//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Alucard Lloyd

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 36
31
Meditasi / Re: Benarkah JHANA itu MUDAH ?
« on: 08 December 2017, 05:39:13 AM »

32
Theravada / Re: Alat kecantikan
« on: 08 December 2017, 04:55:54 AM »
penghidupan benar itu bukannya menuju ke kehidupan tanpa rumah?

Kalau bisa,... Tapi apa mungkin bisa,hidup seperti itu bila tidak didasari pandangan benar, usaha benar, perhatian benar.
Banyak kehidupan tanpa rumah adalah jadi bihkkuh, tapi kita tau zaman now kaya apa kehidupan bihkkuh yang terjadi. Apalagi di negara ini kehidupan bihkkuh lebih nyaman dari pada para umat yang sekarat. Kehidupan tanpa rumah sebenarnya bisa dikatagorikan sebagai kehidupan tanpa melekat,... Bukan hanya hidup sendiri jadi petapa. Jadi bihkkuh pun tidak hidup sendiri dia tetap punya saudara nama nya sangha. Jadi umat biasa juga sama punya keluarga. Bedanya hanya orang orang nya saja.

33
Theravada / Re: Alat kecantikan
« on: 07 December 2017, 09:37:38 PM »
kalo filmnya ngajarin nilai moral, apakah dapet kamma baik?

Seharusnya iya,...
Apa beda nya dengan sang buddha membabarkan dhamma...

34
Theravada / Re: Alat kecantikan
« on: 07 December 2017, 09:35:31 PM »
Maka dari itu penghidupan benar adalah disebut gaya hidup,... Dimana penghidupan benar bukan semata mata mencari uang atau bertahan nya hidup demi sesuap nasi dan sebongkah berlian.... Tetapi lebih ke penghidupan benar sebagai gaya hidup yang benar mau propesi nya apa pun kalau dia punya gaya hidupnya salah ya,... Maka apa yang disutta katakan akan terjadi... Tetapi bila gaya hidupnya benar maka itu lah penghidupan benar... Di sutta hanya menyebutkan sepenggal alasan... Karena jaman dulu sedikit yang mempunyai propesi seperti sekarang karena jaman dulu hanya 4 kasta yang terkenal... Penghidupan benar ini harus didasari dengan pandangan benar, usaha benar, perhatian benar, dari ketiga dasar ini maka penghidupan benar terealisasi...

35
Theravada / Re: Alat kecantikan
« on: 06 December 2017, 05:36:36 PM »
Saya rasa kalau soal ini harus baca thread saya apakah agama buddha bisa buat kita kaya? Jawabnya ada di sana

Berdagang kosmetik.
Bila ingin melakukan sebuah usaha maka jelas dasarnya apakah kita memahami bidang tersebut. Bila kita sudah memahami bidang tersebut maka point selanjutnya apakah kita suka atau menjadi beban di hati.
Bila kedua ini tidak berimbang maka akan terjadi kita jago dalam berjualan nya tapi menjadi beban setiap saat melakukannya. Atau kita kurang paham tapi kita suka akan kegiatan nya. Maka ini harus dipahami dari dasar ini dulu,... Seperti banyak orang bilang ragu ragu adalah hal yang baik membuat kita hati hati tetapi ragu ragu juga bisa membuat kita tak mengerti.
Ada baiknya kita ragu ragu dalam melangkah bisa membuat kita hati hati melangkah, tetapi ingat ragu ragu juga bisa buat kita tidak melangkah.
Saran pahami dulu bidang nya
Resapi dulu bidang nya ada tidak pergolakan bahtin.
Setelah itu mulailah melangkah...
Selamat berjuang.
Semoga sukses.

Tapi masalah berdagang saya punya teman dia berdagang mesin fogging nyamuk,... Gara gara takut sila ke satu dia berhenti jualan alat ini 😀

36
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 06 December 2017, 02:35:41 PM »
Kalo baca2 dari atas, nampak sekali tujuan anda tny adl hny utk capai kaya gmn. Itu yg terbaca oleh sy ntah yg lainnya.

Gampang...!!
Dijamin manjur...!!

Bila anda mencari seorang Arahat (##asli bukan kw) yg barusan keluar dari kondisi Nirodhasampati, nah anda berdana makan kepada beliau, dijamin anda akan jadi kaya dlm wkt singkat.

Waduh ini mah susah oma.
Lagian yang arahat asli tuh kaya apa?

Emang benar oma pembahasan ini bagaimana bisa jadi kaya secara buddhist.

Karena banyak diluar sana yang bilang bisa buat kaya dengan atas nama agama buddha atau seperti itu lah.

Jadi saya berusaha memancing jawab jawab an yang terbaik supaya yang ikut baca mengerti bahwa buddha tidak mengajarkan jadi kaya materi tapi kaya akan wawasan.

37
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 05 December 2017, 08:32:13 AM »
Ini kepercayaan/tradisi yang populer dalam Buddhis bahwa ketika dirudung kemalangan/ketidakberuntungan, disarankan berbuat baik (fangshen, dana, dst) agar kamma baiknya mengimbangi kesialan akibat kamma buruk yang buruk.

Jadi emang bisa?

38
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 05 December 2017, 07:14:40 AM »
Menurutku,  keyakinan dan "planning" (melaksanakan 4 poin di atas)
Keyakinan dibutuhkan, krn dg keyakinan org mnjd fokus pd targetnya
Planning adalah cara mencapainya

Tp kl keyakinan "fang sen"  bs bikin kaya,  itu jelas tidak tepat
Apalagi, kan di buddhism diajarkan bh "melepas"  bukan unt pamrih

Jadi keyakinan seperti apa yang harus di yakini sebagai dalam hal ini yang bisa membuat kaya raya. Diluar planning di atas.

39
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 05 December 2017, 06:07:17 AM »
Kl org bs dpt orderan bnyk atau nambah kaya dg "hanya"  fang sen belut...  Atau "hanya"  dana lilin.. Atau "hanya" krn pakai amulet,  mk semia org di dunia bisa pakai cara ini unt jd kaya
Dan "harusnya"  semua org di dunia ini sudah jadi org kaya semua
Ga usah melaksanakan 4 hal di atas..  Yg penting fangsen belut/hewan lain aja tiap minggu.. Kl perlu tiap hari

Benar tapi tidak semua orang percaya,.... Bagi sebagian orang lepas belut di sungai adalah hal yang bodoh katakan beli 50rb hanya untuk di buang buang mending kasih saya. Banyak yang berpikir seperti itu....
Tapi bila liat kenyataan nya ya seperti itu yang terjadi habis lepas belut dia pasti ada saja oderannya,... Saya kadang diajak nemenin dia maka nya saya tau bahkan sudah jadi becanda saya sama dia kaga buang belut hari ini.
Tapi banyak yang kita anggap bodoh tapi tidak bagi mereka, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu keyakinan apakah menjadi hal yang penting dalam hal ini?

40
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 08:49:58 PM »
Saya mempunyai seorang teman dia suka sekali fang sen belut,.... Setiap kali dia lagi sepi bisnis nya dia akan fang sen belut,... Setelah tidak berapa lama dia banyak oderan kerjaan. Jadi saya perhatikan hampir setiap minggu dia fang sen belut. Kalau di tanya sama saya ya biasa ( maksudnya biar banyak oderan). Apakah ini benar adanya bisa seperti itu atau hanya ritual untuk menambah semangat. Adalagi saya mempunyai teman yang suka pakai amulet. Ada lagi saya mempunyai teman yang suka dana lilin ( di vihara mahayana / kelenteng ). Kalau di tanya ya selalu jawabnya hampir sama buat bisnis lancar artinya buat nambah kaya....
Apakah cara pandang seperti itu cara pandang buddhist? Atau hanya sebuah kepercayaan?

41
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 08:13:25 PM »
Setelah kita mengetahui sutta sutta di atas,... Sebagai umat apa yang harus dia lakukan untuk mewujudkan semangatnya bahwa dia yakin akan ajaran ini,....
Apakah melafalkan buddhanusati seperti di buku yang sebutkan ( manfaat membaca paritta) atau memakai amulet, atau cara yang lainnya?

42
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 07:59:15 PM »
Kesemua 4 hal tsb jika dijalankan akan membawa pada kesejahteraan pada kehidupan sekarang. Berikut adalah penjelasannya dalam konteks kehidupan modern saat ini yang saya ambil dari https://www.kompasiana.com/mr_ded/8-tips-hidup-bahagia-sejahtera-dalam-ajaran-buddha_54f85a00a33311c27b8b59ed:

1. Bekerja dan berusaha dengan tekun dan gigih

Tak diragukan lagi syarat pertama untuk hidup bahagia adalah bekerja dan berusaha, yaitu menjalankan mata pencaharian yang baik dengan tekun dan gigih. Bagi yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan, ini berarti ia bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, tidak melalaikan kewajibannya sebagai pegawai atau karyawan, dan memiliki inisiatif dalam bekerja sehingga apa pun pekerjaan yang diberikan atasan dapat diselesaikan dengan baik. Bagi yang memiliki usaha sendiri, ia seharusnya memiliki kemampuan mengatur dan mengelola usahanya dengan baik.

Dengan bekerja dan berusaha secara tekun dan gigih, tidak hanya seseorang memperoleh hasil yang maksimal, tetapi juga mencapai kepuasan batin dalam melakukan pekerjaan atau usahanya tersebut.

2. Menjaga dan melindungi kekayaan yang telah diperoleh

Setelah bekerja dengan tekun dan gigih sehingga berhasil mengumpulkan harta kekayaan yang mencukupi, hal yang tak kalah pentingnya adalah menjaga dan melindungi kekayaan tersebut agar terhindar dari kehilangan yang disebabkan oleh penyitaan oleh negara (karena tidak membayar pajak atau melakukan korupsi misalnya), pencurian atau perampokan, musibah dan bencana alam, dan pewaris yang tidak dapat mengembangkannya (misalnya suka berfoya-foya saja).

3. Menjalin persahabatan yang baik

Manusia adalah makhluk sosial dan tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang. Di mana pun dan kapan pun kita berada, kita selalu berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Salah satunya yang paling dekat dengan kita disebut para sahabat. Namun tidak semua orang bisa dijadikan sahabat baik, seperti mereka yang tamak dan serakah, banyak bicara tetapi tidak berbuat apa-apa, suka menyanjung alias penjilat, dan suka berfoya-foya. Mereka yang suka membantu, selalu ada di saat senang dan susah, menunjukkan jalan yang benar, dan selalu bersimpati adalah orang-orang yang dapat diandalkan sebagai sahabat baik.

Selain itu, dengan bergaul dengan para sahabat yang berperilaku dan bermoral, berkeyakinan yang baik, dermawan, dan bijaksana, seseorang juga berusaha untuk meneladani mereka dalam kebajikan-kebajikan tersebut. Dengan demikian, ia tidak hanya mendapatkan sahabat baik, melainkan juga memberikan persahabatan yang baik bagi para sahabatnya sehingga dapat mendatangkan lebih banyak sahabat-sahabat baik lainnya. Maka ini akan membuat seseorang hidup lebih bahagia daripada hidup berkelimpahan harta namun tanpa seorang sahabat pun.

4. Seimbang dalam pemasukan dan pengeluaran

Selain dapat menjaga dan melindungi hasil keringatnya sendiri dengan baik, maka seseorang juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluarannya. Ia tidak boros dalam pengeluarannya, tetapi juga tidak pelit. Ia pandai mengatur pengeluarannya berdasarkan pemasukan yang diterima sehingga tidak besar pasak daripada tiang.

Terdapat suatu tips pengeluaran yang baik secara Buddhis, yaitu dari empat bagian pemasukan atau penghasilan seseorang, ia dapat menggunakan satu bagian untuk dinikmati sepuasnya, dua bagian untuk mengembangkan pekerjaan dan usahanya (sebagai modal usaha misalnya), dan satu bagian sisanya untuk ditabung sehingga dapat digunakan untuk keperluan mendadak.

Untuk menjaga agar pengeluaran tidak terbuang percuma, seseorang juga perlu menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan merosotnya kekayaan, yaitu suka minum minuman keras dan ketagihan obat-obatan terlarang, berkeliaran di jalanan pada waktu yang tidak pantas, mengunjungi tempat-tempat hiburan dan bermain perempuan, berjudi, pergaulan yang salah, dan kemalasan.

Hanya dengan memenuhi dan menjalankan empat tips di atas sudah dapat menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan duniawi yang dapat dinikmati saat ini.

Poin 1,2, dan 4 saja jika dilakukan dengan baik dan berulang-ulang akan mendatangkan kekayaan duniawi yang berlimpah, tetapi tanpa menjalin persahabatan yang baik (poin 4), kebahagiaan dari perolehan kekayaan tsb akan terasa semu dan bukan tidak mungkin akan habis kekayaannya jika berteman dengan orang-orang yang salah.
 

Jadi dalam cerita seorang buddhist tadi yang pindah ke tetangga,... Apa yang membuat dia saat pindah ke tetangga usaha nya jadi berhasil. Apakah usaha nya? Apakah pergaulannya? Apakah pengeluarannya? Apakah dia menjaga kekayaannya?

43
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 07:28:41 PM »
Sang Buddha mengajarkan 4 tips berikut kepada umat awam agar bisa memperoleh kesejahteraan dalam kehidupan sekarang (yang termasuk kekayaan di dalamnya):

“Ada, Byagghapajja, empat hal ini yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini. Apakah empat ini? Kesempurnaan dalam inisiatif, kesempurnaan dalam perlindungan, pertemanan yang baik, dan kehidupan yang seimbang.

(1) “Dan apakah kesempurnaan dalam inisiatif? Di sini, cara apa pun yang dengannya seorang anggota keluarga mencari penghidupannya—apakah dengan bertani, berdagang, beternak, keterampilan memanah, pelayanan pemerintahan, atau keterampilan-keterampilan lainnya—ia terampil dan rajin; ia memiliki penilaian yang baik atasnya agar dapat melaksanakan dan mengaturnya dengan benar. Ini disebut kesempurnaan dalam inisiatif.

(2) “Dan apakah kesempurnaan dalam perlindungan? Di sini, seorang anggota keluarga mendirikan perlindungan dan penjagaan atas kekayaan yang telah ia peroleh melalui inisiatif dan kegigihan, yang dikumpulkan dengan kekuatan lengannya, yang diusahakan dengan keringat di dahinya, kekayaan yang benar yang diperoleh dengan benar, dengan berpikir: ‘Bagaimanakah aku dapat mencegah raja-raja dan para pencuri merampasnya, api membakarnya, banjir menghanyutkannya, dan para pewaris yang tidak disukai mengambilnya?’ Ini disebut kesempurnaan dalam perlindungan.

(3) “Dan apakah pertemanan yang baik? Di sini, di desa atau pemukiman mana pun seorang anggota keluarga menetap, ia bergaul dengan para perumah tangga atau para putra mereka—apakah yang masih muda dengan moralitas yang matang, atau yang sudah tua dengan moralitas yang matang—yang sempurna dalam keyakinan, perilaku bermoral, kedermawanan, dan kebijaksanaan; ia berbincang-bincang dengan mereka dan terlibat dalam diskusi dengan mereka. Sejauh apa pun mereka sempurna dalam keyakinan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan keyakinan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam perilaku bermoral, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan perilaku bermoral; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kedermawanan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kedermawanan; sejauh apa pun mereka sempurna dalam kebijaksanaan, ia meniru mereka dalam hal kesempurnaan kebijaksanaan. Ini disebut pertemanan yang baik.

(4) “Dan apakah kehidupan yang seimbang? Di sini, seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani kehidupan seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu berhemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’ Bagaikan seorang petugas penimbang atau pembantunya, dengan memegang timbangan, mengetahui: ‘Dengan sebanyak ini timbangan akan turun, dengan sebanyak ini timbangan akan naik,’ demikian pula seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Jika anggota keluarga ini memiliki pendapatan yang kecil namun hidup mewah, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini memakan hartanya bagaikan pemakan buah ara.’ Tetapi jika ia memiliki pendapatan besar namun hidup hemat, orang lain akan berkata tentangnya: ‘Anggota keluarga ini bahkan bisa kelaparan.’ Tetapi ini disebut kehidupan seimbang ketika seorang anggota keluarga mengetahui pendapatan dan pengeluarannya dan menjalani hidup seimbang, tidak terlalu boros juga tidak terlalu hemat, [dengan memahami]: ‘Dengan cara ini pendapatanku akan melebihi pengeluaranku dan bukan sebaliknya.’

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan, bermabuk-mabukan, berjudi, dan pertemanan yang buruk, pergaulan yang buruk, persahabatan yang buruk. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang menutup saluran-saluran masuk dan membuka saluran-saluran keluar, dan tidak ada turun hujan, maka ia dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi berkurang dan bukan bertambah; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber pemborosan: bermain perempuan … persahabatan yang buruk.

“Kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan, menghindari bermabuk-mabukan, dan menghindari berjudi, dan mengembangkan pertemanan yang baik, pergaulan yang baik, persahabatan yang baik. Seperti halnya ada sebuah waduk besar dengan empat saluran masuk dan empat saluran keluar, dan seseorang membuka saluran-saluran masuk dan menutup saluran-saluran keluar, dan hujan turun dengan cukup, maka seseorang dapat berharap air dalam waduk tersebut menjadi bertambah dan bukan berkurang; demikian pula, kekayaan yang dikumpulkan demikian memiliki empat sumber penambahan: ia menghindari bermain perempuan … dan mengembangkan persahabatan yang baik.

“Ini adalah keempat hal itu yang mengarah pada kesejahteraan dan kebahagiaan seorang anggota keluarga dalam kehidupan ini.


~ AN 8.54

Dalam sutta ini yang mana yang bikin orang cepat kaya? Apakah harus jalan bersamaan ke empat saran diatas atau satu persatu? Mohon dijelaskan prakteknya.

44
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 07:26:36 PM »
Bisa aja...  :-?

Apa ni yang bisa aja ?
Koan nya jangan kependekan dong susah mikirnya ,😁

45
Diskusi Umum / Re: Apakah agama buddha bisa buat kaya raya?
« on: 04 December 2017, 06:31:41 PM »
ia menjadi kaya dalam kehidupan ini adalah akibat dari jasa baiknya yang dilakukan di masa lalu, konon hanya perbuatan yang bobot karmanya sangat significant yang dapat berbuah langsung pada kehidupan ini juga, misalnya berdana makanan kepada seorang suci ketika baru bangkit dari nirodha samapatti. pada umumnya karma akan berbuah pada kehidupan berikutnya, atau beberapa kehidupan berikutnya.

agama lain boleh2 saja mengklaim bahwa itu adalah berkat kekuatan sosok tertentu. ini adalah bidang peristiwa yang sama-sama tidak dapat dibuktikan, jadi kembali pada keyakinan individual.


Saya pernah baca buku manfaat membaca paritta ( kalau ga salah judul nya) di buku itu di jelaskan bahwa membaca buddhanusati dapat mendapatkan apa yang kita harapkan apakah ini benar bisa atau balik lagi ke karma lagi?

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 36