//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara? - Mohon bantuan tanggapannya  (Read 42538 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #15 on: 18 July 2010, 08:46:40 PM »
Salam,

Saya juga belum menemukan kutipan atau acuan pada Tipitaka di sini. Jadi saya anggap masih pendapat pribadi. Kedua, sebenarnya bukan masalah kemudahan. Kalah memang dalam Tipitaka/ Tripitaka ga boleh ya ga boleh. Jangan karena alasan ingin memberi kemudahan, kita mengizinkan orang-orang Buddhis/ non Buddhis berlaku tidak hormat di vihara.
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Quote
Mohon maaf, Jawaban Anda juga belum mencantumkan kutipan dari Tipitaka/ Tripitaka. Minimal mohon sebutkan dari Sutra/ Sutta apa. Menurut saya begini. Ini bukan masalah menunjukkan keramah-tamahan atau apa. Kalau seandainya memang di Sutra atau Sutta memang disebutkan tidak boleh ya tidak boleh. Jangan karena kita ingin menunjukkan keramahan lalu melanggar ajaran Sang Buddha. Kalau memang diperbolehkan ya bagus. Namun kalau tidak, dengan berbuat semacam itu kita telah melanggar ajaran Buddha.

kalama sutta dpt mewakilin koq...

gimana tamu datang ke wihara gak lepas sepatu... trus kita tegor bilang...ehhh menurut kita Buddhist gak boleh memakai sepatu diwihara............ hahahahaaa...

Zaman Buddha aja sering mengikutin kebudayaan setempat. begitu juga beraneka ragam Buddhism itu juga pengaruh dari kebudayaan setempat. Jadi diatur aja deh gimana supaya tamu merasakan diterima dgn baik (hanget) begitu....

Rasanya lebih masuk akal mengatakan utk mempermudah perawatan marmer, maka sepatu dilepas. Karna sepatu membawa pasir yg mudah menggores lantai...

kira2 begitu dehhh (kalau ketemu president dgn kaki ayam itu berarti tidak sopan lho)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
[at] Nyanadhana:

saya pounya murid Yoga umat Muslim yang senang ikut saya pergi ke Cetiya Dhammamanggala Sunter dan sekarang menjadi vegetarian.menurut anda yang membatasi seseorang ke vihara itu imannya atau apa?

Bukan masalah iman yang membatasi atau bukan. Pertanyaan saya adalah apa yang dikatakan sendiri oleh Sang Buddha, yakni sebagaimana yang termaktub dalam Tipitaka/ Tripitaka. Jadi bukan menurut saya, si A, atau si B.

Demikian sedikit tanggapan saya. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan.


di zaman sang Buddha,bahkan sampai kasta buangan pun diterima dengan baik bahkan seorang pembawa kotoran manusia ,sang Buddha menyambut dia dengan tangan Beliau.beberapa kisah mengenai aliran lain datang dan duduk berdiskusi.apalagi jaman sekarang agama lain.inilah keindahan agama Buddha.kita tidak mengkotak2an individu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
[at] Indra:

Dalam Vinaya disebutkan bahwa seorang bhikkhu tidak akan membabarkan Dhamma kepada orang yang mengenakan alas kaki/topi/payung/dll. dengan asumsi bahwa seseorang masuk ke vihara untuk bertemu bhikkhu tentu saja sebaiknya melepas alas kaki, dll. tetapi kalau sekedar mau foto-foto saya kira no problemo.

Mohon maaf, pertanyaan saya adalah apakah orang non Buddhis diperkenankan masuk ke vihara? Jawaban Anda di atas belum menjawab pertanyaan saya. Kemudian seperti yang saya katakan adakah rujukannya dalam Tipitaka/ Tripitaka. Mohon tidak memberikan pendapat pribadi. Mungkin bagi Anda no problemo, tetapi yang saya perlukan adalah kutipan2 dari Tipitaka/ Tripitaka sehingga argumen saya lebih kuat.


mengenai alas kaki, topi,, dll saya sudah menyebutkan sumbernya dari Vinaya, Vinaya buku apa dan hal brp itu tergantung dari Vinaya versi apa yang anda gunakan sebagai rujukan.

mengenai Non-Buddhist. ada banyak sekali petapa dan brahmana Non-Buddhist yang mendatangi Sang Buddha di Vihara Jetavana untuk berdebat atau mendengarkan khotbah, misalnya CulaSaccakka Sutta, Culasaropama Sutta, dll

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Dalam Vinaya disebutkan bahwa seorang bhikkhu tidak akan membabarkan Dhamma kepada orang yang mengenakan alas kaki/topi/payung/dll. dengan asumsi bahwa seseorang masuk ke vihara untuk bertemu bhikkhu tentu saja sebaiknya melepas alas kaki, dll. tetapi kalau sekedar mau foto-foto saya kira no problemo.


yang ini masuk di bagian pertanyaan yang satu lagi mengenai turis Taiwan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Dalam Vinaya disebutkan bahwa seorang bhikkhu tidak akan membabarkan Dhamma kepada orang yang mengenakan alas kaki/topi/payung/dll. dengan asumsi bahwa seseorang masuk ke vihara untuk bertemu bhikkhu tentu saja sebaiknya melepas alas kaki, dll. tetapi kalau sekedar mau foto-foto saya kira no problemo.


yang ini masuk di bagian pertanyaan yang satu lagi mengenai turis Taiwan.

weleh ... pantesan gak nyambung, jadi malu ... :-[

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
 [at] all
tanya dong,
kalo umat Maitreya/ Thien Tao  dan lain-lain masuk ke vihara lalu mengajak umat-umat  disana untuk dateng ke vihara mereka kira-kira bagaimana y. tanggapan rekan-rekan ? 

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Salam,

Jadi sementara ini kita anggap boleh2 saja umat non Buddhis memasuki vihara Buddhis, sampai adanya argumen kuat yang membuktikan sebaliknya. Terima kasih atas segenap partisipan.

Namo Buddhaya,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
 [at] 4DMYN:

Mungkin ada baiknya diposting sebagai suatu postingan terpisah. Pendapat saya pribadi karena namanya ajakan ya kita terima dengan baik. Saya tidak akan mengiakan atau mengatakan tidak. Tetapi saya memang hanya melaksanakan puja di vihara aliran saya sendiri. Sesekali bila ada waktu, tidak ada salahnya mengunjungi vihara lainnya demi persahabatan (termasuk ke vihara Tiantao dll.). Selama mereka tidak mengecam kita, maka mereka bukanlah musuh kita.

Salam hormat,

Tan

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
[at] all
tanya dong,
kalo umat Maitreya/ Thien Tao  dan lain-lain masuk ke vihara lalu mengajak umat-umat  disana untuk dateng ke vihara mereka kira-kira bagaimana y. tanggapan rekan-rekan ? 

kisah klasik :)
sama seperti para evangelis pernah melakukan ke vihara.kembali lagi ke iman umat buddha apakah goyah oleh ajakan seperti itu.buat saya itu hak azasi manusia.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
[at] all
tanya dong,
kalo umat Maitreya/ Thien Tao  dan lain-lain masuk ke vihara lalu mengajak umat-umat  disana untuk dateng ke vihara mereka kira-kira bagaimana y. tanggapan rekan-rekan ? 

OOT

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Salam,

Jadi sementara ini kita anggap boleh2 saja umat non Buddhis memasuki vihara Buddhis, sampai adanya argumen kuat yang membuktikan sebaliknya. Terima kasih atas segenap partisipan.

Namo Buddhaya,

Tan
Bro Tan .....
bukan untuk sementara .... anggapan non Buddhis bole memasuki Vihara
tapi selamanya dipersilakan / tidak ada larangan  ;D

maaf ... bro Tan
mungkin anda sedikit terpengaruh agama tetangga yg tidak memperbolekan memasuki tmp ibadah yg tidak seiman a.k.a  kafir

Bahkan di tmpt2 retreat meditasi Buddhis .... yang ada Buddha Rupang dan Sayadaw (guru Meditasi)
kalangan non Buddhis dipersilakan ikut retreat (bole daftar)
dan kalangan non Buddhis juga tidak diharuskan utk ber-namaskara kpd Buddha dan guru pembimbing (Sayadaw) ......
ITu pengalaman saya ketika ikut retreat dan bertemu dgn non Buddhis .....
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
rata-rata jawaban rekan-rekan disini secara teori sangat bagus, tapi  pada prakteknya koq sedikit beda.

Saya mau share pengalaman saya saja. Dulu saya sering dateng ke vihara-vihara Tantrayana non-TBSN, hanya sekedar untuk mendengarkan ceramah dharma ataupun berdiskusi. tapi begitu umat-umat disana tau bahwa saya adalah pengikut TBSN, mereka mulai mengejek saya. lama-kelamaan saya jadi jengkel juga, apa salahnya sih penganut TBSN dateng ke vihara-vihara tantrayana non-TBSN?
Sekarang saya sudah malas sekali untuk datang ke vihara-vihara tersebut, orang-orangnya berpikiran sempit dan merasa diri sendiri paling suci di dunia. Mentang-mentang kalau silsilahnya mentereng, guru-nya terkenal, bisa sembarangan aja mengejek.

mereka mengejek saya, seolah-olah mengatakan umat TBSN dilarang masuk ke dalam vihara kami.


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
yang sedikit menarik adalah batas sima.
di thailand jaman dulu, hukum gak berpengaruh di sima. jadi kalo urusan negara mau masuk ke sima, harus ijin ke kepala vihara dulu.

setau saya acara-acara resmi sangha juga off limit buat orang biasa.
 
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
rata-rata jawaban rekan-rekan disini secara teori sangat bagus, tapi  pada prakteknya koq sedikit beda.

Saya mau share pengalaman saya saja. Dulu saya sering dateng ke vihara-vihara Tantrayana non-TBSN, hanya sekedar untuk mendengarkan ceramah dharma ataupun berdiskusi. tapi begitu umat-umat disana tau bahwa saya adalah pengikut TBSN, mereka mulai mengejek saya. lama-kelamaan saya jadi jengkel juga, apa salahnya sih penganut TBSN dateng ke vihara-vihara tantrayana non-TBSN?
Sekarang saya sudah malas sekali untuk datang ke vihara-vihara tersebut, orang-orangnya berpikiran sempit dan merasa diri sendiri paling suci di dunia. Mentang-mentang kalau silsilahnya mentereng, guru-nya terkenal, bisa sembarangan aja mengejek.

mereka mengejek saya, seolah-olah mengatakan umat TBSN dilarang masuk ke dalam vihara kami.



OOT
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

 

anything