Rupang Sang Buddha

[iwakbelido]

Dear all,

Sata punya pertanyaan nih tentang rupang Sang Buddha. Teman-teman se-Dharma, di setiap Vihara kita selalu menemukan ada 3 rupang Sang Buddha di Vihara. Salah satunya adalah Sang Buddha Gautama yang ditengah, dan yang menjadi pertanyaan saya adalah siapakah 2 Buddha disebelah Buddha Gautama? Dan apa yang mereka lakukan, kalau saya tidak salah mereka memegang pagoda dan salah satu Buddha lagi memegang seperti bola.

Di website mana saya bisa menemukan informasi lengkap tentang dasar-dasar Buddhisme untuk pemula.
Terima kasih atas informasinya.

 

[Mr. Wei]

Yang megang pagoda: Buddha Bhaisajya Guru
Yang megang seperti bola itu: Buddha Amitabha.

[iwakbelido]

Kenapa Buddha Bhaisajya Guru dan Buddha Amitabha bisa berada  di sebelah Sang Buddha Gautama? Pasti ada ceritanya Mereka bisa ada di sana. Bisa diceritakan? Dan apakah tugas dari Buddha Bhaisajya Guru dan Buddha Amitabha? 

[SandalJepit]

kalau tidak salah Buddha Bhaisajya Guru pernah menjadi guru-nya Buddha Shakyamuni di kehidupan lampau... bener ga ya?

[nyanadhana]

Sandal Jepit.
Tidak ada di Sutra lho soal ini, setau aku kenapa 3 Rupang itu ada, itu cuman karena Mahayana Chinese menganggap 3 Buddha ini sebagai teladan yang sudah cukup merepresentasikan figur yang mereka utamakan.
Buddha Amitabha sebelah kiri sebagai Buddha Sukhavati dengan tekad membawa orang menuju Sukhavati dan mencapai pencerahan
Buddha Sakyamuni di tengah sebagai Guru Agung yang membawakan Dhamma
Buddha BhaisajyaGuru sebelah kanan sebagai Buddha Pengobatan dimana tekadnya melenyapkan semua penderitaan akibat penyakit.

Ada juga Vihara dengan Patung Amitabha,Avalokitesvara,Samantabhdra sebagai 3 Rupang Utama, ada juga Vihara dengan 5 Patung Sammasambuddha yang pernah berada di saha loka ini.

Ini masalah taste aja,bukan sesuatu yang dikaitkan dengan story antah berantah.

[iwakbelido]

ooooo begitu toh. jadi ngga ada aturan khusus mengenai rupang di Vihara. waaaaaaaah, terima kasih banget atas infonya. Lalu apakah rupang2 Buddha tersebut memiliki arti khusus? seperti telinga Sang Buddha, rambut Sang Buddha kenapa selalu seperti itu? Saya penasaran karena saya pernah mendengar arti2 khusus pada rupang Buddha, tetapi saya tidak tahu apa saja itu.

Terima kasih 

[nyanadhana]

Rupang Sang Buddha dalam pengerjaannya memiliki perhitungan seperti tinggi badan,bentuk badan,corak muka,bentuk kepala,semuanya mengikuti referensi 32 Tanda Khusus Manusia Besar yang pernah dibahas di thread ini.
Hal penting diperhatikan dalam memilih patung Buddha
1. rupang tidak mengundang hawa nafsu contoh muka masam,muka senyum terlalu lebar sehingga org menganggapnya konyol,pandangan merendahkan.
rupang yang dipilih membuat anda ketika melihatnya itu anggun dan memiliki hati yang tenang.
2. Rambut keriting diambil dari kisah saat Buddha memotong rambut panjangnya memasuki kehidupan pertapaan, rambut Petapa Gotama saat itu membentuk keriting2 seperti yang kita lihat pada rupang Buddha umumnya menandakan Kebijaksanaan dan Pelepasan.
3. Perhatikan Tangan pada rupang, rupang Buddha yang baik memiliki jari-jari tangan yang panjangnya sama seperti ciri2 32 Tanda Manusia Agung.
4. Mata tidak melotot, namun menutup namun bukan tidur melainkan membuka mata sedikit,menandakan melihat dengan cinta kasih.
5. Senyuman yang lembut.
6. Proporsi badan yang baik, bukan besar badan kecil kepala atau sebaliknya.
7. Posturnya membuat anda fokus pada saat meditasi,tidak mengendurkan diri,lihatlah posisi rupang Buddha meditasi dalam posisi tegak.

rupang Buddha memiliki corak yang beragam,contoh sikap tangan(mudra)
1. posisi jhana mudra (sikap meditasi)
2. posisi bumi sparsa mudra(satu tangan menunjuk bumi,satu tangan di pangkuan sikap lotus)
3. posisi abhaya mudra(satu telapak tangan menjulur keluar)
4. posisi dhammacakka mudra(jari terkait didepan dada menandakan mengajarkan Kebenaran)

semua itu tergantung pada seniman yang membuat patung.sebagai referensi,silahkan lihat link dibawah

http://en.wikipedia.org/wiki/Iconography_of_Gautama_Buddha_in_Laos_and_Thailand

[iwakbelido]

wow, terima kasih banyak pada saudara Nyanadhana. penjelasannya bener-bener jelas .
Mengenai 32 Tanda Khusus Manusia Besar, bisa saya temukan dimana ya? Terima kasih 

[nyanadhana]

 _/\_Rupang Buddha atau seseorang yang telah mencapai penerangan
sempurna memiliki 32 Maha Purisa Lakkhana / ciri-ciri Manusia Agung
sebagaimana yang disebutkan dalam Digha Nikaya, Patika Vagga, Lakkhana Sutta
sebagai berikut :

" Para bhikkhu, seorang Manusia Agung ( Maha Purisa ) memiliki 32 tanda
lakkhana ) ...
apakah 32 Maha Purisa Lakkhana yang menyebabkan hanya ada dua kemungkinan
cara hidupnya dan tidak ada yang lain,

jika ia hidup sebagai manusia biasa, maka ia akan menjadi raja dunia
cakkavati ),
... maka ia akan menjadi Arahat Samma Sambuddha; yaitu :

1. Telapak kaki rata ( suppatitthita-pado ). Ini merupakan satu lakkhana
dari Maha Purissa.
2. Pada telapak kakinya terdapat cakra dengan seribu ruji, lingkaran dan
pusat dalam bentuk sempurna.
3. Tumit yang bagus ( ayatapanhi ).

4. Jari-jari panjang ( digha-anguli )
5. Tangan dan kaki yang lembut serta halus ( mudutaluna ).
6. Tangan dan kaki bagaikan jala ( jala-hattha-pado ).

7. Pergelangan kaki yang agak tinggi ( ussankha-pado ).
8. Kaki yang bagaikan kaki kijang ( enijanghi )
9. Kedua tangan dapat menyentuh atau menggosok kedua lutut tanpa
membungkukkan badan.

10. Kemaluan terbungkus selaput ( kosohitavattha-guyho ).
11. Kulitnya bagaikan perunggu berwarna emas ( suvannavanno )
12. Kulitnya sangat lembut dan halus / sehingga tidak ada debu yang dapat
melekat pada kulit

13. Pada setiap pori kulit ditumbuhi sehelai bulu roma.
14. Rambut yang tumbuh pada pori-pori berwarna biru-hitam.
15. Potongan tubuh yang agung ( brahmuiu-gatta ).

16. Tujuh tonjolan ( sattussado ), yaitu pada kedua tangan, kedua kaki,
kedua bahu dan badan.
17. Dada bagaikan dada singa ( sihapubbaddha kayo ).
18. Pada kedua bahunya tak ada lekukan ( citantaramso ).

19. Tinggi badan sama dengan panjang rentangan kedua tangan, bagaikan pohon
( beringin ), Nigroda.
20. Dada yang sama lebarnya ( samavattakkhandho ).
21. Indera perasa sangat peka ( rasaggasaggi ).

22. Rahang bagaikan rahang singa ( siha-banu ).
23. Empat puluh buah gigi ( cattarisa-danto ).
24. Gigi-geligi rata ( sama-danto ).

25. Antara gigi-gigi tak ada celah ( avivara-danto ).
26. Gigi putih bersih ( susukka-datho ).
27. Lidah panjang ( pahuta-jivha ).

28. Suara bagaikan suara-brahma, seperti suara burung Karavika.
29. Mata biru ( abhinila netto ).
30. Bulu mata lentik, bagaikan bulu mata sapi ( gopakhumo ).

31. Di antara alis-alis mata tumbuh sehelai rambut halus, putih bagaikan
kapas yang lembut.
32. Kepala bagaikan berserban ( unhisasiso )

[iwakbelido]

  benar-benar sangat berterima kasih ke pada saudara Nyanadhana.
Kayaknya saya pindah ke topic lain aj deh hehehehe karena masih ada hal-hal yang ingin saya ketahui.
Terima kasih banyak, semoga bisa ketemu lagi di topic lain   

[nyanadhana]

  Silahkan , selama ada keragu-raguan silahkan dibahas untuk mendapatkan pengertian benar. dan rekan2 disini akan saling membantu 

[Adhitthana]

aku punya pengalaman , napa ya kalo aku liat / memandang rupang Buddha, ada perasan sungkan/ malu
mungkin jg perasaan takut/ ngeri???
pernah tanya tmn, katanya itu adalah akibat kekotoran bathin ( kilesa )?? betulkah?


mohon pencerahannya.........   

[Sumedho]

perasaan bersalah gitu ? Yah biasa kan pikiran merelasikan rupang buddha dengan kesucian dan kebaikan. Lalu kita merasa kita sangat jauh dari itu, jadi merasa bersalah dan minder gitu. 

[tesla]

4. Mata tidak melotot, namun menutup namun bukan tidur melainkan membuka mata sedikit,menandakan melihat dengan cinta kasih.

sekedar menambahkan,
seingat saya pandangan mata itu bukan saja melambangkan cinta kasih, tetapi melambangkan indra yg terkendali.

sering saya mendapat info pandangan ke bawah itu lambang cinta kasih melihat kita di dunia bawah itu berasal dari patung2 tao ... (just info ya )

[iwakbelido]

aku punya pengalaman , napa ya kalo aku liat / memandang rupang Buddha, ada perasan sungkan/ malu
mungkin jg perasaan takut/ ngeri???
pernah tanya tmn, katanya itu adalah akibat kekotoran bathin ( kilesa )?? betulkah?


mohon pencerahannya.........   

dulu waktu g masi kecil, kl g ngeliat wajah di rupang Buddha, g ngerasa Beliau tersenyum ke g tp sekarang kalo ngeliat ke rupang Buddha, g ngerasa Beliau ngga tersenyum lagi, mukanya biasa aj. Iya ya apa benar karena karena kekotoran batin dalam diri kita?