Saya melihat bahwa apa yang kita cari dalam hidup ini adalah perasaan: Perasaan senang, perasaan aman, perasaan dihormati, perasaan terpuaskan dst. Bahkan merealisasi Nibbāna sekali pun, tidak lepas dari perasaan: Perasaan bebas. Bagaimana menurut teman-teman? Apakah teman-teman juga merasa bahwa yang kita cari dalam hidup ini adalah perasaan?
Ya, saat ini saya masih melekat dan mencari perasaan senang dan bahagia, ketentraman dan perasaan damai...
devioll, itu wajar ajaa kokk... \
/ \
/ \
/ sptnya rata2 org mencari bahagiaa... \
/ \
/ \
/
bahagia bukan berkonsentrasi akan hal2 yg tdk kita miliki, tetapi bahagia adalah berkonsentrasi terhadap apa yg kita miliki... \
/ \
/ \
/
kadang klo merasa senang, kadang bisa terpikir kesenangan ini gak abadi, ntar pasti bisa sedih lagi... bahagianya jadi gak bahagia2 kali...
klo rata2 org di dunia, pastinya mencari yang namanya kebahagiaan itu... sama rasa amann...^^
walau kadang2 dalam mencari perasaan nyaman dan bahagia itu seorang manusia bisa keliru...
misalnya : ada yang bagi seseorang dengan harta bisa mendapat bahagia, ia sampai2 rela berbuat apapun demi sebuah harta, pekerjaan bunuh2an... ujung2nya karena nafsu...
seseorg itu bisa sampai keliru...
(misalnya, seorg anak, gara2 makanan yg saangat disukainya, yg bukan miliknya pun bisa diambil...
, menurutku, dari sini tujuannya sila ituu... \
/ \
/ mengendalikan hal2 yg dapat membuat pandangan kita jadi keliruu...
(walau tujuan sila itu gak hanya itu), misaL, SILA 1, gara2 pengen kaya(nafsu), dagang potong ayam2an... <keliru krn nafsu ituu..(gak mikirin perasaan si ayam...T_T), nafsu bilang, "potong sajaa....
ayam ituu... dijual lakuu lhoo... " dgn teganya membunuh... sila 1 menjaga hal itu... \
/, gitu juga kasus2 pembunuhan yg srg terjadi di berita2... gara2 si tanha >, sila kedua, dulu, gara2 pengen makan suatu snack, krn pemikiran itu rumah sendiri, segalanya asal ambil tanpa izin, walau sebenarnya keliruu...
tapi pandangan dibutakan si nafsuu...
si nafsu berbisik : "ambil ajaa.... sedikit pun tak apaa... org sdkt ajaa kokk..." desak si nafsuu...
, pernah waktu kecil
, kepergokk...
, makan nata de coco org, kena marah2...
, jadi nafsu itu sebenarnya berbahaya lhoo...
, harus hati2 sama diaa...
, itulah gunanya sila ituu... \
/ \
/ \
/ demikian juga dgn sila 3, 4, dan 5 \
/ )
tapi, kita harus mencoba tuk memaklumkannya lhoo..
belum tentu kita tdk akan berbuat hal yg spt org itu lakukan, bisa saja suatu saat, atopun yg lalu2 kita pernah melakukan hal yg sama dgn yg dilakukan org itu, kita kan gak tau ituu... hal itu bisa saja terjadi, bila kita mengalami kondisi yg sama dgn org itu... pandangan yg terlihat keliru... mata kita byk debu, tentu kita gak bisa liat dgn benar, hal yg salah pun, akan dpt diliat benar... jadinya perbuatan yg kita lakukan itu juga dapat keliru...
ngomong2, dari pertanyaannya : Perasaan : Itukah yg kita cari? \
/
mungkin lbh tepatnya kepuasan yaa...
klo kita sudah merasa puas (misalnya puas akan apa yang kita miliki), tentunya pastinya akan bahagiaa... \
/ \
/
semiskin apapun, seburuk apapun, sejelek apapun (pokoknya yg buruk2 lha...), klo dah merasa puas, pasti gak ada masalah... \
/ \
/
org yg punya byk kekayaan pun, klo ia merasa tdk cukup, pastinya juga tdk bahagiaa... sampai2 bisa korupsi pulaa lhoo...
sementara si miskin, merasa puas dgn keadaan yg dimilikinya, moralnya bagus... klo ia merasa puas, tentunya kebahagiaan itu dah cukup baginyaa... \
/ \
/ \
/
intinya mungkin kepuasan kali yaa... klo keadaan kita dah bahagia(punya apapun), tapi tdk puas, sama saja tdk bahagiaa... \
/ \
/ \
/
Metta cittena,
Citta