//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: meneliti multi agama  (Read 19218 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #15 on: 24 January 2013, 09:23:44 PM »
Anda mengatakan semua agama mengajarkan jangan membunuh, yakin nih?

Itu saja dari saya.
ya ,saya mengatakan seperti itu, dan saya sudah me nangkap maksud anda,terima kasih koreksinya.

Tentang -----itu saja dari saya.
Kenapa HANYA itu saja? Tolong yang lain dong,masak kesalahan saya cuma 1 aja?
 Saya masih belajar,dan saya yakin pasti banyak kesalahan dalam menulis,mohon bimbingannya.
Terima kasih sebelumnya.
Salam.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: meneliti multi agama
« Reply #16 on: 24 January 2013, 10:38:38 PM »
ya ,saya mengatakan seperti itu, dan saya sudah me nangkap maksud anda,terima kasih koreksinya.

Tentang -----itu saja dari saya.
Kenapa HANYA itu saja? Tolong yang lain dong,masak kesalahan saya cuma 1 aja?
 Saya masih belajar,dan saya yakin pasti banyak kesalahan dalam menulis,mohon bimbingannya.
Terima kasih sebelumnya.
Salam.
Intinya, jangan menyamaratakan semua yang sudah jelas beda, seperti ada katanya ajaran maitreya yang katanya mengajarkan kebaikan dll, ok lah mengajarkan kebaikan tetapi apabila dilandaskan dengan kebohongan, penipuan pada umat rasanya hal itu perlu dipertimbangkan lagi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: meneliti multi agama
« Reply #17 on: 24 January 2013, 11:33:11 PM »
Menurut saya sebagai yang masih baru mengenal ajaran buddha sidartha Gautama dan yang beraliran teravada saya merasa tidak demikian seperti yang terbagi dalam 3 bab yang dijelaskan.

Menurut saya bab pertama tidak ada di ajaran buddha yang ada hanya hasil dari yang diajarkan bukan inti dari yang diajarkan. Seperti halnya berbuat baik sudah pasti hasilnya adalah kebaikan. Jadi menurut saya bab 1 tidak sama dengan yang diajarkan oleh buddha. Bab ke 1 ajaran buddha adalah 4 kebenaran. 3 corak kehidupan 8 ruas jalan.

Bab ke dua saya rasa sebagai penganut buddha tidak terikat oleh ritual tertentu yang ada hanya tradisi daerah adat istiadat masyarakat dan golongan yang menganut ajaran buddha saja. Jadi tidak semua umat buddha berdoa mengunakan hio contohnya. Atau menikah dengan tradisi buddha, itu semua hanya tradisi daerah masing masing yang berkembang di daerah tersebut.

Bab ke tiga saya rasa buddha tidak pernah mengajarkan hal yang ajaib sesuatu hal yang tidak masuk akal. Kita merasa itu ajaib karena kita tidak tahu cara kerjanya seperti hal nya pesulap melakukan keajaibannya. Buddha selalu mengajarkan sesuatu hal yang dapat dijelaskan secara benar maka itu ajaran nya disebut dhamma.

Jadi menurut saya teori 3 bab ini tidak berlaku untuk ajaran buddha karena buddha mengajarkan kita adalah kebenaran dunia samsara bukan dunia manusia saja.

Agama itu hanya sebuah merek, setiap baju dapat ditempelkan merek tertentu tetapi yang bisa dibilang bagus adalah apakah baju itu bermanfaat bagi sipenguna nya. Dapatkah sipenguna baju mendapatkan manfaat dari baju tersebut?
Begitu juga dengan agama sudahkah kita sebagai mahluk yang katanya ber agama sudah menerima manfaat dari agama yang kita yakini, dan apa taraf ukurnya? Sudahkah kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam pikiran,ucapan dan tindakan kita sehari harinya. Bila kita merasa sudah maka agama itu cocok untuk kita apapun itu.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #18 on: 25 January 2013, 02:01:15 PM »
Intinya, jangan menyamaratakan semua yang sudah jelas beda, seperti ada katanya ajaran maitreya yang katanya mengajarkan kebaikan dll, ok lah mengajarkan kebaikan tetapi apabila dilandaskan dengan kebohongan, penipuan pada umat rasanya hal itu perlu dipertimbangkan lagi.
Coba anda baca ulang post ke 1,saya sudah jelaskan bahwa setiap agama bahkan aliran,pasti ada kesamaan dan perbedaan.
kalau anda kaitkan dengan aliran Maitreya yang menurut anda---ok lah mengajarkan kebaikan tetapi apabila dilandaskan dengan kebohongan, penipuan pada umat
ini sudah tidak ada hubungan dengan thread ini.
jadi bila uneg2 tentang Maitreya anda sampaikan pada saya,itu salah alamat,saya bukan umat Maitreya,walaupun dari rumah saya jalan kaki 3 menit ada vihara Maitreya yang sangat terkenal di surabaya,tapi saya belum pernah ke sana,apalagi urusan jiu to atau gai kuang,sama sekali belum/tidak pernah.

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #19 on: 25 January 2013, 02:11:49 PM »
Menurut saya sebagai yang masih baru mengenal ajaran buddha sidartha Gautama dan yang beraliran teravada saya merasa tidak demikian seperti yang terbagi dalam 3 bab yang dijelaskan.

Menurut saya bab pertama tidak ada di ajaran buddha yang ada hanya hasil dari yang diajarkan bukan inti dari yang diajarkan. Seperti halnya berbuat baik sudah pasti hasilnya adalah kebaikan. Jadi menurut saya bab 1 tidak sama dengan yang diajarkan oleh buddha. Bab ke 1 ajaran buddha adalah 4 kebenaran. 3 corak kehidupan 8 ruas jalan.

Bab ke dua saya rasa sebagai penganut buddha tidak terikat oleh ritual tertentu yang ada hanya tradisi daerah adat istiadat masyarakat dan golongan yang menganut ajaran buddha saja. Jadi tidak semua umat buddha berdoa mengunakan hio contohnya. Atau menikah dengan tradisi buddha, itu semua hanya tradisi daerah masing masing yang berkembang di daerah tersebut.

Bab ke tiga saya rasa buddha tidak pernah mengajarkan hal yang ajaib sesuatu hal yang tidak masuk akal. Kita merasa itu ajaib karena kita tidak tahu cara kerjanya seperti hal nya pesulap melakukan keajaibannya. Buddha selalu mengajarkan sesuatu hal yang dapat dijelaskan secara benar maka itu ajaran nya disebut dhamma.

Jadi menurut saya teori 3 bab ini tidak berlaku untuk ajaran buddha karena buddha mengajarkan kita adalah kebenaran dunia samsara bukan dunia manusia saja.

Agama itu hanya sebuah merek, setiap baju dapat ditempelkan merek tertentu tetapi yang bisa dibilang bagus adalah apakah baju itu bermanfaat bagi sipenguna nya. Dapatkah sipenguna baju mendapatkan manfaat dari baju tersebut?
Begitu juga dengan agama sudahkah kita sebagai mahluk yang katanya ber agama sudah menerima manfaat dari agama yang kita yakini, dan apa taraf ukurnya? Sudahkah kita menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam pikiran,ucapan dan tindakan kita sehari harinya. Bila kita merasa sudah maka agama itu cocok untuk kita apapun itu.
BAB 1 tentang mendidik umat untuk berprilaku baik,-----di ajaran Buddha pasti ada.
BAB 2 tentang peraturan memanggil gurunya sebagai Bhante,Bhiksu,merayakan /memperingati waisak,,khatina ----pasti ada aturannya.
BAB 3 tentang segala sesuatu yang tidak nyata ,alam Nirvana ,alam peta-----pasti ada.

saya tidak menulis tentang ajaib,tapi saya tulis ghaib yang artinya sesuatu yang tidak nyata.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #20 on: 25 January 2013, 04:24:11 PM »
Aneh juga kesimpulan ini, krn yg biasanya sy tau, dasar orang2 meneliti banyak agama adalah:

- tidak puas dgn agama yg dianutnya sejak lahir
- ingin mencari arti kehidupan ini..
- ingin mencari kelemahan agama selain agamanya
- tertarik filsafat keagamaan

Quote
Dari 3 BAB tersebut diatas,sebetulnya misi utama semua agama ada di BAB 1,tapi dalam kenyataan justru BAB 1 itu yang sering ditinggalkan/dilupakan atau diremehkan oleh umat manusia,

BAB 1-------tentang  prilaku umat---jujur,kasih sayang terhadap sesama,sopan santun,jangan mencuri,menyakiti,membunuh ,memaki,mencela dsb dsb.-----semua agama sama.
BAB 1 a-----tentang teknik untuk mendukung BAB 1----meditasi,puasa,vegetarian,baca mantra,wirit,doa khusus, dsb-----tiap agama/aliran beda.

Agama2 wahyu memang mungkin, base-nya dulu demi untuk mengatur sekelompok besar orang... Aturan disebutkan diturunkan dari langit agar orang2 patuh dan mudah diatur..

Namun sebagian agama berasal dari pencarian tentang arti kehidupan. Ada yg menyebutnya agama-bumi. Tujuannya bukan untuk mengatur, namun disiplin2 yg ada adalah untuk mencapai tujuan 'kesempurnaan' sesuai dgn defenisi masing2...

Jadi, tidak dapat digeneraliasi bahwa tujuan semua agama adalah untuk 'perilaku'..
Contohnya Buddhisme: tujuannya adalah Nibbana, aturan perilaku hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tsb..

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #21 on: 25 January 2013, 05:36:58 PM »
Bro William halim,senang sekali membaca reply anda..
thread ini memang aneh tapi nyata,saya akan coba jawab semuanya,santai aja diskusi ini hanya untuk menambah wawasan,tiada maksud lain.

Aneh juga kesimpulan ini, krn yg biasanya sy tau, dasar orang2 meneliti banyak agama adalah:

- tidak puas dgn agama yg dianutnya sejak lahir
- ingin mencari arti kehidupan ini..
- ingin mencari kelemahan agama selain agamanya
- tertarik filsafat keagamaan


Dari  4 kemungkinan/kebiasaan yang anda tulis,hanya nomer 4 –tertarik filsafat keagamaan,yang ada dalam benak saya,disamping ada motivasi lain,yaitu ----kenapa beda?,apanya yang beda?


Jadi, tidak dapat digeneraliasi bahwa tujuan semua agama adalah untuk 'perilaku'..
Contohnya Buddhisme: tujuannya adalah Nibbana, aturan perilaku hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tsb..


Buddhisme -----berprilaku baik---------Nibbana.
Agama lain -----berprilaku baik---------surga.

Disini saya menilai SAMA saja,saya tidak peduli dengan istilah nibbana ,nirvana atau surga,toh kita tidak tahu apakah nama itu ada tercantum di alam sana.
Tapi yang jelas agama Buddha juga menganjurkan atau mendidik umat agar berprilaku baik,

gimana bro?

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: meneliti multi agama
« Reply #22 on: 25 January 2013, 07:32:06 PM »
ya ,saya mengatakan seperti itu, dan saya sudah me nangkap maksud anda,terima kasih koreksinya.

Tentang -----itu saja dari saya.
Kenapa HANYA itu saja? Tolong yang lain dong,masak kesalahan saya cuma 1 aja?
 Saya masih belajar,dan saya yakin pasti banyak kesalahan dalam menulis,mohon bimbingannya.
Terima kasih sebelumnya.
Salam.

Saya hidup di negara yang katanya "HANYA itu" oleh om Hadi. Sejauh kita bisa membawa diri dan tidak provokatif terhadap aturan2 main yang mereka buat, mereka tidak memaksakan kehendak mereka untuk kita pindah agama. Dan sejauh ini perlakuan mereka kepada ekspatriat termasuk baik, namun di berita saya membaca ada beberapa perlakuan kurang baik terhadap Pekerja Rumah Tangga. (Mungkin dianggap lebih rendah). Selain itu saya juga punya teman dari agama ini yang suka berdana ke yatim piatu. (salah satu Hal yang baik)

Kalau mau jujur dalam pikiran tiap orang pasti juga ada benih2 menganggap tinggi orang yang dia hormati dan menganggap rendah orang. Umumnya orang yang dihormati adalah yang memiliki persamaan dengan dirinya mungkin orang yang lebih mendalami "agama" tapi harus agama yang sesuai untuk dirinya. Jadi orang yang agamanya berbeda dan dihormatii oleh umat agama tersebut belum tentu dihormati oleh umat agama lain dan bahkan bisa dilecehkan.
Dengan melepas label agama, maka kita bisa melihat lebih netral mana pribadi yang pantas dihormati dan tidak pantas dihormati. Baru-baru ini ada kasus yang katanya berhubungan dengan "romo" agama tertentu. Maksud saya di sini pribadi bukan ingin mengangkat kasus tersebut cuma ingin menyampaikan :seseorang belum tentu berbanding lurus dengan agama yang dia anut.
Karena itu moralitas dan kesantunan tetap merupakan pedoman hidup.

Melakukan attasila pada hari uposatha adalah tradisi yang baik tapi lebih baik lagi jika bisa dilakukan secara konsisten setiap hari sehingga membentuk karakter dan pribadi seseorang.

Memang saya akui ada perbedaan dalam setiap ajaran agama.
Untuk itu Saya mau mengutip pertanyaan salah satu rekan saya :
Quote
Selama pikiran kita mencari perbedaan, dalam persamaan pun pasti ada perbedaan, dan benih-benih pertikaian lah yang didapat.
Selama pikiran kita mencari persamaan, dalam perbedaan pun past ada persamaan, dan benin-benih keharmonisan lah yang didapat.

« Last Edit: 25 January 2013, 07:34:55 PM by Top1 »

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: meneliti multi agama
« Reply #23 on: 25 January 2013, 07:59:42 PM »


Jadi, tidak dapat digeneraliasi bahwa tujuan semua agama adalah untuk 'perilaku'..
Contohnya Buddhisme: tujuannya adalah Nibbana, aturan perilaku hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tsb..

::
coba tanyakan pada para orang tua,apa alasan mereka mendorong anak2 nya agar beragama atau ikut beragama ?
saya yakin kebanyakan akan menjawab---agar anaknya menjadi orang yang baik(prilaku/pribadi yang baik).

saya baru tahu sekarang,bila-----
umat Buddha berprilaku baik,karena punya target Nibbana.
kalau memang demikian ,saya pikir itu justru merendahkan umat Buddha dan ajaran Buddha itu sendiri.
berarti pertolongan yang dilakukan umat Buddha termasuk Sang Buddha kepada sesama umat semuanya ada pamrih ?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: meneliti multi agama
« Reply #24 on: 26 January 2013, 03:21:25 AM »
BAB 1 tentang mendidik umat untuk berprilaku baik,-----di ajaran Buddha pasti ada.
BAB 2 tentang peraturan memanggil gurunya sebagai Bhante,Bhiksu,merayakan /memperingati waisak,,khatina ----pasti ada aturannya.
BAB 3 tentang segala sesuatu yang tidak nyata ,alam Nirvana ,alam peta-----pasti ada.

saya tidak menulis tentang ajaib,tapi saya tulis ghaib yang artinya sesuatu yang tidak nyata.

Jawaban yang bagus sekali.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: meneliti multi agama
« Reply #25 on: 26 January 2013, 03:31:52 AM »
Jadi, tidak dapat digeneraliasi bahwa tujuan semua agama adalah untuk 'perilaku'..
Contohnya Buddhisme: tujuannya adalah Nibbana, aturan perilaku hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tsb..

::

Kalau yang saya baca di postingan Sdr. Hadi, hal-hal yang tidak kasat mata tersebut dikategorikan pada BAB 3, dan pesan dari thread ini agar orang-orang yang melakukan ritual serta kepercayaan apapun, untuk tidak melupakan BAB 1, yaitu perilaku, tata krama, moralitas, dan hal lainnya yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh diri sendiri maupun orang lain (makhluk lain).

Demikian yang saya tangkap. Mohon koreksinya jika ada kekeliruan.

Salam.  _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: meneliti multi agama
« Reply #26 on: 26 January 2013, 08:26:23 AM »
Coba anda baca ulang post ke 1,saya sudah jelaskan bahwa setiap agama bahkan aliran,pasti ada kesamaan dan perbedaan.
kalau anda kaitkan dengan aliran Maitreya yang menurut anda---ok lah mengajarkan kebaikan tetapi apabila dilandaskan dengan kebohongan, penipuan pada umat
ini sudah tidak ada hubungan dengan thread ini.
jadi bila uneg2 tentang Maitreya anda sampaikan pada saya,itu salah alamat,saya bukan umat Maitreya,walaupun dari rumah saya jalan kaki 3 menit ada vihara Maitreya yang sangat terkenal di surabaya,tapi saya belum pernah ke sana,apalagi urusan jiu to atau gai kuang,sama sekali belum/tidak pernah.
Anda juga baca ulang saja rangkuman anda, coba anda lihat tidak usah jauh2 ke umat, ke pendiri agamanya saja, apa dia melakukan apa yang diajarkannya, apa dia sesuai dengan peraturan2 yang dia buat? Contoh saja, maitreya yang dari dasar utamanya saja dengan kebohongan, maka semua umatnya otomatis berbohong, seperti ajaran LSY yang dirinya mengaku buda hidup, umat percaya, mengabarkan ke yang lain terus saja menjadi agama kebohongan,  jadi apa yang anda rangkum sudah tidak valid.

Anda mengatakan bab 1 paling penting, justru bab 1 itu harus dari pendiri agamanya dulu.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: meneliti multi agama
« Reply #27 on: 26 January 2013, 09:50:48 AM »
^^
jadi Bohong besar donk !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: meneliti multi agama
« Reply #28 on: 26 January 2013, 09:59:56 AM »
Anda juga baca ulang saja rangkuman anda, coba anda lihat tidak usah jauh2 ke umat, ke pendiri agamanya saja, apa dia melakukan apa yang diajarkannya, apa dia sesuai dengan peraturan2 yang dia buat? Contoh saja, maitreya yang dari dasar utamanya saja dengan kebohongan, maka semua umatnya otomatis berbohong, seperti ajaran LSY yang dirinya mengaku buda hidup, umat percaya, mengabarkan ke yang lain terus saja menjadi agama kebohongan,  jadi apa yang anda rangkum sudah tidak valid.

Anda mengatakan bab 1 paling penting, justru bab 1 itu harus dari pendiri agamanya dulu.

Kalau boleh tahu, apa dasar Anda mengatakan sesuatu itu kebohongan? Tanpa argumentasi pendukung yang valid, tulisan Anda di atas juga kurang valid (berpotensi fitnah).

Buda hidup itu apa? Istilah ini tidak ada di kamus bahasa Indonesia, tapi Anda kerap menggunakannya di berbagai thread. Pernah saya tanyakan, tapi tidak kunjung ada jawaban yang jelas.

Semoga kita bisa berdiskusi dengan baik, berbahasa baik dan beretika dalam komunikasi. Salam keterbukaan dan persaudaraan Buddhis.  _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: meneliti multi agama
« Reply #29 on: 26 January 2013, 10:08:32 AM »
Kalau boleh tahu, apa dasar Anda mengatakan sesuatu itu kebohongan? Tanpa argumentasi pendukung yang valid, tulisan Anda di atas juga kurang valid (berpotensi fitnah).

Buda hidup itu apa? Istilah ini tidak ada di kamus bahasa Indonesia, tapi Anda kerap menggunakannya di berbagai thread. Pernah saya tanyakan, tapi tidak kunjung ada jawaban yang jelas.

Semoga kita bisa berdiskusi dengan baik, berbahasa baik dan beretika dalam komunikasi. Salam keterbukaan dan persaudaraan Buddhis.  _/\_
Rasanya argumen pendukung sudah terlalu banyak di sini, anda bisa lihat thread LSY, thread maitreya dll, kenapa anda tidak mau mencoba melihat2 di thread itu sama seperti rekan anda top1 yang mau membuka thread2 lama.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))