//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?  (Read 37321 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #75 on: 27 July 2007, 09:33:49 PM »
Everyone is Buddha...Saddhu!!!

Calon buddha kali bhante ya  :??  ;D .. kalo semua buddha.. jadi ga ada diskusi lagi donk ;D atu mungkin itu yg terbaik ya??  :??    _/\_

Buddha sama dengan Dhamma, Dhamma sama dengan Sangha, Buddha sama dengan Sangha.
Blum pernah tau tentang ini yah?
Dhamma sama dengan Dukkha.  Everyone has Dukkha.  Can we learn Dhamma from everyone?  Is there any Buddha in everyone?

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #76 on: 28 July 2007, 08:56:49 AM »
Everyone is Buddha...Saddhu!!!

Calon buddha kali bhante ya  :??  ;D .. kalo semua buddha.. jadi ga ada diskusi lagi donk ;D atu mungkin itu yg terbaik ya??  :??    _/\_

Buddha sama dengan Dhamma, Dhamma sama dengan Sangha, Buddha sama dengan Sangha.
Blum pernah tau tentang ini yah?
Dhamma sama dengan Dukkha.  Everyone has Dukkha.  Can we learn Dhamma from everyone?  Is there any Buddha in everyone?

Maaf bhante sekedar sharing jika buddha sama dengan sangha saya sedikit agak mengerti dan sedikit agak tau.. tapi kalo individu sangha sama dengan buddha kayaknya itu belum tentu deh..  ???   ;D
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #77 on: 28 July 2007, 05:07:39 PM »
Everyone is Buddha...Saddhu!!!

Calon buddha kali bhante ya  :??  ;D .. kalo semua buddha.. jadi ga ada diskusi lagi donk ;D atu mungkin itu yg terbaik ya??  :??    _/\_

Buddha sama dengan Dhamma, Dhamma sama dengan Sangha, Buddha sama dengan Sangha.
Blum pernah tau tentang ini yah?
Dhamma sama dengan Dukkha.  Everyone has Dukkha.  Can we learn Dhamma from everyone?  Is there any Buddha in everyone?

Maaf bhante sekedar sharing jika buddha sama dengan sangha saya sedikit agak mengerti dan sedikit agak tau.. tapi kalo individu sangha sama dengan buddha kayaknya itu belum tentu deh..  ???   ;D
Kan ada dua macam Sangha: 1. Ariya Sangha adalah Sangha yang telah meralisasi Dhamma. dan 2. Samutti Sangha adalah Sangha perkumpulan para Bhikkhu.

Tentu saja, yang saya maksud diatas adalah Ariya Sangha.

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #78 on: 28 July 2007, 11:28:34 PM »
Kan ada dua macam Sangha: 1. Ariya Sangha adalah Sangha yang telah meralisasi Dhamma. dan 2. Samutti Sangha adalah Sangha perkumpulan para Bhikkhu.

Tentu saja, yang saya maksud diatas adalah Ariya Sangha.

ow.. Ic...  :-[ nah kebetulan bhante sedikit OOT.. bhante mengatakan aria sangha telah merealisasikan Dhamma, tapi sebelumnya bhante mengatakan Dhamma sama dengan Dukkha.. yg saya tangkap maksud sebenernya bukan berarti seperti : Ariya sangha telah merealisasikan dukkha kan?  ???  selain itu dalam kesempatan baik ini saya ingin sedikit lebih memahami apakah Dhamma dalam arti sesungguhnya?? sebab masih banyak yg belum mengerti arti Dhamma termasuk saya  :-[ selama ini yg diketahui dukka hanyalah ajaran buddha, namun dikatakan buddha menemukannya.. jika menemukan berarti dhamma sudah ada sebelum buddha ada.. mohon bimbingan bhante  _/\_
« Last Edit: 28 July 2007, 11:30:27 PM by Radi_muliawan »
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #79 on: 29 July 2007, 07:21:05 AM »
Kan ada dua macam Sangha: 1. Ariya Sangha adalah Sangha yang telah meralisasi Dhamma. dan 2. Samutti Sangha adalah Sangha perkumpulan para Bhikkhu.

Tentu saja, yang saya maksud diatas adalah Ariya Sangha.

ow.. Ic...  :-[ nah kebetulan bhante sedikit OOT.. bhante mengatakan aria sangha telah merealisasikan Dhamma, tapi sebelumnya bhante mengatakan Dhamma sama dengan Dukkha.. yg saya tangkap maksud sebenernya bukan berarti seperti : Ariya sangha telah merealisasikan dukkha kan?  ???  selain itu dalam kesempatan baik ini saya ingin sedikit lebih memahami apakah Dhamma dalam arti sesungguhnya?? sebab masih banyak yg belum mengerti arti Dhamma termasuk saya  :-[ selama ini yg diketahui dukka hanyalah ajaran buddha, namun dikatakan buddha menemukannya.. jika menemukan berarti dhamma sudah ada sebelum buddha ada.. mohon bimbingan bhante  _/\_

Sang Buddha mengatakan: Siapa yang melihat Dukkha, dia melihat Dhamma.

Dhamma:    
(1) Kejadian; fenomena yang telah dan sedang terjadi;
(2) Kualitas mental;
(3) Doktrin, ajaran;
(4) Hukum penting yang perlu dipraktekkan oleh manusia agar sesuai dengan tatanan alam. Dengan kata lain Dhamma (biasa ditulis dengan diawali huruf besar) juga digunakan untuk menyebut Ajaran yang mengajarkan hal-hal tersebut. Karena itu Dhamma yang diajarkan Sang Buddha mencakup baik ajarannya maupun penerapan untuk Nibbàna, kualitas yang ingin direalisasi dari ajaran-Nya.

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #80 on: 29 July 2007, 08:11:56 PM »
 [at] Upaseno
wah Bhante..akhirneeee...dateng berdiskusi Dhamma juga...^^

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #81 on: 30 July 2007, 08:49:18 AM »
Sang Buddha mengatakan: Siapa yang melihat Dukkha, dia melihat Dhamma.

Dhamma:    
(1) Kejadian; fenomena yang telah dan sedang terjadi;
(2) Kualitas mental;
(3) Doktrin, ajaran;
(4) Hukum penting yang perlu dipraktekkan oleh manusia agar sesuai dengan tatanan alam. Dengan kata lain Dhamma (biasa ditulis dengan diawali huruf besar) juga digunakan untuk menyebut Ajaran yang mengajarkan hal-hal tersebut. Karena itu Dhamma yang diajarkan Sang Buddha mencakup baik ajarannya maupun penerapan untuk Nibbàna, kualitas yang ingin direalisasi dari ajaran-Nya.


saya ada sedikit pertanyaan tambahan lagi bhante, apakah yg melihat sukkha itu tidak dapat melihat Dhamma??  :-[ (maaf bhante sering nanya  8) .. abis nanya enak sih bisa nambah wawasan)

Oya bhante menuliskan : Dhamma (yg sering menggunakan awalan huruf besar), apakah memiliki pengaruh jika dituliskan dengan huruf awal kecil (dhamma)?? jika "Buddha" dengan "Budha" sudah tentu memiliki perbedaan arti yg sangat jauh.. mohon jawabannya bhante  _/\_
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #82 on: 30 July 2007, 01:33:40 PM »
Quote from: Post dari Sdr. Yohanes - FS

Amitabha Sutra

Klik SINI untuk lihat detail

Demikianlah yang telah kudengar : Pada suatu saat Hyang Buddha berdiam di Sravasti pertapaan Jeta Taman Anthapindika bersama serombongan Bhiksu yang berjumlah seribu dua ratus lima puluh yang semuanya Arahat yang di kenal oleh semua orang seperti Sesepuh Sariputra : Mahamaudgalyayana, Mahakasyapa, Mahakatyayana, Mahakausthila, Revata, Suddhipanthaka, Nanda, Ananda, Rahula, Gavampati, Pindolabharadvaja, Kalodayin, Mahakaphina, Vakkula, Aniruddha, dan beserta Siswa-siswa terkemuka lainnya ; dan para Bodhisattva Mahasattva, Manjusri Pangeran Dharma, Ajita Bodhisattva, Gandhastin Bodhisattva, Nityodyukta Bodhisattva, dengan para Bodhisattva Mahasattva lainnya ; dan dengan Sakra, Indra atau Raja para dewata yang tak terhingga jumlahnya.

Pada saat itu Hyang Buddha bersabda kepada sesepuh Sariputra : Sebelah Barat dari sini melewati ratusan ribu Koti negeri Buddha, terdapat sebuah alam yang bernama Sukhavati. Ada seseorang Tathagata yang bernama Amitabha. Kini beliau tengah mengajarkan Dharma.

Sariputra, apakah sebabnya alam itu disebut Sukhavati ?

Karena di alam Sukhavati tiada lagi penderitaan bagi makhluk-makhluk yang hidup di sana ! Sumber kebahagiaan tak terhingga banyaknya, oleh sebab itu disebut Sorga Sukhavati. Dan lagi, oh, Sariputra ! Di Sorga Sukhavati terdapat tujuh tingkat Veranda dengan tujuh tirai rajutan, tujuh baris jajaran pohon, semua terbentuk dari empat macam mustika. Karenanya negeri itu disebut kebahagiaan sempurna. Lagi pula Sariputra, di alam Sukhavati terdapat tujuh kolam permata berisi air yang memiliki delapan sifat kebaikan. Dasar kolam penuh dengan hamparan pasir emas, keempat sisinya terdapat tangga yang terbuat dari : emas, perak, batu lazuardi dan batu kristal, di atas terdapat pagoda-pagoda yang terhias emas, perak, beryl, kristal, Musaragarbha batu-batu akik, indung mutiara. Di kolam-kolam terdapat bunga teratai sebesar roda pedati, berwarna hijau dengan kemilau hijaunya, berwarna kuning dengan kemilau kuningnya, berwarna merah dengan kemilau merahnya dan berwarna putih dengan kemilau putihnya, lembut, menakjubkan, indah dan murni. O Sariputra, demikianlah negeri Buddha itu dihiasi dengan pahala dan kebajikan yang indah, megah dan agung, lagipula Sariputra, di negeri Buddha ini senantiasa terdengar musik surgawi dan tanahnya kuning emas. Dalam enam periode sehari semalam, turun hujan bunga-bunga Mandrawa. Tiap makhluk di negeri ini, sepanjang pagi yang cerah dengan jubahnya mengumpulkan bunga dan mempersembahkannya kepada beratus ribu koti Buddha dari penjuru lain. Pada waktu makan mereka kembali ke negeri mereka masing-masing, dan usai makan mereka istirahat. O Sariputra, di negeri kebahagiaan sempurna. Dengan pahala dan kebajikan terhias indah, megah dan agung. Lagipula Sariputra, di negeri ini selalu ada burung-burung beraneka warna nan indah dan langka, burung seriap putih, merak, kakaktua, bangau putih kecil, kalavinka dan burung berkepala dua. Kumpulan burung ini bernyanyi dalam enam periode sehari semalam dengan suara merdu dan harmonis. Suara mereka yang jernih dan riang membabarkan lima akar kebajikan. , tujuh bagian bodhi, delapan jalan suci dan Dharma-dharma lain. Bila makhluk di negeri itu, mendengar suara-suara ini mereka bersama-sama ingat akan Buddha, ingat akan Dharma dan ingat akan Sangha.

O, Sariputra , janganlah mengira bahwa burung-burung ini lahir akibar pelanggaran karma mereka karena alasan apakah? Di negeri ini tidak ada tiga jenis kelahiran sesat. O, Sariputra di negeri Buddha ini bahkan nama-nama tiga jenis kelahiran sesat tidak ada.

Bagaimana sebenarnya ?

Kumpulan burung ini semuanya diciptakan melalui penjelmaan oleh Amitabha Buddha agar suara Dharma tersiar luas. O, Sariputra , di negeri Buddha itu, ketika semilir angin berhembus, barisan pohon-pohon permata dan tirai-tirai permata menimbulkan suara-suara lembut dan indah. Laksana seratus ribu jenis musik dialunkan pada saat yang sama. Mereka yang mendengar suara ini dengan sendirinya ingat akan Buddha, ingat akan Dharma, ingat akan Sangha. O, Sariputra, negeri Buddha itu dihiasi dengan pahala dan kebajikan terhias indah, megah dan agung.

O, Sariputra apa yang kau pikirkan? Mengapa Buddha ini disebut Amitabha?

O Sariputra, kemilau cahaya Buddha ini tak terhingga menerangi sepuluh penjuru dunia tanpa halangan. Oleh karenanya disebut Amitabha lagipula O Sariputra, kehidupan Buddha ini dan rakyatnya mencapai kalpa Asankhyeya, tiada terbatas tiada terhingga. Oleh karenanya disebut Amitabha. O Sariputra sejak Amitabha mencapai tingkat kebuddhaan sepuluh kalpa telah berlalu. Lagipula Sariputra, Buddha ini mempunyai siswa-siswa pendengar suara tak terhingga, tak terbatas. Semua arahat, jumlah mereka tak dapat dihitung demikian pula kumpulan Bodhisattva. O Sariputra, demikinlah adanya negeri kebahagiaan sempurna dengan pahala dan kebajikan terhias, megah dan agung. Lagipula Sariputra, di negeri kebahagiaan sempurna makhluk hidup yang lahir semuanya Avaivartika. Di antara mereka banyak yang dalam kehidupan ini mencapai tingkat kebuddhaan, jumlah mereka sangatlah banyak tidak dapat dihitung dan hanya dapat disebut Kalpa Asankhyeya. Yang tiada terbatas, tiada terhingga.

O, Sariputra mahluk hidup yang mendengar ini seyogyanya berikrar agar dilahirkan dinegeri itu, mengapa demikian ?

Agar mereka yang berhasil adalah orang yang suci dan saleh semua berkumpul bersama-sama di satu tempat. O, Sariputra seorang tidak boleh kurang dalam perbuatan-perbuatan baik, berkah, kebajikan dan hubungan penyebab untuk mencapai kelahiran dinegeri itu. Sariputra, kalau ada seorang lelaki berbudi dan wanita berbudi, mendengar nama Amita Buddha danmemanjatkan nama itu baik selama satu hari, dua hari, tiga hari, empat hari, lima hari, enam hari, tujuh hari, dengan sepenuh hati dan tanpa gangguan, bila orang itu mendekati akhir hayatnya, Amita Buddha berserta para orang suci akan muncul dihadapannya. Ketika akhir hayatnya tiba hatinya tidak goyah, ia akan terlahir di negeri kebahagiaan sempurna Amitabha Buddha Sariputra, karena aku melihat manfaatnya maka ku-ucapkan kata-kata itu. Jika mahluk hidup mendengar ucapan ini, mereka seharusnya berikrar untuk lahir di negeri itu.

O Sariputra, sebagaimana aku sekarang memuji manfaat yang tak terkira dari jasa dan kebajikan Amitabha Buddha, demikian juga ditimur ada Aksobhya Buddha, Merudhvaja Buddha, Mahameru Buddha, Meruprabhasa Buddha, Sughosa Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga. Di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi Trisuhhasra Mahasahasra loka datu dengan kata-kata tulus dan nyata. Semua mahluk hidup patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa dan kebajikan yang tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra, di dunia sebelah selatan ada Chandrasuryapradipa Buddha, Yasahprabha Buddha, Maharciskamdha Buddha, Merupradipa Buddha, Arantavirya Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negeri-Nya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata tulus dan nyata semua mahluk hidup, patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh khidmat akan jasa kebajikan yang tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra di dunia sebelah Barat, ada Amitayus Buddha, Amitaskhamdha Buddha, Amitadhavaja Buddha, Mahaprabha Buddha, Maharasmiprabha Buddha, Maharatnaketu Buddha, Suddharasmi Buddha dan Buddha-Buddha lainnya, yang tak terhingga seperti pasir-pasir di sungai Gangga dinegerinya masing-masing, mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang. Menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu, dengan kata tulus dan nyata semua makhluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh, khidmat akan jasa kebajikan tak terkirakan dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra didunia sebelah utara ada Maharciskamdha Buddha, Dumdubhisvaranirghosa Buddha, Duspradharsa Buddha, Adityasambhava Buddha, Jalemiprabha Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tidak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi Trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata-kata tulus dan nyata. Semua mahluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa kebajikan tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini, Sariputra di dunia sebelah bawah (nadir ) ada Simha Buddha, Yasas Buddha , Yasahprabha Buddha, Dharma Nuddha , Dharmadhvaja Buddha, Dharmadhara Buddha dan Buddha-Buddha liannya yang tidak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah yang maha luas dan panjang menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata kata tulus dan nyata semua makhluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh, akan jasa kebajikan tak terkirakan dari sutra yang di karuniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini di dunia sebelah atas (zenit) ada Brahmaghosa Buddha, Naksatraraja Buddha, Gamdhottama Buddha, Gamdhaprabhasa Buddha, Maharciskamdha Buddha, Ratnakusumasampuspitagatra Buddha, Sa lendraraja Buddha, Ratnotpalasri Buddha, Sarvarthadarsa Buddha, Sumerukalpa Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terbilang seperti butiran pasir. Di sungai Gangga, di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi trisuhasra Mahasahasra loka datu. Dengan kata-kata tulus dan nyata, semua makhluk hidup patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa kebaikan tak terkirakan dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra, Apa yang kau pikirkan ? Mengapa sutra ini disebut sutra yang dikaruniai dan dilindungi semua Buddha ?

O Sariputra, kalau seorang lelaki berbudi atau wanita berbudi mendengar sutra ini dan mengucapkannya serta mendengar nama-nama semua Buddha ini. Lelaki berbudi atau wanita berbudi ini akan menjadi orang yang ingat akan Buddha dan dilindungi oleh semua Buddha dan tidak akan gagal mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Sebab itu Sariputra, kalian semua patut percaya dan menerima kata-kataku dan ucapan semua Buddha. Sariputra, kalau ada orang yang telah berikrar yang sedang berikrar atau yang akan berikrar: "Aku berhasrat lahir si negeri Amitabha". Orang-orang ini semua tidak akan gagalmencapai Annutara Samyak Sambodhi. Apakah dia lahir pada masa lampau, sekarang atau pada masa yang akan datang. Sebab itu Sariputra semua laki-laki berbudi dan wanita berbudi. Jika mereka orang-orang yang memilik keyakinan, seyogyanya berikrar untuk lahir di negeri ini. O Sariputra sebagaimana Aku memuji jasa dan kebaikan semua Buddha, semua Buddha juga memuji jasa dan kebajikanKu yang tak terkirakan, dengan mengucapkan kata-kata : "Sakyamuni Buddha dapat melasanakan secara luar biasa perbuatan-perbuatan sulit di dunia saha, dikurun kejahatan dari lima kekeruhan diantara kekeruhan kalpa, kekeruhan pandangan, kekeruhan penderitaan, kekeruhan makhluk hidup dan kekeruhan kehidupan. Ia dapat mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Demi makhluk hidup, membabarkan Dharma. Ini yang diseluruh dunia sulit dipercaya, Sariputra. Kamu seharusnya mengerti bahwa Aku, dikurun kejahatan dari lima kekeruhan mempraktekkan perbuatan yang sulit ini, mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Demi semua dunia kuucapkan Dharma yang sulit dipercaya ini, benar-benar sulit untuk dipercaya."

Setelah Hyang Buddha mengucapkan sutra ini, Sariputra dan semua Bhiksu, semua dewa manusia dan para Asura dan yang lain-lain dari dunia, mendengar apa yang telah Hyang Buddha sabdakan menyambut dengan sukacita, menyembah dengan sujud dan mohon diri.

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #83 on: 30 July 2007, 03:45:23 PM »
Quote from: Post dari Sdr. Yohanes - FS

Amitabha Sutra

Klik SINI untuk lihat detail

Demikianlah yang telah kudengar : Pada suatu saat Hyang Buddha berdiam di Sravasti pertapaan Jeta Taman Anthapindika bersama serombongan Bhiksu yang berjumlah seribu dua ratus lima puluh yang semuanya Arahat yang di kenal oleh semua orang seperti Sesepuh Sariputra : Mahamaudgalyayana, Mahakasyapa, Mahakatyayana, Mahakausthila, Revata, Suddhipanthaka, Nanda, Ananda, Rahula, Gavampati, Pindolabharadvaja, Kalodayin, Mahakaphina, Vakkula, Aniruddha, dan beserta Siswa-siswa terkemuka lainnya ; dan para Bodhisattva Mahasattva, Manjusri Pangeran Dharma, Ajita Bodhisattva, Gandhastin Bodhisattva, Nityodyukta Bodhisattva, dengan para Bodhisattva Mahasattva lainnya ; dan dengan Sakra, Indra atau Raja para dewata yang tak terhingga jumlahnya.

Pada saat itu Hyang Buddha bersabda kepada sesepuh Sariputra : Sebelah Barat dari sini melewati ratusan ribu Koti negeri Buddha, terdapat sebuah alam yang bernama Sukhavati. Ada seseorang Tathagata yang bernama Amitabha. Kini beliau tengah mengajarkan Dharma.

Sariputra, apakah sebabnya alam itu disebut Sukhavati ?

Karena di alam Sukhavati tiada lagi penderitaan bagi makhluk-makhluk yang hidup di sana ! Sumber kebahagiaan tak terhingga banyaknya, oleh sebab itu disebut Sorga Sukhavati. Dan lagi, oh, Sariputra ! Di Sorga Sukhavati terdapat tujuh tingkat Veranda dengan tujuh tirai rajutan, tujuh baris jajaran pohon, semua terbentuk dari empat macam mustika. Karenanya negeri itu disebut kebahagiaan sempurna. Lagi pula Sariputra, di alam Sukhavati terdapat tujuh kolam permata berisi air yang memiliki delapan sifat kebaikan. Dasar kolam penuh dengan hamparan pasir emas, keempat sisinya terdapat tangga yang terbuat dari : emas, perak, batu lazuardi dan batu kristal, di atas terdapat pagoda-pagoda yang terhias emas, perak, beryl, kristal, Musaragarbha batu-batu akik, indung mutiara. Di kolam-kolam terdapat bunga teratai sebesar roda pedati, berwarna hijau dengan kemilau hijaunya, berwarna kuning dengan kemilau kuningnya, berwarna merah dengan kemilau merahnya dan berwarna putih dengan kemilau putihnya, lembut, menakjubkan, indah dan murni. O Sariputra, demikianlah negeri Buddha itu dihiasi dengan pahala dan kebajikan yang indah, megah dan agung, lagipula Sariputra, di negeri Buddha ini senantiasa terdengar musik surgawi dan tanahnya kuning emas. Dalam enam periode sehari semalam, turun hujan bunga-bunga Mandrawa. Tiap makhluk di negeri ini, sepanjang pagi yang cerah dengan jubahnya mengumpulkan bunga dan mempersembahkannya kepada beratus ribu koti Buddha dari penjuru lain. Pada waktu makan mereka kembali ke negeri mereka masing-masing, dan usai makan mereka istirahat. O Sariputra, di negeri kebahagiaan sempurna. Dengan pahala dan kebajikan terhias indah, megah dan agung. Lagipula Sariputra, di negeri ini selalu ada burung-burung beraneka warna nan indah dan langka, burung seriap putih, merak, kakaktua, bangau putih kecil, kalavinka dan burung berkepala dua. Kumpulan burung ini bernyanyi dalam enam periode sehari semalam dengan suara merdu dan harmonis. Suara mereka yang jernih dan riang membabarkan lima akar kebajikan. , tujuh bagian bodhi, delapan jalan suci dan Dharma-dharma lain. Bila makhluk di negeri itu, mendengar suara-suara ini mereka bersama-sama ingat akan Buddha, ingat akan Dharma dan ingat akan Sangha.

O, Sariputra , janganlah mengira bahwa burung-burung ini lahir akibar pelanggaran karma mereka karena alasan apakah? Di negeri ini tidak ada tiga jenis kelahiran sesat. O, Sariputra di negeri Buddha ini bahkan nama-nama tiga jenis kelahiran sesat tidak ada.

Bagaimana sebenarnya ?

Kumpulan burung ini semuanya diciptakan melalui penjelmaan oleh Amitabha Buddha agar suara Dharma tersiar luas. O, Sariputra , di negeri Buddha itu, ketika semilir angin berhembus, barisan pohon-pohon permata dan tirai-tirai permata menimbulkan suara-suara lembut dan indah. Laksana seratus ribu jenis musik dialunkan pada saat yang sama. Mereka yang mendengar suara ini dengan sendirinya ingat akan Buddha, ingat akan Dharma, ingat akan Sangha. O, Sariputra, negeri Buddha itu dihiasi dengan pahala dan kebajikan terhias indah, megah dan agung.

O, Sariputra apa yang kau pikirkan? Mengapa Buddha ini disebut Amitabha?

O Sariputra, kemilau cahaya Buddha ini tak terhingga menerangi sepuluh penjuru dunia tanpa halangan. Oleh karenanya disebut Amitabha lagipula O Sariputra, kehidupan Buddha ini dan rakyatnya mencapai kalpa Asankhyeya, tiada terbatas tiada terhingga. Oleh karenanya disebut Amitabha. O Sariputra sejak Amitabha mencapai tingkat kebuddhaan sepuluh kalpa telah berlalu. Lagipula Sariputra, Buddha ini mempunyai siswa-siswa pendengar suara tak terhingga, tak terbatas. Semua arahat, jumlah mereka tak dapat dihitung demikian pula kumpulan Bodhisattva. O Sariputra, demikinlah adanya negeri kebahagiaan sempurna dengan pahala dan kebajikan terhias, megah dan agung. Lagipula Sariputra, di negeri kebahagiaan sempurna makhluk hidup yang lahir semuanya Avaivartika. Di antara mereka banyak yang dalam kehidupan ini mencapai tingkat kebuddhaan, jumlah mereka sangatlah banyak tidak dapat dihitung dan hanya dapat disebut Kalpa Asankhyeya. Yang tiada terbatas, tiada terhingga.

O, Sariputra mahluk hidup yang mendengar ini seyogyanya berikrar agar dilahirkan dinegeri itu, mengapa demikian ?

Agar mereka yang berhasil adalah orang yang suci dan saleh semua berkumpul bersama-sama di satu tempat. O, Sariputra seorang tidak boleh kurang dalam perbuatan-perbuatan baik, berkah, kebajikan dan hubungan penyebab untuk mencapai kelahiran dinegeri itu. Sariputra, kalau ada seorang lelaki berbudi dan wanita berbudi, mendengar nama Amita Buddha danmemanjatkan nama itu baik selama satu hari, dua hari, tiga hari, empat hari, lima hari, enam hari, tujuh hari, dengan sepenuh hati dan tanpa gangguan, bila orang itu mendekati akhir hayatnya, Amita Buddha berserta para orang suci akan muncul dihadapannya. Ketika akhir hayatnya tiba hatinya tidak goyah, ia akan terlahir di negeri kebahagiaan sempurna Amitabha Buddha Sariputra, karena aku melihat manfaatnya maka ku-ucapkan kata-kata itu. Jika mahluk hidup mendengar ucapan ini, mereka seharusnya berikrar untuk lahir di negeri itu.

O Sariputra, sebagaimana aku sekarang memuji manfaat yang tak terkira dari jasa dan kebajikan Amitabha Buddha, demikian juga ditimur ada Aksobhya Buddha, Merudhvaja Buddha, Mahameru Buddha, Meruprabhasa Buddha, Sughosa Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga. Di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi Trisuhhasra Mahasahasra loka datu dengan kata-kata tulus dan nyata. Semua mahluk hidup patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa dan kebajikan yang tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra, di dunia sebelah selatan ada Chandrasuryapradipa Buddha, Yasahprabha Buddha, Maharciskamdha Buddha, Merupradipa Buddha, Arantavirya Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negeri-Nya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata tulus dan nyata semua mahluk hidup, patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh khidmat akan jasa kebajikan yang tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra di dunia sebelah Barat, ada Amitayus Buddha, Amitaskhamdha Buddha, Amitadhavaja Buddha, Mahaprabha Buddha, Maharasmiprabha Buddha, Maharatnaketu Buddha, Suddharasmi Buddha dan Buddha-Buddha lainnya, yang tak terhingga seperti pasir-pasir di sungai Gangga dinegerinya masing-masing, mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang. Menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu, dengan kata tulus dan nyata semua makhluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh, khidmat akan jasa kebajikan tak terkirakan dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra didunia sebelah utara ada Maharciskamdha Buddha, Dumdubhisvaranirghosa Buddha, Duspradharsa Buddha, Adityasambhava Buddha, Jalemiprabha Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tidak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi Trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata-kata tulus dan nyata. Semua mahluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa kebajikan tak terkira dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini, Sariputra di dunia sebelah bawah (nadir ) ada Simha Buddha, Yasas Buddha , Yasahprabha Buddha, Dharma Nuddha , Dharmadhvaja Buddha, Dharmadhara Buddha dan Buddha-Buddha liannya yang tidak terhingga seperti butiran pasir di sungai Gangga di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah yang maha luas dan panjang menutupi trisuhasra mahasahasra loka datu dengan kata kata tulus dan nyata semua makhluk hidup patut percaya memuji dan mengingat dengan teguh, akan jasa kebajikan tak terkirakan dari sutra yang di karuniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini di dunia sebelah atas (zenit) ada Brahmaghosa Buddha, Naksatraraja Buddha, Gamdhottama Buddha, Gamdhaprabhasa Buddha, Maharciskamdha Buddha, Ratnakusumasampuspitagatra Buddha, Sa lendraraja Buddha, Ratnotpalasri Buddha, Sarvarthadarsa Buddha, Sumerukalpa Buddha dan Buddha-Buddha lainnya yang tak terbilang seperti butiran pasir. Di sungai Gangga, di negerinya masing-masing mengemukakan penampilan lidah maha luas dan panjang menutupi trisuhasra Mahasahasra loka datu. Dengan kata-kata tulus dan nyata, semua makhluk hidup patut percaya, memuji dan mengingat dengan teguh akan jasa kebaikan tak terkirakan dari sutra yang dikaruniai dan dilindungi oleh semua Buddha ini.

O Sariputra, Apa yang kau pikirkan ? Mengapa sutra ini disebut sutra yang dikaruniai dan dilindungi semua Buddha ?

O Sariputra, kalau seorang lelaki berbudi atau wanita berbudi mendengar sutra ini dan mengucapkannya serta mendengar nama-nama semua Buddha ini. Lelaki berbudi atau wanita berbudi ini akan menjadi orang yang ingat akan Buddha dan dilindungi oleh semua Buddha dan tidak akan gagal mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Sebab itu Sariputra, kalian semua patut percaya dan menerima kata-kataku dan ucapan semua Buddha. Sariputra, kalau ada orang yang telah berikrar yang sedang berikrar atau yang akan berikrar: "Aku berhasrat lahir si negeri Amitabha". Orang-orang ini semua tidak akan gagalmencapai Annutara Samyak Sambodhi. Apakah dia lahir pada masa lampau, sekarang atau pada masa yang akan datang. Sebab itu Sariputra semua laki-laki berbudi dan wanita berbudi. Jika mereka orang-orang yang memilik keyakinan, seyogyanya berikrar untuk lahir di negeri ini. O Sariputra sebagaimana Aku memuji jasa dan kebaikan semua Buddha, semua Buddha juga memuji jasa dan kebajikanKu yang tak terkirakan, dengan mengucapkan kata-kata : "Sakyamuni Buddha dapat melasanakan secara luar biasa perbuatan-perbuatan sulit di dunia saha, dikurun kejahatan dari lima kekeruhan diantara kekeruhan kalpa, kekeruhan pandangan, kekeruhan penderitaan, kekeruhan makhluk hidup dan kekeruhan kehidupan. Ia dapat mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Demi makhluk hidup, membabarkan Dharma. Ini yang diseluruh dunia sulit dipercaya, Sariputra. Kamu seharusnya mengerti bahwa Aku, dikurun kejahatan dari lima kekeruhan mempraktekkan perbuatan yang sulit ini, mencapai Annuttara Samyak Sambodhi. Demi semua dunia kuucapkan Dharma yang sulit dipercaya ini, benar-benar sulit untuk dipercaya."

Setelah Hyang Buddha mengucapkan sutra ini, Sariputra dan semua Bhiksu, semua dewa manusia dan para Asura dan yang lain-lain dari dunia, mendengar apa yang telah Hyang Buddha sabdakan menyambut dengan sukacita, menyembah dengan sujud dan mohon diri.



hmm untuk "Sebab itu Sariputra, kalian semua patut percaya dan menerima kata-kataku dan ucapan semua Buddha" kenapa bertentangan dengan 4 kriteria penjelasan kepada ananda  :-?
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #84 on: 30 July 2007, 03:54:46 PM »
Makanya saya post di sini..
Apakah karena kesalahan translate atau apa..
Terus terang saya bukan praktisi Mahayana
Jadi mau mendiskusikan ke yang lebih paham.. :)
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Upaseno

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 244
  • Reputasi: 17
  • Gender: Male
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #85 on: 30 July 2007, 08:19:36 PM »
Sang Buddha mengatakan: Siapa yang melihat Dukkha, dia melihat Dhamma.

Dhamma:    
(1) Kejadian; fenomena yang telah dan sedang terjadi;
(2) Kualitas mental;
(3) Doktrin, ajaran;
(4) Hukum penting yang perlu dipraktekkan oleh manusia agar sesuai dengan tatanan alam. Dengan kata lain Dhamma (biasa ditulis dengan diawali huruf besar) juga digunakan untuk menyebut Ajaran yang mengajarkan hal-hal tersebut. Karena itu Dhamma yang diajarkan Sang Buddha mencakup baik ajarannya maupun penerapan untuk Nibbàna, kualitas yang ingin direalisasi dari ajaran-Nya.


saya ada sedikit pertanyaan tambahan lagi bhante, apakah yg melihat sukkha itu tidak dapat melihat Dhamma??  :-[ (maaf bhante sering nanya  8) .. abis nanya enak sih bisa nambah wawasan)

Oya bhante menuliskan : Dhamma (yg sering menggunakan awalan huruf besar), apakah memiliki pengaruh jika dituliskan dengan huruf awal kecil (dhamma)?? jika "Buddha" dengan "Budha" sudah tentu memiliki perbedaan arti yg sangat jauh.. mohon jawabannya bhante  _/\_
"apakah yg melihat sukkha itu tidak dapat melihat Dhamma??"  Tentu Dhamma ada dimana2.  Apakah itu Sukkha ataupun Dukkha, kita bisa melihat Dhamma disitu.   

"Oya bhante menuliskan : Dhamma (yg sering menggunakan awalan huruf besar), apakah memiliki pengaruh jika dituliskan dengan huruf awal kecil (dhamma)?? "  I don't think so...karena huruf besar dan huruf kecil ini kan ada di alfabet orang bule.  Kalo huruf2 kuno asia, kan ga ada huruf besar atau huruf kecil, semuanya sama.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #86 on: 03 August 2007, 10:38:30 AM »
Dhamma sama dengan Dukkha.  Everyone has Dukkha.  Can we learn Dhamma from everyone?  Is there any Buddha in everyone?

dear bhante,

1 (satu) adalah angka
tp tidak semua angka itu adalah 1 (satu)

demikian juga,
Dukkha adalah Dhamma
tapi tidak semua Dhamma adalah Dukkha

saya rasa ini sebenarnya sudah anda jawab sendiri di :
Apakah itu Sukkha ataupun Dukkha, kita bisa melihat Dhamma disitu.

anumodana..........

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #87 on: 03 August 2007, 12:16:47 PM »
sumber:http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&goto=6139816&#msg_6139816

Umat Buddha di Universitas Indonesia kebetulan mendapatkan bimbingan Buddha Dharma dari aliran Mahayana.

Di daerah depok adanya cetiya Theravada, para mahasiswa meminta ijin kepada pengurus vihara untuk melaksanakan kebaktian setelah puja bakti Theravada selesai.

Seharusnya nga masalah, di vihara dekat rumah saya minggu pagi jam 10-1 siang kebaktian tradisi Theravada, sore atau malam kebaktian Tradisi Mahayana. Bae2 aja nga ada masalah ama sekali.

Ada lagi dekat rumah, minggu pagi tradisi Theravada, sore atau malam Tradisi Tantrayana, juga bae2 aja.

Kasus yang saya ceritakan memang memalukan, masa di depan altar Sang Buddha hanya boleh puja bakti tradisi satu aliran.

Hal ini karena kurangnya pengetahuan bahwa kitab suci Mahayana sebenarnya dari bahasa Sansekerta, bukan ajaran Tiongkok.

Konsep Nibbana sebenarnya simple yaitu bebas dari lahir, tua, sakit dan mati.

Bebas dari dilahirkan, tua, sakit dan mati dimana ?

Ya dari perputaran roda samsara ( penderitaan ).

Tanah suci para Buddha, Bodhisattva, Arahat, dll bukan merupakan alam samsara tapi alam kesempurnaan.

Para Buddha, Bodhisattva, Arahat, dll ( yang telah mencapai Nibbana ) tidak dilahirkan untuk menuju kesana, melainkan dapat langsung menuju kesana.

Banyak umat Buddha bingung Nibbana itu apa sih, musnah yah, kan uda nga dilahirkan, tua, sakit dan mati lagi ?

Para Buddha, Bodhisattva, Arahat, Pacceka Buddha setelah mencapai Nibbana sebenarnya menetap di Tanah suci para Buddha.

Para Buddha tidak pernah berhenti membabarkan Dhamma disana, para Buddha membimbing para makhluk yang penuh kebajikan ( yang dilahirkan disana dari sekuntum teratai karena belum mencapai Nibbana ) sampai mereka mencapai Nibbana.

Banyak umat Buddha salah persepsi " Sang Buddha uda mencapai Nibbana jadi uda pensiun membabarkan Dhamma katanya "

Dalam Amitabha Sutra Sang Buddha Gotama menyebutkan banyak nama Buddha di Tanah Suci bagian Utara, Selatan, Barat, Timur dan Tengah.

Sayangnya kita tidak tahu Sang Buddha Gotama sekarang di Tanah Suci para Buddha bagian mana.

Tapi saya yakin " kalau seseorang penuh kebajikan nanti ketika ia meninggal dunia walau belum mencapai tingkat kesucian apapun, ia berkesempatan dilahirkan di Tanah Suci para Buddha dan mungkin saja mendapat bimbingan Dharma dari Sang Buddha Gotama disana ".

Dan sekali lagi saya cuma bisa bilang, apa yang saya sampaikan sangatlah kontroversial bagi umat Buddha yang hanya mendalami Theravada, saya tahu itu, mungkin bagi umat Buddha tipe begini saya hanyalah pengikut Mara yang berusaha menghilangkan Buddha Dharma dari dunia ini.

Saya hanya bisa bilang saya tahu konsekuensi terhadap apa yang saya sampaikan, kalau memang saya umat Buddha yang menyampaikan sesuatu bukan berasal dari Sang Buddha Gotama, saya rela menanggung akibatnya.

Umat Buddha di Indonesia pada bingung sendiri, uda mencapai Nibbana itu musnah ya, mereka nanya ama Bhantenya, Bhantenya juga nga mendalami Amitabha Sutra, akhirnya nga mampu jelasin.

Yah begitulah kondisi pembabaran Buddha Dharma di negeri ini, banyakan ribut antar aliran daripada saling berkumpul dan membahas yang sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu Sang Buddha Gotama.

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #88 on: 03 August 2007, 12:19:31 PM »
Umat Buddha kembali dalam satu wadah sayangnya sulit terjadi.

Seperti misalnya apa yang saya postkan diatas, bagi umat Buddha di Indonesia banyak yang merasa Theravada adalah Buddha Dharma yang sesungguhnya karena berasal dari Srilanka dan berbahasa Pali ( bahasa waktu zaman Sang Buddha Gotama ).

Lucunya banyak yang tidak tahu Mahayana sebenarnya berbahasa Sansekerta ( pengembangan dari bahasa Pali, jadi kitab2 suci Mahayana sebenarnya berbahasa Sansekerta, bukan mandarin ).

Diterjemahkan ke bahasa mandarin setelah di bawa ke daratan cina oleh para sesepuh Dharma.

Selain itu setelah Buddha Gotama mencapai Nibbana, mau di cari sampe botak tidak ada Theravada di India, Mahayana juga nga ada.

Yang ada Tantra atau Yoga, ajaran ini berisi Buddha Dharma secara keseluruhan.

Nga heran di Tibet adanya Tantrayana, dan Bodhisattva Avalokitesvara di percaya oleh orang Tibet adalah pelindung agar Buddha Dharma tetap bertahan di sana.

Yang paling gawat umat Theravada di Indonesia banyak yang tidak mempercayai welas asih Bodhisattva Avalokitesvara, padahal di negara asal Theravada sendiri di Srilanka, Bodhisattva Avalokitesvara di hormati para umat Buddha disana.

Hal ini menurut saya karena aliran Theravada di Indonesia berasal dari Thailand bukan dari Srilanka.

Yang juga jadi masalah yang namanya orang fanatik ama alirannya, mata batinnya ketutup dan gawatnya mereka adalah orang2 yang berpengaruh.

Karena yang fanatik itu mis : pemilik bangunan vihara, pengurusnya, bahkan bisa Bhikkunya.

Cth : Cici saya tinggal dekat Depok dan dekat Universitas Indonesia.

Di Universitas Indonesia kebetulan yang biasa membabarkan Dhamma adalah Bhikku dari aliran Mahayana.

Nah di Depok ada umat Theravada yang membangun Cetiya, para mahasiswa UI datang kebaktian di sana eh malah di usir.

Alasannya pemilik cetiya tidak mau ada orang2 kebaktian dengan tradisi Mahayana.

Saya sampe pusing karena mereka akhirnya ribut, bingung saya ama umat Buddha di Indonesia toleransi sesama umat Buddha aja susah.

Saya tanya ama cici saya memang Bhante yang biasa ke cetiya bilang apa soal Bodhisattva Avalokitesvara.

Bhantenya ternyata juga konslet, dia bilang " saya percaya terhadap kesucian Bodhisattva Avalokitesvara, tapi saya yakin Sang Bodhisattva saat ini pasti di Surga karena makhluk yang kondisinya uda Nibbana mana mau kembali ke dunia manusia ini, Sang Bodhisattva pasti jijik melihat alam manusia ini "

Mana ada makhluk yang mencapai kesucian Bodhisattva sampai merasa jijik atau tidak jijik, ampun de no comment.

statement yang saya sampaikan hanya pendapat pribadi, tidak bermaksud menyudutkan aliran manapun, saya mencintai Buddha Dharma secara keseluruhan, tapi selalu pusing dengan pertikaian2 yang terjadi antar aliran.

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: [ASK]Surga Sukhavati n Buddha Amitabha?
« Reply #89 on: 03 August 2007, 12:40:08 PM »
Namo Buddhaya,

Yup Nibbana and Nirwana sama saja hanya beda penulisan.
Tapi jangan anggap kata "arwana" juga sama ya, itu mah nama ikan Laughing

Kenapa uda lahir disurga bisa lahir lagi kealam lain ?

Yah itu karena kehidupan di alam surga tidak kekal, para makhluk disana tetap menderita karena lahir, tua, sakit dan mati. Bedanya disana nga usa pusing2 cari duit kaya manusia Smile

Makhluk disana namanya Dewa atau Dewi, dari lahir uda tampan dan cantik serta memiliki segala kebahagiaan. Tapi sekali lagi sayangnya kebahagiaannya tidak kekal.

Apakah Tanah suci para Buddha ada atau tidak ?

Hmm menurut saya aja de ya, boleh percaya atau tidak nga pa pa Smile

Tanah suci para Buddha berada diluar 31 alam kehidupan.

Kenapa bisa begitu ?

Karena di Tanah suci para Buddha tidak terdapat lagi penderitaan.

Lho memangnya yang dilahirkan disana nga menderita karena dilahirkan ?

Tidak karena proses kelahirannya dari sekuntum teratai.

Selain lahirnya nga menderita, memang nga bisa tua, sakit dan mati ?

Tidak para makhluk yang dilahirkan di Tanah suci para Buddha tidak akan dilahirkan lagi dialam menderita ( samsara ).

Kenapa begitu, memangnya yang dilahirkan disana sudah mencapai kondisi Nibbana ?

Kalau yang sudah mencapai tingkat kesucian Arahat ama Maha Bodhisattva ( sudah mencapai kondisi Nibbana ) nga perlu lahir lagi buat kesana. Tinggal kesana aja langsung kan uda bebas untuk kemanapun ( teletransporting ).

Trus kenapa nga akan terjatuh lagi kealam samsara ?

Karena disana mendapatkan bimbingan Dharma dari Para Buddha.
Selain itu walau yang dilahirkan disana belum mencapai tingkat kesucian. Tapi yang dilahirkan disana memiliki karma baik yang luar biasa dan juga keyakinannya terhadap Buddha Dharma sama sekali tidak dapat digoyahkan.

Memang kenapa kalau keyakinannya terhadap Buddha Dharma tak tergoyahkan ?

Bagaikan sebuah permata yang masih kusam tetapi karena tiap hari digosok suatu hari akan sangat berkilau.

Demikian juga walau seseorang belum mencapai kesucian, tapi karena keyakinannya yang tak tergoyahkan kepada Buddha Dharma, untuk terus berusaha mensucikan hati dan pikirannya, suatu hari ia pasti berhasil.

Jadi para makhluk yang dapat terlahir di Tanah suci Para Buddha pasti akan mencapai Nibbana ?

So pasti, dijamin 100 %, siapa dulu gurunya disana ?

Para Buddha

Nga bakal balik lagi kealam Samsara ?

Yang balik karena bertekad membabarkan Buddha Dharma kepada para makhluk dialam yang menderita. Yaitu Para Bodhisattva.

Kenapa ketika balik lagi kealam manusia pakai jalan dilahirkan, kan uda mencapai tingkat kesucian tertinggi dan bebas dari kelahiran ?

Abis gimana, manusia buta semua, lihat pocong aja nga bisa, gimana mau melihat para Bodhisattva.

Kan bisa langsung menampakkan diri dengan kesempurnaannya ?

Manusia itu aneh, kalau lihat yang ajaib2 menampakkan diri dikirain Tuhannya. Akhirnya pandangannya jadi ajaib, segala sesuatu dikirain ditentukan oleh yang dianggapnya Tuhan tersebut.

Jadi begitu kira2 mengapa Para Buddha yang dulunya Bodhisattva, dan para Maha Bodhisattva memutuskan untuk dilahirkan kedunia ini.



Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia