//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ALAM NERAKA  (Read 16385 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
ALAM NERAKA
« on: 15 April 2008, 05:10:56 PM »
Alam Neraka
Oleh. UP. Dharma Mitra (Peter Lim)


       Sang Buddha bersabda : "DOSE NAHICANDAJATATAYA DOSA SA DISAMNIRYAM UPPAJJANTI : Semua makhluk dila-hirkan di alam neraka (niraya) dengan kekuatan dosa (kebencian) " .

Suatu saat berceritalah si A, kepada teman-temannya bahwa dia akan lebih senang kalau nantinya, setelah meninggal dunia, sebaiknya dilahirkan di alam neraka. Mengapa…? Karena, menurutnya di alam neraka bakalan ketemu aktris / aktor yang cakep. Apakah pendapat ini benar atau salah? Sungguh sulit sekali diketemukan jawabannya, karena hingga saat dan detik ini, walaupun katanya dunia sudah sedemikian canggih, biro perjalanan dengan jurusan kesana, belum terbentuk mungkin ka-rena peminatnya belum ada, atau ketidakmampuan mendata daerah pariwisata (siapa tahu ada !) yang terdapat disana. Kalau kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang sederhana, neraka (niraya) berarti tiada kebahagiaan dan di dalam agama Buddha, alam ini merupakan salah satu dari empat alam derita (duggati bhumi). Di alam neraka ini, boleh dikatakan tiada dijumpai kebahagiaan sama sekali, di mana-mana yang dijumpai adalah jeritan, tangisan dan rintihan yang memilukan, sebagai akibat dari pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan perbuatan jahat), yang pernah diperbuat sebelumnya. Pembayaran hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini, bisa saja dalam bentuk siksaan/deraan sebagai alat bayanya. Ibarat orang yang menderita kesakitan, mis : kanker maka disaat saat yang kritis ini, akan merintih-rintih menahan sakit, dan bagaimanapun cantik atau gantengnya seseorang, PASTI refleksi pancaran wajahnya akan menimbulkan gambaran yang jelek. Kalau tak percaya, cobalah dibuat mimik wajah bagaikan jeruk purut (jeruk yang asamnya luar biasa), apakah akan timbul kepermukaan, wujud yang cantik/ganteng ? Kita pasti akan kelihatan cantik/ganteng, kalau berada dalam kondisi yang sehat ! Demikian juga halnya, walaupun memiliki cantik bagaikan dewi tapi kalau sudah berada di alam neraka, maka kecantikannya akan amburadul (ngak karuan) atau pudar sebagai akibat dari, menahan siksaan/deraan yang dialami. Alam neraka bukanlah merupakan alam yang final, dalam arti kata kekal mengalami siksaan/deraan. Terlahirkan di alam ini sifatnya adalah transien (sementara) dan hanya untuk melunasi, akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) yg telah disemai, di kehidupan sebelumnya. Setelah hutang-hutang akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) ini terlunasi, maka akan ditumimbal lahirkan lagi, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma (perbuatan), yang dimiliki. Jika kekuatan karma (perbuatan) baik lebih dominan, dibandingkan kekuatan karma (perbuatan) jahat, maka akan ditumimbal lahirkan di alam Manusia, Dewa atau Brahma TAPI jika kekuatan perbuatan jahat lebih dominan, maka akan ditumimbal lahirkan di alam duggati (alam derita) mis : alam setan, binatang, jin atau neraka. Didalam agama Buddha dijelaskan bahwa terdapat 8 Maha Niraya (neraka besar) terdiri dari :


Sanjiva :
makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Di alam ini, makhluk makhluknya dipotong-potong menjadi kepingan-kepingan yang tiada akhirnya. Apakah akan mengalami kematian setelah menerima siksaan ini…? Ya, pasti ! Tapi setelah mati ia akan hidup dan hidup lagi, sampai kekuatan akusala karmanya habis, dan setelah itu dia akan terlepaskan dari alam siksaan ini dan ditumimbal lahirkan, di salah satu dari 31 alam kehidupan, yang disesuaikan dengan kekuatan karma, yang dimiliki. Sanjiva bisa juga berarti hidup dan hidup lagi.


Kalasuta :
benang hitam. Makhluk apapun juga yang terlahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, tubuhnya dijelujuri (dijahit) dengan benang hitam dan dipukuli, dengan beliung sampai sisa-sisa akusala karma (perbuatan-perbuatan jahat) nya HABIS, barulah terbebaskan dari derita ini.


Sanghata :
neraka penghancur. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan pernderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan terpaan/terjangan benda-benda keras, mis : batu karang dari empat penjuru angin, ke arah tubuhnya tanpa henti-hentinya. Semuanya ini akan berakhir, jika akusala karmanya telah terlunasi.


Roruva :
daerah tertarus. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan merasakan masuknya nyala api dan asap ke tubuh, melalui sembilan lubang mis : telinga, hidung, mulut dan lain lain serta membakar di dalamnya. Dan pada akhirnya akan menimbulkan keperihan yang luar biasa. Derita ini akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya telah habis.


Maha roruva :
daerah tertarus yang besar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makh-luk makhluk yang dilahirkan di alam neraka ini, juga akan merasakan penderitaan yang luar biasa, ia dipanggang bagaikan sate di atas bara yang menyala. Ratapan dan tangisan yang menderu-deru, terdengar keras sekali di alam ini. Siksaan di alam ini juga akan berakhir, jika hutang-hutang akusala karma (perbuatan jahat) telah terlunasi.


Tapana :
pembakar. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yang terlahirkan di alam ini, tubuhnya akan dibakar dengan tangan terikat di tiang besi yang panas dan lantainya menyala-nyala, diiringi dengan adanya api yang besar sekali. Sungguh derita yang menyakitkan sekali dan akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.


Patapa :
pembakaran yang hebat. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini akan merasakan penderitaan yang luar biasa akibat dari karma buruk yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan di dera penderitaan yang luar biasa dan juga akan berakhir, jika sisa-sisa akusala karmanya habis.


Avici :
tanpa penghentian. Makhluk apapun juga yang ditumimbal lahirkan di alam neraka ini, akan merasakan penderitaan yang luar biasa, sebagai akibat dari karma buruk, yang dimilikinya. Makhluk makhluk yg terlahirkan di alam ini, akan selalu merasakan serangan api dari segala sisi, yang tanpa hentinya. Diantara ke delapan alam neraka ini, maka neraka Avici adalah yang paling lama masa hukumannya dan juga merupakan neraka yang paling menderita serta berat siksaannya. Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni). Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha. Setelah mengetahui kondisi dan keadaan yang menyedihkan di alam neraka, apakah masih ada terpikirkan di akall logika kita, untuk mau terlahirkan di alam neraka, hanya untuk menjumpai aktris dan aktor idola? Adalah suatu hal yang mustahil, memikirkan sesuatu yang indah, jika kondisi pikiran kita lagi kacau atau berada dalam kesakitan. Hamburger yang bagai-manapun nikmatnya, akan jadi hambar jika kondisi badan sakit-sakitan ! Agar terhindari dari jeratan alam neraka, marilah kita menjauhi/ mengharamkan :


Tindakan-tindakan yang bisa mencelaka-kan/membunuh makhluk hidup, misalnya para Bhikkhu/ni, umat yang taat pada agamanya, baik dia beragama Buddha, Islam, kr****n, Katholik maupun Hindu.

Penggunaan kekuasaan untuk memeras, menganiaya dan menyiksa ataupun membunuh makhluk lainnya.

Korupsi atau mengambil sesuatu yang bukan-lah merupakan HAK, mencari keuntungan berupa materi (uang, benda-benda berharga dan lain lain), yang bertentangan dengan kebenaran, sehingga menimbulkan penderitaan bagi makhluk lain. SUKHA VAGGA XV : 204 "KESEHATAN : anugerah yang utama. KEPUASAN : kekayaan yang terbesar. KEPERCAYAAN : keluarga yang terbaik. NIRWANA : berkah yang tertinggi".

Perbuatan-perbuatan yang merugikan masyarakat, mis : membakar kota, rumah tempat ibadah (Vihara, Mesjid, Gereja maupun Puri), kantor atau merusak candi-candi dan tempat tempat suci peninggalan sejarah agama, apapun juga.

Pandangan hidup yang sempit, mis : anti agama (selalu memuji-muji agama yang dianutnya lah, yang terbaik sedangkan agama orang lain dicela habis-habisan), tidak percaya akan hukum karma(siapa yang mena-bur/menyemai maka dialah yang akan selalu memetik) dan selalu menyalahkan orang lain atas kemalangan/kekurangan yang dimilikinya, tidak meyakini akan adanya proses tumimbal lahir sehingga memiliki pandangan hidup yang salah, yang menyatakan hidup hanya sekali dan oleh karena itu, hidup ini dinikmati sepuas-puasnya, dengan menghalalkan segala macam cara, untuk mencapai tujuan yang didambakan. Perbuatan durhaka yang tidak terampuni adalah membunuh orang tua (ayah dan ibu), membunuh arahat (orang suci setingkat Buddha), melukai Sang Buddha dan menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam Sangha (persaudaraan para bhikkhu-/bhik-khuni).
Perbuatan asusila (perzinahan) dan melakukan pengguguran kandungan.
Pelanggaran sila mis : melakukan hubungan intim, dengan suami/istri orang lain, merebut suami/istri orang lain, untuk dijadikan teman hidup ataupun keisengan belaka dan merusak kerukunan hidup rumah tangga orang lain. Di dalam sabdaNYA, Sang Buddha menekankan bahwa ada empat ganjaran bagi orang yang suka berzina yaitu :
kehilangan rezeki
terganggu tidurnya
dikutuk oleh orang dan
akan masuk neraka.
Hanya orang-orang yang diliputi oleh kebodohanlah, akan melakukan tindakan tercela yaitu perzinahan. Kenikmatan yang sekejab, dibayar dengan penderitaan sepanjang masa!


Kesimpulan :
       Adalah suatu pandangan yang sangat keliru, jika masih beranggapan bahwa kecantikan/kegantengan, akan mampu bertahan di alam neraka. Yang logisnya adalah pada waktu mengalami / menjalani siksaan, kemungkinan besar adalah rambutnya sudah awut-awutan, wajahnya pucat dan berkeringat menahan sakit, lidahnya menjulur karena kehausan, mulutnya mengeluarkan cairan yang beraneka ragam, bisa saja darah, dahak, liur maupun lendir, berceceran dimana mana. Apakah dikondisi ini, masih bisa dikategorikan cantik / ganteng .? Hiiiii amit-amit ! Kalau diperhatikan dari ke delapan jenis alam neraka di atas, maka tidak satupun dijumpai keadaan/kondisi yang memungkinkan, di dapatnya sedikit saja kebahagiaan. Bisa disimpulkan bahwa makna dari kata niranya (neraka) adalah tiada kebahagiaan, benar adanya. Adakah yang ingin mencobanya? Kalau tidak, marilah direnungkan dan diamalkan ajaran luhur Sang Buddha, dalam bentuk yang nyata, disetiap derap langkah yang akan dilalui.
"Bagaikan kota di perbatasan yang dijaga ketat, yang dikitari oleh benteng-benteng yang kuat. Demikianlah hendaknya anda menjaga diri anda JANGAN sampai membiarkan anda tergelincir AGAR kesedihan tak menyusul sesampai di neraka"demikianlah yang telah disabdakan oleh Sang Buddha. Selagi kita berada di alam manusia, marilah kita melindungi diri kita, dengan dimilikinya sila yang baik, agar terbebas dari perbuatan tecela. Selalulah waspada dan mawas diri, akan gerak-gerik kenikmatan duniawi. Janganlah sampai terjerumus ke perbuatan perbuatan tercela. Hiduplah penuh dengan cinta kasih dan kasih sayang, kepada siapapun juga. Dengan dikuasainya tanha (nafsu keinginan) dan tersirnanya avijja (kebodohan)berkat dari prajna (kebijaksanaan) Sang Buddha, maka kita akan terbebaskan dari alam neraka, begitu kematian datang menjemput. Akhir kata, dengan adanya pengertian yang benar tentang kondisi alam neraka ini HENDAK-NYA, kita disetiap saat dan detik, selalu mengkontribusikan perbuatan terpuji, baik melalui pikiran, ucapan maupun tindakan badan jasmani sehingga akhirnya berdaya guna, bagi semua makhluk dan terutama sekali bagi bangsa dan negara kita tercinta. Indonesia.
       Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu - Sabbe satta bhavantu sukhitata. Semoga semua makhluk terbebaskan dari derita dan Semoga semuanya senantiasa berbahagia...sadhu…..sadhu..sadhu....


 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #1 on: 15 April 2008, 05:15:41 PM »
 _/\_ lakukan lebih banyak kebajikan pada saat masih hidup.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #2 on: 15 April 2008, 05:34:34 PM »
Quote
Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni). Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha.

Belum pernah mendapat jawaban yg memuaskan atas pertanyaan berikut:

~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

::
« Last Edit: 15 April 2008, 05:44:11 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #3 on: 15 April 2008, 05:50:22 PM »
Uh, Buddha gak bisa dibunuh.

Kalau gak salah anantariya kamma jika tidak diketahui tetap akan berbuah (CMIIW). Contohnya raja Ajasattu tidak mengetahui membunuh ayah kandung akan mengakibatkan masuk neraka, tetapi dia tetap masuk neraka.

Kamma memang niat, tapi ada faktor external yang membuat sesuatu berbuah, bukan cuma dari niat tersebut.
« Last Edit: 15 April 2008, 05:52:17 PM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ALAM NERAKA
« Reply #4 on: 15 April 2008, 05:54:44 PM »
Quote
Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni). Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha.

Belum pernah mendapat jawaban yg memuaskan atas pertanyaan berikut:

~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

::

Tidak akan masuk ke Neraka Avici.

 _/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #5 on: 15 April 2008, 06:04:03 PM »
Penyebab anantariya kamma berbuah selain cetana adalah Sakkaya Ditthi, setelah melakukan dengan pandangan salah ada atta itu juga penyebab anantariya kamma. Penyebab ini sangat-sangat halus, sangat-sangat melekat, sehingga makhluk biasa pasti akan terlahir di avici.

Tetapi kalau sudah tidak ada cetana, juga tidak tahu hasilnya, maka... (cari contekan lagi)
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #6 on: 15 April 2008, 06:12:53 PM »
Sepertinya di Visuddhimagga dijelaskan entah mengetahui atau tidak membunuh Arahat, Ibu dan Ayah akan terlahir di neraka Avici.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #7 on: 15 April 2008, 06:32:28 PM »
Quote
It depends what you mean by "unintentionally".

If you killed your mother by accident, not intending to kill anyone at all, then it wouldn't even be a breach of the first precept, let alone an ānantarika kamma (one of the 5 deeds that leads inevitably to rebirth in hell).

If you were intending to kill somebody (i.e. any human being) and it turned out that the person you killed was your mother, then according to the Vinaya it would be an ānantarika kamma even if you didn't know that it was her.
By Bhante Dhammanando

Tapi di post lain oleh Bhante Dhammanando :

Quote
Revilers of noble ones: being desirous of harm for noble ones consisting of Buddhas, Paccekabuddhas, and disciples, and also of householders who are stream-enterers, they revile them with the worst accusations or with denial of their special qualities; they abuse and upbraid them, is what is meant.

Herein, it should be understood that when they say, 'They have no asceticism, they are not ascetics', they revile them with the worst accusation; and when they say, 'They have no jhāna or liberation or path or fruition etc.', they revile them with denial of their special qualities. And whether done knowingly or unknowingly it is in either case reviling of noble ones. It is weighty kamma resembling that of immediate result [meaning parricide, matricide etc.], and it is an obstacle both to heaven and to the path. But it is remediable.[/quote]
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: ALAM NERAKA
« Reply #8 on: 15 April 2008, 08:35:01 PM »
Quote
Terlahirkan di neraka Avici adalah sebagai akibat dari melakukan 5 perbuatan durhaka (panca nantariya karma) yang terdiri dari : membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Sang Buddha, membunuh arahat dan memecah belah Sangha (persaudaraan para Bhikkhu/Bhikkhuni). Di neraka Avici disaat ini, berdiam Devadatta yang mana di masa kehidupan Sang Buddha Gautama, sering berusaha mencelakakan Sang Buddha dan memecah belah Sangha.

Belum pernah mendapat jawaban yg memuaskan atas pertanyaan berikut:

~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

::
Bro willi, perasaan ada kek cerita yg mirip gini yg permaisuri raja dkk mandi lalu ingin menghangatkan badan, dgn cara membakar jerami yang ditumpuk2, ternyata ia tak tahu bahwa di sana ada paceka buddha (jika tak salah). setelah ia mengetahui (ini pun jika tak salah ia mengetahui hanya seorang petapa) bukannya di selamatkan, namun malah di tambahkan jeraminya... dan sang wanita ini meninggal dgn cara di bakar beberapa kali... namun seingat saya tdk di masukan ke neraka avici
Samma Vayama

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #9 on: 16 April 2008, 08:01:27 AM »
 _/\_ maka Sang Buddha selalu mengingatkan kita untuk menjaga kewaspadaan dalam setiap ucapan,pikiran dan perbuatan.mana tahu teman disamping kamu seorang Arahat atau Buddha bisa saja.
Waspadalah.....waspadalah
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #10 on: 16 April 2008, 08:34:05 AM »
Uh, Buddha gak bisa dibunuh.


 [at] Bro Karuna:
Ops, saya salah... memang Buddha tidak bisa dibunuh, kita ganti jadi saja Buddha menjadi Arahat. Trims atas koreksinya.

~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?


 [at]  Sis Lily:
Tidak akan masuk ke Neraka Avici.



Sementara sy juga masih berpendapat sama. Jawaban ini memang lebih logis.

Bro willi, perasaan ada kek cerita yg mirip gini yg permaisuri raja dkk mandi lalu ingin menghangatkan badan, dgn cara membakar jerami yang ditumpuk2, ternyata ia tak tahu bahwa di sana ada paceka buddha (jika tak salah). setelah ia mengetahui (ini pun jika tak salah ia mengetahui hanya seorang petapa) bukannya di selamatkan, namun malah di tambahkan jeraminya... dan sang wanita ini meninggal dgn cara di bakar beberapa kali... namun seingat saya tdk di masukan ke neraka avici

 [at]  Bro Andry:
Menjelaskan hal yg sama. Anumodana.

~

Sejauh yg saya pelajari dari Buddhism, yg mengkondisikan kebahagiaan dan penderitaan kita adalah batin kita sendiri. Demikian juga rebirth kita, dikondisikan oleh akumulasi batin kita. Terlahir di alam yg mana, programnya ada di batin kita.

Berdasarkan pemikiran tsb, sy sementara berpendapat jika seseorang tidak mengetahui bahwa ia telah membunuh seorang Arahat, maka ia tidak akan terlahir di neraka Avici.

Tapi, tentu saja perkiraan sementara ini tidak absolut benar, karenanya ditunggu penjelasan lebih jauh dari teman2.

Anumodana

 _/\_

::
« Last Edit: 16 April 2008, 08:38:02 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ALAM NERAKA
« Reply #11 on: 16 April 2008, 11:38:04 AM »
Sejauh yg saya pelajari dari Buddhism, yg mengkondisikan kebahagiaan dan penderitaan kita adalah batin kita sendiri. Demikian juga rebirth kita, dikondisikan oleh akumulasi batin kita. Terlahir di alam yg mana, programnya ada di batin kita.
Berdasarkan pemikiran tsb, sy sementara berpendapat jika seseorang tidak mengetahui bahwa ia telah membunuh seorang Arahat, maka ia tidak akan terlahir di neraka Avici.
Tapi, tentu saja perkiraan sementara ini tidak absolut benar, karenanya ditunggu penjelasan lebih jauh dari teman2.
Anumodana
 _/\_
::

Kondisi batin mahluk di neraka Avici adalah batin yang penuh dengan kepanasan dan menderita.

Penderitaan semacam itu merupakan efek dari perbuatan dilandasi pikiran benci yang sangat dalam dan meluap-luap yang dituangkan secara sadar dan sengaja kepada orang yang sangat erat dengan dia, yaitu: ayah, ibu, arahat serta melukai Buddha.

Apabila pembunuhan dilakukan dengan tidak menyadari siapa objek-nya tersebut, maka tidak akan separah itu impact batinnya.

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: ALAM NERAKA
« Reply #12 on: 26 May 2008, 02:44:15 PM »
lebih baik MENJALANKAN perintah -Nya

daripada sekedar

MENGETAHUI ajaran -Nya [Kutipan dari Djenali Rino]

Thanx for everythings..
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #13 on: 26 May 2008, 03:02:04 PM »
lebih baik MENJALANKAN perintah -Nya

daripada sekedar

MENGETAHUI ajaran -Nya [Kutipan dari Djenali Rino]

Thanx for everythings..

sip, setuju Bro...

ngomong2 itu nickname o17co177 apakah dibaca: oil coil? Kuliah jurusan mesin?  ;D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: ALAM NERAKA
« Reply #14 on: 26 May 2008, 05:02:19 PM »
lebih baik MENJALANKAN perintah -Nya

daripada sekedar

MENGETAHUI ajaran -Nya [Kutipan dari Djenali Rino]

Thanx for everythings..
Nya itu siapa bro ?
There is no place like 127.0.0.1

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: ALAM NERAKA
« Reply #15 on: 05 June 2008, 04:57:55 PM »
lebih baik MENJALANKAN perintah -Nya

daripada sekedar

MENGETAHUI ajaran -Nya [Kutipan dari Djenali Rino]

Thanx for everythings..

sip, setuju Bro...

ngomong2 itu nickname o17co177 apakah dibaca: oil coil? Kuliah jurusan mesin?  ;D

::

o17co177 = ONCOM.. ha5..
tu nama panggilan g dr dl smpe sekarang..

g jurusan arsitektur, sekarang ngambil sipil.. biar maknyos, tp PUSING SENDIRI.. ha5..
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: ALAM NERAKA
« Reply #16 on: 05 June 2008, 05:06:28 PM »
lebih baik MENJALANKAN perintah -Nya

daripada sekedar

MENGETAHUI ajaran -Nya [Kutipan dari Djenali Rino]

Thanx for everythings..
Nya itu siapa bro ?

waduh kl Nya tu, masih ga jelas, krn d Buddha sendri Konsep Ketuhanannya ga jelas bgmn..
cm yang banyak dari sisi antar sesama ja..

tp sisi baiknya dari agama Buddha adalah kl menurut g..

Buddha sendiri meletakkan dirinya sejajar dengan umatnya, sebagai contohnya, kita sendiri bisa
menjadi Buddha..
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: ALAM NERAKA
« Reply #17 on: 05 June 2008, 06:44:24 PM »
Buddha sendiri meletakkan dirinya sejajar dengan umatnya, sebagai contohnya, kita sendiri bisa
menjadi Buddha..

itu kan Buddha ingin menyenangkan hati pengikutnya. kalau model kita begini paling banter jadi arahat aja deh... :))
(kalau saya seh, target saat ini cuma sotapanna...
mo senang2 dulu, tapi ga mo jatuh ke alam penderitaan...
so ambil asuransi dulu...)


Buddha menjalanin tapa siksaan 6 tahun lho... kita?
lihat KFC aja dah ngiler... ;)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #18 on: 06 June 2008, 02:31:09 PM »
willibordus,

Quote
~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

Baik tau atau tidak tahu, namanya ada niat membunuh tetap saja kena akibatnya. Dalam Milinda Panha, Nagasena mengatakan bahwa ada 2 jenis ketidak tahuan di mana yang satu membebaskan orang dari akibatnya (seperti kisah Chakkuphala yang buta tidak tahu ada serangga dan menginjaknya sewaktu melakukan meditasi jalan), dan ada yang tidak membebaskan orang dari akibatnya, ibarat orang minum racun, tahu atau tidak tahu, tetep mati.
Yang definisi ke dua ini contohnya adalah Yakkha yang memukul kepala Sariputta, tidak mengetahui siapa itu Sariputta. Contoh lain adalah kisah Dhammapada 72, di mana seorang melempar batu kepada seorang 'gelandangan', masuk ke telinga satu dan keluar dari telinga satu lagi sehingga meninggal. Yang dikira 'gelandangan' itu adalah seorang Pacceka Buddha, dan pelempar batu itu terlahir di Avici.



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #19 on: 06 June 2008, 02:40:49 PM »
tesla,

Quote
Buddha menjalanin tapa siksaan 6 tahun lho... kita?

Hanya sekadar sharing kisah2 aja  :)
Tidak semua Buddha menjalani tapa selama itu. Kalau tidak salah, Buddha Kassapa mencapai ke-Buddha-an setelah seminggu meninggalkan keduniawian. Jadi yang membawa pada penerangan sempurna itu adalah latihan selama kalpa yang tak terhitung banyaknya, bukan 6 tahun menyiksa diri itu. Bodhisatta Gotama harus "kehilangan arah" dan menjalani penyiksaan diri sampai hampir mati, dikatakan karena buah kamma masa lampau, di mana ketika terlahir sebagai Jotipala, ia meremehkan Buddha Dhamma dari Samma Sambuddha Kassapa.






Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #20 on: 06 June 2008, 02:52:50 PM »
willibordus,

Quote
~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

Baik tau atau tidak tahu, namanya ada niat membunuh tetap saja kena akibatnya. Dalam Milinda Panha, Nagasena mengatakan bahwa ada 2 jenis ketidak tahuan di mana yang satu membebaskan orang dari akibatnya (seperti kisah Chakkuphala yang buta tidak tahu ada serangga dan menginjaknya sewaktu melakukan meditasi jalan), dan ada yang tidak membebaskan orang dari akibatnya, ibarat orang minum racun, tahu atau tidak tahu, tetep mati.
Yang definisi ke dua ini contohnya adalah Yakkha yang memukul kepala Sariputta, tidak mengetahui siapa itu Sariputta. Contoh lain adalah kisah Dhammapada 72, di mana seorang melempar batu kepada seorang 'gelandangan', masuk ke telinga satu dan keluar dari telinga satu lagi sehingga meninggal. Yang dikira 'gelandangan' itu adalah seorang Pacceka Buddha, dan pelempar batu itu terlahir di Avici.


Iya Bro.

Cuman aku masih bingung, begini:
~ si A adalah Arahat
~ si B adalah orang biasa
~ si pembunuh adalah seorang perampok yg nggak ngerti buddhism

Jadi, kalau dinilai dari NIAT si perampok, ya sama saja ketika membunuh A atau B.
Nah, karena NIAT (Cetana) nya sudah sama, lantas faktor lain apa yg memungkinkan hasilnya berbeda? Membunuh A PASTI lahir ke Avicci, sedangkan membunuh B BELOM PASTI lahir ke Avicci.

Apakah selain NIAT, 'What/Who is The Object' juga berpengaruh? Padahal teorinya semua objek -baik atau buruk- adalah netral.

???

::






 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #21 on: 06 June 2008, 03:00:56 PM »
kalo ada orang bego membunuh gajah tapi dia ga tau itu adalah gajah dan menganggapnya semut, menurut kamu,yang dia bunuh adalah gajah atau itu adalah semut?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #22 on: 06 June 2008, 03:05:08 PM »
willibordus,


Sebetulnya sih kalo ditanya mekanismenya bagaimana, terus terang saya tidak bisa jawab  ;D
Kalo menurut saya, niat/cetana diumpamakan seperti benih. Faktor lainnya adalah "ladang"-nya itu. Karena semakin 'suci' seseorang semakin subur 'ladang' untuk menanam kamma, maka baik kamma baik/buruk yang ditanam ke sana, akan melimpah. Memang niat adalah kamma, tetapi kamma vipaka ditentukan oleh sangat banyak sekali kondisinya, bukan hanya oleh cetana.


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #23 on: 06 June 2008, 03:08:17 PM »
Quote
kalo ada orang bego membunuh gajah tapi dia ga tau itu adalah gajah dan menganggapnya semut, menurut kamu,yang dia bunuh adalah gajah atau itu adalah semut?

 ;D ini juga perumpamaan yang bagus. Memang betul kita tidak bisa membenarkan kesalahan kita dengan melimpahkan kesalahan pada ketidaktahuan kita. Maka yang selalu Buddha katakan adalah "Be Mindful".

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #24 on: 06 June 2008, 03:10:48 PM »
kalo ada orang bego membunuh gajah tapi dia ga tau itu adalah gajah dan menganggapnya semut, menurut kamu,yang dia bunuh adalah gajah atau itu adalah semut?

dia tetap membunuh seekor gajah lah  :ngomel:

*gubraks*
Membunuh gajah is membunuh gajah, ini objek nggak bakal berubah  ~X(

Yg didiskusikan sekarang adalah effectnya, hasilnya....
kenapa hasilnya bisa berbeda (avicci or not avicci), padahal penyebabnya (batin) sama.  :-w

::
« Last Edit: 06 June 2008, 03:12:35 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #25 on: 06 June 2008, 03:17:16 PM »
Tanya kenapa?? ???

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #26 on: 06 June 2008, 03:20:35 PM »
willibordus,


Quote
Yg didiskusikan sekarang adalah effectnya, hasilnya....
kenapa hasilnya bisa berbeda (avicci or not avicci), padahal penyebabnya (batin) sama.

Karena 'batin' itu hanya satu dari banyak faktor. Seperti api, membakar kayu kering dan kayu basah efeknya tentu saja berbeda, walaupun apinya sama. Tapi kalo detailnya, seperti saya bilang, saya tidak tahu bagaimana mekanismenya kenapa orang suci = kayu kering  ;D

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #27 on: 06 June 2008, 03:37:44 PM »
ya frens....

ada yg bisa di ehipassiko, ada yg belom bisa...

biarlah kita pegang yg sudah bisa kita buktikan saja.
yang belom bisa, kita jadikan catatan dulu saja   :)


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #28 on: 06 June 2008, 03:53:24 PM »
willibordus,

Ya, setuju. Saya sendiri ga bisa bantu membuktikan apa2, hanya membagikan cerita2 yang pernah saya baca saja.  :)

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: ALAM NERAKA
« Reply #29 on: 06 June 2008, 05:44:03 PM »
kalo nga salah sih kan selain faktor internal (niat dari si pelaku itu), ada faktor external, si objeknya itu jg.
cmiiw
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ALAM NERAKA
« Reply #30 on: 07 June 2008, 10:46:51 AM »
willibordus,

Quote
~ Jika seseorang tidak tahu bahwa yang ia bunuh adalah seorang Buddha, apakah si pembunuh ini juga akan tetap masuk Neraka Avici?

Baik tau atau tidak tahu, namanya ada niat membunuh tetap saja kena akibatnya. Dalam Milinda Panha, Nagasena mengatakan bahwa ada 2 jenis ketidak tahuan di mana yang satu membebaskan orang dari akibatnya (seperti kisah Chakkuphala yang buta tidak tahu ada serangga dan menginjaknya sewaktu melakukan meditasi jalan), dan ada yang tidak membebaskan orang dari akibatnya, ibarat orang minum racun, tahu atau tidak tahu, tetep mati.
Yang definisi ke dua ini contohnya adalah Yakkha yang memukul kepala Sariputta, tidak mengetahui siapa itu Sariputta. Contoh lain adalah kisah Dhammapada 72, di mana seorang melempar batu kepada seorang 'gelandangan', masuk ke telinga satu dan keluar dari telinga satu lagi sehingga meninggal. Yang dikira 'gelandangan' itu adalah seorang Pacceka Buddha, dan pelempar batu itu terlahir di Avici.


Iya Bro.

Cuman aku masih bingung, begini:
~ si A adalah Arahat
~ si B adalah orang biasa
~ si pembunuh adalah seorang perampok yg nggak ngerti buddhism

Jadi, kalau dinilai dari NIAT si perampok, ya sama saja ketika membunuh A atau B.
Nah, karena NIAT (Cetana) nya sudah sama, lantas faktor lain apa yg memungkinkan hasilnya berbeda? Membunuh A PASTI lahir ke Avicci, sedangkan membunuh B BELOM PASTI lahir ke Avicci.

Apakah selain NIAT, 'What/Who is The Object' juga berpengaruh? Padahal teorinya semua objek -baik atau buruk- adalah netral.

???

::

Berat ringannya membunuh tidak hanya ditentukan oleh kehendak, tapi juga bisa dipengaruhi oleh objeknya.  Membunuh Arahat(A) adalah membunuh mahluk yang sangat bermanfaat dan kualitas moral yang tinggi sehingga pasti jauh lebih berat dibandingkan org biasa(B).

Jadi sangat situasional... sedang apa saat itu objeknya dan sedang mendatangkan manfaat apa?

Memang... kamma itu kompleks, merupakan kombinasi dari berbagai kondisi yang hadir saat itu, maka itulah yang menentukan berat ringannya kamma...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: ALAM NERAKA
« Reply #31 on: 07 June 2008, 12:34:45 PM »
Quote
kalo nga salah sih kan selain faktor internal (niat dari si pelaku itu), ada faktor external, si objeknya itu jg.

Pernah di posting oleh Karuna di:

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2343.0.html

Di Liberation in Our Hands, vol 2, hal 254, ada beberapa hal yang menentukan kekuatan suatu karma:

1. Karma yang kuat karena sifat perbuatannya sendiri (I: karma that is heavy because of its essential nature)
membunuh lebih berat daripada mencuri (orang lebih rela kehilangan materi daripada nyawa)

2. Karma yang kuat karena komponen mentalnya (I: its mental component)
ucapan kasar relatif lebih ringan dibandingkan karma fisik, namun bisa menjadi berat bila diucapkan dengan penuh kemarahan. (kuatnya faktor mental bajik / non-bajik yang muncul)

3. Karma yang kuat karena tindakan pendahuluannya (I: its preliminary action)
membunuh dengan menyiksa terlebih dahulu lebih berat daripada langsung membunuh.

4. Karma yang kuat karena basisnya (I: its basis)
melakukan perbuatan "ringan" kepada orang2 seperti guru spiritual pribadi kita, sangha, atau orang tua kita akan menjadi kuat dibandingkan perbuatan yang sama pada orang2 secara umum.

5. Karma yang kuat karena selalu dilakukan (I: it is always being performed)
ucapan tidak berguna yang dilakukan terus menerus dapat menjadi berat.

6. Karma yang kuat berhubungan dengan tidak adanya antidot (I: due to the absence of any antidote)
perbuatan negatif orang yang tidak pernah melakukan perbuatan bajik apapun akan menjadi sangat berat.

Karma dapat menjadi berat karena hadirnya satu atau pun lebih dari satu faktor-faktor ini, bahkan bisa semua faktor ini hadir.


NB: yang di atas hanya ringkasnya saja, tidak dikutip persis dan juga tidak mengutip secara keseluruhan penjelasan dari buku Liberation. Ada hal lain juga yang perlu diperhatikan yaitu jalan karmanya lengkap atau tidak, dan juga ada beberapa karma yang secara khusus sangat kuat (hal 260): berkaitan dengan ladangnya (misal: orang biasa dengan orang tua kita), karena agen/pelakunya (misal: orang yang memegang sila dengan orang yang tidak memegang sila), sifat dari objeknya (misal: berdana materi dengan berdana dharma), dan karena sikap mental di baliknya (motivasi)


Semoga bermanfaat  _/\_

Terima kasih  :|
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #32 on: 07 June 2008, 12:53:22 PM »
Anumodana Bro Mangkok, juga Bro Karuna atas postingannya di thread lain itu.

Dari Penentu Berat Ringannya Kamma yg dipaparkan diatas, dapat kita lihat bahwa yang menentukan sebenarnya adalah BATIN (cetana) kita. Sedangkan objeknya (siapa, apa yg sedang dilakukan, dimana, kapan) hanyalah bersifat mengkondisikan.

Jadi IMO, dalam menentukan bobot kamma:
~ BATIN (NIAT) yg paling menentukan
~ OBJEK hanya mengkondisikan (mengkondisikan kuat/ringan-nya dorongan niat kita)

CMIIW

::




Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Mangkok

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 123
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • Mangkok
Re: ALAM NERAKA
« Reply #33 on: 08 June 2008, 05:34:55 PM »
Anumodana Bro Mangkok, juga Bro Karuna atas postingannya di thread lain itu.

Dari Penentu Berat Ringannya Kamma yg dipaparkan diatas, dapat kita lihat bahwa yang menentukan sebenarnya adalah BATIN (cetana) kita. Sedangkan objeknya (siapa, apa yg sedang dilakukan, dimana, kapan) hanyalah bersifat mengkondisikan.

Jadi IMO, dalam menentukan bobot kamma:
~ BATIN (NIAT) yg paling menentukan
~ OBJEK hanya mengkondisikan (mengkondisikan kuat/ringan-nya dorongan niat kita)

CMIIW

::

Kita mungkin sudah pada tahu bahwa karma sifatnya sangat halus dan hanya bisa diketahui dengan tepat dan tanpa kesalah oleh seorang Buddha. Hanya seorang Buddha yang tahu persis apa yang terjadi.
Dan sebenarnya penjelasan karma dalam berbagai falsafah Buddhis juga tidak semua sama.

Sekedar contoh, dalam tradisi mahayana tibetan, ada banyak cerita dalam Sutra tentang Yang Bijak dan Yang Dungu yang mana dalam cerita2 tersebut ada berbagai kasus yang kelihatannya sederhana, tetapi efeknya luar biasa. Misal ada yang dilahirkan sebagai kera sebanyak lima ratus kehidupan hanya karena dia mengucapkan kata2 yang bagi kita mungkin sepele. Dia karena melihat seorang bhiksu melompat menyebrangi sebuah saluran air, mengatakan kepadanya bahwa bhiksu itu melompat seperti seekor kera. Dan ternyata bhiksu ini sudah mencapai empat buah seorang bhiksu (Arahat, red). Karena dia minta maaf dan mengakui kesalahannya setelah tahu bhiksu tersebut seorang Arahat, dia tidak terlahir di neraka. Namun, karena dia menertawakan bhiksu tersebut (yang adalah Arahat), dia terlahir 500 kehidupan sebagai kera. (baca cerita Madu Unggul di sutra tersebut)

Terlepas dari semua itu, halusnya cara kerja karma, pantas untuk membuat kita benar2 berhati-hati dalam berperilaku baik melalui fisik, ucapan, maupun mental.

Terima kasih  :|
Semoga kebijaksanaan dan kebaikan hati tumbuh dan berkembang dalam batin semua makhluk

Offline Umat Awam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 770
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #34 on: 08 June 2008, 06:22:48 PM »
Oleh krn itu janganlah meremehkan perbuatan buruk walaupun kecil,
Dengan berpikir, perbuatan ini tak akan berakibat apa2 buat saya..
Ibarat air yg jatuh setetes demi setetes ke dalam tempayan,
sedikit demi sedikit akan terisi penuh oleh air yg jatuh setetes demi setetes..

Waspadalah..... waspadalah....

_/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #35 on: 09 June 2008, 09:04:35 AM »
dia tetap membunuh seekor gajah lah   

*gubraks*
Membunuh gajah is membunuh gajah, ini objek nggak bakal berubah 

Yg didiskusikan sekarang adalah effectnya, hasilnya....
kenapa hasilnya bisa berbeda (avicci or not avicci), padahal penyebabnya (batin) sama.


Bro Willi,

maaf telat replynya. Saya ingin tanyakan mengenai bila seseorang tidak sengaja membunuh orang yang ternyata Arahat apakah ia masuk Avici. begini ilustrasinya

Lebih sakit mana , Bro willi mengenggam sebuah bola besi panas ditangan dengan sadar atau tidak sadar?
Pasti akan lebih sakit tidak sadar mengapa?karena bola besi panas ini dipegang tanpa sadar maka lama2 tanganpun akan hangus. Berbeda dengan memegang bola panas dengan sadar,kita sadar maka kita akan membuang.

Devadatta dengan sadar ingin membunuh Buddha dan dimasukkan ke Avici namun pada kalpa berlalu ia akan menjadi Pacceka Buddha, karena ia sadar akan Dhamma namun sengaja. berbeda dengan kasus dimana orang tidak sengaja membunuh Arahat, kapan ia akan sadar dan setelah Avici berlalu, apakah ia akan mengenal Dhamma?

Betul kata bro Kainyn, tingkatkan kewaspadaan ucapan,perbuatan dan pikiran agar kita terhindar dati perbuatan yang aneh seperti ini.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #36 on: 09 June 2008, 12:50:35 PM »
Bro Willi,

maaf telat replynya. Saya ingin tanyakan mengenai bila seseorang tidak sengaja membunuh orang yang ternyata Arahat apakah ia masuk Avici. begini ilustrasinya

Lebih sakit mana , Bro willi mengenggam sebuah bola besi panas ditangan dengan sadar atau tidak sadar?
Pasti akan lebih sakit tidak sadar mengapa?karena bola besi panas ini dipegang tanpa sadar maka lama2 tanganpun akan hangus. Berbeda dengan memegang bola panas dengan sadar,kita sadar maka kita akan membuang.

Devadatta dengan sadar ingin membunuh Buddha dan dimasukkan ke Avici namun pada kalpa berlalu ia akan menjadi Pacceka Buddha, karena ia sadar akan Dhamma namun sengaja. berbeda dengan kasus dimana orang tidak sengaja membunuh Arahat, kapan ia akan sadar dan setelah Avici berlalu, apakah ia akan mengenal Dhamma?

Betul kata bro Kainyn, tingkatkan kewaspadaan ucapan,perbuatan dan pikiran agar kita terhindar dati perbuatan yang aneh seperti ini.  _/\_

Anumodana Bro Nyanadhana atas penjelasannya.
IMO, ada sedikit bias dalam bahasan ini, akan sy coba untuk memperjelasnya:

~ Devadatta: si pelaku
~ Buddha: objek
~ Niat melukai/tindakan melukai: kamma si devadatta
~ Neraka Avicci: vipaka

Jadi si Devadatta MENGETAHUI Objeknya adalah seorang Buddha dan ia MENYADARI melakukan Kamma tsb, hasilnya: Neraka Avicci.

Bagaimana jika kasusnya begini:

~ Tentara A dan B: si pelaku
~ warga C (seorang arahat): objek
~ warga D (seorang koruptor): objek
~ Niat membunuh/tindakan membunuh: kamma si A

Dua orang tentara (A) dan (B) masuk ke sebuah desa melakukan teror dengan menembaki beberapa orang. Tentara (A) menembaki seseorang yg sedang duduk2 (B), tanpa mengetahui (B) ini adalah seorang suci (arahat). Dipihak lain, tentara (B) menembaki seseorang yg sedang menggendong anaknya (D), tentara yg menmbak tidak tau bahwa (D) adalah seorang koruptor.

Yang jadi pertanyaan, kira2 yg mana BOBOT KAMMA BURUKnya lebih berat?
~ Si A yg menembak seorang yg sedang duduk (yg ternyata adalah arahat)
atau
~ Si B yg menambak seseorang yg menggendong anaknya (yg ternyata adalah seorang koruptor)

Ilustrasi yg ekstrim ini adalah usaha sy untuk menggambarkan perbedaan diantara: Apakah OBJECT atau BATIN yg sesungguhnya menentukan BOBOT suatu KAMMA.

-----

Harap dibedakan dengan "Banyak faktor yg mengkondisikan suatu Vipaka berbuah'.
Ini memang betul karena PENYEBAB suatu VIPAKA tidaklah dapat ternalarkan oleh pemikiran kita.

 _/\_

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #37 on: 09 June 2008, 01:04:49 PM »
Pertanyaan ini ditanyakan oleh Raja Milinda kepada Bhikku Nagasena dan diberikan ilustrasi mengenai bola panas yang digenggam dengan sadar atau tanpa sadar.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #38 on: 09 June 2008, 02:04:09 PM »
Dikutip dari Milinda Panha, percakapan ini timbul sewaktu membahas "perbuatan baik" dan "perbuatan tercela".

Quote
8. "Mana yang lebih jelek, perbuatan tercela yang disadari atau yang tidak disadari?"

        "Perbuatan tercela yang tidak disadari, Baginda".

        "Kalau begitu kita harus menghukum dua kali lebih berat orang-orang yang melakukan perbuatan tercela tanpa menyadarinya".

        "Bagaimana menurut Baginda. Apakah seseorang akan terbakar lebih parah jika ia menggenggam besi yang merah membara tanpa mengetahui bahwa itu panas, dibandingkan dengan orang yang mengetahuinya?"

        "Ia akan terbakar lebih parah jika tidak tahu bahwa besi itu panas".

        "Demikian juga, O Baginda. Sama seperti orang yang melakukan perbuatan tercela tanpa menyadarinya".


Jadi sewaktu YM Nagasena dan Sang Raja membahas manakah yg lebih bermakna:
~ mengetahui sesuatu perbuatan itu baik/buruk dan melakukannya
atau
~ tidak mengetahui sesuatu perbuatan itu baik/buruk dan melakukannya

Jawabannya adalah:
~ Mengetahui   sesuatu perbuatan itu baik dan melakukannya adalah paling bermanfaat
~ Tidak mengetahui suatu perbuatan itu baik , namun melakukannya, tetap bermanfaat namun maknanya agak kurang.
~ Mengetahui sesuatu perbuatan itu buruk dan tetap melakukannya kammanya tidak seberat jika:
~ Tidak Mengetahui perbuatan itu buruk dan melakukannya. <--- ini yg paling berat.

Pembahasan ini adalah soal: Moha / Miccha Ditthi

Logikanya:
jika mengetahui efek dari suatu perbuatan, maka kita cenderung untuk melakukannya lagi jika itu perbuatan baik dan tidak akan melakukannya jika itu perbuatan buruk.

Inilah pentingnya mengikis kebodohan / pandangan salah.

-----

Mengenai bahasan SIAPAKAH si OBJEK / Sedang mengapa si OBJEK, IMO:
~ Tidak menentukan vipaka kita
~ Hanya bersifat MENGKONDISIKAN OBJECTIVITAS BATIN kita sehingga nantinya akan Menentukan BOBOT KAMMA yg kita produksi.


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #39 on: 09 June 2008, 02:20:11 PM »
 _/\_saya mungkin menarik cerita itu dan merelevansikan dengan pertanyaan kamu,karena salah satu faktor tersebut ada sangkut pautnya mengenai ketidaktahuan membunuh Arahat. sengaja atau tidak sengaja, Avici juga sudah menunggu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #40 on: 09 June 2008, 03:10:59 PM »
nyanadhana,

Dalam kasus "bola panas", mungkin itu lebih menjurus kepada kesalahan yang dilakukan tanpa mengetahui itu adalah kesalahan. Jika orang tidak mengetahui itu adalah kesalahan, maka dia akan terus2an berbuat dan menikmatinya tanpa penyesalan, ataupun tanpa usaha menahan diri, yang tentu saja akibatnya bisa jauh lebih parah.

Kalo yang willibordus maksudkan, mungkin sedikit berbeda, yaitu kita melakukan hal yang sama, dengan kondisi bathin yang sama, tetapi yang berbeda hanya objeknya, namun hasilnya sungguh jauh berbeda.


Quote
Mengenai bahasan SIAPAKAH si OBJEK / Sedang mengapa si OBJEK, IMO:
~ Tidak menentukan vipaka kita
~ Hanya bersifat MENGKONDISIKAN OBJECTIVITAS BATIN kita sehingga nantinya akan Menentukan BOBOT KAMMA yg kita produksi.
Subjektivitas bathin dan ketidaktahuan kita sendiri menurut saya adalah produk dari kebodohan bathin, dan kebodohan bathin itu tentu saja menentukan vipaka. Ketika dia tidak punya kebijaksanaan dalam menilai, maka kesalahan tetap saja ada padanya. Itu sama seperti anak kecil yang iseng memperlakukan serigala buas sama seperti anjing jinak.

Pukkusati, seorang raja yang ketika mengetahui ajaran Buddha Gotama meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi bhikkhu (walaupun belum ditahbiskan dan belum bertemu dengan Buddha), suatu saat bermalam di tempat yang sama dan diajarkan tentang pembagian elemen. Kemudian Pukkusati meminta maaf karena terlambat menyadarinya. Di sini Buddha Gotama pun juga mengatakan memang kesalahan ada pada Pukkusati karena terlambat menyadari pertapa itu adalah Buddha Gotama itu sendiri. Jadi di sini ketidaktahuan akan objek adalah kesalahan orang itu juga (yang menurut saya adalah berdasarkan moha, dalam hal ini sifat tidak mau tahu).


Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #41 on: 09 June 2008, 03:21:28 PM »
_/\_saya mungkin menarik cerita itu dan merelevansikan dengan pertanyaan kamu,karena salah satu faktor tersebut ada sangkut pautnya mengenai ketidaktahuan membunuh Arahat. sengaja atau tidak sengaja, Avici juga sudah menunggu.

Nah, disini letak bedanya Bro...

~ Milinda Panha membahas: Tidak mengetahui manfaat/akibat dari suatu perbuatan <--- ini adalah moha/miccha ditthi

~ Yg kita bahas: Tidak mengetahui Siapakah yg kita bunuh <--- ini bukan moha / miccha ditthi, melainkan semata2 tidak tau SIAPA si Objek, namun kita tau bahwa membunuh itu salah.

Pada Moha/Miccha Ditthi, kita tidak mengetahui membunuh itu salah / benar atau kita melakukan pembunuhan dengan didasari pengetahuan bahwa membunuh itu dibenarkan asal demi kebaikan. Kira2 begitu.

Sedangkan topik kita kali ini adalah:
Kita Mengetahui bahwa membunuh itu adalah salah. Kita juga tahu bahwa membunuh seorang arahat vipakanya adalah avicci. Yang tidak kita ketahui adalah orang yg kita bunuh itu adalah seorang arahat/bukan, apakah kita akan tetap masuk avicci?

Pendapat sy adalah kita tidak akan masuk avicci jika kita tidak tau objek yg kita bunuh adalah seorang arahat.

Ada kesalahpahaman sedikit Bro  :) sy lihat Bro Kainyn sudah bantu meluruskannya

 _/\_

willi

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #42 on: 09 June 2008, 03:43:28 PM »
 _/\_ oh kalo begitu, coba tarik dari cerita Kauna mengenai Arahat yang mati diseruduk sapi yang tak lain tak bukan adalah arwah gentayangan yang membalas dendam kematiannya karena dulu pernah dibunuh sebelum manusia itu mencapai Arahat. apakah sapi itu masuk Avici?

Nah kalo dijelaskan masuk Avici,mungkin relevansinya ke sini adalah hantu itu tau bunuh itu tidak baik,hantu itu tau dia adalah bhikku namun hantu itu tidak tahu yang dia bunuh adalah Arahat. coba tanya ke Karuna.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #43 on: 09 June 2008, 03:49:46 PM »
_/\_ oh kalo begitu, coba tarik dari cerita Kauna mengenai Arahat yang mati diseruduk sapi yang tak lain tak bukan adalah arwah gentayangan yang membalas dendam kematiannya karena dulu pernah dibunuh sebelum manusia itu mencapai Arahat. apakah sapi itu masuk Avici?

Nah kalo dijelaskan masuk Avici,mungkin relevansinya ke sini adalah hantu itu tau bunuh itu tidak baik,hantu itu tau dia adalah bhikku namun hantu itu tidak tahu yang dia bunuh adalah Arahat. coba tanya ke Karuna.

Ogut juga nggak tau cerita tentang sapi ini, baru taunya hari ini setelah membaca di thread lain (judul: Setelah jadi Arahat, minimal 7 hari harus masuk Sangha)  ;D

Mengenai sapi ini, ada yg tau pada akhirnya dia masuk avicci / tidak? Atau mungkin cerita lengkapnya saja biar kita baca dulu....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #44 on: 09 June 2008, 03:52:30 PM »
nyanadhana,

Kalo dari beberapa sumber, itu adalah mahluk peta yang menyamar sebagai sapi, tetapi sumber lain mengatakan bahwa itu emang sapi 'beneran' yang merupakan kelahiran kembali wanita itu. Saya tidak tahu juga, tetapi mungkin kisah ini tidak bisa dipakai karena bathin binatang dan manusia tidaklah sama. Sapi itu membunuh 1 Arahat, 1 Anagami dan 2 Sotapanna, tetapi tidak dikisahkan sapi itu ditelan bumi.  :)

Kalo dari kisah2 di Tipitaka, saya sudah beri contoh di mana seorang yang berniat membunuh 'gelandangan' tapi ternyata seorang pacceka Buddha, tetap terlahir di Avici. Jadi tahu atau tidak tahu, tetap kena akibatnya.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: ALAM NERAKA
« Reply #45 on: 09 June 2008, 03:59:14 PM »
ow kalo menarik cerita Kainyn,maka sadar atau tanpa sadar seseorang tetap menjalankan Avicinya,karena dia berupa manussa bukan hewan,begitukah?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: ALAM NERAKA
« Reply #46 on: 09 June 2008, 04:12:58 PM »
Bahiya, Tambadathika, Pukkusati, dan Suppabuddha, tapi gak tau endingnya bagaimana. Aye gak ngurusin sapi sih. ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #47 on: 09 June 2008, 04:34:21 PM »
Bahiya, Tambadathika, Pukkusati, dan Suppabuddha, tapi gak tau endingnya bagaimana. Aye gak ngurusin sapi sih. ;D

berarti nggak jelas juga, kita belum bisa menarik kesimpulan mengenai 'pasti masuk avicci jika tidak tau object' dari cerita sapi ini  :)

 [at]  Kainyn, cerita mengenai gelandangan itu, bisa Bro bantu post cerita lengkapnya?

Anumodana,
willi

::
« Last Edit: 09 June 2008, 04:36:13 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #48 on: 09 June 2008, 04:37:24 PM »
nyanadhana,

Yang saya maksud di sini adalah saya rasa menggunakan perbandingan kondisi bathin manusia dan hewan adalah kurang tepat. Lebih baik pakai cerita lain.
Kalo menurut pendapat saya pribadi, ya memang sadar/tidak sadar orang itu adalah Arahat/bukan, tetap terlahir di Avici.
Kalo yang membunuh adalah hewan, no comment  ;D



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: ALAM NERAKA
« Reply #49 on: 09 June 2008, 05:01:01 PM »
willibordus,

Secara singkat,

Kisah Suppabuddha: Suppabuddha mendengarkan khotbah dan mencapai Sotapanna. Kemudian Sakka 'mencobai'-nya dengan menawarkan harta tetapi harus mengatakan Buddhadhamma adalah tidak bermanfaat. Suppabuddha menolaknya. Belakangan Buddha mengatakan bahwa bahwa 1000 Sakka-pun akan kesulitan menggoyahkan keyakinan dari Suppabuddha yang telah mencapai Sotapanna. Setelah kembali dari Vihara, dia diseruduk sapi pada perjalanan pulang. Kemudian Buddha mengisahkan bahwa itu adalah akibat dari kamma buruknya.
Kisah lengkapnya ada di Dhammapada Atthakata 66.

Kisah Bahiya berpakaian kayu: Ia terdampar di suatu pulau dan hanya berpakaian kayu, kemudian orang menganggapnya Arahat. Belakangan seorang Brahma memberitahunya bahwa dia belumlah Arahat, dan menyuruh menemui Buddha Gotama. Ketika bertemu, Bahiya diberi penjelasan singkat, dan sebelum khotbah Buddha selesai, ia sudah menjadi Arahat yang kemudian memohon masuk Sangha. Dalam perjalanan mencari mangkok & jubah, ia diseruduk sapi. Kisahnya ada di Udana 1:10.

Kisah Pukkusati: Ia seorang raja yang merupakan kawan dari Bimbisara. Ia mengirimkan kain dengan kualitas terbaik dan Bimbisara tidak tahu bagaimana membalasnya, memberikan 2 plakat kayu yang bertuliskan ajaran dasar Buddha dhamma. Ketika membacanya, maka Pukkusati meninggalkan kehidupan rumah tangga dan hidup sebagai 'bhikkhu' (walaupun tidak ditahbiskan) dan mencari Buddha. Di suatu tempat, Buddha bermalam di tempat yang sama dengan pukkusati dan mengajarnya tentang pembagian elemen. Pukkusati kemudian mencapai Anagami phala dan mengenali Buddha. Ia mencari perlengkapan bhikkhu untuk ditahbiskan, tetapi kemudian diseruduk sapi. Kisahnya ada di Dhatuvibhanga sutta, Majjhima Nikaya 140.

Kisah Tambadathika: Seorang perampok berwajah seram yang kemudian menjadi algojo. Di kemudian hari, ia memberi makanan pada Sariputta yang sedang ber-pindapatta. Ketika mendengar ajaran Sariputta, ia menjadi gelisah karena dosa-nya di masa lampau sebagai algojo. Sariputta menenangkannya sehingga ia bisa mengerti ajaran dengan baik dan mencapai Sotapanna. Ia menemani Sariputta setengah jalan pulang ke Vihara. Ketika ia berbalik pulang ke rumahnya, diseruduk sapi. Kisahnya ada di Dhammapada Atthakata 100.

Kisah pacceka Buddha: Seseorang yang sangat ahli melempar batu, ingin menguji keahliannya. Gurunya mengingatkan untuk tidak melempar pada orang lain atau ternak, karena sanak saudara atau pemiliknya akan meminta pertanggungjawaban. Pelempar batu ini kemudian melihat seorang yang dikiranya adalah gelandangan. Menurutnya gelandangan tidak ada sanak saudara dan tidak ada 'pemilik' yang akan meminta pertanggungjawaban. Maka ia melempar batu kepada 'gelandangan' yang ternyata seorang Pacceka Buddha itu, masuk ke lubang telinga dan keluar dari lubang telinga satu lagi, dan meninggal ketika kembali ke viharanya. Pelempar batu itu terlahir kembali di Avici dan setelah waktu yang sangat lama, akhirnya ia keluar dari Avici dan terlahir sebagai peta yang kepalanya terus menerus dipukul palu. Kisahnya ada di Dhammapada Atthakata 72.



Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: ALAM NERAKA
« Reply #50 on: 11 June 2008, 11:03:01 AM »
Iya Bro.
Cuman aku masih bingung, begini:
~ si A adalah Arahat
~ si B adalah orang biasa
~ si pembunuh adalah seorang perampok yg nggak ngerti buddhism
Jadi, kalau dinilai dari NIAT si perampok, ya sama saja ketika membunuh A atau B.
Nah, karena NIAT (Cetana) nya sudah sama, lantas faktor lain apa yg memungkinkan hasilnya berbeda? Membunuh A PASTI lahir ke Avicci, sedangkan membunuh B BELOM PASTI lahir ke Avicci.
Apakah selain NIAT, 'What/Who is The Object' juga berpengaruh? Padahal teorinya semua objek -baik atau buruk- adalah netral.
???
::

Mengenai bahasan SIAPAKAH si OBJEK / Sedang mengapa si OBJEK, IMO:
~ Tidak menentukan vipaka kita
~ Hanya bersifat MENGKONDISIKAN OBJECTIVITAS BATIN kita sehingga nantinya akan Menentukan BOBOT KAMMA yg kita produksi.
::

Benar seperti yang Bro Willi katakan bahwa objek itu netral, tetapi dalam artian jika objek itu dipandang dari sisi batin yang melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasakan sentuhan; artinya ditinjau dari proses citta. Di dalam proses kamma, objek ditinjau juga dari asas manfaat, objek memiliki nilai yang berbeda; jadi faktor kehendak akan berkombinasi dengan faktor asas manfaat objek.

Nah, yang perlu dipahami adalah perbedaan antara proses citta (citta
niyama) dan proses kamma (kamma niyama). Ketika kamma niyama
berlangsung, citta niyama juga terjadi secara paralel. Di dalam kamma
niyama terjadi kombinasi berbagai proses lain, seperti asas manfaat,
asas waktu, asas lokasi, asas keterikatan, asas keselarasan moral
objeknya dan subjeknya dan sebagainya.

Bro Willi, mudah-mudahan tidak menjadi tambah membingungkan, karena memang proses kamma tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut, tetapi kombinasi dari banyak faktor yang tak terbilang banyaknya.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: ALAM NERAKA
« Reply #51 on: 12 June 2008, 10:02:14 AM »
Benar seperti yang Bro Willi katakan bahwa objek itu netral, tetapi dalam artian jika objek itu dipandang dari sisi batin yang melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasakan sentuhan; artinya ditinjau dari proses citta. Di dalam proses kamma, objek ditinjau juga dari asas manfaat, objek memiliki nilai yang berbeda; jadi faktor kehendak akan berkombinasi dengan faktor asas manfaat objek.

Nah, yang perlu dipahami adalah perbedaan antara proses citta (citta niyama) dan proses kamma (kamma niyama). Ketika kamma niyama berlangsung, citta niyama juga terjadi secara paralel. Di dalam kamma
niyama terjadi kombinasi berbagai proses lain, seperti asas manfaat, asas waktu, asas lokasi, asas keterikatan, asas keselarasan moral objeknya dan subjeknya dan sebagainya.

Bro Willi, mudah-mudahan tidak menjadi tambah membingungkan, karena memang proses kamma tidak bisa dilihat hanya dari satu sudut, tetapi kombinasi dari banyak faktor yang tak terbilang banyaknya.


Anumodana Sis Lily atas penjelasannya....
Bahasan kita sudah mejadi lebih detil, namun agak sedikit rumit, mungkin banyak yg akan bingung.  ;D

BTW, dari postingan Sis Lily diatas, malah semakin menguatkan pemahaman saya bahwa:
~ siapa / sedang mengapa objek, tidak menentukan secara langsung bobot kamma kita
~ siapa / sedang mengapa objek hanya berperan mengkondisikan subjektivitas batin kita, yg pada akhirnya menentukan bobot kamma kita.

Pertanyaan di topik awal:
~ Jika kita tidak menyadari bahwa yg kita bunuh adalah arahat, apakah kita akan masuk avicci?
Jawaban Sis Lily dulu adalah:
~ Tidak masuk avicci

Kelihatan jelas bahwa objek tidak berperan secara langsung dalam menentukan bobot kamma kita (yg akan mengirim kita ke avicci). Yg menentukan sebenarnya adalah subyektivitas batin kita (subyektivitas artinya: jika kita tidak tau, maka tidak masalah, jika kita tau, baru menjadi masalah)

Mohon penjelasannya

 _/\_
::

« Last Edit: 12 June 2008, 10:08:49 AM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)