03 PM »
Panutan hidup JK (katanya sebagai bukti bahwa Tanpa campur tangan ajaran sang Buddha bisa mencapai pencerahan) dan Sang Buddha yang mencapai pencerahan dengan usaha sendiri :)

Maksudnya apa ini? ... Tolong dijelaskan. :)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #33 on: 26 August 2008, 06:05:34 PM »
Anatta itu bukannya secara gamblang terdefinisi sebagai rangkaian rangkaian yang menghidupkan nama seseorang seperti kita terusun dari zat-zat,trus anggota tubuh,trus berbagai macam yang kalau dipisahkan semuanya ibarat bermain lego trus kita pecah semuanya apakah kita akan menemukan yang namanya inti diri(atta),jadi apakah yang disebut sebagai seorang nyanadhana itu sendiri hanyalah paduan dari unsur-unsur dan berbagai macam jeroan yang membangun tubuh ini sehingga kita berasa seolah-olah diri ini memiliki roh,jiwa namun ketika kita pisahkan mulai dari rambut sampai kuku jari,kita tidak menemukan siapapun yang bernama nyanadhana disana.
Saya sharing berdasarkan pemahaman pribadi atas anatta,silahkan koreksi  _/\_

Ini adalah pemahaman analitis terhadap teori 'anatta', yang saya lihat persis seperti pemahaman tradisional dalam kitab suci.

Bagi saya pribadi, yang masih puthujjana ini, 'anatta' adalah suatu teori yang dipelajari oleh pikiran. ... Sedangkan fenomena yang saya alami sehari-hari, setiap kali pikiran bergerak adalah munculnya atta/diri. ... Saya pun mengalami bila pikiran ini disadari, ia akan berhenti sesaat bersama atta/diri. ... Saya juga mengalami bahwa bila pikiran ini berhenti untuk waktu relatif lama, maka atta/diri itu pun lenyap untuk selama itu. ... Setelah saya "bangun" kembali dari situ, barulah pikiran saya berkata, "Itu tadi FAKTA anatta". ... Dengan demikian, sekarang saya tidak peduli dengan TEORI anatta, karena ternyata tidak perlu untuk sampai pada FAKTA anatta. ... Saya tidak pernah lagi mengajarkan TEORI anatta kepada para peserta retret MMD.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #34 on: 26 August 2008, 06:15:08 PM »
Oh iya Pak Hudoyo, kalo menurut bapak, emang Murid2 Sang Buddha/yang mengikuti ajaran sang Buddha yang tercerahkan lebih sedikit atau lebih banyak dari pada orang2 yang bukan murid2 sang Buddha/yang tidak mengenal ajaran sang Buddha :))

Bagaimana saya tahu? :))  ... Tidak ada statistik orang tercerahkan dari setiap agama ... :))

Kalau mau membuat estimasi berdasarkan beberapa asumsi, boleh saja:

(1) bahwa dalam setiap agama (termasuk agama Buddha), proporsi orang yang terpanggil untuk menengok ke dalam batinnya sendiri (bermeditasi mengamati diri sendiri) adalah sangat sedikit;
(2) bahwa proporsi itu tidak dipengaruhi oleh ajaran eksplisit dari agama-agama yang bersangkutan - artinya proporsi itu kurang lebih sama dalam setiap agama.

Lalu carilah jumlah umat agama-agama di seluruh dunia berdasarkan statistik dari Wikipedia atau Encyclopaedia Britannica Online. Maka Anda bisa mengestimasi berapa jumlah orang tercerahkan dalam setiap agama. :)) ... Tapi saya rasa kegiatan seperti itu cuma keisengan yang tidak ada gunanya. :))

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #35 on: 26 August 2008, 06:20:38 PM »
Kita coba tilik kembali kisah anattalakkhana sutta,
5 pertapa yang sotapanna mendengar anattalakkhana sutta lalu mencapai arahant.
Apakah ada vipassana disana? Apakah hanya intelektual/menghafal? Apakah mengerti? Apakah memahami langsung?
Atau seperti kata pak hud dulu waktu kita ketemu pertama kali *jadi nostalgia :)) * saya pernah bertanya pertanyaan senada lalu dijawab itu karena kharisma Sang Buddha?

Saya lihat, faktanya ke-5 petapa itu tercerahkan langsung setelah mendengar khotbah Sang Buddha. ... Jadi saya rasa, faktor kharisma Sang Buddha dan faktor kesiapan mental ke-5 petapa itu saling bekerja menghasilkan pencerahan mereka. ...

Wah, saya tidak ingat lagi apa pertanyaan Anda dan apa jawaban saya ketika kita pertama kali bertemu dulu. :))

Salam,
hudoyo

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #36 on: 26 August 2008, 06:47:12 PM »
Quote
Perlu saya kemukakan bahwa pendekatan MMD ini saya pelajari dari J
Krishnamurti, yang menurut hemat saya adalah seorang yang telah mencapai
pencerahan & pembebasan sempurna dalam hidupnya di abad ke-20 lalu--entah
apa pun namanya: arahat, buddha, insan kamil, hidup di dalam Allah, apa pun.

Salam,
Hudoyo


Sory saya sangat meragukan bahwa J krishnamurti telah mencapai pembebasan sempurna. Karena dari apa yg pernah saya baca beliau terlibat perselingkuhan dan aborsi(mudah-mudahan salah  :) ). Arahat dan Buddha tidak pernah melakukan hal demikian dalam kehidupan Ariyanya.
Tapi kalau ingin dimuliakan setara ya terserah yg menggunakan konsep dia, yg pasti beda banyak  dengan Guru Agung Sang Buddha dan para Arahat. Mahaparibana sutta--> dhamma dan vinaya yg jadi rujukannya. Saya tidak tau persis apakah pencerahan sempurna yg dimaksud adalah terealisasinya nibbana atau definisi lain, kalau terealisasinya nibbana sudah dipastikan bukan. :) .


Linknya http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2196.120   Affair cinta J. Krishnamurti.

Saya pun memahami dan memaklumi jika itu terjadi pada kehidupan awam tapi kalo sudah berbicara pencerahan sempurna yg bermakna terealisasinya nibbana, well....?
« Last Edit: 26 August 2008, 07:15:49 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #37 on: 26 August 2008, 07:52:05 PM »
Sory saya sangat meragukan bahwa J krishnamurti telah mencapai pembebasan sempurna. Karena dari apa yg pernah saya baca beliau terlibat perselingkuhan dan aborsi(mudah-mudahan salah  :) ). Arahat dan Buddha tidak pernah melakukan hal demikian dalam kehidupan Ariyanya.

Persepsi bisa berbeda karena asumsi berbeda. ... Di dalam Theravada yang puritan, seks dan pencerahan tidak kompatibel. ... Di dalam Mahayana lain lagi: ada sumpah Bodhisattva yang menyatakan, bahwa seorang Bodhisattva bersedia MELANGGAR SILA demi cinta kasih. ... Di dalam Vajrayana, lain lagi: seks malah menjadi instrumen bagi tercapainya pencerahan.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #38 on: 26 August 2008, 07:57:51 PM »
Panutan hidup JK (katanya sebagai bukti bahwa Tanpa campur tangan ajaran sang Buddha bisa mencapai pencerahan) dan Sang Buddha yang mencapai pencerahan dengan usaha sendiri :)

Maksudnya apa ini? ... Tolong dijelaskan. :)
Maksudnya MMD berdiri dari inspirasi JK yang mencapai pencerahan mirip dengan ajaran sang Buddha tanpa mengenal ajaran sang Buddha iya khan (dan MMD juga dapat inspirasi juga dari sang Buddha khan) :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #39 on: 26 August 2008, 08:00:03 PM »
o gitu ... terserah deh. :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #40 on: 26 August 2008, 08:19:31 PM »
Mat 7:21-27
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #41 on: 26 August 2008, 08:48:04 PM »
Pak hud, esensi dari anattalakkhana sutta adalah nama rupa itu bukan atta, dengan demkian tidak layak dilekati. Demikian pula di dalam bahiya sutta dan sutta2x lainnya. Yang terdengar hanya ada yg didengar... dst (tanpa adanya atta disana). Walaupun tidak spesifik dikatakan ini anatta, tapi isinya adalah demikian. Kita coba lihat esensinya bukan label2x suttanya.

Tujuan dari itu semua adalah untuk melepaskan kemelekatan itu sendiri.

Esensi Anattalakkhana-sutta saya setuju dengan pendapat Anda.
Esensi Bahiya-sutta tidak seperti Anda tulis. ... Tambahan yang ditaruh dalam tanda kurung adalah kesimpulan Anda yang sudah terdistorsi oleh ajaran yang sudah Anda pelajari sebelumnya ... Seorang non-Buddhis yang membaca Bahiya-sutta, dan Bahiya sendiri yang belum pernah mendengar ajaran tilakkhana, tidak akan berkesimpulan seperti itu ...

Tujuan dari semua itu memang sudah saya katakan begitu.

Loh koq kesimpulan saya yg sudah terdistorsi? ini ada di suttanya koq

Quote
"Then, Bahiya, you should train yourself thus: In reference to the seen, there will be only the seen. In reference to the heard, only the heard. In reference to the sensed, only the sensed. In reference to the cognized, only the cognized. That is how you should train yourself. When for you there will be only the seen in reference to the seen, only the heard in reference to the heard, only the sensed in reference to the sensed, only the cognized in reference to the cognized, then, Bahiya, there is no you in terms of that. When there is no you in terms of that, there is no you there. When there is no you there, you are neither here nor yonder nor between the two. This, just this, is the end of stress."

Tema-nya sama.

btw semua pernyataan Pak Hud juga sudah terdistorsi oleh ajaran MMD hehehehe
There is no place like 127.0.0.1

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #42 on: 26 August 2008, 09:18:40 PM »
An-atta = tanpa inti yang kekal atau tanpa diri / roh ? karena kedua-nya seharusnya berbeda.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #43 on: 26 August 2008, 10:07:56 PM »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Hati-hati membaca Anattalakkhana-sutta
« Reply #44 on: 26 August 2008, 10:18:02 PM »
Quote
Perlu saya kemukakan bahwa pendekatan MMD ini saya pelajari dari J
Krishnamurti, yang menurut hemat saya adalah seorang yang telah mencapai
pencerahan & pembebasan sempurna dalam hidupnya di abad ke-20 lalu--entah
apa pun namanya: arahat, buddha, insan kamil, hidup di dalam Allah, apa pun.

Salam,
Hudoyo

Quote
Sory saya sangat meragukan bahwa J krishnamurti telah mencapai pembebasan sempurna. Karena dari apa yg pernah saya baca beliau terlibat perselingkuhan dan aborsi(mudah-mudahan salah  Smiley ). Arahat dan Buddha tidak pernah melakukan hal demikian dalam kehidupan Ariyanya.

Quote
Persepsi bisa berbeda karena asumsi berbeda. ... Di dalam Theravada yang puritan, seks dan pencerahan tidak kompatibel. ... Di dalam Mahayana lain lagi: ada sumpah Bodhisattva yang menyatakan, bahwa seorang Bodhisattva bersedia MELANGGAR SILA demi cinta kasih. ... Di dalam Vajrayana, lain lagi: seks malah menjadi instrumen bagi tercapainya pencerahan.

bos kok nyelonong sampe ke yg laen2?? pembicaraannya kan pendekatan MMD  ^-^ mengalihkan yak :D