//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging  (Read 26909 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #60 on: 30 November 2012, 07:08:40 PM »
yah itu, karena ketemu kata 'Bhikkhu', jadi gak bisa dipastikan deh kebenarannya... :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline neutral

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.510
  • Reputasi: 89
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #61 on: 30 November 2012, 07:16:58 PM »
Soal "no doubt" vs "not suspected" maknanya sih sama. Intinya kalau dalam diri kita ada dugaan binatang itu dibunuh untuk kita, sebaiknya tidak dimakan. Kalau kita yakin, tidak ragu, bahwa kematian hewan itu tidak ada hubungannya dengan kita, maka boleh saja dimakan.

Kalau judulnya mungkin cuma keyword aja untuk orang yang mau baca, karena kalau cuma "khotbah kepada Jivaka", orang ga tahu apa isinya tanpa membaca sutranya.

maaf suhu dan smuanya, asal nyambung, haha.

bagaimana dgn daging potong yg dijual di pasar? jika pedagang menyatakan bahwa mereka memotong dan menjual daging potong krn adanya permintaan dr pasar (konsumen mengonsumsi daging).  apakah boleh? klo ga ada yg minta (demand) maka mereka jg ga akan berbisnis ini.

Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #62 on: 30 November 2012, 07:20:57 PM »
maaf suhu dan smuanya, asal nyambung, haha.

bagaimana dgn daging potong yg dijual di pasar? jika pedagang menyatakan bahwa mereka memotong dan menjual daging potong krn adanya permintaan dr pasar (konsumen mengonsumsi daging).  apakah boleh? klo ga ada yg minta (demand) maka mereka jg ga akan berbisnis ini.
dagingnya dipotong kan bukan khusus untuk kita.... ;D
selama daging tidak dilihat, didengar, atau dicurigai bahwa daging itu dibunuh khusus untuknya, maka daging itu tidak haram....
lain halnya kalo lagi makan di restoran seafood, hewannya langsung kita tunjuk yang mana yang mau dimasak...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #63 on: 30 November 2012, 08:59:49 PM »
Hallo Senior Kainyn Kutho.

Saya ada mempelajari bahwa tumimbal lahir terdiri dari 31 alam, dimana alam binatang termasuk didalamnya.

Mohon petunjuk Senior Kainyn Kutho,

Apakah benar, bahwa ada kemungkinan bahwa kerabat sesama manusia yang meninggal , bisa terlahir ke alam binatang ?
Apakah ini berarti, walaupun ada kemungkinan kematian hewan itu tidak ada hubungannya dengan kita,
namun ada kemungkinan bahwa dahulunya hewan tersebut merupakan salah satu dari kelahiran kerabat manusia, dan apakah hal ini tetap diperbolehkan dan diijinkan untuk dimakan ?

Mohon bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #64 on: 01 December 2012, 10:26:17 AM »
maaf suhu dan smuanya, asal nyambung, haha.

bagaimana dgn daging potong yg dijual di pasar? jika pedagang menyatakan bahwa mereka memotong dan menjual daging potong krn adanya permintaan dr pasar (konsumen mengonsumsi daging).  apakah boleh?
OK, pertama saya tanya dulu, ada beda ga antara 'boutique' dengan 'terima bikin gaun'?


Quote
klo ga ada yg minta (demand) maka mereka jg ga akan berbisnis ini.
Nah, ini juga menarik karena selalu jadi lingkaran setan. Apakah terjadi pasar karena penawaran dulu atau permintaan dulu?
Kita coba komoditi yang lain yang lebih kelihatan. Misalnya HP (Cellphone), apakah karena ada sangat banyak permintaan maka diproduksi massal, ataukah karena diproduksi massal, harga murah, jadi banyak yang menggunakan?


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #65 on: 01 December 2012, 11:00:28 AM »
Apakah benar, bahwa ada kemungkinan bahwa kerabat sesama manusia yang meninggal , bisa terlahir ke alam binatang ?
Menurut Ajaran Buddha, tergantung pada perbuatan seseorang maka ia bisa terlahir di alam tertentu. Maka tentu saja siapapun juga manusia yang melakukan hal-hal yang mendukung pada kelahiran sebagai binatang, adalah mungkin terlahir kembali di alam tersebut.


Quote
Apakah ini berarti, walaupun ada kemungkinan kematian hewan itu tidak ada hubungannya dengan kita,
namun ada kemungkinan bahwa dahulunya hewan tersebut merupakan salah satu dari kelahiran kerabat manusia, dan apakah hal ini tetap diperbolehkan dan diijinkan untuk dimakan ?
Tidak ada relevansi antara perlakuan kita terhadap pribadi sekarang dan masa lampau. Jika seseorang di masa lampau pernah menjadi ayah kita, dan di kehidupan lampau lainnya menjadi anak kita, dan sekarang lahir sebagai saudara kita, memangnya bagaimana kita harus memperlakukannya?

Kemudian soal makan-memakan, bukan jenis daging yang menjadi perhatian, tapi pembunuhannya. Jika memang itu dibunuh untuk kita, misalnya kita mau bertamu lalu tuan rumah motong ayam untuk digoreng buat kita. Ini sebaiknya kita tidak makan dan beri penjelasan bahwa tidak memakan daging makhluk yang sengaja dibunuh untuk kita. (Jika kita mengetahui sebelum ayam dipotong, tentu lebih baik langsung mencegahnya memotong ayam, jangan tunggu digoreng.)


Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #66 on: 01 December 2012, 01:13:33 PM »
Terimakasih bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Mohon maaf, saya masih ada pertanyaan, dan mohon petunjuk Senior Kainyn Kutho.

Jadi, menurut Senior Kainyn Kutho, pandangan yang benar adalah :
Walaupun ada kemungkinan bahwa dahulunya hewan yang akan disantap merupakan salah satu dari kelahiran kerabat manusia,
Yang terutama adalah kematian hewan itu tidak ada hubungannya dengan kita,(mencegah kesengajaan), dan hal ini tetap diperbolehkan dan diijinkan untuk dimakan  ?

Mohon bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom




Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #67 on: 01 December 2012, 01:21:21 PM »
Terimakasih bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Mohon maaf, saya masih ada pertanyaan, dan mohon petunjuk Senior Kainyn Kutho.

Jadi, menurut Senior Kainyn Kutho, pandangan yang benar adalah :
Walaupun ada kemungkinan bahwa dahulunya hewan yang akan disantap merupakan salah satu dari kelahiran kerabat manusia,
Yang terutama adalah kematian hewan itu tidak ada hubungannya dengan kita,(mencegah kesengajaan), dan hal ini tetap diperbolehkan dan diijinkan untuk dimakan  ?

Mohon bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom

Pertama-tama perlu diklarifikasi, di sini sebetulnya tidak ada senior/junior dan pembimbing/terbimbing. Semua orang sejajar dalam diskusi dan hanya berbagi pendapat dan argumen saja.

Sekali lagi tidak ada relevansi antara kehidupan lampau makhluk dan perlakuan kita sekarang.
Sama saja anda pertanyakan kalau seorang wanita yang masa lalunya adalah ibu kita, apakah boleh dinikahi?

Silahkan sampaikan saja apa maksud dan pendapat anda bagaimana. Jangan sungkan-sungkan karena di sini semua posisinya 'sama tinggi'.

Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #68 on: 01 December 2012, 01:44:21 PM »
Terimakasih pendapat rekan Kainyn Kutho.

Kalimat rekan Kainyn Kutho, ini memang sempat terpikirkan sebelum saya posting,
Sama saja anda pertanyakan kalau seorang wanita yang masa lalunya adalah ibu kita, apakah boleh dinikahi?

Menikahi suami atau istri yg kemungkinan masa lalunya adalah kerabat kita.
Menyantap makanan yang kemungkinan masa lalunya adalah kerabat kita.

Menurut saya, sepertinya ada yang salah, namun pilihan hidup dikembalikan kepada diri sendiri.

Terimakasih sharingnya rekan Kainyn Kutho.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia :)

~Peace
Freedom



Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #69 on: 01 December 2012, 02:18:54 PM »
Terimakasih bimbingan Senior Kainyn Kutho.

Mohon maaf, saya masih ada pertanyaan, dan mohon petunjuk Senior Kainyn Kutho.

Terimakasih pendapat rekan Kainyn Kutho.

Kalimat rekan Kainyn Kutho, ini memang sempat terpikirkan sebelum saya posting,

Gw bacanya koq berasa masa ospek atawa asrama prajurit nih  :whistle: ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline freedom

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 100
  • Reputasi: 7
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #70 on: 01 December 2012, 02:29:04 PM »
Hahahahahha.... :)

Baiklah , saya nantinya tak pakai kata "Senior" dan "rekan", langsung gunakan nama saja.

Terimakasih Sanjiva :)

Offline neutral

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.510
  • Reputasi: 89
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Sang Buddha Tentang Makan Daging
« Reply #71 on: 01 December 2012, 02:48:47 PM »
OK, pertama saya tanya dulu, ada beda ga antara 'boutique' dengan 'terima bikin gaun'?

boutique : menjual gaun (pakaian) yg uda jadi, dr design ampe jadi lgsg dari sononya
terima bikin gaun : design dr konsumen, mereka bikin sesuai permintaan konsumen.

haha..i get what u mean..sama spt yg diilustrasikan wil_i_am.

Nah, ini juga menarik karena selalu jadi lingkaran setan. Apakah terjadi pasar karena penawaran dulu atau permintaan dulu?
Kita coba komoditi yang lain yang lebih kelihatan. Misalnya HP (Cellphone), apakah 1. karena ada sangat banyak permintaan maka diproduksi massal, ataukah 2. karena diproduksi massal, harga murah, jadi banyak yang menggunakan?

pasar terjadi karena ada permintaan dan penawaran, hehe.
mgkn kasus HP bisa krn option ke-2. Tp bgmn dgn kebutuhan dasar misalnya..barang konsumsi macam beras, susu, dll..itu kan krn brangkat dr banyaknya permintaan. hehe.
Be it one day or a hundred day..Say good bye..it's hearbeat..no one ever prepared