//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Celotehan Betet yang Mencerahkan  (Read 64069 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #60 on: 18 April 2015, 11:10:26 AM »
Jalan seharusnya dimasuki dan kemudian keluar darinya.
Ibarat rakit seharusnya digunakan untuk menyeberang kali.
Setelah sampai seberang, maka rakitnya tidak diperlukan lagi.
ya.itu berlaku bagi yg kurang mampu.
rakit itu adalah usaha, semangat yg tdk akan terpisah dari subyeknya.
kalau tidak kuat mengangkatnya, jangan digeneralisasi.

Quote
Namun ketika kita hendak menyeberangkan orang lain, rakit tersebut dapat dipake kembali.

jalan itu bagian yg tidak terpisah dengan usaha subyeknya
bukan model simpan pinjam spt itu
hargai usaha anda dengan menambah kemampuan setiap waktu.
jangan terlalu cepat mengambil gelar mahatera
tunggu lebih dari 60 tahun, baru pakem remnya.

Quote

Jadi tanpa keyakinan akan sang jalan tidak mungkin kita menapakinya. Tapi jika hanya diyakini tohk, kita gak akan keluar dari Sang Jalan, kita gak bisa menjadi sang Jalan itu sendiri.

no koment. yg dua diatas selesaikan dulu.
pertanyaan ketiga akan terlihat dengan otomatis

makanya baca harian pikiran dharma.
jangan campur campur ke yang lain


Offline Chan Ming

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 325
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #61 on: 18 April 2015, 11:13:28 AM »
Kalau ada orang yg otaknya agak kurang 1/4, dia loncat dari gedung tinggi, ya kita gak perlu ikut loncat menyusul untuk menasehatinya toh, cukup jadi penonton aja. ;D
Buddha KTP
Namah Saptanam Samyaksam Buddha Kotinam
Tadyatha Om Cale Cule Cundi Svaha.

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #62 on: 18 April 2015, 11:14:18 AM »
Idung adalah alat indera.
Bau2an adalah onjek indera.
Keduanya berasal dari kesadaran penciuman.
Jadi bisa dibilang keduanya memang satu kesatuan (tak terpisahkan).

Di sana ada bau, di situ ada kesadaran membau.
Di situ ada kesadaran membau, di situ ada bau.

Tapi tanpa melewati (menggunakan) hidungpun sebenarnya kita dapat membau.
Alam bawah sadar kita bisa kontak langsung dengan bau tanpa melalui indera pembauan (hidung).

jika hidung, bau, kesadaran membau sekalian kemampuan
membaui bawah sadar adalah satu kesatuan,
lantas apakah yg anica dari proses membaui


Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #63 on: 18 April 2015, 11:25:51 AM »
Kalau ada orang yg otaknya agak kurang 1/4, dia loncat dari gedung tinggi, ya kita gak perlu ikut loncat menyusul untuk menasehatinya toh, cukup jadi penonton aja. ;D

ini pasti pendukung samanerahutana

bagaimana jawabnya mengenai thread sebab akibat
jawab yg benar, jangan bisanya pakai gambar betmen

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #64 on: 18 April 2015, 11:36:48 AM »
ya.itu berlaku bagi yg kurang mampu.
rakit itu adalah usaha, semangat yg tdk akan terpisah dari subyeknya.
kalau tidak kuat mengangkatnya, jangan digeneralisasi.

jalan itu bagian yg tidak terpisah dengan usaha subyeknya
bukan model simpan pinjam spt itu
hargai usaha anda dengan menambah kemampuan setiap waktu.
jangan terlalu cepat mengambil gelar mahatera
tunggu lebih dari 60 tahun, baru pakem remnya.

no koment. yg dua diatas selesaikan dulu.
pertanyaan ketiga akan terlihat dengan otomatis

makanya baca harian pikiran dharma.
jangan campur campur ke yang lain

1. Memang jangan diangkat, tapi cukup diduduki saja.
Tidak ada usaha menggeneralisir, itu hanya pendapat personal.

2. Setuju, Jalan itu bagian dari subjek.
Kata menggunakan dan meletakkan pada post sebelumnya maksudnya adalah menggunakan kemampuan/usaha dari bagian subjek itu sendiri bukan meminjam dari luar.
Ibarat HP yang memiliki fitur bluetooth, bisa di "On" dan di "Off".
Soal gelar tidak begitu signifikan, yang penting berfungsi.

3+4. Membaca Harian pikiran dharma? Supaya?

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #65 on: 18 April 2015, 11:46:54 AM »
jika hidung, bau, kesadaran membau sekalian kemampuan
membaui bawah sadar adalah satu kesatuan,
lantas apakah yg anica dari proses membaui

Di dalam proses membaui mengandung sifat anicca itu sendiri.
Timbul dan tenggelamnya kesadaran membaui, proses biologis dalam membaui, tidak akan eksis selalu, juga tidak akan berhenti selamanya. Tapi selalu terjadi silih berganti.
Kesadaran membaui itu sendiri terjadi timbul dan tenggelam.
Proses membaui secara fisik pun demikian, tidak selalu eksis dan tidak selalu diam.
Objek pembauan pun berubah2.

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #66 on: 18 April 2015, 11:57:26 AM »
1. Memang jangan diangkat, tapi cukup diduduki saja.
Tidak ada usaha menggeneralisir, itu hanya pendapat personal.

2. Setuju, Jalan itu bagian dari subjek.
Kata menggunakan dan meletakkan pada post sebelumnya maksudnya adalah menggunakan kemampuan/usaha dari bagian subjek itu sendiri bukan meminjam dari luar.
Ibarat HP yang memiliki fitur bluetooth, bisa di "On" dan di "Off".
Soal gelar tidak begitu signifikan, yang penting berfungsi.

3+4. Membaca Harian pikiran dharma? Supaya?

saat ini membaca pikiran dharma, nanti gereja.com, besok
ke samanerahutana.campur campur inilah penyebabnya
jalan tidak lurus. si a benar, si b benar juga, si c juga benar.
dari ketiganya tentu hanya satu yg benar benar asli.yg lain palsu.

pandangan anak anak disini berbeda dengan anak anak disana.


Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #67 on: 18 April 2015, 12:00:01 PM »
Di dalam proses membaui mengandung sifat anicca itu sendiri.
Timbul dan tenggelamnya kesadaran membaui, proses biologis dalam membaui, tidak akan eksis selalu, juga tidak akan berhenti selamanya. Tapi selalu terjadi silih berganti.
Kesadaran membaui itu sendiri terjadi timbul dan tenggelam.
Proses membaui secara fisik pun demikian, tidak selalu eksis dan tidak selalu diam.
Objek pembauan pun berubah2.

jika benar demikian, kenapa dikatakan sebagai satu kesatuan yg terpisah.

iya khan
paruh ayam memang lebih keras

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #68 on: 18 April 2015, 01:27:49 PM »
saat ini membaca pikiran dharma, nanti gereja.com, besok
ke samanerahutana.campur campur inilah penyebabnya
jalan tidak lurus. si a benar, si b benar juga, si c juga benar.
dari ketiganya tentu hanya satu yg benar benar asli.yg lain palsu.

pandangan anak anak disini berbeda dengan anak anak disana.

Kebetulan saat ini aku tidak membaca pikiran dharma, nanti juga belum tentu gereja.com, besok pun tidak tahu apakah samanerahutana.
Asli ini tiga tiganya belum pernah baca, tidak tahu malah.

Benar salah itu relatif.
Benar bagi si A, belum tentu bagi si B.
Dan sesungguhnya Kebenaran bisa muncul di mana saja.
Kebenaran bisa muncul dari ajaran yang dianggap salah/sesat oleh orang lain.
Kebenaran muncul dari pikiran sendiri bukan dari benda lain (si A, B atau C).

Jika ada kitab yang dianggap suci dan paling benar oleh seseorang atau sekelompok orang, seharusnya mereka telah mendapatkan jalan yang benar.
Tapi faktanya tidaklah demikian.
Banyak orang yang tersesat dengan kitab Kebenaran di tangannya.
Sebagian orang tidak memegang (fanatik) pada satu kitab/ajaran yang dianggap paling benar tapi dapat belajar/mengambil Kebenaran dari banyak orang dan benda/keadaan.

Perbedaan pandangan anak2 di sini dan di sana karena pikiran kita yang membedakannya. Benar dan salah terletak di pikiran kita bukan dari objek. Karena objek sendiri juga berasal dari pikiran.

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #69 on: 18 April 2015, 01:37:33 PM »
jika benar demikian, kenapa dikatakan sebagai satu kesatuan yg terpisah.

iya khan
paruh ayam memang lebih keras

Tidak demikian, bukan satu kesatuan yang terpisah. Tapi hanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kelihatan terpisahkan karena kita salah mempersepsikannya.
Ada yang dibau, pasti ada yang membaui, dan sebaliknya.

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #70 on: 18 April 2015, 01:37:46 PM »
Kebetulan saat ini aku tidak membaca pikiran dharma, nanti juga belum tentu gereja.com, besok pun tidak tahu apakah samanerahutana.
Asli ini tiga tiganya belum pernah baca, tidak tahu malah.

Benar salah itu relatif.
Benar bagi si A, belum tentu bagi si B.
Dan sesungguhnya Kebenaran bisa muncul di mana saja.
Kebenaran bisa muncul dari ajaran yang dianggap salah/sesat oleh orang lain.
Kebenaran muncul dari pikiran sendiri bukan dari benda lain (si A, B atau C).

Jika ada kitab yang dianggap suci dan paling benar oleh seseorang atau sekelompok orang, seharusnya mereka telah mendapatkan jalan yang benar.
Tapi faktanya tidaklah demikian.
Banyak orang yang tersesat dengan kitab Kebenaran di tangannya.
Sebagian orang tidak memegang (fanatik) pada satu kitab/ajaran yang dianggap paling benar tapi dapat belajar/mengambil Kebenaran dari banyak orang dan benda/keadaan.

Perbedaan pandangan anak2 di sini dan di sana karena pikiran kita yang membedakannya. Benar dan salah terletak di pikiran kita bukan dari objek. Karena objek sendiri juga berasal dari pikiran.

jika masih relatif
belum bisa melihat batasnya
selalu ragu ragu dan ingin berpindah
jangan campur campur.


Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #71 on: 18 April 2015, 01:40:17 PM »
Tidak demikian, bukan satu kesatuan yang terpisah. Tapi hanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kelihatan terpisahkan karena kita salah mempersepsikannya.
Ada yang dibau, pasti ada yang membaui, dan sebaliknya.

biar meriem saja yg menjawabnya.
anda pendukungnya, tentu harus menunggu ybs.

Offline btj

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 183
  • Reputasi: 5
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #72 on: 18 April 2015, 02:01:12 PM »
jika masih relatif
belum bisa melihat batasnya
selalu ragu ragu dan ingin berpindah
jangan campur campur.

Kebenaran dan ketidakbenaran tidak memiliki batasan. Yang ada adalah tepat waktu dan tepat sasaran.
Kebenaran dalam agama A bisa dianggap sesat oleh (umat) agama B, bahkan bisa juga ditafsir beragam oleh sesama umat dalam agama A sendiri. 
Bagaimana kita menentukan batasan Kebenaran yang disepakati oleh seluruh manusia?

Bukan karena faktor keraguan, tapi karena Kebenaran bersifat universal.
Kebenaran terdapat dalam semua hal, bahkan dalam ketidakbenaran* itu sendiri.
*karena ketidakbenaran sendiri juga relatif alias bisa dipandang sebagai Kebenaran dalam taraf tertentu.

Offline samudra

  • Warning: The Betet strikes back
  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: -5
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #73 on: 18 April 2015, 02:13:45 PM »
Kebenaran dan ketidakbenaran tidak memiliki batasan. Yang ada adalah tepat waktu dan tepat sasaran.
Kebenaran dalam agama A bisa dianggap sesat oleh (umat) agama B, bahkan bisa juga ditafsir beragam oleh sesama umat dalam agama A sendiri. 
Bagaimana kita menentukan batasan Kebenaran yang disepakati oleh seluruh manusia?

Bukan karena faktor keraguan, tapi karena Kebenaran bersifat universal.
Kebenaran terdapat dalam semua hal, bahkan dalam ketidakbenaran* itu sendiri.
*karena ketidakbenaran sendiri juga relatif alias bisa dipandang sebagai Kebenaran dalam taraf tertentu.

jika benar apa yg ditulis. saya tanya

   dalam kaitan sang jalan, mengapa orang mengembangkan semangat
   dengan merenungkan perjalanan 1000 langkah dimulai langkah pertama.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Celotehan Betet yang Mencerahkan
« Reply #74 on: 18 April 2015, 03:11:10 PM »
 :outoftopic: :outoftopic: :outoftopic:

 :backtotopic: :backtotopic: :backtotopic:

 _/\_ _/\_ _/\_

 

anything