Gw seorang mantan penganut agama K.(kalau pada yang penasaran kenapa akhirnya gw lepaskan agama itu, tar gw buat thread baru ditempat yang tepat, itupun kalau tidak melanggar hukum sini.) selama berpuluh2 tahun gw dibesarkan dan hidup di lingkungan agama K, sekolah, sampe kuliah, dan kerja juga di lingkungan K. Walaupun pertamanya gw hanya agama KTP, tapi akhirnya gw juga tertarik untuk mempelajari ttg agama K itu sendiri. gw baca kitab sucinya dan berusaha memahami ajarannya. kenapa? karena gw juga merasa ada yang tidak beres, ada sesuatu yang 'korup'. gw mendapati bahwa sebenernya inti ajarannya bagus. Memang ada beberapa hal yang agak kontroversial, tapi jika ditelaah labih jauh, dengan pemikiran yang lebih terbuka, seharusnya tidak seekstrim itu, dan hal ini yang sering dipakai oleh para pemuka agamanya untuk membrainwash para pengikutnya. hasilnya, penganut agama ini banyak sekali yang mengalami kemunduran dalam pemikirannya karena justru mereka seolah seperti sengaja dibuat bodoh.
Untuk agama I, gw belum begitu mempelajari dengan mendalam, paling hanya sekedar baca, nonton, atau dengar ceramah2 dari tempat ibadah mereka (karena pakai pengeras suara jadi kedengaran) atau radio. Gw harus fair dengan mengatakan bahwa ada hal baik yang diajarkan dalam agama tersebut, walaupun banyak sekali orang non-I yang memberi cap seolah olah agama ini sesat. Gw berpikir, bukan sesat, tapi punya banyak kelemahan. itupun tergantung dari sisi mana kita melihatnya. gw lebih melihat agama ini sedikit berbeda dengan yang lain. Ini adalah satu satunya agama di Indonesia yang dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah agamanya seolah mengajarkan bahwa kekerasan itu diperbolehkan dalam beberapa kondisi. Walaupun cukup banyak orang penganut agama ini mengklaim bahwa agamanya cinta damai, tapi dalam sejarahnya pendiri agamanya telah terlibat dalam banyak pertumpahan darah. Dan seolah hal ini menjadi teladan.
Saya tidak mencap bahwa sang pendiri adalah orang yang haus darah, sama sekali tidak demikian. tapi dibandingkan dengan pendiri agama lain, ini sungguh berbeda. Pendiri agama yang satu ini juga menggunakan kekuasaan dan politik dalam penyebaran serta pendirian agamanya. Dari yang saya baca di berbagai sumber, agama ini seolah mengajarkan, kalau ada yang menyerang, lawan saja, dan Tuhan mereka akan turut berperang di sisi mereka untuk memusnahkan musuh-musuh mereka. Jaman dulu ini adalah hal yang relevan karena peperangan adalah hal yang sering terjadi. Akibatnya, hal ini terbawa hingga jaman sekarang dimana perang sudah bukan hal umum di negara damai. Teladan ini banyak yang masih dituruti bukan secara metaforikal, tapi juga secara literal. Inilah yang mungkin menyebabkan agama tersebut erat dengan kekerasan.
Agama ini sepertinya tidak memegang ajaran cinta kasih yang tanpa syarat. Artinya, kalau orang lain baik pada mereka, mereka bisa 'baik', seperti memperbolehkan orang non agama mereka tinggal di wilayah mereka, tanpa memaksa harus masuk agama mereka. (paling tidak itu yang saya baca dalam sejarah mereka.) Sebaliknya kalau orang berada dalam posisi yang berlawanan dengan mereka, maka diperbolehkan untuk melawan, bahkan kalau harus membunuh. Bandingkan dengan agama K, yang walaupun juga banyak kelemahan masih berpegang pada prinsip kalau ditampar satu sisi pipi, berikan pipi yang lain, atau perintah untuk mengasihi orang yang memusuhi, dan mengampuni tanpa batas.