//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara? - Mohon bantuan tanggapannya  (Read 42609 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Salam,

Ini ada pertanyaaan "Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara?" Bagaimana pendapat teman2 sekalian?
Memasuki vihara di sini dalam artian bukan untuk berpuja bakti, melainkan sekedar melihat2.
Persyaratan2 apakah yang harus dipatuhinya?
Haruskah ia turut melepas alas kaki jika memasuki vihara?

Mohon rujukannya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka. Mohon maaf tanggapannya jangan pendapat pribadi. Sudilah kiranya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka karena argumen nanti yang saya berikan harus kuat.

Salam hormat selalu, Namaste,

Tan

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #1 on: 18 July 2010, 04:33:37 PM »
Salam,

Serombongan turis sedang memasuki sebuah vihara di Taiwan. Mereka tidak melakukan puja bakti dan hanya sekedar potrat potret saja. Tindakan ini bisa dibenarkan tidak?
Ternyata ada salah seorang atau beberapa orang mengenakan topi saat masuk vihara. Apakah ini dibenarkan atau tidak?

Mohon rujukan dan jawabannya berdasarkan Tripitaka/ Tipitaka. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Mohon jangan berikan jawaban yang berupa tanggapan pribadi.

Salam hormat,

Tan

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Kalau berdasarkan Tipitaka........tidak ada istilah umat Buddhist dan umat non-Buddhist.
yaa... gitu deh

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
 [at]  Hendrako: Sebenarnya secara ga langsung terdapat acuan pada umat2 non Buddhis. Umpamanya dalam Upali Sutta. Disitu disebut mengenai pengikut Nigantha Nataputta. Nah pengikut Nigantha bukan pengikut Sang Buddha bukan? Karena itu pengikut Nigantha boleh dianggap sebagai umat non-Buddhis.

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Gak masalah bro.

Jaman Sang Buddha, jangankan mengunjungi  vihara, yang mengunjungi Sang  Buddha semuanya bukan umat Buddha, malah semuanya orang kotor2 lagi (kekotoran bhatin maksudnya  ;D ).

Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #5 on: 18 July 2010, 05:08:15 PM »
Gak masalah bro,

      Pakai topi bukan sesuatu yang di larang, boleh2 aja, tergantung kebijakan setempat -  tempat terbuka untuk umum, pakai topi tidak dipermasalahkan, karena vihara bukan tempat mistik seperti pantai selatan (dilarang pakai baju warna tertentu). Ada baiknya kita bersikap tetap hormat pada Sang Buddha jika masuk ke baktisala kita melepaskan topi, jacket, dan  sandal.

       kita sendiri juga harus menjaga etika juga (jangan masuk vihara pakai pakaian "u can see" atau bikini  or segi tiga ;D karena divihara tempat untuk mencari ketenangan, kalo udah pakai sexi-sexi, lawan jenis yang melihat gimana bisa tenang lagi  =P~

Intinya yang wajar dan sederhana saja lah.
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Dalam Vinaya disebutkan bahwa seorang bhikkhu tidak akan membabarkan Dhamma kepada orang yang mengenakan alas kaki/topi/payung/dll. dengan asumsi bahwa seseorang masuk ke vihara untuk bertemu bhikkhu tentu saja sebaiknya melepas alas kaki, dll. tetapi kalau sekedar mau foto-foto saya kira no problemo.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Nahh yg paling penting SIGN utk melepas alas kaki harus jelas. Buatlah sign yg cukup besar dan mudah dimengerti. Tamu itu juga harus diservices dgn baik. Jangan cuma soal alas kaki aja tamu menjadi tersinggung. Kalau hal ini tidak dilakukan dgn baik... ya ajaran yg luar biasapun tidak mengena....

kalau bukan umat Buddha mau foto. Ya itu silahkan aja dehh biar dia puas....

sebelum pulang jangan lupa beri buku kecil utk baca2...

Non Buddhist udah jelas sangat sangat dipersilahkan boleh masuk wihara...
   walaupun tidak sembayang dan cuma lihat2. Sekalian beri makanan/minuman gratis gitu lho!
   tunjukanlah keramah tamahan.  ;D ;D
« Last Edit: 18 July 2010, 06:34:36 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Salam,

Ini ada pertanyaaan "Bolehkah umat non Buddhis memasuki vihara?" Bagaimana pendapat teman2 sekalian?
Memasuki vihara di sini dalam artian bukan untuk berpuja bakti, melainkan sekedar melihat2.
Persyaratan2 apakah yang harus dipatuhinya?
Haruskah ia turut melepas alas kaki jika memasuki vihara?

Mohon rujukannya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka. Mohon maaf tanggapannya jangan pendapat pribadi. Sudilah kiranya berdasarkan Tipitaka/ Tripitaka karena argumen nanti yang saya berikan harus kuat.

Salam hormat selalu, Namaste,

Tan

saya pounya murid Yoga umat Muslim yang senang ikut saya pergi ke Cetiya Dhammamanggala Sunter dan sekarang menjadi vegetarian.menurut anda yang membatasi seseorang ke vihara itu imannya atau apa?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #10 on: 18 July 2010, 06:41:30 PM »
Salam,

Serombongan turis sedang memasuki sebuah vihara di Taiwan. Mereka tidak melakukan puja bakti dan hanya sekedar potrat potret saja. Tindakan ini bisa dibenarkan tidak?
Ternyata ada salah seorang atau beberapa orang mengenakan topi saat masuk vihara. Apakah ini dibenarkan atau tidak?

Mohon rujukan dan jawabannya berdasarkan Tripitaka/ Tipitaka. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Mohon jangan berikan jawaban yang berupa tanggapan pribadi.

Salam hormat,

Tan

sekelompok umat Buddha memasuki Candi Borobudur dan menggunakan payung,celana seksi dan tank top karena kepanasan.menurut anda pantas tak pantas?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #11 on: 18 July 2010, 06:55:07 PM »
Salam,

Serombongan turis sedang memasuki sebuah vihara di Taiwan. Mereka tidak melakukan puja bakti dan hanya sekedar potrat potret saja. Tindakan ini bisa dibenarkan tidak?
Ternyata ada salah seorang atau beberapa orang mengenakan topi saat masuk vihara. Apakah ini dibenarkan atau tidak?

Mohon rujukan dan jawabannya berdasarkan Tripitaka/ Tipitaka. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Mohon jangan berikan jawaban yang berupa tanggapan pribadi.

Salam hormat,

Tan

sekelompok umat Buddha memasuki Candi Borobudur dan menggunakan payung,celana seksi dan tank top karena kepanasan.menurut anda pantas tak pantas?
Alamak.. ini turis yg banyak bawa dollar..... kalau gak ada payung kan kepanasan... dan
dan kalau dinegaranya udah biasa pakai tank top... trus sampai di candi gak boleh masuk gimana ?

pikir juga kemudahan utk tamu kita dehhhh
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #12 on: 18 July 2010, 07:00:17 PM »
Salam,

Serombongan turis sedang memasuki sebuah vihara di Taiwan. Mereka tidak melakukan puja bakti dan hanya sekedar potrat potret saja. Tindakan ini bisa dibenarkan tidak?
Ternyata ada salah seorang atau beberapa orang mengenakan topi saat masuk vihara. Apakah ini dibenarkan atau tidak?

Mohon rujukan dan jawabannya berdasarkan Tripitaka/ Tipitaka. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

Mohon jangan berikan jawaban yang berupa tanggapan pribadi.

Salam hormat,

Tan

sekelompok umat Buddha memasuki Candi Borobudur dan menggunakan payung,celana seksi dan tank top karena kepanasan.menurut anda pantas tak pantas?
Alamak.. ini turis yg banyak bawa dollar..... kalau gak ada payung kan kepanasan... dan
dan kalau dinegaranya udah biasa pakai tank top... trus sampai di candi gak boleh masuk gimana ?

pikir juga kemudahan utk tamu kita dehhhh

pikir juga deh untuk kemudahan tamu kita dari taiwan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Tambahan pertanyaan lagi: Mengenakan topi dalam vihara.
« Reply #13 on: 18 July 2010, 07:15:58 PM »
bro nyanadhana,

apa tamu2 dari Taiwan maupun biksu2nya kurang mendptkan services yg baik di Candi Borobudur ?

mohon masukannya.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Tan

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 510
  • Reputasi: 31
TErima kasih atas tanggapannya. Saya akan kasih tanggapan satu persatu,

 [at] Mr Pao:

Memang benar, banyak non Buddhis mengunjungi Sang Buddha. Mungkin lebih baik lagi kalau Anda bisa memberikan contoh-contohnya plus ada di Sutta/ Sutra apa. Sebagai contoh:

Ambattha di Ambattha Sutta. Ambattha adalah pemuda Brahmana yang mencela Buddha Sakyamuni dan lalu berdebat masalah keturunan mana yang lebih mulia.
Upali di Upali Sutta. Upali adalah murid Nigantha Nataputta yang juga terlibat debat dengan Sang Buddha.

Dengan menimbang hal-hal di atas, apakah kita boleh menyimpulkan bahwa menurut Tripitaka/ Tipitaka sah-sah saja orang non Buddhis memasuki vihara? Ingat yang saya tanyakan adalah memasuki vihara (dalam konteks sekarang), bukan menjumpai Buddha (konteks masa lalu). Namun, Mr. Pao nampaknya setuju bahwa orang non Buddhis boleh masuk vihara dengan asumsi bahwa dahulu banyak orang2 non Buddhis yang menjumpai Sang Buddha. Nah, saya timbul pertanyaan lagi, apakah karena dahulu banyak orang non Buddhis diperkenankan datang menjumpai Sakyamuni Buddha, maka pada zaman sekarang orang non Buddhis boleh masuk ke vihara. Apakah konklusi seperti ini sah dan valid? Mohon pandangannya.

 [at] Indra:

Dalam Vinaya disebutkan bahwa seorang bhikkhu tidak akan membabarkan Dhamma kepada orang yang mengenakan alas kaki/topi/payung/dll. dengan asumsi bahwa seseorang masuk ke vihara untuk bertemu bhikkhu tentu saja sebaiknya melepas alas kaki, dll. tetapi kalau sekedar mau foto-foto saya kira no problemo.

Mohon maaf, pertanyaan saya adalah apakah orang non Buddhis diperkenankan masuk ke vihara? Jawaban Anda di atas belum menjawab pertanyaan saya. Kemudian seperti yang saya katakan adakah rujukannya dalam Tipitaka/ Tripitaka. Mohon tidak memberikan pendapat pribadi. Mungkin bagi Anda no problemo, tetapi yang saya perlukan adalah kutipan2 dari Tipitaka/ Tripitaka sehingga argumen saya lebih kuat.

 [at] Johan3000:

Nahh yg paling penting SIGN utk melepas alas kaki harus jelas. Buatlah sign yg cukup besar dan mudah dimengerti. Tamu itu juga harus diservices dgn baik. Jangan cuma soal alas kaki aja tamu menjadi tersinggung. Kalau hal ini tidak dilakukan dgn baik... ya ajaran yg luar biasapun tidak mengena....

kalau bukan umat Buddha mau foto. Ya itu silahkan aja dehh biar dia puas....

sebelum pulang jangan lupa beri buku kecil utk baca2...

Non Buddhist udah jelas sangat sangat dipersilahkan boleh masuk wihara...
   walaupun tidak sembayang dan cuma lihat2. Sekalian beri makanan/minuman gratis gitu lho!
   tunjukanlah keramah tamahan.   

Mohon maaf, Jawaban Anda juga belum mencantumkan kutipan dari Tipitaka/ Tripitaka. Minimal mohon sebutkan dari Sutra/ Sutta apa. Menurut saya begini. Ini bukan masalah menunjukkan keramah-tamahan atau apa. Kalau seandainya memang di Sutra atau Sutta memang disebutkan tidak boleh ya tidak boleh. Jangan karena kita ingin menunjukkan keramahan lalu melanggar ajaran Sang Buddha. Kalau memang diperbolehkan ya bagus. Namun kalau tidak, dengan berbuat semacam itu kita telah melanggar ajaran Buddha.

 [at] Nyanadhana:

saya pounya murid Yoga umat Muslim yang senang ikut saya pergi ke Cetiya Dhammamanggala Sunter dan sekarang menjadi vegetarian.menurut anda yang membatasi seseorang ke vihara itu imannya atau apa?

Bukan masalah iman yang membatasi atau bukan. Pertanyaan saya adalah apa yang dikatakan sendiri oleh Sang Buddha, yakni sebagaimana yang termaktub dalam Tipitaka/ Tripitaka. Jadi bukan menurut saya, si A, atau si B.

Demikian sedikit tanggapan saya. Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan.

Kesimpulan sementara:

Mungkin jawaban sementara yang paling mengena adalah jawaban Mr. Pao. Karena walaupun belum mencantumkan sumber2 Tipitaka/ Tripitaka, tetapi telah mengacu pada kebiasaan pada zaman Sang Buddha. Hanya saja jawaban Mr. Pao masih perlu dielaborasi dan didiskusikan lebih jauh.

Salam hormat,

Tan