Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Kalau menurut saya, memang banyak hal yang menyebabkan kepala orang pecah tujuh, di antaranya menyangkal kebenaran seperti ketika ditanya Buddha, atau juga karena kamma buruk yang berat seperti dalam Pandara Jataka. Dalam kasus Kala, sepertinya mirip dengan yang dikatakan Kutadanta. Jika seseorang tidak menyetujui sebuah perbuatan yang sangat mulia, kepalanya bisa pecah tujuh. Sedangkan dalam kasus pemfitnah Sariputta itu mungkin adalah akibat kamma buruk yang tidak tertahankan. Seorang Ariya tentu tidak menyimpan dendam, tetapi orang yang bersalah akan semakin tidak tenang hatinya jika belum mengaku salah dan "dimaafkan". Sepertinya itu sebabnya dikatakan kalau Sariputta tidak "memaafkan", maka kepalanya akan pecah tujuh.
Quote from: ryu on 16 October 2009, 12:20:59 PMoh ya ada tambahan, apakah seorang bhikkhu tidak boleh menghormati umat awam? apakah ada akibatnya bila umat awam mendapat penghormatan dari bhikkhu?1 lagi orang tua dengan ana pangkatnya lebih besar mana? orang tua menghormat anak apakah ada akibatnya untuk si anak? atau ada pengecualian misalkan si anak tingkat kesuciannya lebih tinggi?Sila para Bhikkhu 227 sedangkan umat awan 5 - 8 sila .......Masa Jendral beri hormat pada Kopral
oh ya ada tambahan, apakah seorang bhikkhu tidak boleh menghormati umat awam? apakah ada akibatnya bila umat awam mendapat penghormatan dari bhikkhu?1 lagi orang tua dengan ana pangkatnya lebih besar mana? orang tua menghormat anak apakah ada akibatnya untuk si anak? atau ada pengecualian misalkan si anak tingkat kesuciannya lebih tinggi?
Quote from: Kainyn_Kutho on 16 October 2009, 05:17:39 PMKalau menurut saya, memang banyak hal yang menyebabkan kepala orang pecah tujuh, di antaranya menyangkal kebenaran seperti ketika ditanya Buddha, atau juga karena kamma buruk yang berat seperti dalam Pandara Jataka. Dalam kasus Kala, sepertinya mirip dengan yang dikatakan Kutadanta. Jika seseorang tidak menyetujui sebuah perbuatan yang sangat mulia, kepalanya bisa pecah tujuh. Sedangkan dalam kasus pemfitnah Sariputta itu mungkin adalah akibat kamma buruk yang tidak tertahankan. Seorang Ariya tentu tidak menyimpan dendam, tetapi orang yang bersalah akan semakin tidak tenang hatinya jika belum mengaku salah dan "dimaafkan". Sepertinya itu sebabnya dikatakan kalau Sariputta tidak "memaafkan", maka kepalanya akan pecah tujuh. Saya pikir juga demikian.Maka sekarang kita semua dapat lebih memahami 'ancaman' Sang Buddha di Ambatha Sutta. Kesimpulannya, Sang Buddha tidak mengancam Ambatha. Sang Buddha hanya menegur Ambatha agar terhindar dari akibat yang sangat buruk.Dengan penjelasan kongkrit ini, sekarang terbukti bahwa Sang Buddha tidak menghardik Ambatha. Semoga tidak ada lagi kesalahan pandang bahwa Sang Buddha memakai metode menghardik dalam berdiskusi.
^^^ tapi kenyataannya blom ada korban yang pecah kepalanya khan gara2 Buddha?
di jataka ada kasus laen, waktu ada orang yang kasus sama bodhisatta, dan orang tersebut terancam kepala pecah tujuh bila fajar menyingsing, maka karena bodhisatta kasian, malam terus berlanjut sampe orang tersebut minta maaf
Quote from: gachapin on 17 October 2009, 10:43:21 AMdi jataka ada kasus laen, waktu ada orang yang kasus sama bodhisatta, dan orang tersebut terancam kepala pecah tujuh bila fajar menyingsing, maka karena bodhisatta kasian, malam terus berlanjut sampe orang tersebut minta maafLagi-lagi bisa dilihat seorang Bodhisatta saja penuh belas kasih, apalagi seorang Buddha yang jauh lebih bijaksana. Tidak mungkin "mengancam" hanya karena suatu diskusi.
yang gw bingung pecahnya melintang ato membujur yak?
Quote from: Virya on 16 October 2009, 10:26:20 PMQuote from: ryu on 16 October 2009, 12:20:59 PMoh ya ada tambahan, apakah seorang bhikkhu tidak boleh menghormati umat awam? apakah ada akibatnya bila umat awam mendapat penghormatan dari bhikkhu?1 lagi orang tua dengan ana pangkatnya lebih besar mana? orang tua menghormat anak apakah ada akibatnya untuk si anak? atau ada pengecualian misalkan si anak tingkat kesuciannya lebih tinggi?Sila para Bhikkhu 227 sedangkan umat awan 5 - 8 sila .......Masa Jendral beri hormat pada Kopral Gimana kalau Kopral itu ortunya si jendral?
yang mau aye tanya kenapa harus pecah jadi 7, ko engga 8 atau 6, berarti buddha meramalkan nya pasti tepat ya kalau terjadi pasti pecah jadi 7Quote from: gachapin on 17 October 2009, 10:43:21 AMdi jataka ada kasus laen, waktu ada orang yang kasus sama bodhisatta, dan orang tersebut terancam kepala pecah tujuh bila fajar menyingsing, maka karena bodhisatta kasian, malam terus berlanjut sampe orang tersebut minta maaf