[at] Peacemind:
Berapa lama atau kapan saja periode masa hidup mereka? Apakah ketiganya hidup di masa yang bersamaan?
Misalnya masa hidupnya terpisah:
- Mungkinkah mereka adalah tumimbal lahir dari orang yang sama?
Atau seperti yang bro Indra maksudkan, kecenderungan batin tertentu menghasilkan kondisi kelahiran tertentu.
Seandainya dibuat-buat, bagaimana kira2 kisah tersebut bisa memperkuat posisi kaum Theravada saat itu?
Mettacitena
Ketiga bhikkhu ini hidup di jaman berbeda. Bhikkhu Mogaliputtatissa thera hidup pada jaman Asoka (sekitar abad 2 sm) dan merupakan seorang arahat sehingga tidak akan dilahirkan lagi. Bhikkhu Nagasena diperkirakan hidup sekitar abad satu sebelum masehi di India utara. Perkiraan ini didapat setelah beberapa scholar setuju bahwa Raja Milinda adalah Raja Menander dari Yunani yang menguasai India Utara termasuk Afganistan sekitar abad satu sebelum masehi. Bhikkhu Nagasena juga seorang arahat sehingga tidak akan mungkin dilahirkan lagi. Sementara itu, Bhikkhu Buddhaghosa, seperti yang kita tahu, hidup pada abad lima setelah masehi. Beliau jelas2 hidup belakangan setelah kedua bhikkhu di atas lainnya. Bhikkhu Buddhaghosa dikatakan bukan seorang arahat. Oleh karena itu, mereka bukan orang yang sama.
Berkaitan dengan Milindapanha, banyak yang percaya bahwa buku ini pada awalnya bukan merupakan karya tradisi Theravada tapi diperkirakan milik Sarvastivada dan berbahasa Sansekerta. Ini disebabkan karena Raja Milinda hidup di India utara yang mana pada jaman itu sekte Buddhis yang paling kuat adalah Sarvastivada yang mana menggunakan bahasa Sansekerta. Fakta ini kemudian diperkuat dengan adanya nama buku dalam literatur India Utara bernama Nagasena bhiksusutra. Buku ini kemudian dibawa ke China dan diterjemahkan ke bahasa China. Saat ini buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Kita pun harus ingat bahwa semua buku yang dibawa ke China pada jaman dulu umumnya berbahasa Sansekerta, dan termasuk Nagasena bhiksusutra juga tentu berbahasa Sansekerta. Para sarjana Buddhis berpendapat bahwa Nagasena bhiksusutra merupakan buku asli Milinda. Setelah buku ini diterima tradisi Theravada dan diterjemahkan ke dalam bahasa Pali, para bhikkhu Theravada memberikan bebrapa tambahan di dalamnya. Riwayat hidup raja Milinda dan Nagasena yang ada dalam Milindapanha juga memliki perbedaan dengan apa yang ada dalam tradisi China. Sebagai contoh yang paling mengherankan adalah, dalam Milindapanha, Bhikkhu Nagasena dikatakan telah berdebat dengan enam guru yakni Puranakassapa, Pakkudhakaccayana, Makkhalighosala, Ajitakesakambhali, Sanjayabelaṭhiputta dan Niganthanataputta. Cerita ini tampak aneh karena enam guru ini hidup pada jaman Buddha dan bahkan mereka meninggal sebelum Sang Buddha. Dalam tradisi China, cerita ini tidak ada.
Mettacittena.