Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Kalau sampai bersentuhan dengan wanita memang melanggar peraturan, tapi tidak sampai harus lepas jubah.Harus lepas jubah itu kalau sampai melakukan hubungan sex di mana alat kelamin si bhikkhu masuk di mulut atau vagina atau anus dari lawan mainnya.
Soal kursi goyang sih seharusnya sudah jelas. Tidak boleh ayun2 badan. Mana mungkin duduk di kursi goyang tanpa mengayunkan badan? Kecuali kursi goyangnya diganjal.
ini sama saja dengan mengatakan, bahwa bhikkhu tidak boleh naik mobil, atau kalau memang terpaksa maka mobilnya harus berjalan di jalan tol yg super mulus.
Kalau naik mobil atau tertiup puting beliung sampai menari2 sendiri, ini bukan si bhikkhu yang menggerakan badannya. Beda kalau duduk di kursi goyang, dia sendiri yang menggoyangkan badannya. (Kecuali kalau dia duduk diam di kursi goyang.)
berarti kalo "kecuali", maka gak masalah, right?
nah iya, setuju sama om kainyn. dan lagi kursi goyang di desain untuk itu, supaya bisa bergoyang2 dan penduduknya bisa santai. Spoiler: ShowHidetapi jujur saya takut duduk dikursi goyang bicara soal tempat duduk yang tingginya g melebihi 25cm, bagaimana kalo bhikkhunya naik mobil?apa mesti duduk di lantai mobil?
nah iya, setuju sama om kainyn. dan lagi kursi goyang di desain untuk itu, supaya bisa bergoyang2 dan penduduknya bisa santai. Spoiler: ShowHidetapi jujur saya takut duduk dikursi goyang
bicara soal tempat duduk yang tingginya g melebihi 25cm, bagaimana kalo bhikkhunya naik mobil?apa mesti duduk di lantai mobil?
bhikkhu seharusnya tidak menyusahkan umat, biasanya bhikkhu naik mobil karena dijemput, dan sungguh sial umat yg terpaksa harus membongkar jok mobil mewahnya setiap kali jemput bhikkhu.
Kalau menurut hukum pertama Newton, benda akan selalu berada pada keadaan diam/gerak konstan jika tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Jadi kalau tidak digoyang, kursi goyangpun harusnya tetap diam. IMO, kalau mobil sih mungkin beda karena fungsinya transportasi, bukan tempat duduk2. Tapi kalau mau memastikan, mungkin boleh kap mobilnya dibolongin atau pake mobil bak terbuka kalau bawa bhikkhu, supaya bisa berdiri sepanjang perjalanan.
Kalau mulut bersentuhan dengan vagina atau anus tidak apa donk? [spoiler/ Seharusnya adalah tidak terjadi kontak yang melibatkan 3 bagian tubuh itu, terlepas dari tubuh si bhikkhu atau partnernya. /spoiler]
mo tanya lagi. apakah bhikkhu yang lagi pindapata g boleh berjalan mundur untuk menerima dana makanan?misalnya ada yang ketinggalan terus bhikkhunya mundur kebelakang untuk menerimana dana itu.
disarankan agar bhikkhu itu berbalik arah saja kemudian berjalan secara normal, karena berjalan mundur sangat sulit terlebih jika tidak dilengkapi dengan kaca spion.