//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ALAM NERAKA  (Read 16379 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #45 on: 09 June 2008, 03:59:14 PM »
ow kalo menarik cerita Kainyn,maka sadar atau tanpa sadar seseorang tetap menjalankan Avicinya,karena dia berupa manussa bukan hewan,begitukah?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #46 on: 09 June 2008, 04:12:58 PM »
Bahiya, Tambadathika, Pukkusati, dan Suppabuddha, tapi gak tau endingnya bagaimana. Aye gak ngurusin sapi sih. ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #47 on: 09 June 2008, 04:34:21 PM »
Bahiya, Tambadathika, Pukkusati, dan Suppabuddha, tapi gak tau endingnya bagaimana. Aye gak ngurusin sapi sih. ;D

berarti nggak jelas juga, kita belum bisa menarik kesimpulan mengenai 'pasti masuk avicci jika tidak tau object' dari cerita sapi ini  :)

 [at]  Kainyn, cerita mengenai gelandangan itu, bisa Bro bantu post cerita lengkapnya?

Anumodana,
willi

::
« Last Edit: 09 June 2008, 04:36:13 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #48 on: 09 June 2008, 04:37:24 PM »
nyanadhana,

Yang saya maksud di sini adalah saya rasa menggunakan perbandingan kondisi bathin manusia dan hewan adalah kurang tepat. Lebih baik pakai cerita lain.
Kalo menurut pendapat saya pribadi, ya memang sadar/tidak sadar orang itu adalah Arahat/bukan, tetap terlahir di Avici.
Kalo yang membunuh adalah hewan, no comment  ;D



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #49 on: 09 June 2008, 05:01:01 PM »
willibordus,

Secara singkat,

Kisah Suppabuddha: Suppabuddha mendengarkan khotbah dan mencapai Sotapanna. Kemudian Sakka 'mencobai'-nya dengan menawarkan harta tetapi harus mengatakan Buddhadhamma adalah tidak bermanfaat. Suppabuddha menolaknya. Belakangan Buddha mengatakan bahwa bahwa 1000 Sakka-pun akan kesulitan menggoyahkan keyakinan dari Suppabuddha yang telah mencapai Sotapanna. Setelah kembali dari Vihara, dia diseruduk sapi pada perjalanan pulang. Kemudian Buddha mengisahkan bahwa itu adalah akibat dari kamma buruknya.
Kisah lengkapnya ada di Dhammapada Atthakata 66.

Kisah Bahiya berpakaian kayu: Ia terdampar di suatu pulau dan hanya berpakaian kayu, kemudian orang menganggapnya Arahat. Belakangan seorang Brahma memberitahunya bahwa dia belumlah Arahat, dan menyuruh menemui Buddha Gotama. Ketika bertemu, Bahiya diberi penjelasan singkat, dan sebelum khotbah Buddha selesai, ia sudah menjadi Arahat yang kemudian memohon masuk Sangha. Dalam perjalanan mencari mangkok & jubah, ia diseruduk sapi. Kisahnya ada di Udana 1:10.

Kisah Pukkusati: Ia seorang raja yang merupakan kawan dari Bimbisara. Ia mengirimkan kain dengan kualitas terbaik dan Bimbisara tidak tahu bagaimana membalasnya, memberikan 2 plakat kayu yang bertuliskan ajaran dasar Buddha dhamma. Ketika membacanya, maka Pukkusati meninggalkan kehidupan rumah tangga dan hidup sebagai 'bhikkhu' (walaupun tidak ditahbiskan) dan mencari Buddha. Di suatu tempat, Buddha bermalam di tempat yang sama dengan pukkusati dan mengajarnya tentang pembagian elemen. Pukkusati kemudian mencapai Anagami phala dan mengenali Buddha. Ia mencari perlengkapan bhikkhu untuk ditahbiskan, tetapi kemudian diseruduk sapi. Kisahnya ada di Dhatuvibhanga sutta, Majjhima Nikaya 140.

Kisah Tambadathika: Seorang perampok berwajah seram yang kemudian menjadi algojo. Di kemudian hari, ia memberi makanan pada Sariputta yang sedang ber-pindapatta. Ketika mendengar ajaran Sariputta, ia menjadi gelisah karena dosa-nya di masa lampau sebagai algojo. Sariputta menenangkannya sehingga ia bisa mengerti ajaran dengan baik dan mencapai Sotapanna. Ia menemani Sariputta setengah jalan pulang ke Vihara. Ketika ia berbalik pulang ke rumahnya, diseruduk sapi. Kisahnya ada di Dhammapada Atthakata 100.

Kisah pacceka Buddha: Seseorang yang sangat ahli melempar batu, ingin menguji keahliannya. Gurunya mengingatkan untuk tidak melempar pada orang lain atau ternak, karena sanak saudara atau pemiliknya akan meminta pertanggungjawaban. Pelempar batu ini kemudian melihat seorang yang dikiranya adalah gelandangan. Menurutnya gelandangan tidak ada sanak saudara dan tidak ada 'pemilik' yang akan meminta pertanggungjawaban. Maka ia melempar batu kepada 'gelandangan' yang ternyata seorang Pacceka Buddha itu, masuk ke lubang telinga dan keluar dari lubang telinga satu lagi, dan meninggal ketika kembali ke viharanya. Pelempar batu itu terlahir kembali di Avici dan setelah waktu yang sangat lama, akhirnya ia keluar dari Avici dan terlahir sebagai peta yang kepalanya terus menerus dipukul palu. Kisahnya ada di Dhammapada Atthakata 72.



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ALAM NERAKA
« Reply #50 on: 11 June 2008, 11:03:01 AM »
Iya Bro.
Cuman aku masih bingung, begini:
~ si A adalah Arahat
~ si B adalah orang biasa
~ si pembunuh adalah seorang perampok yg nggak ngerti buddhism
Jadi, kalau dinilai dari NIAT si perampok, ya sama saja ketika membunuh A atau B.
Nah, karena NIAT (Cetana) nya sudah sama, lantas faktor lain apa yg memungkinkan hasilnya berbeda? Membunuh A PASTI lahir ke Avicci, sedangkan membunuh B BELOM PASTI lahir ke Avicci.
Apakah selain NIAT, 'What/Who is The Object' juga berpengaruh? Padahal teorinya semua objek -baik atau buruk- adalah netral.
???
::

Mengenai bahasan SIAPAKAH si OBJEK / Sedang mengapa si OBJEK, IMO:
~ Tidak menentukan vipaka kita
~ Hanya bersifat MENGKONDISIKAN OBJECTIVITAS BATIN kita sehingga nantinya akan Menentukan BOBOT KAMMA yg kita produksi.
::

Benar seperti yang Bro Willi katakan bahwa objek itu netral, tetapi dalam artian jika objek itu dipandang dari sisi batin yang melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasakan sentuhan; artinya ditinjau dari proses citta. Di dalam proses kamma, objek ditinjau juga dari asas manfaat, objek memiliki nilai yang berbeda; jadi faktor kehendak akan berkombinasi dengan faktor asas manfaat objek.

Nah, yang perlu dipahami adalah perbedaan antara proses citta (citta
niyama) dan proses kamma (kamma niyama). Ketika kamma niyama
berlangsung, citta niyama juga terjadi secara paralel. Di dalam kamma
niyama terjadi kombinasi berbagai proses lain, seperti asas manfaat,
asas waktu, asas lokasi, asas keterikatan, asas keselarasan moral
objeknya dan subjeknya dan sebagainya.

Bro Willi, mudah-mudahan tidak menjadi tambah membingungkan, karena memang proses kamma tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut, tetapi kombinasi dari banyak faktor yang tak terbilang banyaknya.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #51 on: 12 June 2008, 10:02:14 AM »
Benar seperti yang Bro Willi katakan bahwa objek itu netral, tetapi dalam artian jika objek itu dipandang dari sisi batin yang melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasakan sentuhan; artinya ditinjau dari proses citta. Di dalam proses kamma, objek ditinjau juga dari asas manfaat, objek memiliki nilai yang berbeda; jadi faktor kehendak akan berkombinasi dengan faktor asas manfaat objek.

Nah, yang perlu dipahami adalah perbedaan antara proses citta (citta niyama) dan proses kamma (kamma niyama). Ketika kamma niyama berlangsung, citta niyama juga terjadi secara paralel. Di dalam kamma
niyama terjadi kombinasi berbagai proses lain, seperti asas manfaat, asas waktu, asas lokasi, asas keterikatan, asas keselarasan moral objeknya dan subjeknya dan sebagainya.

Bro Willi, mudah-mudahan tidak menjadi tambah membingungkan, karena memang proses kamma tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut, tetapi kombinasi dari banyak faktor yang tak terbilang banyaknya.


Anumodana Sis Lily atas penjelasannya....
Bahasan kita sudah mejadi lebih detil, namun agak sedikit rumit, mungkin banyak yg akan bingung.  ;D

BTW, dari postingan Sis Lily diatas, malah semakin menguatkan pemahaman saya bahwa:
~ siapa / sedang mengapa objek, tidak menentukan secara langsung bobot kamma kita
~ siapa / sedang mengapa objek hanya berperan mengkondisikan subjektivitas batin kita, yg pada akhirnya menentukan bobot kamma kita.

Pertanyaan di topik awal:
~ Jika kita tidak menyadari bahwa yg kita bunuh adalah arahat, apakah kita akan masuk avicci?
Jawaban Sis Lily dulu adalah:
~ Tidak masuk avicci

Kelihatan jelas bahwa objek tidak berperan secara langsung dalam menentukan bobot kamma kita (yg akan mengirim kita ke avicci). Yg menentukan sebenarnya adalah subyektivitas batin kita (subyektivitas artinya: jika kita tidak tau, maka tidak masalah, jika kita tau, baru menjadi masalah)

Mohon penjelasannya

 _/\_
::

« Last Edit: 12 June 2008, 10:08:49 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)