berikut ini adalah bukti reply dari saudara Harukichi
hi... salam..
saya akan coba jawab sesuai dengan agama yang saya anut (islam).... maaf kalau beberapa postingan akan dipotong,untuk menghemat ketikan dan juga ruangan posting...
Quote from: Muten Roshi on 28 October 2007, 11:53:04 PM
Tanya (T): Isu wanita saat2 ini sangat kontroversial. Taliban dan organisasi2 fundamentalis melarang kebebasan wanita sementara beberapa intelektual muslim progresif berkeras bahwa wanita sederajat dg laki-laki dalam segala bidang. Apa pandangan Qazi tentang wanita?
Jawaban (J): Seperti yg saya katakan sebelumnya, pandangan nabi Muhammad (saw) akan wanita adalah persis merupakan pandangan dari Qazi Ahmed dan Jamaat. Kesetaraan derajat lelaki dan wanita adalah kebodohan. Apa yg laki2 dapat lakukan, wanita tidak dapat lakukan. Wanita lembah secara fisik dan mental dibandingkan laki2. Laki2 harus mengurus wanita sepanjang waktu.
diakui dalam islam memang ada beberapa organisasi fundamental yang memang keras dan terlalu saklek/kaku dalam memahami fiqih. salah satunya pada fiqih wanita.
setahu aku, dalam islam memang tidak ada istilah emansipasi, tapi kita mengenal yang namanya istilah "tolong menolong" antara laki-laki dan perempuan.
laki-laki dan perempuan hanya dibedakan dalam hal biologis berdasarkan tugasnya: misalnya tidak mungkin laki-laki melahirkan,karena bukan kodratnya,tetapi hak perempuan. yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah lebih baik dari laki-laki, bukan perempuan (perempuan hanya membantu),dll.
Kesetaraan derajat yang aku pelajari adalah: bahwa tidak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan hal-hal yang baik (yang membawa pahala,maaf..kalau di budha apa ya..pahala itu??saya tidak tahu), semua akan mendapat kebaikan yang sama. dan jika laki-laki atau perempuan melakukan keburukan, maka masing-masing akan pula mendapatkan keburukan, tanpa dibedakan.
di jaman nabi Muhammad, banyak wanita muslima yang langsung berguru pada Nabi dan tidak dilarang oleh beliau sendiri. dan ada beberapa wanita yang sangat pintar dan menjadi bahan acuan bagi siapa saja yang ingin bertanya...
Quote
WANITA HARUS TINGGAL DIRUMAH
Wanita tidak seharusnya punya kehidupan diluar dari keluarga. Pendidikan dapat diberikan pada mereka, tapi tidak untuk berkompetisi dg laki2 di publik.
ini adalah pemikiran yang bodoh tentang perempuan. bahkan di jaman nabi sekalipun,perempuan dibebaskan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya yang berguna untuk diri dan juga lingkungannya.
"menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan"itu kata nabi
Quote
TIDAK ADA HAK MEMILIH BAGI WANITA DIBAWAH HUKUM SYARIAT
Qazi pernah berkata bahwa jika JI berkuasa diPakistan, dia akan melarang hak memilih bagi wanita dan kaum minoritas. Hanya para lelaki muslim yg dapat ikut memilih atau dipilih dalam sebuah pemilihan. Ketika diminta bukti dari hadis, dia mengutip banyak hadits yg mendukung itu. Saya tanya kenapa hal ini tidak pernah dikatakan secara terbuka dimuka umum oleh Jamaat? Qazi bilang bahwa petunjuk2nya ada dimana-mana. Tapi JI tidak membuatnya menjadi isu yg besar karena para wanita saat ini punya hak memilih yg mungkin akan mereka gunakan untuk melawan JI dalam pemilihan jika hal tsb dikatakan secara terbuka.
Kata siapa wanita tidak bisa memilih dan mengugat??
banyak wanita muslim jaman nabi dan juga sesudahnya berani untuk menggugat dan menyampaikan pemikirannya. saya tidak temukan hadis yang benar-benar "mengharamkan" pemilu/hak memilih untuk perempuan.
jadi memang ada sanggahan dari penganut agama itu sendiri, yang sebenarnya seperti yang saya bilang pada postingan saya di awal adalah masalah pemahaman umatnya. Ada umat yang menafsirkan A dan ada yang menafsirkan B, salah satu mungkin salah. Jadi bukan agamanya yang sesat tapi pemahaman segelintir umatnyalah yang sesat karena misalnya hasil penafsiran tersebut digunakan secara politis untuk memperoleh kekuasaan.