kita sudah berspekulasi terlalu jauh, Sis dan saya bukan si masinis, dan kita tidak tahu situasi yg sebenarnya, untuk memperburuk situasi, rel yg tidak aktif itu sebenarnya sudah sangat keropos walaupun tampak tidak berbahaya. bahkan lebih buruk lagi, di bawah rel itu ternyata ada jurang dalam, yg jika kereta lewat pasti terjun.
Kalau sudah seperti itu situasinya, saya mungkin duduk dan buka laptop mengajak orang-orang mengumpulkan 1000 mawar seperti iklan kartu XL. Untuk disumbangkan pada orang-orang yang berbuah kamma buruknya.
salah satu syarat terjadinya pembunuhan adalah adanya mayat. anda tidak bisa diadili karena kasus pembunuhan jika mayat tidak ditemukan.
49. ‘Citta, ketika diri yang kasar ada, kita pada saat yang sama tidak membicarakan tentang diri yang ciptaan pikiran, [200] kita tidak membicarakan tentang diri yang tanpa bentuk. Kita hanya membicarakan diri yang kasar.[20] Ketika diri yang ciptaan pikiran ada, kita hanya membicarakan diri yang ciptaan pikiran, dan ketika diri yang tanpa bentuk ada, kita hanya membicarakan diri yang tanpa bentuk.’
52. ‘Demikian pula, Citta, dari sapi kita memperoleh susu, dari susu menjadi dadih, dari dadih menjadi mentega, dari mentega menjadi ghee, dan dari ghee menjadi krim ghee. Dan ketika ada susu, kita tidak membicarakan dadih, mentega, gheee, krim ghee, kita membicarakan susu;
ketika ada dadih, kita tidak membicarakan mentega ...; ketika ada krim ghee ... kita membicarakan krim ghee.’ [202]
Mungkin ini kurang cocok tapi hanya sebatas ini yang baru saya bisa jawab.
saya tidak berhasil menyelamatkan karena ketidak-mampuan saya, tapi tentu saja saya tidak melakukan pembunuhan. seandainya saya tidak mengerahkan ginkang untuk menyelamatkan pun saya tetap tidak membunuh. pada hari idul adha, saya melihat dan tidak berusaha menyelamatkan binatang2 korban, apakah saya terlibat dalam pembunuhan itu?
Tergantung yang bro pikirkan. Dan cuma bro yang tahu.