//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?  (Read 28892 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« on: 08 September 2009, 05:32:24 PM »
eit...jangan dulu dihapus.... ini menurut sutta ambattha :


#

Kemudian Sang Bhagava berkata kepada Ambattha : "Selanjutnya timbul pertanyaan lagi, Ambattha, suatu pertanyaan yang walaupun tidak diinginkan, engkau harus menjawabnya. Apabila engkau tidak memberikan jawaban yang jelas atau memberikan jawaban yang lain; atau engkau tetap diam atau pergi, maka kepalamu akan pecah berkeping-keping di tempat ini juga. Bagaimanakah pendapatmu, Ambattha? Apakah engkau pernah mendengar, sewaktu para brahmana yang lanjut usianya atau para guru dari guru-gurumu yang berusia tua sedang bercakap-cakap bersama mengenai darimana asalnya suku Kanhayana dan siapa yang menjadi nenek moyang suku Kanhayana ?"

Setelah beliau berkata demikian, pemuda Ambattha tetap diam. Dan untuk kedua kalinya Sang Bhagava bertanya kepada pemuda Ambattha: "Bagaimanakah pendapatmu, Ambattha? Apakah engkau pernah mendengar, sewaktu para brahmana yang lanjut usianya atau para guru dari guru-gurumu yang berusia tua sedang bercakap-cakap bersama mengenai darimana asalnya suku Kanhayana dan siapakah yang menjadi nenek moyang suku Kanhayana ? Dan juga untuk kedua kalinya pemuda Ambattha tetap diam.

Kemudian Sang Bhagava berkata kepada Ambattha : "Engkau lebih baik menjawab pertanyaan itu sekarang, Ambattha. Ini bukan waktunya bagimu untuk tetap diam. Karena, Ambattha, siapapun juga yang tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Tathagata sampai ketiga kalinya; maka kepalanya akan pecah berkeping-keping di tempat itu juga."

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #1 on: 08 September 2009, 05:38:32 PM »
Sumber DN 3
There is no place like 127.0.0.1

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #2 on: 08 September 2009, 06:02:28 PM »
oh em ji

"saya tidak yakin, itu perkataan sang buddha langsung" (hudoyo mode : on)
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #3 on: 08 September 2009, 06:06:35 PM »
Ada beberapa poin yang perlu ditinjau di sini:

- Selama ini saya hanya menemukan kisah Sang Buddha 'mengancam' di Ambatha Sutta. Saya belum menemukan Sutta lain yang mengindikasikan hal yang sama. Maka, bisa disimpulkan bahwa "Sang Buddha tidak suka mengancam lawan diskusi-Nya", tapi "Sang Buddha pernah mengancam lawan diskusi-Nya".

- Bila kita membaca dengan saksama isi Sutta itu, kesimpulan yang menyatakan bahwa Sang Buddha mengancam Ambatha adalah kesimpulan tautologis. Kesimpulan tautologis adalah kesimpulan yang dinyatakan dengan mengambil perumusan masalah secara melompat, tidak berdasarkan kesimpulan berantai. ... Dalam Sutta itu, dijelaskan bahwa Sang Buddha menegaskan bahwa jika Ambatha tidak menjawab pertanyaan ketiga-Nya, maka kepala Ambatha akan terbelah menjadi tujuh keping. Ini hanyalah notify (pemberitahuan). Tidak dijelaskan bahwa Sang Buddha yang akan membelah kepala Ambatha. Tidak juga ada pernyataan bahwa Sang Buddha menyuruh orang lain untuk membelah kepala Ambatha. Yang disiratkan adalah Yakkha Vajirapani dalam postur siap hendak membelah kepala Ambatha.

- Menurut banyak cendekiawan, beberapa cerita dalam Sutta itu merupakan perumpamaan ataupun bermakna konotasi (analogi ataupun metafora). Saya juga sependapat dengan hal ini. Terutama untuk kasus cerita yang berhubungan dengan Mara, Deva, Brahma, maupun Yakkha.

- Kelangsungan Tipitaka tidak terlepas dari penulisan ulang, hal yang sama juga berlaku dengan semua kitab agama lainnya. Karena itu, tidak menutup kemungkinan kalau isi Sutta itu pun mengalami penambahan maupun pengurangan.


Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #4 on: 08 September 2009, 06:30:54 PM »
he...he...he...

deva sangat senang hatinya, karena suhu upasaka kata-katanya benar dan bijaksana.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #5 on: 08 September 2009, 06:36:56 PM »
:))

turut seneng juga deh...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline th socrates

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #6 on: 07 October 2009, 08:05:38 PM »
baru kali ini tahu. kalau benar , ya manusiawi, kalau engga benar itu fitnah namanya

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #7 on: 07 October 2009, 10:04:51 PM »
"DN 3 Ambattha Sutta": ShowHide
1.20.
-a-
Kemudian Sang Bhagava berkata kepada Ambattha:
"Ambattha, aku mempunyai satu pertanyaan mendasar untukmu, yang tidak akan suka engkau jawab. Jika engkau tidak menjawab, atau menghindari pertanyaan, jika engkau berdiam diri atau pergi, maka kepalamu akan pecah menjadi tujuh keping. Bagaimana menurutmu, Ambattha? Pernahkah engkau mendengar dari para Brahmana tua dan terhormat, guru dari para guru, dari mana asalnya suku Kanhaya, atau siapakah leluhurnya?"

-b-
atas pertanyaan ini, Ambattha berdiam diri.
Sang Bhagava bertanya untuk ke dua kalinya. Ambattha masih berdiam diri.

-c-
Dan Sang Bhagava berkata:
"Jawab pertanyaanKu sekarang, Ambattha, ini bukan waktunya untuk berdiam diri. Siapapun, Ambattha, yang tidak menjawab pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Sang Tathagata untuk ke tiga kalinya, maka kepalanya akan pecah menjadi tujuh keping."

1.21.
-d-
Dan pada saat itu yakkha Vajirapani, memegang pentungan besi besar, menyala dan berkilauan, melayang di angkasa tepat di tas Ambattha, dan berpikir:
"Jika pemuda Ambattha ini tidak menjawab pertanyaan wajar yang diajukan oleh Yang Terberkahi untuk ke tiga kalinya, aku akan memecahkan kepalanya menjadi tujuh keping!"

-e-
Sang Tathagata melihat Vajirapani, demikian pula Ambattha.

-f-
Dan melihat pemandangan itu, Ambattha ketakutan dan kehilangan akal, bulu badannya berdiri, dan ia mencari perlindungan, tempat bernaung dan keselamatan dari Sang Bhagava. Merangkak mendekati Sang Bhagava, ia berkata: "Apakah yang Yang Mulia Gotama tanyakan? Sudilah yang Mulia Gotama mengulangi pertanyaannya!"
sumber: http://dhammacitta.org/tipitaka/dn/dn.03.wlsh.html#t-10

Kalao seandainya yg tertulis bukan a,b,c,d,e,f.
dan yang tertulis berupa a,b,d,e,c,f

Mungkin ancaman bukan lagi ancaman, melainkan peringatan

"versi peringatan": ShowHide

-b-
atas pertanyaan ini, Ambattha berdiam diri.
Sang Bhagava bertanya untuk ke dua kalinya. Ambattha masih berdiam diri.

-d-
Dan pada saat itu yakkha Vajirapani, memegang pentungan besi besar, menyala dan berkilauan, melayang di angkasa tepat di tas Ambattha, dan berpikir:
"Jika pemuda Ambattha ini tidak menjawab pertanyaan wajar yang diajukan oleh Yang Terberkahi untuk ke tiga kalinya, aku akan memecahkan kepalanya menjadi tujuh keping!"

-e-
Sang Tathagata melihat Vajirapani, demikian pula Ambattha.

-c-
Dan Sang Bhagava berkata:
"Jawab pertanyaanKu sekarang, Ambattha, ini bukan waktunya untuk berdiam diri. Siapapun, Ambattha, yang tidak menjawab pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Sang Tathagata untuk ke tiga kalinya, maka kepalanya akan pecah menjadi tujuh keping."


-f-
Dan melihat pemandangan itu, Ambattha ketakutan dan kehilangan akal, bulu badannya berdiri, dan ia mencari perlindungan, tempat bernaung dan keselamatan dari Sang Bhagava. Merangkak mendekati Sang Bhagava, ia berkata: "Apakah yang Yang Mulia Gotama tanyakan? Sudilah yang Mulia Gotama mengulangi pertanyaannya!"


Pertanyaan:
1. Adakah kemungkinan salah timeline pemaparan?
mengingat 1.21 terlihat seperti menjelaskan siapa itu Vajirapani.

2. Adakah pemaparan lain dimana seseorang tidak menjawab pertanyaan buddha setelah 3x ditanyakan?
« Last Edit: 07 October 2009, 10:11:05 PM by Kemenyan »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #8 on: 07 October 2009, 11:31:12 PM »
[at] Kemenyan

1) Sepertinya tidak ada kesalahan timeline. Sutta bernada 'ancaman Sang Buddha' ini juga ditemukan pada Cula-saccaka Sutta, Majjhima Nikaya. Kronologisnya mirip: "Sang Buddha diajak berdebat. Kemudian setelah melalui diskusi, Sang Buddha mengeluarkan pertanyaan kepada lawan diskusi-Nya. Sang Buddha mengulang pertanyaan-Nya sampai kedua kalinya, namun belum ada jawaban yang dikeluarkan oleh lawan diskusi-Nya. Sebelum Sang Buddha mengajukan pertanyaan untuk ketiga kalinya, Sang Buddha memperingati lawan diskusi-Nya untuk segera menjawab pada pertanyaan ketiga ini; karena jika tidak kepalanya akan terbelah menjadi tujuh bagian. Saat itu juga dikisahkan dewa (yakkha) Vajirapani dalam postur siap hendak membelah kepala lawan diskusi itu. Kemudian setelah Sang Buddha bertanya untuk ketiga kalinya, lawan diskusi-Nya pun akhirnya menjawab."

Jika sampai ada dua Sutta yang memiliki kronologis yang serupa seperti ini, sepertinya memang tidak ada kesalahan dalam pemaparan kronologis.

Menurut pemahaman saya, Sang Buddha bukanlah mengancam. Sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, kalau kata-kata Sang Buddha itu tidak bisa disebut sebagai ancaman. Menurut mitologi Buddhisme, seseorang yang tidak menjawab pertanyaan dari Sang Raja Dhamma (Sang Buddha) sampai ketiga kalinya, maka kepalanya akan terbelah menjadi tujuh bagian. Hal yang sama juga berlaku apabila seseorang tidak memberi hormat kepada Sang Buddha ketika Beliau menunjukkan keagungan-Nya; maka kepalanya akan terbelah menjadi tujuh bagian.

Peran dewa (yakkha) Vajirapani mungkin hanyalah suatu perumpamaan dalam cerita. Saya melihat kemungkinan terbelahnya kepala seseorang menjadi tujuh bagian ini disebabkan karena keseimbangan Niyama. Atau jika seandainya dewa (yakkha) Vajirapani memang sedang berancang-ancang kala itu, mungkin dia melakukannya karena ingin menakut-nakuti lawan diskusi Sang Buddha.


2) Sampai saat ini, sepertinya belum ada Sutta yang menceritakan ada orang yang tetap tidak menjawab meski Sang Buddha sudah mengajukan pertanyaan sampai ketiga kalinya.

« Last Edit: 07 October 2009, 11:33:39 PM by upasaka »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #9 on: 08 October 2009, 12:11:40 AM »
faktanya adalah Ambattha sendiri melihat sang yakkha yg sedang memegang pentungan, jadi saya rasa Ambattha sendiri sudah yakin bahwa kata2 Sang Buddha bukanlah sekedar ancaman, namun akan benar terjadi, jika ia tidak menjawab untuk ke 3 kalinya

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #10 on: 08 October 2009, 12:27:21 AM »
Bisakah disimpulkan hanya untuk "menakuti-nakuti"??
dipertemuan itu yg bisa melihat yakkha ..... Sang Buddha dan Ambattha

Yakkha = Dewa Sakka??
Dewa Sakka telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna
tingkat kesucian ..... yg gak mungkin mencelakakan makhluk
apalagi di hadapan Sang Buddha
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #11 on: 08 October 2009, 12:34:11 AM »
 [at]  virya,
tidak jelas apakah dewa sakka sudah sotapana pada saat itu. Sakka mencapai sotapana pada saat pembabaran Sakka panha sutta, dan tidak diketahui apakah Ambattha sutta atau Sakka panha sutta lebih dulu dibabarkan. Sutta2 tidak pernah mencantumkan waktu, hanya lokasi, diperlukan studi menyeluruh untuk dapat mengurutkan sutta2 secara kronologis

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #12 on: 08 October 2009, 12:41:38 AM »
Bisakah disimpulkan hanya untuk "menakuti-nakuti"??
dipertemuan itu yg bisa melihat yakkha ..... Sang Buddha dan Ambattha

Yakkha = Dewa Sakka??
Dewa Sakka telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna
tingkat kesucian ..... yg gak mungkin mencelakakan makhluk
apalagi di hadapan Sang Buddha


Yakkha adalah sejenis makhluk deva tingkat rendah. Yakkha tergolong sebagai penghuni Alam Deva Catumaharajika. Biasanya yakkha berdiam di pohon. Menurut kisah di Ambatha Sutta, yang hendak membelah kepala Ambatha adalah Yakkha Vajirapani.

Wajar kalau yakkha masih bersikap 'kasar' seperti itu. Karena yakkha memang masih diliputi kekotoran batin yang cukup pekat. Dalam suatu kisah di masa Buddha Dipankara, ada makhluk yakkha bernama Narada yang suka memakan manusia. Kalau ditinjau, memang sepertinya Yakkha Vajirapani hendak 'mencuri' kesempatan dalam kesempitan pada kasus di Ambatha Sutta. Mungkin dalam benaknya, dia ingin membelah kepala Ambatha jika pertanyaan ketiga dari Sang Buddha itu tidak dijawab. Namun ternyata Ambatha menjawab pada kesempatan itu. Sehingga Yakkha Vajirapani tidak jadi membelah kepala Ambatha.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #13 on: 08 October 2009, 12:55:11 AM »
menurut catatan kaki DN no.139. ancaman aneh ini adalah tradisi verbal yg telah ada sejak sebelum Buddhisme.

catatan kaki no. 140 mengatakan bahwa menurut Diggha Nikaya Atthakatha, Yakkha ini adalah Indra, namun tidak disebutkan di sini bahwa Indra=Sakka, namun yg jelas bukan saya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Budha Gotama Suka Mengancam Lawan Diskusi?
« Reply #14 on: 08 October 2009, 01:13:24 AM »
menurut catatan kaki DN no.139. ancaman aneh ini adalah tradisi verbal yg telah ada sejak sebelum Buddhisme.

catatan kaki no. 140 mengatakan bahwa menurut Diggha Nikaya Atthakatha, Yakkha ini adalah Indra, namun tidak disebutkan di sini bahwa Indra=Sakka, namun yg jelas bukan saya

Mungkin juga. Sepertinya memang beberapa pilihan kata dari Sang Buddha itu 'meniru' kebiasaan dari lawan diskusi-Nya. Ada kemungkinan memang 'ancaman' bernada seperti itu cukup populer di Tanah India saat itu. Jika memang ada tradisi verbal seperti itu, kemungkinan Ambatha sering menggunakan beberapa trik ancaman pada lawan diskusinya. Mengetahui hal ini, Sang Buddha justru 'menyindir' Ambatha dengan tradisi verbal ini. Kalau istilah dari Bro Kainyn itu "dry homour". ;D




 

anything