Dua Pulau di Bengkulu Tenggelam
Bengkulu, 24 Mei 2009 00:14
Pulau Satu dan Pulau Bangkai, yang berada di sekitar Pulau Enggano, 90 mil dari Kota Bengkulu, kini tinggal nama, karena sudah tenggelam akibat abrasi.
Koordinator Enam Kepala Suku di Enggano, Rafli Zen Kaitora, di Bengkulu, Sabtu (22/5), mengatakan bahwa pulau yang masing-masing memiliki luas lebih dari 2 ha dan 1 ha tersebut tenggelam akibat tingginya abrasi yang terjadi di perairan Enggano. "Sebelumnya berupa hutan dan ditanami kelapa tapi sekarang tinggal gundukan pasir, karena kayu dan tanaman lain sudah hilang,"katanya.
Pulau Satu, kata Rafli, hanya berjarak 2 km dari Desa Kahyapu sementara Pulau Bangkai berjarak 4 km dari Desa Banjarsari.
Menurutnya, tingginya laju abrasi di wilayah kepulauan tersebut terjadi mulai awal 1990-an dan yang paling parah terjadi pada sekitar tahun 1997.
Sebelumnya, menurut Rafli, kedua pulau ini dipelihara oleh masyarakat Enggano, khususnya Suku Kahuga di Pulau Bangkai dan Suku Kaarubi di Pulau Satu. "Pada tahun 1960, dua pulau ini masih dijaga oleh dua suku ini dengan memelihara pohon kelapa dan tidak ada perkebunan, tetapi yang membuat pulau ini cepat hilang karena pohon-pohonnya sering ditebangi nelayan yang singgah di pulau ini," paparnya.
Pulau-pulau di sekitar pulau Enggano yang masih tersisa yakni Pulau Merbau seluas 7 ha dan Pulau Dua seluas 11 ha, kata Rafli, hingga kini masih sering disinggahi oleh nelayan dari Lampung, Muara Angke, Sibolga bahkan neyalan asing.
Rafli mengatakan, hilangnya dua pulau ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Pulau Enggano karena bisa mengancam keberadaan pulau mereka.
http://www.gatra.com/artikel.php?id=126397