suhu, saya mikir bagaimana mungkin teori ttg kondisi batin (52 citta) dan lain2nya bisa membantu vipassana?
bisakah mengamati "saat ini" atau "pikiran" dengan pikiran?
saya pikir esensi dari vipassana adalah pengamatan secara pasif, tidak menilai, tidak berusaha mengubah sesuatu.. hanya mengamati...
saat kita mencoba memikirkan teori2 abhidhamma, "saat ini" sudah lewat, sudah mati... hanya pengamatan murni dan pasiflah yg bisa mengamati "saat ini". barusan kita mikir "oh, pikiran gua ada unsur citta marah", bukankah kita sudah keluar dari "saat ini".
tambah lagi, pointnya meditasi adalah melepas. bagaimana kita bisa melepas kalo kita memegang teori erat2?
bukankah pengertian itu didapat dari meditasi? meditasi dulu baru dapat pengertian. dari pengalaman saya, kalo baca teori dulu baru meditasi, hasilnya gak bagus...
ps: pengertian di sini adalah penembusan hasil praktek, bukan "pengertian" intelektual.
ps: teori di sini adalah teori yg gak berhubungan sama teknik meditasi.
bagaimana menurut anda?
dear morpheus,
ehm kesadaran/citta dan cetasika itu muncul bersamaan, seperti adanya 2 sisi koin yang selalu ada pada saat bersamaan... jadi mereka akan muncul dan padam secara bersamaan..
jadi jika anda bilang pasif, sebenarnya justru pengamatan itu aktif, karena justru proses munculnya kesadaran itu yang diamati.......... demikian juga pada vipassana... jadi bukan seperti anda mengamati orang luar yang tidak melibatkan anda
ini khan kesadaran anda, jadi anda harusnya bisa atur dong....... justru itu gunanya abhidhamma dan vipassana... membantu kita untuk mengerem kesadaran yang selama ini tidak pernah dikendalikan sehingga menjadi liar....
mengenai "saat ini" : itu akibat dari kesadaran yang tidak terkontrol.... pada Buddha yang tercerahkan, citta selalu disadari pada "saat ini" juga......
itulah dampak dari guna abhidhamma dan vipassana yang saya sebut diatas, yaitu untuk menarik supaya kita selalu sadar setiap saat....
mengenai meditasi dan melepas teori:
ehm kalau boleh dijelaskan, bro.... meditasi vipassana ditujukan untuk melepas kemelekatan pada "aku", jadi bukan melepas teori loh......
nah melepas teori yang dimaksud jika anda akan memulai meditasi, adalah supaya jangan membanding-bandingkan...... kasus ini banyak terjadi pada mereka yang suka baca namun jarang berdiskusi dan tukar pikiran dengan yang lebih ahli, sehingga pada waktu mereka meditasi, mereka itu sudah ada "pamrih", ada "tujuan" yang ingin dicapai misal tingkat kesucian, jhana dan sebagainya
padahal jika dilihat diatas, justru meditasi adalah untuk melepas kemelekatan pada "aku", namun mereka yang memegang teori itu, justru melekatkan diri pada "aku"
semoga penjelasan ini dapat dimengerti yah......... atau kita bisa bincang2 di pluit hari minggu besok
anumodana............