1. "Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang berpandangan 'Semi-Eternalis' pada hal-hal tertentu, dengan empat cara mereka berpendapatan bahwa 'atta' dan 'loka' ada bagian yang kekal dan ada bagian yang tidak kekal.
Apakah asal mula dan dasar mereka berpandangan demikian?
2. Para bhikkhu, pada suatu masa yang lampau setelah berlangsungnya suatu masa yang lama sekali, 'bumi ini belum ada'.
Ketika itu umumnya makhluk-makhluk hidup di alam dewa Abhassara, di situ mereka hidup ditunjang oleh kekuatan pikiran, diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang di angkasa hidup diliputi kemegahan, mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.
3. Demikianlah, pada suatu waktu yang lampau ketika berakhirnya suatu yang lama sekali, bumi ini mulai berevolusi dalam pembentuk, ketika hal ini terjadi alam Brahma kelihatan dan masih kosong.
Ada makhluk dari alam dewa Abhassara yang 'masa hidupnya atau 'pahala kamma baiknya' untuk hidup di alam itu telah habis, ia meninggal dari alam Abhassara itu dan terlahir kembali di alam Brahma.
Disini, ia hidup ditunjang pula oleh kekuatan pikirannya diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya-cahaya yang melayang-layang di angkasa, hidup diliputi kemegahan, ia hidup demikian dalam masa yang lama sekali.
4. Karena terlalu lama ia hidup sendirian di situ, maka dalam dirinya muncullah rasa ketidak puasan, juga muncul suatu keinginan,
'O, semoga ada makhluk lain yang datang dan hidup bersama saya di sini!
Pada saat itu ada makhluk lain yang disebabkan oleh masa usianya atau pahala kamma baiknya telah habis, mereka meninggal di alam Abhassara dan terlahir kembali di alam Brahma sebagai pengikutnya, tetapi dalam banyak hal sama dengan dia.
5. Para bhikkhu, berdasarkan itu, maka makhluk pertama yang terlahir di alam Brahma berpendapat :
"Saya Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan Dari Semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada.
Semua makhluk ini adalah ciptaanku".
Mengapa demikian?
Baru saja saya berpikir, 'semoga mereka datang', dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk-makhluk ini muncul.
Makhluk-makhluk itu pun berpikir, 'dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Tahu, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada.
Kita semua adalah ciptaannya. Mengapa?
Sebab, setahu kita, dialah yang lebih dahulu berada di sini, sedangkan kita muncul sesudahnya".
6. "Para bhikkhu, dalam hal ini makhluk pertama yang berada di situ memiliki usia yang lebih panjang, lebih mulia, lebih berkuasa daripada makhluk-makhluk yang datang sesudahnya.
Para bhikkhu, selanjutnya ada beberapa makhluk yang meninggal di alam tersebut dan terlahir kembali di bumi.
Setelah berada di bumi ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa.
Karena hidup sebagai pertapa, maka dengan bersemangat, tekad, waspada dan kesungguhan bermeditasi, pikirannya terpusat, batinnya menjadi tenang dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali satu kehidupannya yang lampau, tetapi tidak lebih dari itu.
Mereka berkata :
"Dia Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Masa Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang telah ada dan yang akan ada.
Dialah yang menciptakan kami, ia tetap kekal dan keadaannya tidak berubah, ia akan tetap kekal selamanya, tetapi kami yang diciptakannya dan datang ke sini adalah tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas."
"Para bhikkhu, inilah pandangan pertama tentang asal mula dan dasar dari ajaran beberapa pertapa dan brahmana yang berpandangan - Semi-Eternalis pada hal-hal tertentu, yang berpendapat bahwa 'atta' dan 'loka' sebagian kekal dan sebagian tidak kekal".