//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: (lagi2) Jalan Mulia Beruas Delapan dan... Bahiya - (semoga menjadi) penutup  (Read 37167 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
[at] kai : kalau berandai2 maka jadikanlah kalama sutta patokannya.
Kalau Kalama Sutta dijadikan patokan, perlukah kita mempertahankan "ini asli, ini tidak" sementara kita sendiri tidak tahu yang mana asli dan yang mana tidak?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
[at] kai : kalau berandai2 maka jadikanlah kalama sutta patokannya.
Kalau Kalama Sutta dijadikan patokan, perlukah kita mempertahankan "ini asli, ini tidak" sementara kita sendiri tidak tahu yang mana asli dan yang mana tidak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Hanya bertanya saja.
Seandainya saja ternyata sutta yang memuat "Didalam doktrin atau ajaran mana saja yang padanya tidak ditemukan Jalan Mulia Berunsur Delapan, disana juga tidak akan ditemukan orang-orang yang bisa mencapai Sotapanna, Sakadagami, Anagami, atau Arahat." ini dibuktikan kepalsuannya, bagaimana pendapat kalian.

no berandai2 kai, liat yang ada skr aja toh...
Kalau tidak berandai-andai, jadi sikap: "ini adalah kata-kata Tuhan, tidak mungkin tidak, sebab Tuhan buku ini sendiri menjelaskan bahwa Tuhan yang mengatakannya."


jangan melebar toh :)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
jangan melebar toh :)
Sutta A pasti ucapan Buddha.
Buku X pasti ucapan Tuhan.

Sama 'kan?! Dan kalau ditanya, "tahu dari mana?" pasti diberikan jawaban2 "pasti" yang semuanya sebetulnya adalah ketidakpastian.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
jangan melebar toh :)
Sutta A pasti ucapan Buddha.
Buku X pasti ucapan Tuhan.

Sama 'kan?! Dan kalau ditanya, "tahu dari mana?" pasti diberikan jawaban2 "pasti" yang semuanya sebetulnya adalah ketidakpastian.


kai, misalnya jalan itu membawa pada kebahagiaan, lepas dari penderitaan sesuai dengan ukuran pribadinya, apakah lebih baik menjalankan atau menanyakan siapa yang buat?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
kai, misalnya jalan itu membawa pada kebahagiaan, lepas dari penderitaan sesuai dengan ukuran pribadinya, apakah lebih baik menjalankan atau menanyakan siapa yang buat?
Kalau memang tidak mempermasalahkan siapa yang buat, akankah seseorang "tersinggung" jika dibilang kitab sucinya adalah hasil penambahan Bhikkhu penghafal Tipitaka?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
[at] kai : kalau berandai2 maka jadikanlah kalama sutta patokannya.
Kalau Kalama Sutta dijadikan patokan, perlukah kita mempertahankan "ini asli, ini tidak" sementara kita sendiri tidak tahu yang mana asli dan yang mana tidak?

praduga tak bersalah dulu lah, jangan seperti seseorang yang belum mencapai apa2 tapi mengklaim tisutta yang benar2 ucapan buddha yang lain bukan.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
kai, misalnya jalan itu membawa pada kebahagiaan, lepas dari penderitaan sesuai dengan ukuran pribadinya, apakah lebih baik menjalankan atau menanyakan siapa yang buat?
Kalau memang tidak mempermasalahkan siapa yang buat, akankah seseorang "tersinggung" jika dibilang kitab sucinya adalah hasil penambahan Bhikkhu penghafal Tipitaka?

tersinggung atau tidak, idealnya bukan urusan orang yang berlatih.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
praduga tak bersalah dulu lah, jangan seperti seseorang yang belum mencapai apa2 tapi mengklaim tisutta yang benar2 ucapan buddha yang lain bukan.
Saya memang tidak bilang menyetujui sikap demikian.
Seandainya sudah mencapai pun, saya tetap tidak setuju sikap demikian. Karena seperti kita bahas di thread lain, kita terbebas dengan 1 panduan, orang lain dengan kecenderungan lain, bisa saja bebas dengan cara lain. (Tidak ada ajaran di Nikaya mana pun yang mengajarkan gosok muka bisa jadi arahat. Lalu apakah kisah Culapanthaka lantas disebut palsu?)


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
tersinggung atau tidak, idealnya bukan urusan orang yang berlatih.
Saya tidak setuju, Bro Hendra. Justru dengan menyadari diri tersinggung ketika kitab sucinya dibilang palsu, dia menyadari ada kemelekatan pada kitab tersebut. Jika kita melekat, berarti ada yang salah dengan pembelajaran Ajaran Buddha yang justru menyuruh melepas. Dengan begitu kita berlatih.

Kalau maksudnya mengurusi orang lain tersinggung atau tidak, saya setuju, itu bukan urusan orang yang berlatih. Oleh karena itu saya menggunakan "seandainya" karena saya tidak bisa mengetahui kemelekatan orang lain sesungguhnya.

Offline pemula

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik.
Maaf, kakak-kakak sekalian. saya gak berniat buruk, yah,,, mudah-mudahan saja.
karena memang demikian benar baik adanya.
tapi klo boleh beragument dan berkata-kata. Sepetinya, terlalu gampang buat kita  dengan menarik kesimpulan yang memang sudah ada. dari pada kita berusaha menjalani dan menarik kesimpulan baru dari yang sudah ada.
 :) coba dulu.... bener-bener bisa gak di jalankan? ini saja. karena, untuk itu kita perlu jatuhkan pilihan gak mudah. agar JMB-8 dapat dijalankan. sama artinya kita harus menyelaraskan Sila, Samadhi dan Panna. :'( Terlalu singkat waktu ini. terima kasih. ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
praduga tak bersalah dulu lah, jangan seperti seseorang yang belum mencapai apa2 tapi mengklaim tisutta yang benar2 ucapan buddha yang lain bukan.
Saya memang tidak bilang menyetujui sikap demikian.
Seandainya sudah mencapai pun, saya tetap tidak setuju sikap demikian. Karena seperti kita bahas di thread lain, kita terbebas dengan 1 panduan, orang lain dengan kecenderungan lain, bisa saja bebas dengan cara lain. (Tidak ada ajaran di Nikaya mana pun yang mengajarkan gosok muka bisa jadi arahat. Lalu apakah kisah Culapanthaka lantas disebut palsu?)


itulah, makanya di perlukan kebijaksanaan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
tersinggung atau tidak, idealnya bukan urusan orang yang berlatih.
Saya tidak setuju, Bro Hendra. Justru dengan menyadari diri tersinggung ketika kitab sucinya dibilang palsu, dia menyadari ada kemelekatan pada kitab tersebut. Jika kita melekat, berarti ada yang salah dengan pembelajaran Ajaran Buddha yang justru menyuruh melepas. Dengan begitu kita berlatih.

Kalau maksudnya mengurusi orang lain tersinggung atau tidak, saya setuju, itu bukan urusan orang yang berlatih. Oleh karena itu saya menggunakan "seandainya" karena saya tidak bisa mengetahui kemelekatan orang lain sesungguhnya.


kai, ketika kitab sucinya dibilang palsu, bearti dia mendengar atau membaca, menggunakan mata atau telinga, orang yang berlatih tentu menyadari kedua indria tersebut tidak dapat diandalkan. Demikianlah ia berlatih

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Demikian lah saya baca dan lihat.. :)
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
JADI, kapan makan ayam goreng pagarsihnya?
Samma Vayama