kamma adalah niat.
Pada anak kecil, NIAT apa yg mendorongnya untuk melakukan suatu hal?
Ambil contoh: Kebohongan.
Kebohongan pada anak kecil mungkin didasari oleh rasa takut untuk dihukum. Mungkin sedikit berbeda dengan kita yg berbohong untuk lobha, untuk kesombongan atau untuk hal akusala lainnya. Namun, pada dasarnya tindakan akusala akarnya sama saja, akusala juga.
Bedanya, bobot kammanya mungkin tidak sedalam/sekuat kita
Namun hukum kamma vipaka tetap berlaku, karena tindakannya tsb didasari oleh 'niat', maka apapun yg dipikirkan dan dilakukan olehnya akan berakumulasi dengan pikirannya dan membentuk tren batinnya yg baru, Jadi jika ia 'menikmati' kebohongannya atau jika ia 'sering2' berbohong maka akan terbentuk 'sifat pembohong' pada dirinya kelak.
Sy setuju dengan penjelasan rekan2 yg lain... intinya jika NIAT sudah ada, maka KAMMA sudah sah dan vipaka akan mengiringi.
::