18 Februari 2011, Jakarta - Inilah ketiga kalinya Sang penulis, Master Sheng-yen Lu hadir di Indonesia. Pertama kali adalah tanggal 9 Juni 1990 menggelar upacara akbar di Gedung Senayan. Saat itu, Master Sheng-yen Lu menuliskan perjalanan tersebut di buku ke-90 yang berjudul Walet Terbang ke Tenggara; tahun 1994 Master Sheng-yen Lu datang lagi untuk meresmikan Vihara Vajra Bumi Nusantara; sekarang setelah berharap 17 tahun, di bawah undangan dari Budaya Daden Indonesia, Master Sheng-yen Lu akhirnya datang ke Indonesia untuk ketiga kalinya.
CEO panitia penyelenggara Acarya Lianfei menyatakan, "Sebelumnya, karena merencanakan pameran buku, tim kami tidak ada mood merayakan tahun baru, dan hari ini perwakilan dari setiap daerah berbagai negara pun hadir, kita seperti merayakan tahun baru". Acarya pun dengan senang hati menyatakan, "Master Sheng-yen Lu kali ini datang ke Indonesia, menghadiri pameran buku di 5 kota besar guna meningkatkan spiritual dan kebudayaan setempat. Master Sheng-yen Lu juga datang ke belasan tempat ibadah Zhenfo Zong setempat, memotivasi para umat tekun melatih diri dan memajukan Dharmabakti. Kita harus memohon Master Sheng-yen Lu menetap di Indonesia, memohon negara ini makmur sejahtera."
19 Februari sore, jumpa pers dan acara tandatangan buku yang diselenggarakan Budaya Daden Indonesia dalam rangka kehadiran Master Sheng-yen Lu di Indonesia, tidak hanya lokasi dipadati pengunjung, bahkan pengunjung yang berbelanja di mal pun tertarik datang dan mengikuti tandatangan buku. Pada hari itu, wartawan dari berbagai redaksi surat kabar besar menghadiri jumpa pers dan mengajukan pertanyaan. Berikut kutipan tanya-jawab yang menarik untuk disimak:
1. Tanya: Dari mana inspirasi Master Sheng-yen Lu menulis 200 buku?
Master Sheng-yen Lu jawab: menetap di Seattle yang berpemandangan indah dan membosankan, jika tidak menulis buku, tidak melatih diri, maka tidak ada kerjaan.
2. Tanya: Indonesia berpemandangan indah, maukah Master Sheng-yen Lu menetap di Indonesia?
Master Sheng-yen Lu jawab: Taiwan sangat kotor, sangat kacau, dan sangat menyenangkan kalau ada kesempatan juga mau menetap di Indonesia.
3. Tanya: 220 koleksi buku Sheng-yen Lu adalah perjalanan Master Sheng-yen Lu dari orang awam hingga mencapai kebuddhaan, Master Sheng-yen Lu, apa yang Anda harapkan dari para insan?
Master Sheng-yen Lu jawab: ibarat menanam, saya goreskan setiap tulisan di dalam buku, semoga bertunas dan tumbuh menjadi pohon, berbunga dan berbuah. Seperti sekarang sudah ada tanda-tanda berbunga dan berbuah.
4. Tanya: Master Sheng-yen Lu menulis begitu banyak buku, buku mana yang paling favorit?
Master Sheng-yen Lu jawab: buku Eskalasi Alam Dewa paling favorit! (Koleksi buku Sheng-yen Lu yang diterjemahkan Budaya Daden Indonesia ke-16 yang saat ini dipropagandakan)
5. Tanya: apa sebabnya menulis buku ini?
Master Sheng-yen Lu jawab: buku ini adalah intisari melatih diri. Agama Buddha mengatakan Karmadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu, dari Karmadhatu naik ke Rupadhatu, kemudian naik lagi ke Arupadhatu, cara apakah yang digunakan untuk naik alam tersebut? Bagaimana meningkatkan spiritual hingga alam tertinggi? Dari dalam buku bisa ditemukan eskalasinya.
6. Tanya: Master Sheng-yen Lu telah menerbitkan 220 buku, kapan buku ke-221 akan diterbitkan?
Master Sheng-yen Lu jawab: saya pribadi sehari menulis 1 artikel, buku ke-221 adalah Menari Bersama Pencerahan, tinggal 2 artikel lagi, mungkin pulang ke Taiwan, sekitar tanggal 4, 5, 6 Maret, buku ini sudah boleh rampung, terima kasih!
7 Tanya: Bolehkah Master Sheng-yen Lu menuliskan ke dalam buku kesan perjalanan di Indonesia?
Master Sheng-yen Lu jawab: baiklah, di dalam buku saya pasti akan saya tulis mengenai Indonesia. Karena cahaya mentari di Indonesia sangat bagus, orangnya juga sangat ramah, negara seribu pulau lagi, juga berpemandangan indah. Dulu menulis Walet Terbang ke Tenggara sempat menulis tentang Pulau Bali, Surabaya, Bandung, dan Jakarta; saya suka 2 lagu Indonesia, pertama adalah Bengawan Solo, satu lagi adalah lagu kapal Sing Sing So.
Pada kesempatan ini, setiap surat kabar besar di Indonesia memberitakannya, termasuk Harian Sumatera Utara, Harian Medan, Yin Guang Ri Bao, Guo Ji Ri Bao, Harian Indonesia, Guo Ji Ri Bao Surabaya, Shang Bao, Shehui Kuaibao, dan lain-lain.
Selama acara tandatangan buku, wakil gubernur DKI Jakarta Prijanto hadir memberikan kata sambutan, Beliau mengatakan Master Sheng-yen Lu adalah penulis yang sangat terkenal di seluruh dunia, Beliau sangat kagum pada Master Sheng-yen Lu yang bebas dari kerisauan, buku yang ditulis mampu membantu spiritual insan, setiap agama pun bisa membaca buku Master Sheng-yen Lu. Judul buku Eskalasi Alam Dewa sangat bermakna, membuat orang ingin sekali membaca isi buku ini, Beliau juga menyambut Master Sheng-yen Lu datang ke Indonesia. Kemudian, Master Sheng-yen Lu juga memberikan buku Eskalasi Alam Dewa kepada wakil gubernur Bpk. Prijanto.
Selanjutnya adalah acara tandatangan buku Budaya Daden Indonesia, pada hari itu Master Sheng-yen Lu dengan ramah menandatangani buku untuk 600 orang pembaca, keesokan harinya tandatangan 720 buku, pameran buku di Jakarta kali ini telah terjual 5500 buku, koleksi buku Sheng-yen Lu disambut oleh khalayak banyak. Hanya demi mengabulkan harapan insan, pameran buku dan jadwal pembabaran Dharma Master Sheng-yen Lu baru dimulai!