jaman sekarang banyak sekali manusia yang menganggap dirinya sudah menjadi "Buddha"
Iya ini termasuk hal yang memprihatinkan, yang mana dalam Shuranggama Sutra Buddha telah mengingatkan hal ini, bahwa di masa jaman kemerosotan ini memang banyak orang2 yang tidak mencapai kesucian tapi mengaku telah mencapai kesucian, mengaku telah menjadi Buddha, Arahat, Bodhisatva tingkat tinggi, dan seterusnya.
Dalam ajaran Mahayana juga ada himbauan ini, sehingga dalam MahaParinirvana Sutra , Buddha mengajarkan 4 hal yang patut kita sandarkan :
1. Bersandar pada Dharma, bukan bersandar pada individu
2. Bersandar pada Makna, bukan bersandar pada Kata-kata (harfiah)
3. Bersandar pada Kebijaksanaan, bukan bersandar pada kesadaran [indrawi]
4. Bersandar pada prinsip hakiki, bukan bersandar pada prinsip tidak hakiki
Tentu ke 4 hal ini akan diperlukan penjabaran2 , tetapi intinya kita tetap diajak utk bersikap arif dalam proses pembelajaran, tidak melekat atau mengkultuskan individu tertentu, karena pada hakekatnya kita memang harus kembali utk menyelami ke dalam dasar batin kita sendiri.
Ada ajaran yang mengatakan bahwa kita bisa menjadi seperti Buddha Gotama dalam kehidupan ini juga, mungkin dengan membandingkan kesaktian mereka kita bisa mendapat gambaran apakah benar mereka memang telah menjadi Buddha?
Dalam Tantrayana, memang menyebutkan demikian, tetapi tetap dibedakan dengan pencapaian seperti halnya Buddha Gotama. Mungkin sama seperti pencapaian Arahat, ada Arahat yg memiliki kekuatan batin, ada yang tidak bisa. Jadi menurut saya membandingkan kesaktian seperti itu menjadi tidak relevan, karena sudah disebutkan bahwa itu berbeda, seperti sama-sama Arahat tetapi berkenaan dgn hal kekuatan batin bisa berbeda-beda juga.
Mengenai tokoh2 yang disebutkan di atas, saya sendiri 'no comment', karena saya lebih refer dgn 4 sandaran yg diajarkan Buddha.