bisa dipahami mengajak almarhum menpelajari ajaran Buddha. apakah ada hasilnya? hal ini tergantung seberapa tebal debu pada mata almarhum (kemelekatannya). tapi akan lebih peroleh hasil kalau dilakukan diwihara (lebih khususnya dialiran Amitabha). mereka sering adakan acara ritual pelimpahan jasa dibulan ciek guek (bulan ketujuh kalender lunar). ritual mereka laksanakan dimulai dengan pembacaan paritta atau sutta seminggu penuh sampai hari H baru dilakukan pelimpahan jasanya. nah, dari peserta yang indigo biasanya akan bercerita apa yang mereka lihat pada saat itu.
dari yang pernah saya ikuti, saya dengar dari seseorang yang memang dapat melihat makhluk peta. kebetulan dia minta saya antar dia pulang dipertengahan acara. dimobil saya tanyakan
tanya: "kenapa pulang sedangkan baca parittanya kan mesti sampai sore?"
jawab: waduh saya gak tahan yg datang ramai, lagian banyak yang kondisinya yang menyedihkan. tangan buntung, kaki buntung, sakit-sakitan, dll.
waktu semalam sebelum hari H, saya ikut bantu dekor ruang yang akan dipakai buat acara pelimpahan jasa. ada salah satu peserta yg ikut bantuin kerasukan, dia cuma sampaikan terimakasih banyak telah menbantu mereka buat pelimpahan jasa, mereka sudah sangat lama menunggu. artinya masih ada cara untuk menolong mereka yang telah meninggal, yakni lewat pembacaan paritta atau sutta buat mereka. saya lihat diagama lain juga ada pembacaan doa buat roh. yang pasti istilahnya beda2, tapi tujuannya sama yakni menbantu mereka yang terlahir dialam peta bisa lebih cepat tersadarkan atau terlahir kembali kealam yang lebih baik. yakni lewat bantuan dari para Buddha maupun para Bodhisattva. terimakasih, Amitoufo.