"Sang Buddha tidak hanya puas (Catatan dari penterjemah: puas dalam arti: Buddha lebih suka) Buddha dengan omongan dan ucapan tentang perdamaian. Buddha juga tidak puas kalau hanya diriNya yang hidup dalam damai. Beliau secara aktif mendukung kedamaian dengan berusaha menghentikan peperangan. Ketika saudara-saudaraNya hendak pergi perang untuk merebut bagian air sungai Rohini, Sang Buddha tidak memihak siapapun.
Sang Buddha tidak mendukung saudara-saudaraNya untuk ikut perang, tidak membantu dalam taktik peperangan, atau tidak menyuruh saudara-saudaraNya untuk tidak memberi ampun kepada musuh. Akan tetapi, Sang Buddha berdiri di antara kedua pihak dan berkata,"Mana yang lebih berharga? Darah atau air?" Para tentara menjawab,"Darah lebih berharga, Tuan."
Lalu Sang Buddha berkata,"Lalu bukankah sangat tidak masuk akal untuk mengorbankan darah demi air?" Kedua belah pihak akhirnya meletakkan senjata dan tercapailah perdamaian." (Dhammapada Atthakata Book 15,1).
Di atas merupakan contoh tindakan oleh Buddha yang seharusnya kita contoh sebagai umat Buddha ketika terjadi peperangan.
Namun menurut sy, contoh cerita di atas terlalu bagus. Para prajurit kedua suku di atas juga bisa jadi juga mengenal dan sangat menghormati sang Buddha. Sehingga akhirnya meletakkan senjatanya. Namun di dunia kita hidup skrg, dengan adanya orang2 yang tidak peduli dengan nyawa dan kemanusiaan, bisa jadi biarpun ada tokoh perdamaian yang dihormati tetap saja bisa ditangkap atau dibunuh.
Sy ingin bertanya, tindakan apa yang tindakan kita sebagai umat Buddha ketika negara/bangsa yang kita tinggali diserang oleh negara tetangga, dan terjadi pembantaian besar-besaran penduduk negara/bangsa kita oleh negara tetangga tsb? Apakah kita harus mengangkat senjata melawan penjajah? Atau membiarkan mereka seenaknya masuk dan menguasai negara kita??
Berikut contoh2 dalam sejarah ketika terjadi serangan-serangan ke negara-negara yang pemimpinnya memeluk agama Buddha. Karena tidak melakukan perlawanan, akhirnya agama Buddha menjadi lenyap dari negara tersebut.
Contoh: Ketika negara C menyerang negara T, D Lama, sang tokoh besar agama B, dikejar2 dan terpaksa harus mengungsi ke negara lain.
Contoh lain:
Serangan terhadap bangsa mayoritas beragama B di Afghanistan oleh bangsa yang beragama I pada abad 7 yang mengakibatkan musnahnya agama B di Afghanistasn, dan serangan terhadap bangsa H di daerah India oleh bangsa yang sama pada abad 7-11.
http://en.wikipedia.org/wiki/Persecution_of_H****s
http://en.wikipedia.org/wiki/I****ic_conquest_of_Afghanistan
Berikut kutipan dari Wikipedia:
"Conquest of India is probably the bloodiest story in history. It is a discouraging tale, for its evident moral is that civilization is a precarious thing, whose delicate complex of order and liberty, culture and peace may at any time be overthrown by barbarians invading from without or multiplying within. The Hindus had allowed their strength to be wasted in internal division and war; they had adopted religions like Buddhism and Jainism, which unnerved them for the tasks of life; they had failed to organize their forces for the protection of their frontiers and their capitals, their wealth and their freedom, from the hordes of Scythians, Huns, Afghans and Turks hovering about India's boundaries and waiting for national weakness to let them in. For four hundred years (600-I 000 A.D.) India invited conquest; and at last it came."