yg menjadi dasar kebingungan saya ialah, darimana munculnya labeling ini sakit, ini tidak sakit, ini enak, ini tdk enak. thx
ada yg dapat menjawab dasar dari kegundahan saya?
Perasaan jasmani (yang terkondisi oleh indriah fisik mata, telinga, hidung, lidah, tubuh), muncul bergantung pada objek indriah dan organ indria kita sendiri.
Contoh sederhana:
1. Objek minuman panas yang sama, terkena lidah orang yang biasa makan/minum panas, rasanya netral atau menyenangkan, tapi terkena orang yang tidak terbiasa, bisa jadi tidak menyenangkan (melepuh).
2. Suara keras terhadap orang yang agak tuli tidak mengganggu di telinga, sedangkan pada yang sensitif, rasanya sungguh tidak menyenangkan.
Perasaan bathin (yang terkondisi oleh pikiran), muncul bersamaan dengan kontak bentukan pikiran/ide/gagasan dengan indera pikiran. Ketika bathin masih dilekati oleh Lobha, Dosa, Moha, maka perasaan itu terus timbul.
Contoh sederhana:
1. Umat Buddha yang melekati agamanya, melekati gagasan 'agamaku paling baik', ketika mendengar agamanya disinggung, muncul suatu penolakan, akhirnya membawa pada kebencian/kemarahan, sedangkan kalau dipuji, merasa senang dan bangga.
2. Melihat sosok wanita yang super cantik, maka timbul perasaan menyenangkan. Kemudian jika diberi keterangan bahwa itu adalah transexual dari Thailand, maka perasaan menyenangkan itu bisa menguap hilang. Itu karena pikiran kita masih terkondisi pada kemelekatan seksual, maka timbul konsep yang menyenangkan dan tidak menyenangkan secara seksual, walaupun objek yang dipersepsi mata adalah sama (netral).
Secara singkat, perasaan jasmani timbul bergantung pada keterkondisian jasmani (tidak dilabeli), sedangkan perasaan bathin timbul bergantung pada keterkondisian kekotoran bathin kita ('dilabeli' oleh Lobha-Dosa-Moha).