Newbee mencari pencerahan... ^^

[9TL`iu]

sebelumnya saya minta maaf kalo repost / telah ada yg post sebelumnya mengenai pertanyaan saya.. saya baru disini ^^ mohon sesepuh2 disini dapat memakluminya ^^

yang saya ingin tanyakan, apakah benar Tuhan itu ada? dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia? ibu saya yang tiap pagi membaca ta pei cou malah sekarang sakit2an. banyak yang bilang ada yg "nempel" lah, ada yang jampi2, (bahkan ada yang bilang orang yg jampi2 adalah adik papa saya). saya jadi merasa putus asa untuk sembayang di kelenteng setiap tgl 1 (che it) dan tgl 15 (cap go).. justru skrg2 ini saya jadi sering bertanya, apakah benar Tuhan itu ada? mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya? bahkan ketika saat itu saya berdoa kepada Budha agar ibu saya di sembuhkan, malam nya ibu saya kumat (sesak napas dan terasa mo "pergi"). apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha? 

maaf kalo saya terlalu bertele tele.. thx dah mo membaca^^ 

[The Ronald]

yang saya ingin tanyakan, apakah benar Tuhan itu ada?
tidak ada... dlm agama buddha gak ada mahluk yg di sebut tuhan

dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia?
yah dunia tidaklah adil jika hanya di lihat satu kehidupan (kehidupan skrg saja),
berbuat baik saat skrg belum tentu 100% dtg karma baik pada saat itu juga
berbuat jahat pun demikianada satu cerita, dan aku singkat saja : seseorang yg pincang, berbuat baik, tp tak lama kemudian, dia buta, tp masih saja berbuat baik, dan akhirnya mati tersambar petir
betapa tidak adilnya dunia, ya...
krn dia menangung karma buruk yg akan dtg di kehidupan berikutnya, yaitu buta , dgn menjadi buta saat ini, dia sudah tidak mengalami kebutaan di kehidupan mendatang
dan kehiupannya yg berikutnya lagi, dia harusnya mati tersambar petir akibat karma buruk masa lalu, tp di tanggung semua di saat skrg.
(cerita di atas cuma ilutrasi)

apakah benar Tuhan itu ada? mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya?
yah memang tuhan tidak ada...

apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha?
agama yg kmu anut kemungkinan besar Kong hu cu...  bukan agama Buddha, sebaiknya ke vihara theravada terdekat, dan konsultasi dgn Bhante
mungkin beliau bisa menjelaskan inti ajaran, seta membantu masalah jampi2 tsb

[aditya]

yang saya ingin tanyakan, apakah benar Tuhan itu ada?
tidak ada... dlm agama buddha gak ada mahluk yg di sebut tuhan

dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia?
yah dunia tidaklah adil jika hanya di lihat satu kehidupan (kehidupan skrg saja),
berbuat baik saat skrg belum tentu 100% dtg karma baik pada saat itu juga
berbuat jahat pun demikianada satu cerita, dan aku singkat saja : seseorang yg pincang, berbuat baik, tp tak lama kemudian, dia buta, tp masih saja berbuat baik, dan akhirnya mati tersambar petir
betapa tidak adilnya dunia, ya...
krn dia menangung karma buruk yg akan dtg di kehidupan berikutnya, yaitu buta , dgn menjadi buta saat ini, dia sudah tidak mengalami kebutaan di kehidupan mendatang
dan kehiupannya yg berikutnya lagi, dia harusnya mati tersambar petir akibat karma buruk masa lalu, tp di tanggung semua di saat skrg.
(cerita di atas cuma ilutrasi)

apakah benar Tuhan itu ada? mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya?
yah memang tuhan tidak ada...

apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha?
agama yg kmu anut kemungkinan besar Kong hu cu...  bukan agama Buddha, sebaiknya ke vihara theravada terdekat, dan konsultasi dgn Bhante
mungkin beliau bisa menjelaskan inti ajaran, seta membantu masalah jampi2 tsb

Bro Ronald dah kasih penjelasan bagus banget...
Bro 9TL'iu, jangan bingung trus dengan tuhan, jangan bingung trus dengan agama, jangan bingung trus dengan nasib dan masa lalu, jangan bingung dengan cocok ato tidak cocok.

Yang penting sekarang, bangkit, berdiri, dan take an action. Bingung tidak menyelesaikan masalah.
Hidup pasti jadi lebih terang kalo kita usaha.
Ibu bisa lebih baik kalo ada yang diusahakan.
Kalo ada yg mo dibantu, silahkan ngomong ato PM. Sy akan coba bantu anda secara nyata, tp jika anda mau action dan berusaha.

Hanya diri sendiri yang bisa menolong diri sendiri.

[Sukma Kemenyan]

Setiap mahluk... Terlindung oleh Kamma'nya sendiri
dan juga sebaliknya... Teraniaya oleh Kamma'nya sendiri

dan bukan dibantu/dicelakai sosok external (tuhan)

Mungkin benar,
sosok external bisa membantu mempercepat masak'nya buah-kamma,
baik kamma negatif, dengan bentuk musibah (jampi-jampi contohnya)
ataupun kamma positif, dengan bentuk keberuntungan (dapet nomer togel contohnya)

Namun,
dipercepatnya buah-kamma juga tergantung akan bibit-kamma yang anda tabur.

Sudah bisa terbaca maksud dan tujuan saya dengan tulisan diatas?


Tidak... tidak...
Saya tidak sedang meminta anda untuk menyumbangkan harta anda,
lagu lama kalau ini... (orang lage tertekan malah di peres)

Saya hanya meminta anda untuk mencoba memulai memupuk kamma-kamma positif.

cara'nya ?
Ga usah yang sulit2x dan ribet2x... Jaga sila untuk diri sendiri aja...

Apa itu maksudnya sila ?
1. Berusaha menghindari ada mahluk yang terbunuh
2. Berusaha menghindari mengambil milik orang lain (mencuri lah istilah sehari2nya)
3. Berusaha menjaga diri (baik pikiran maupun tubuh) dari aktifitas negatif seksual
4. Berusaha menjaga mulut (tau ndiri khan... kalao lidah manusia itu tajem kaya silet)
5. Berusaha menjaga agar pikiran tetep lurus (kaga mabok, berpikiran negatip, etc)
*: maap pancasila buddhistnya gw modif dikit biar gampang di baca en pahami

Ingat yee... diri sendiri (dan berikan pengertian ke-keluarga anda sendiri)...
bukan ngatur-ngatur en maksa-maksa orang laen supaya ngikut2i jaga sila

dan akhir kata,
Semoga semua mahluk, bisa berbahagia

[JH sugathadasa]

Hallo saya turut prihatin mendengar cerita ini, namun saya yakin juga bahwa kamu tdk bs langsung menyerap segala hal ttg buddhism dlm sekejap.
Mungkin secara singkat saya akan coba menjelaskan dgn kata2 yg mudah dipahami.

Perlu diketahui bahwa kehidupan kita ini bukanlah hanya 1x saja, tapi kita sudah berulang2 kali lahir dan mati (entah itu sbg manusia, ataupun mahluk alam lainnya). Namun dari semua kehidupan tersebut, ada 1 hal yg tetap mengikuti kita kemana saja yaitu karma perbuatan kita.

Apabila kita menanam benih karma baik, kita pasti akan menuai buah karma baik
Apabila kita menanam benih karma buruk, kita pasti akan menuai buah karma buruk pula.

Apa yg terjadi pada keluarga kamu itu adalah sebagai hasil karma buruk yg sedang berbuah, entah yg diperbuat dari kehidupan sekarang maupun kehidupan masa lampau.
Oleh karena itu perlu disadari tentang hal ini. Memang tidaklah mudah.
Tapi kita hendaknya mengubah pola pikirnya seperti ini :
"Kita sudah berbuat karma baik saja, masih menderita, apalagi kalau kita tidak berbuat karma baik itu ?"

Karma itu bisa dihasilkan dari ucapan perbuatan dan pikiran.
Oleh karena itu cobalah mengkondisikan ketiga hal ini setiap saat dgn hal yang baik.

Semua hal yg berkondisi adalah tidak kekal.
Baik kebahagiaan maupun Penderitaan juga tidaklah kekal.
Kita tdk mungkin berbahagia terus, kita jg tdk mungkin menderita terus.

Apa yang bisa kamu lakukan adalah kamu bisa mendatangi vihara terdekat dan berdiskusi dengan romo panditta/bhante disana. Niscaya romo/bhante akan memberikan masukan2 buat kamu.
Semoga kamu & keluarga bisa mendapatkan jalan keluar dan melewati masa2 sulit ini.


 
 



 

[jimmykei]

The Ronald jawabnya dah ok,
cuma g perjelas dikit,
ga da yang namanya Tuhan,
sepertinya mengecewakan karena ternyata ga da yang bisa bantu saat susah,
tapi mo gimana, mang ga ada,
seperti yg dibilang mr. kemenyan,
semua tergantung diri sendiri, mao seneng, susah
so lewatilah akibat karma buruk yg sedang berbuah, karena akan berubah dengan
hasil kamma baik yang "harus dilakukan mulai sekarang"

[g.citra]

dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia?

'Gelap, terang, derita dan bahagia' hanyalah kondisi hasil dari kerja batin ...
Hal itu muncul karena hasil dari 'rasa' yang lekat terhadap obyek ...
Banyak tulisan" bagus yang dapat anda baca-baca disini (dhammacitta) untuk menjawab keraguan anda tentang Buddhism ...

ibu saya yang tiap pagi membaca ta pei cou malah sekarang sakit2an. banyak yang bilang ada yg "nempel" lah, ada yang jampi2, (bahkan ada yang bilang orang yg jampi2 adalah adik papa saya). saya jadi merasa putus asa untuk sembayang di kelenteng setiap tgl 1 (che it) dan tgl 15 (cap go).. justru skrg2 ini saya jadi sering bertanya, apakah benar Tuhan itu ada?

Disini yang perlu ditekankan adalah apa sesungguhnya kegunaan dari pembacaan ayat-ayat suci tersebut ... Kalau ada tulisan yang menyatakan (bahkan disertakan contoh kasus yang terselesaikan) tentang manfaat membaca ayat-ayat suci (paritta pali atau lainnya), haruslah disadari bahwa kehidupan ini sangatlah kompleks dan hidup ini bukan hanya bersifat matematis belaka yang perhitungannya kalau kita melakukan A, akan berbuah A (mutlak) ...

Adapun pendapat saya tentang pembacaan ayat-ayat tersebut bukan tak lain hanyalah untuk melatih diri 'mengkondisikan pikiran' agar tidak menjadi liar dan terarah ...

Pada kenyataannya, ada banyak pihak yang mengasumsikan bahwa dengan membaca doa/mantra/paritta akan meminta Tuhan untuk membantu/menolong ... Anggapan ini sudah sangat demikian melekat didalam batin banyak pihak sehingga 'kebiasaan' berdoa dengan membaca paritta itu dilakukan banyak orang dengan tujuan yang menurut saya tidak sebenarnya yakni Memohon/meminta ...

Bukan berniat sombong-sombongan untuk tidak memohon/meminta kepada makhluk lain, tapi, bagaimana makhluk lain mau menolong, kalau kita sendiri tidak mau berdaya upaya untuk menolong diri sendiri dan hanya mau meminta ?

Untuk hal yang anda tanyakan mengenai ada/tidaknya Tuhan, saya hanya dapat mengatakan selama anda berpikir Tuhan ada, yah Tuhan ada ... dan sebaliknya ...

Mengenai sifat-sifat Tuhan yang sebelumnya anda ketahui sebagai "sosok yang seba Maha," maka hemat saya segala ke"Maha"an Tuhan bukan tak lain adalah 'ulah si pikiran' yang membentuk 'sosok' tersebut menjadi seperti itu ...

Sebaiknya saran saya, jangan mengikuti 'alur definisi' tentang ke-Tuhan-an, karena hal itu akan menjerat anda kedalam bentuk pikiran yang diliputi dualitas yang tak ada habisnya dan secara tidak disadari pikiran anda akan selalu terbelenggu dengan 'rasa' yang timbul terhadap menghadapi kenyataan hidup ...

mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya? bahkan ketika saat itu saya berdoa kepada Budha agar ibu saya di sembuhkan, malam nya ibu saya kumat (sesak napas dan terasa mo "pergi"). apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha?

Pertanyaan itulah salah satu contoh dari hasil 'pendefinisian Tuhan' sebagai sesuatu yang masih memiliki 'sifat' ... Semoga dengan menyadari hal ini, anda tidak lagi mempertanyakan hal-hal yang malah memperkeruh batin anda dalam bentuk pikiran yang berasal dari ketidak puasan ...

... Merasa puas dan berterima kasih, itulah berkah utama ...

[9TL`iu]

thx bwt kakak2 semua yang uda memberikan tanggapan. terkadang saya bingung mo ke vihara mana. (apalagi dengan adanya 3 aliran ekayana, teravada, mahayana) => maap kalo ada salah sebut. maklum newbee >.<
namun saya ada pandangan kurang baik untuk vihara2.. sudah 2x saya ke vihara yang mewah (Ancol dan Ekayana jakarta barat) yang waktu di ancol, saya kecewa dengan biksu nya yang mengatakan omitofo dengan lantang ketika ada orang yang menyumbang dengan nominal yang besar. sedangkan nominal yang biasa2 saja, omitofo na hampir tidak terdengar ==" sedangkan yang di ekayana, hampir biksu / bante menggunakan handphone dan gedung yang besar sangat..
mungkin pendapat saya kolot, namun setau saya ajaran agama buddha mengajarkan kita untuk menjauhi duniawi (kalo kata mama saya waktu di thailand dulu, bante hanya menggunakan sandal jepit dan sehelai baju, kalo dia ingin makan, dia akan keluar ke jalanan dan berdoa, kalo ada yang mo kasih dia makan, dia akan makan, setelah dia merasa cukup, dia akan balik ke temple bwt sembayang lg) koq skrg malah biksu pake handphone, naik mobil, dll. ga kira2 lg handphone na, minimal nokia seri N ==" hal ini yg membuat saya lebih enjoy ke kelenteng dibandingkan dengan vihara yang mewah2...

[Sunce™]

coba aja ke vihara jakarta dhammacakka jaya, sunter agung

[The Ronald]

wah jakarta, banyak tuh teman2 di sini yg di jakarta, saran saya sih theravada
wah klo sekarang biksu jalan kaki ga nyampe2...
handphone itu karena desakan umat juga, ada kalanya umat butuh konsultasi, tp biksu tidak di tempat
saran saya seh, di coba dulu ke vihara theravada, mungkin yg dari jkt bisa ngasih masukan biksu siapa yg bisa menanggani masalah seperti jampi2 ato sejenisnya, ato yg bisa di ajak diskusi..dll

[The Ronald]

coba aja ke vihara jakarta dhammacakka jaya, sunter agung

ide bagus tuh

[9TL`iu]

thx buat masukan na kk2 ^^ tar saya coba. 

[Adhitthana]

ini ada audio ceramah Dhamma

silakan : http://www.ceramahdhamma.com/contents/

[ryu]

sebelumnya saya minta maaf kalo repost / telah ada yg post sebelumnya mengenai pertanyaan saya.. saya baru disini ^^ mohon sesepuh2 disini dapat memakluminya ^^

yang saya ingin tanyakan, apakah benar Tuhan itu ada? dari kecil saya sudah diajari agama Buddha (mungkin sejenis kong hu cu) dan orang tua saya juga bisa dibilang sering menolong orang, namun kenapa hidup keluarga saya seperti tidak "terang". justru adik ayah saya yang sering mengacaukan keluarga saya malah hidupnya bahagia? ibu saya yang tiap pagi membaca ta pei cou malah sekarang sakit2an. banyak yang bilang ada yg "nempel" lah, ada yang jampi2, (bahkan ada yang bilang orang yg jampi2 adalah adik papa saya). saya jadi merasa putus asa untuk sembayang di kelenteng setiap tgl 1 (che it) dan tgl 15 (cap go).. justru skrg2 ini saya jadi sering bertanya, apakah benar Tuhan itu ada? mengapa Tuhan tidak menolong ibu saya? bahkan ketika saat itu saya berdoa kepada Budha agar ibu saya di sembuhkan, malam nya ibu saya kumat (sesak napas dan terasa mo "pergi"). apa mungkin saya tidak cocok dengan agama Budha? 

maaf kalo saya terlalu bertele tele.. thx dah mo membaca^^ 

Sebelumnya anda harus tahu bahwa yang bernasib lebih buruk dari anda itu ada dan bernasib lebih baik juga ada. Harapan.... ketidak puasan terhadap hidup, mencari pembenaran dengan menyalahkan sesuatu dari luar, pola pikir itu yang harus dicoba untuk dirubah, tinggal anda mau mencoba untuk melihat masa kini dan menghadapi apapun yang telah terjadi dan menerima semua kejadian apa adanya karena hidup ini adalah Dukkha.

[johan3000]

Setiap mahluk... Terlindung oleh Kamma'nya sendiri
dan juga sebaliknya... Teraniaya oleh Kamma'nya sendiri

dan bukan dibantu/dicelakai sosok external (tuhan)

Mungkin benar,
sosok external bisa membantu mempercepat masak'nya buah-kamma,
baik kamma negatif, dengan bentuk musibah (jampi-jampi contohnya)
ataupun kamma positif, dengan bentuk keberuntungan (dapet nomer togel contohnya)

Namun,
dipercepatnya buah-kamma juga tergantung akan bibit-kamma yang anda tabur.

Sudah bisa terbaca maksud dan tujuan saya dengan tulisan diatas?


Tidak... tidak...
Saya tidak sedang meminta anda untuk menyumbangkan harta anda,
lagu lama kalau ini... (orang lage tertekan malah di peres)

Saya hanya meminta anda untuk mencoba memulai memupuk kamma-kamma positif.

cara'nya ?
Ga usah yang sulit2x dan ribet2x... Jaga sila untuk diri sendiri aja...

Apa itu maksudnya sila ?
1. Berusaha menghindari ada mahluk yang terbunuh
2. Berusaha menghindari mengambil milik orang lain (mencuri lah istilah sehari2nya)
3. Berusaha menjaga diri (baik pikiran maupun tubuh) dari aktifitas negatif seksual
4. Berusaha menjaga mulut (tau ndiri khan... kalao lidah manusia itu tajem kaya silet)
5. Berusaha menjaga agar pikiran tetep lurus (kaga mabok, berpikiran negatip, etc)
*: maap pancasila buddhistnya gw modif dikit biar gampang di baca en pahami

Ingat yee... diri sendiri (dan berikan pengertian ke-keluarga anda sendiri)...
bukan ngatur-ngatur en maksa-maksa orang laen supaya ngikut2i jaga sila

dan akhir kata,
Semoga semua mahluk, bisa berbahagia

bro Kemenyan,....

posting yg ringan dibaca, tapi berisi lho...............   + 1 for bro

mantep dehhh!