//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: cung cung cep  (Read 19778 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
cung cung cep
« on: 01 August 2007, 09:25:22 PM »
moga² nggak OOT
mau tanya nich.. di kota saya ada salah satu vihara yg menyediakan altar sembahyang, di altar tertulis Tuhan Yang Maha Esa. posisinya di luar gedung sih.. jd sepertinya kalo dalam tradisi chinese itu menyembang dewa langit. yg mau saya tanyakan bukankah itu nggak mendidik? dan yg paling bikin saya heran, setiap tgl 1 dan 15 imlek byk yg cung² cep di vihara. bukankah seharusnya cung² cep lebih tepat di lakukan di kelenteng? kenapa dari pihak vihara nggak memberikan pemahaman yg bener kepada umat Buddhist?
ky`nya OOT deh, tp berhubung gak enak bikin thread mulu, admin or momod silahken di pisahkan kalo OOT.


 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #1 on: 01 August 2007, 09:34:56 PM »
loh koq nga enak bikin thread ? kalau ada bahan baru justru teman2x disini semua senang. para fakir forum  :>-
There is no place like 127.0.0.1

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: cung cung cep
« Reply #2 on: 01 August 2007, 09:39:03 PM »
Saya rasa kadang sulit mempertahankan idealisme suatu vihara.
Vihara kan butuh dana untuk pembangunan dll
Jadi kadang maaf kata sudah terkontaminasi oleh pemikiran2 yang sifatnya ekonomis
Pertanyaan simpel :
Bagaimana vihara ada dana kalau pengunjung sedikit ?
Dana bukankah dari untuk oleh pengunjung..

Ini pendapat pribadi..

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline lim

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 113
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
Re: cung cung cep
« Reply #3 on: 01 August 2007, 09:57:41 PM »
loh koq nga enak bikin thread ? kalau ada bahan baru justru teman2x disini semua senang. para fakir forum  :>-
wah ternyata cepet banget di tindak lanjuti :D
thx Bro  _/\_

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #4 on: 02 August 2007, 01:07:41 AM »
iya neh gw juga kurang setuju...
di deket rumah gw juga ada... neh gambar Sang Buddha... gede... di atasnya tulisan Tuhan Yang Maha Esa (gara" waktu kecil ke sini neh ampe smu gw pikir Buddha tuh tuhannya Buddhis)...

Kalo kaya kata ko Kasmaran, tuh dah ga bener deh... masa dana oriented gitu... ga perlu takutlah ga da dana... mank umat Buddhisnya yang pure kaga ada apa?
dengan begini jadilah kecampur" terus ajaran Buddha semakin ga jelas... buat yang Buddhis ktp, apalagi dari agama lain... vihara ma kelenteng ga da bedanya... tao dan buddhism juga dianggap sama... tar jadinya muncul lagi generasi yang mikirnya Sang Buddha adalah tuhan yang maha esa... kan kacau itu...  #-o

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: cung cung cep
« Reply #5 on: 02 August 2007, 06:18:02 AM »
Sekarang umat nyang bener aja jarang ke vihara (to *7th* ;) ) gimana mo maju tu vihara. Palagi persepuluhannya paling gede dari cung cung cep.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: cung cung cep
« Reply #6 on: 02 August 2007, 08:31:16 AM »
ehm...  :-? cung cung cep ya, mang bermanfaat ? gw rasa tidak kali ye... tapi seperti kata bro Tan, itu bisa memberikan efek psikologis, layaknya orang berdoa di-agama Samawi.

ibarat manusia itu boleh curhat permasalahan berat yg di-alaminya (seperti 7th) ke manusia yg lain, begitu pula ketika cung" cep, itu layaknya manusia yg curhat kepada sosok Mr. X yg dianggapnya sebagai penyelesai segala masalah, karena mahluk super duper sakti mandra guna. sering kita katakan bahwa cung" cep adalah tradisi chinese, di thailand ada patung 4 face's Buddha, disitu tiap hari puluhan orang cung" cep sekedar memanjatkan permintaan...

itu lah manusia, bagi mereka yg bisa melihat bahwa hal itu adalah salah tentu akan memvonis bahwa tindakan itu tidak berguna, tapi bagi mereka yg belum bisa melihat bahwa hal itu salah tentu bagi mereka hal itu berguna untuk sarana curhat [memanjatkan berbagai permintaan]

sekarang kembali ke diri orang itu memilih, yg mana ia merasa nyaman dengan tindakannya, pertama atau kedua daripada kita larang, belum tentu mereka terima opini kita, kalo marah gimana ? sebenarnya doa yg mujarab itu cukup 1 kalimat kali ye "Mr. X kau tau apa yang ku mau, amin..." karena Mr. X adalah maha tau  ^-^

tul di cung" cep lah dana mengalir dengan deras, tapi hal itu bisa diakali, di Vihara gw (Theravada) pengurusannya diserahkan kepada mereka yg tajir/sugih/berduit, itu banyak manfaatnya, dana itu jelas [masa orang kaya mau makan duit Vihara  ;D], kekurangan dana pun mereka dengan suka rela mengeluarkan duit demi...

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #7 on: 02 August 2007, 10:40:12 AM »
Quote
Sekarang umat nyang bener aja jarang ke vihara (to *7th* Wink ) gimana mo maju tu vihara.
buset fans gw neh bener... mau tanda tangan gw kagak?
diaman" nyebut nama gw...  8)

Quote
ibarat manusia itu boleh curhat permasalahan berat yg di-alaminya (seperti 7th) ke manusia yg lain
nambah lagi fans gw...  #-o
yah, curhat ato 'doa' ke manusia jauh lebih bermanfaat daripada curhat ke patung  ;D

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: cung cung cep
« Reply #8 on: 02 August 2007, 10:50:43 AM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...

kedua, saya sebenernya lebih suka vihara menjadi tempat komunitas ketimbang "tempat suci" seperti di agama2 lain. komunitas dalam arti tempat berdiskusi meluaskan cara berpikir dan pengalaman pada ajaran buddha. dengan pola pikir "tempat suci", terciptalah banyak ritual2 yg kurang sejalan dengan inti ajaran buddha. vihara dan "agama" buddha tidak lagi mengajarkan pemahaman, kebebasan berpikir dan pengalaman spiritual, melainkan menjadi bentuk lain dari belenggu ritual2, penerimaan otoritas agamawan dan kitab suci... tapi tentu saja banyak yg berpikiran lain mengingat faktor2 duniawi seperti dana, membesarkan kuantitas, dll... ini hanyalah pendapat saya ttg idealnya vihara.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: cung cung cep
« Reply #9 on: 02 August 2007, 10:55:30 AM »
*manggut2x*
Patut dipertimbangkan......

Hayo buka Vihara !! *Vihara DhammaCitta*  ;D


 [at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #10 on: 02 August 2007, 11:02:35 AM »
cung cung cep maksudnya apaan ?
Pai pai... ?

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: cung cung cep
« Reply #11 on: 02 August 2007, 11:05:10 AM »
singkatan acung" trus ditancep...

pai pai lah...

kata orang bandung paitikong (from where those words come from, emangnya semua thi kong)...  :??

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: cung cung cep
« Reply #12 on: 02 August 2007, 11:12:40 AM »
*manggut2x*
Patut dipertimbangkan......

Hayo buka Vihara !! *Vihara DhammaCitta*  ;D


 [at] lim:
sebenarnya terkadang bukan pihak vihara yg tidak mau menjelaskan, tetapi taraf pemahaman tamu yang datang itu yg masih belum sampai. ketika mereka datang untuk bakar hio dan meminta, tentu kita tidak bisa serta-merta menegur atau menasehati langsung. Nanti tersinggung dan buntutnya nama komunitas di vihara itu jadi jelek juga.


Benar.. Makanya seperti post saya di atas. Sangat sulit mempertahankan idealisme.
Lagi pula perlu diketahui, bahwa pada zaman Orba, hanya boleh ada 5 agama. Makanya terjadi perkawinan Tao, Kong Hu Cu, dll dengan Buddhism. Jadi untuk merubah sesuatu yang telah mendarah daging juga dibutuhkan waktu yang lama..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline langitbiru

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 547
  • Reputasi: 23
Re: cung cung cep
« Reply #13 on: 02 August 2007, 12:20:52 PM »
pertama, saya mau menggarisbawahi, please jangan pake istilah "cung cung cep". istilah ini kedengeran sangat gak enak bagi penganut kepercayaan chinese. mereka melakukan tradisi ini dengan alasan dan latar belakang tertentu. sungguh gak adil kalo anda melecehkannya seolah2 tradisi itu meaningless, konyol ataupun bodoh. saya ingat tahun 80an, kelenteng meminjamkan tempat untuk kebaktian buddhis theravada di kota saya. apakah mereka waktu itu bilang buddhis theravada "nungging2"? gak kan? buddhis malahan berhutang budi sama kelenteng. so please hormati kepercayaan dan tradisi mereka. mengata2in "cung2 cep" itu bagaikan membalas air susu dengan air tuba...

point ini saya setuju banget. tanpa sadar kita sdh menghina kepercayaan orang lain. kl selama ini kita  sdh tau dan merasakan bagaimana dihina agama kita, jangan sampai kita melakukan hal yg sama.
« Last Edit: 02 August 2007, 12:25:32 PM by langitbiru »
oni... kao titi bobo... gigi...

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: cung cung cep
« Reply #14 on: 02 August 2007, 12:51:47 PM »
Emang dalem Buddhism kaga ada cung-cung cep ?

Buddhism ya... bukan Theravada