//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Topics - ryu

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 27
76
Seremonial / met ultah DEWA yang ke 639 :))
« on: 04 October 2010, 07:29:45 AM »

78
JAKARTA--MI: Ketua MPR Ketua MPR Taufik Kiemas kembali keseleo lidah dalam upacara kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Jumat (01/10). Taufik yang didaulat untuk membaca pembukaan undang-undang dasar (UUD) 1945 empat kali salah membaca.

Di paragraf kedua, berbunyi "Dan perjuangan pergerakan" tapi dibaca oleh Taufik "Bahwa perjuangan pergerakan". Ketika membaca kalimat itu, Taufik juga mengalami kesulitan untuk mengucapkannya.

Dua kesalahan lainnya terjadi ketika membaca paragraf ke empat. "Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia", tapi Taufik tidak mengucapkan Indonesia. Serta kalimat "Persatuan Indonesia" tapi diucapkan "Persatuan Indonesia yang dipimpin oleh".

Kesalahan lainnya ialah di bagian akhir pemnbukaan. Di mana seharusnya "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" tapi dibaca oleh Taufik "Keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia".

Usai upacara Taufik yang ditemui wartawan meminta kemakluman dari semua pihak.

"Biasa, namanya juga orang tua. Agak salah bacanya," tukas Taufik.

Taufik mengaku teks yang dibacanya cukup besar. Tapi kesalahan pengucapan itu karena dirinya sendiri. "Teksnya cukup besar. Saya saja yang salah baca," cetusnya.

Upacara yang berlangsung kurang dari satu jam itu membuat kehebohan ketika dua orang dari kedutaan besar yang harus diungsikan ke tenda kesehatan. Kedua orang kedutaan itu ialah kuasa usaha Jordania dan satu dari kedutaan Amerika Serikat.
Kuasa usaha Jordan itu di papah oleh pihak kedutaan Syiriah untuk ke tenda kesehatan. Di sana dia mendapatkan bantuan oksigen dan tampak rebahan dengan dikipasi tenaga medis.

Sedangkan untuk pihak Amerika hanya duduk sebentar dan setelah upacara langsung pulang. Petugas medis pun sempat mempersiapkan tandu dan tempat tidur beroda.

Selain mereka dua orang polisi wanita, satu TNI AL, satu PNS, satu mahasiswa dan satu pramuka dibawa keluar barisan karena pingsan. (Rin/OL-3)

79
Baterai Seismograf Dicuri, Pemantauan Gunung Sinabung Sempat Terganggu
Khairul Ikhwan - detikNews


Medan - Pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) sempat terganggu. Baterai yang digunakan pada perangkat seismograf dicuri warga setempat.

Kini kondisi sudah normal kembali, dan pelaku pun diamankan polisi.

Cristianto, petugas Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) menyatakan, pencurian baterai itu sempat mengganggu proses pemantauan. Tetapi hanya beberapa jam saja. Penanganan segera dilakukan begitu masalah terdeteksi.

“Baterai yang diambil itu, dari perangkat yang dipasang di Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung. Baterai biasa ukuran 12 volt,” kata Cristianto di Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung yang berada di Jl. Pembangunan Ndokum Siroga, Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Kamis (30/9/2010).

Pencurian itu terjadi pada Minggu (26/9/2010). Polisi dari Polsekta Payung, Polres Karo, sudah menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Dua di antaranya merupakan warga Desa Suka Meriah yang berada persis di kaki Gunung Sinabung. Keduanya ditangkap saat berada di Jambur Dalian Natolu di Kabanjahe, yang merupakan salah satu lokasi pengungsian bagi warga korban letusan Gunung Sinabung.

Untuk mengantisipasi terjadinya kasus yang lain, petugas sudah mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga peralatan pemantau yang dipasang di sekitar Gunung Sinabung. Pasalnya, alat itu sangat berpengaruh terhadap deteksi letusan. Badan Geologi memantau Gunung Sinabung melalui empat stasiun seismik dan deformasi. Hasil pemantauan itu yang dijadikan rujukan informasi tentang kondisi Gunung Sinabung terkini.
(rul/nwk)

detiknews

80
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Living Buddha, Living Christ
« on: 30 September 2010, 07:28:03 AM »

Oleh : Thich Nhat Hanh

Jika Anda selalu beranggapan bahwa kr****n dan Buddhisme secara filosofis adalah berjauhan sebagaimana pendiri mereka masing-masing secara geografis, Anda mungkin akan sedikit terkejut. Dalam buku terlaris nasional, biarawan dan aktivis sosial Zen Thich Nhat Hanh menarik kesejajaran antara kedua tradisi itu yang sejalan, yang bergandengan tangan, menyusuri jalan yang sama untuk keselamatan. Dalam kekr****nan, ia menemukan ketenangan dalam Roh Kudus sebagai agen penyembuhan. Dalam ajaran Buddha, ia menemukan cinta tanpa syarat dalam bentuk kasih sayang untuk semua makhluk hidup. Dan dalam keduanya ia menemukan penekanan pada praktek dan semangat hidup masyarakat.

Berikut adalah kutipan beberapa bab dari buku ini :

Kehidupan Religius adalah kehidupan

Dua puluh tahun yang lalu di sebuah konferensi yang dihadiri oleh para teolog, dan profesor agama, seorang teman kr****n India saya mengatakan kepada majelis, “Kita akan mendengar tentang keindahan beberapa tradisi, tetapi itu tidak berarti bahwa kita akan membuat selada buah. Ketika tiba giliran saya untuk berbicara, saya berkata, “selada buah bisa lezat,! Saya telah berbagi doa Ekaristi dengan Bapa Daniel Berrigan dan menjadi ibadah kita, mungkin karena penderitaan kita bersama Vietnam dan Amerika selama bertahun-tahun.” Beberapa umat Buddha yang hadir terkejut mendengar saya telah berpartisipasi dalam Ekaristi, dan banyak orang kr****n tampaknya benar-benar kaget. Bagi saya, kehidupan beragama adalah kehidupan. Saya tidak melihat alasan untuk menghabiskan seluruh kehidupan hanya mencicipi satu jenis buah. Kita manusia dapat mengambil nilai-nilai terbaik dari banyak tradisi.

Profesor Hans Kung mengatakan, “Sampai ada perdamaian antara agama, tidak akan ada perdamaian di dunia.” Orang-orang membunuh dan dibunuh karena mereka berpegang terlalu erat dengan kepercayaan dan ideologi mereka sendiri. Ketika kita hanya meyakini bahwa agama kita adalah satu satunya kebenaran, pasti akan menghasilkan kekerasan dan penderitaan. Ajaran yang kedua dari Ordo Interbeing, yang didirikan dalam tradisi Buddhis Zen selama perang di Vietnam, adalah tentang melepaskan pandangan: “Jangan berpikir pengetahuan yang Anda miliki saat ini adalah tak berubah, kebenaran mutlak. Hindari pandangan yang sempit dan terikat dalam melihat saat ini. Pelajari dan praktekkan ketidakmelekatan dari pandangan Anda agar terbuka untuk menerima ‘sudut pandang’ orang lain.” Bagi saya, ini adalah praktek yang paling penting untuk perdamaian.

Dialog: Kunci Perdamaian

Saya telah terlibat dalam pekerjaan damai selama lebih dari tiga puluh tahun: memerangi kemiskinan, kebodohan, dan penyakit; pergi ke laut untuk membantu penyelamatan orang-orang perahu; mengevakuasi yang terluka dari zona tempur, pemukiman kembali pengungsi; membantu anak-anak lapar dan anak yatim; menentang perang; memproduksi dan menyebarkan buku tentang perdamaian; pelatihan kedamaian dan pekerja sosial, dan pembangunan kembali desa yang hancur oleh bom. Hal ini karena latihan meditasi – berhenti, menenangkan, dan melihat secara mendalam – yang telah mampu memelihara dan melindungi sumber-sumber energi spiritual saya dan melanjutkan pekerjaan ini.

Selama perang di Vietnam, saya melihat komunis dan anti-komunis membunuh dan menghancurkan satu sama lain, karena masing-masing pihak percaya bahwa mereka memiliki monopoli atas kebenaran. Banyak umat kr****n dan Buddha di negara kami berperang, bukan saling bekerja sama untuk menghentikan perang. Saya menulis sebuah buku berjudul “Dialog: Kunci Perdamaian,” tetapi suaraku tenggelam oleh bom, mortir, dan teriakkan. Seorang tentara Amerika berdiri di belakang sebuah truk militer meludah di atas kepala murid saya, seorang biarawan muda bernama Nhit Tri. Prajurit itu mungkin memiliki pola pikir bahwa kita Buddhis yang merusak upaya perang America atau bahwa murid saya adalah komunis yang menyamar. Bruder Tri Nhit menjadi begitu marah sehingga ia berpikir tentang meninggalkan biara dan bergabung dengan Front Pembebasan Nasional. Karena saya telah berlatih meditasi, saya bisa melihat bahwa setiap orang dalam perang adalah korban, bahwa tentara Amerika yang telah dikirim ke Vietnam untuk mengebom, membunuh, dan menghancurkan juga terbunuh dan cacat. Saya mendesak Brother Nhit Tri untuk mengingat bahwa mereka juga menjadi korban perang, korban pandangan yang salah dan kebijakan yang salah, dan aku mendesaknya untuk melanjutkan pekerjaannya untuk perdamaian sebagai biksu. Dia bisa melihat itu, dan ia menjadi salah satu pekerja yang paling aktif di Sekolah Pemuda Buddhis untuk Pelayanan Sosial.

Pada tahun 1966, saya datang ke Amerika Utara untuk mencoba membantu menghentikan beberapa pandangan yang salah yang menjadi akar terjadinya perang. Aku bertemu dengan ratusan individu dan kelompok-kelompok kecil, dan juga dengan anggota Kongres dan Menteri Pertahanan Robert McNamara. Kunjungan ini diselenggarakan oleh Persekutuan Rekonsiliasi, sebuah organisasi perdamaian antar agama, dan banyak orang kr****n yang aktif membantu saya dalam upaya ini, di antaranya Dr Martin Luther King, Jr, Pastor Thomas Merton, dan Pastor Daniel Berrigan. Mereka adalah, pada kenyataannya, orang Amerika dimana saya mudah untuk berkomunikasi dengan mereka.

Menyentuh Yesus

Tapi jalan untuk menemukan Yesus sebagai salah satu nenek moyang spiritual saya tidak mudah. Kolonisasi negara saya oleh Prancis sangat terkait dengan upaya-upaya para misionaris kr****n. Pada akhir abad ketujuh belas, Alexandre de Rhodes, salah satu dari para misionaris yang paling aktif, menulis dalam Cathechismus in Dies octo Divisus: “Sama seperti ketika sebuah kutukan, pohon gundul ditebang, cabang-cabang yang masih di atasnya juga akan jatuh, ketika Sakya [Buddha] yang menakutkan dan menipu telah dikalahkan, produksi berhala yang dihasilkan oleh ajaran mereka juga akan hancur. “Kemudian, pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Uskup Agung ka****k Ngo Dinh Thuc, dalam usahanya untuk mewartakan Injil di Vietnam, sangat bersandar pada kekuatan politik dari kakaknya, Presiden Ngo Dinh Diem.Keputusan Presiden’s Diem 1963 yang melarang perayaan Wesak, hari libur nasional Buddha yang paling penting, adalah pukulan yang keras bagi kami. Puluhan ribu kaum awam dan pendeta Buddha berdemonstrasi untuk menunjukkan kebebasan beragama, yang mengarah ke kudeta dan penggulingan rezim Diem. Dalam suasana diskriminasi dan ketidakadilan terhadap non-kr****n, maka sulit bagi saya untuk menemukan keindahan ajaran Yesus.

Hanya kemudian, melalui persahabatan dengan orang-orang kr****n dan orang-orang yang benar-benar mewujudkan semangat pemahaman dan belas kasih Yesus, saya kemudian telah mampu menyentuh kedalaman kr****n. Saat saya bertemu Martin Luther King, Jr, saya tahu saya berada di hadapan orang yang suci. Tidak hanya kontribusinya, tapi sosoknya adalah sumber inspirasi besar bagi saya. Dan orang lain, yang kurang dikenal, yang telah membuat saya merasa bahwa Tuhan Yesus masih di sini bersama kami. Hebe Kohlbrugge, seorang wanita Belanda yang luar biasa yang menyelamatkan hidup ribuan orang Yahudi selama Perang Dunia II, begitu bertekad untuk membantu anak yatim dan anak-anak Vietnam yang sangat miskin lain selama perang yang pemerintahannya menolak untuk mendukung pekerjaan ini, lalu ia mengembalikan medali Perang Dunia II yang diperolehnya. Pendeta Heinz Kloppenburg, Sekretaris Jenderal Persekutuan Rekonsiliasi Jerman, juga mendukung kerja kemanusiaan kita. Beliau begitu baik dan begitu terbuka, saya hanya perlu mengucapkan beberapa kata kepadanya dan dia langsung mengerti semuanya. Melalui laki-laki dan perempuan seperti ini, saya merasa bahwa saya telah mampu menyentuh Yesus Kristus dan tradisi-Nya.

Komunikasi Sesungguhnya

Pada altar di kuil saya di Perancis terdapat gambar Buddha dan Yesus, dan setiap kali saya menyalakan dupa cahaya, saya menyentuh keduanya sebagai nenek moyang rohani saya. Saya bisa melakukan ini karena kontak dengan orang-orang kr****n sejati. Ketika Anda menyentuh seseorang yang secara otentik mewakili tradisi, Anda tidak hanya menyentuh dia atau tradisinya, Anda juga menyentuh Anda sendiri. Kualitas ini sangat penting untuk dialog. Ketika peserta bersedia untuk belajar dari satu sama lain, dialog terjadi hanya melalui kebersamaan mereka. Ketika orang-orang yang mewakili tradisi spiritual mewujudkan esensi dari tradisi mereka, hanya dengan cara mereka berjalan, duduk, dan tersenyum telah berbicara banyak tentang tradisi itu.

Faktanya, kadang-kadang kita lebih sulit untuk melakukan dialog dengan orang-orang dalam tradisi kita sendiri dibandingkan dengan tradisi yang lain. Kebanyakan dari kita telah menderita oleh kesalah pahaman atau bahkan merasa dikhianati oleh orang-orang dari tradisi kita sendiri. Tetapi jika saudara-saudari dalam tradisi yang sama tidak bisa memahami dan berkomunikasi satu sama lain, bagaimana mereka dapat berkomunikasi dengan orang-orang di luar tradisi mereka? Agar dialog memberikan hasil, kita harus hidup dalam tradisi kita sendiri dan, pada saat yang sama, mendengarkan secara mendalam orang lain. Melalui praktek mendengarkan dan melihat secara mendalam dalam, kita menjadi bebas, mampu melihat keindahan dan nilai-nilai dalam tradisi kita sendiri dan ‘tradisi orang lain.

Bertahun-tahun yang lalu, saya menganggap bahwa dengan memahami tradisi Anda sendiri lebih baik, Anda juga akan mengembangkan rasa hormat, pertimbangan, dan pemahaman bagi orang lain. Saya punya pikiran naif, semacam prasangka warisan dari nenek moyang saya. Saya dulu berpikir bahwa karena Buddha telah mengajar selama empat puluh lima tahun dan Yesus hanya dua atau tiga tahun, Buddha pasti guru yang lebih lengkap. Saya memiliki pikiran itu karena saya belum memahami ajaran Sang Buddha dengan baik.

Suatu hari ketika ia berusia tiga puluh delapan tahun, Sang Buddha bertemu dengan Raja Kosala Prasenajit. Sang Raja berkata, “Pendeta, Anda masih muda, namun orang-orang memanggil Anda ‘Yang Tercerahkan.” Ada orang-orang kudus di negara kami berumur delapanpuluh dan sembilan puluh tahunan, dihormati oleh banyak orang, namun tidak satupun dari mereka mengklaim menjadi yang tercerahkan. Bagaimana pemuda yang seperti Anda membuat klaim seperti itu? “

Sang Buddha menjawab, “Yang mulia, pencerahan bukanlah masalah usia. Sebuah percikan kecil api memiliki kekuatan untuk membakar seluruh kota.. Racun ular yang kecil dapat membunuh Anda yang dalam sekejap. Seorang pangeran yang masih bayi  memiliki potensi menjadi raja. Dan seorang biarawan muda  memiliki kemampuan menjadi tercerahkan dan mengubah dunia. “

Penutup

Benang yang mengikat buku ini adalah tema yang sama yang menarik banyak orang kr****n terhadap agama Buddha: mindfulness. Melalui anekdot, referensi Kitab Suci, dan ajaran dari kedua tradisi, Nhat Hanh menunjukkan kesadaran yang merupakan bagian integral dari semua praktek keagamaan dan mengajarkan kita bagaimana mengolahnya dalam kehidupan kita sendiri. Nhat Hanh tidak memiliki keinginan untuk mengecilkan ajaran ritual terhormat teologis dan yang membedakan agama Buddha dan kr****n, tetapi ia mengajak kita untuk mempertimbangkan bahwa di luar doktrin-doktrin tersebut terletak satu kesatuan kebenaran.

Buku  Ini adalah buku yang sangat bagus untuk siapa saja yang memiliki pikiran terbuka dan tidak terperosok dalam dogma. Bukan buku yang membuat kita menjadi keras kepala secara dogmatis. Ketika kita mulai membacanya, kita akan melihat bahwa buku ini mampu berbicara banyak dengan beberapa kata. Hampir setiap kalimat akan menyebabkan kita berhenti sejenak dan berpikir. Kita banyak diperkenalkan dengan ide-ide baru dan filsafat melalui buku ini. Kita akan mendapatkan banyak wawasan budaya dan filosofis. Buku ini membantu kita untuk berdamai dengan dua agama dan menunjukkan bagaimana ajaran-ajaran inti mereka yang kompatibel.

81
Mahayana / vinaya mahayana
« on: 26 September 2010, 08:53:27 AM »
Bhikkhu Yen Kiat


Alih Bahasa
U. SDG Kumuda Gayasih

Mahayana Vinaya

Penerbit;
Buddharasmi, Vihara Nagasena
Patjet Sindanglaya

Sekretariat. Djalan Petak Baru 48
Djakarta Kota







Pendahuluan

Dengan sangat gembira saya menulis sekata dua kata memujikan kitab yang
bernilai ini, buah pena dari teman dan guruku Yang Arya Bhikkhu Yen Kiat.
Dewasa ini, berkat fasilitas perhubungan modern dan terbitnya buku Buddhis
dalam satu bahasa internasional (Inggris), umat Buddha dari seluruh dunia
telah menjadi lebih dekat satu sama lain, maka teramat penting sekali kita
umat Buddha menjauhkan pertentangan-pertentangan picik yang tak mencerminkan
jiwa Buddhis. Dengan tak menghiraukan perbedaan-perbedaan aliran kita harus
bekerjasama menyebarluaskan djiwa sejati agama kita tanpa terlalu menitik
beratkan interpretasi yang harfiah atas Dharma yang memangnya sedikit
berbeda dari negara ke negara. Maka adalah maksud dan tujuan Yang Arya
Bhikkhu Yen Kiat untuk menerapkan pengetahuannya yang mendalam tentang
kedua-duanya kendaraan (Yana) demi untuk mengusir kesalahfahaman yang telah
timbul.

Ambillah misalnya konsepsi tentang corak sejati para bhikkhu Mahayana yang
sudah disalahartikan secara luas dan umum. Terkadang orang percaya bahwa
bhikksu Mahayana tidah diharuskan hidup mentaati Vinaya secara ketat. Dari
buku ini kita mengetahui bahwa versi vinaya dari kedua-duaya aliran Mahayana
dan Theravada terkecuali satu dua hal yang kecil adalah hampir identik, dan
bahwa versi Mahayana bukanlah kurang tetapi bahkan lebih.

Mengenai ketatnya aturan-aturan itu dipatuhi dalam praktek, hal ini berbeda
sejalan dengan keadaan politik atau lain-lain keadaan yang terdapat dinegeri
masing-masing, tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan perbedaan pokok
anatra kedua yana itu. Di Tiongkok saja pernah tinggal dalam vihara-vihara
dimana aturan-aturan itu di pegang dan ditaati secara ketat, dan tentu saja
juga telah tinggal atau mengunjungi vihara-vihara dimana bhiksu-bhiksunya
agak kendor melaksanakannya.

Sangatlah menggembirakan bahwa Yang Arya Bhikkhu Yen Kiat telah memberikan
penekanan khusus atas keputusan JMS Sang Buddha yang menyatakan bahwa aturan
Vinaya boleh diubah dalam hal-hal yang benar-benar membutuhkannya misalnya
seorang bhikkhu yang berkunjung ke negeri Inggris pada musim salju terpaksa
siang dan malam duduk di dekat perapian oleh karena hawa udara terlalu
dingin untuk keluar dalam jubahnya yang tipis, dan yang mungkin akan
menybabakan kematiannya kalupun dicobanya pergi keluar. Nyatalah bahwa hal
ini bukan perbuatan yang selaras dengan semangat Dharma yang diungkapkan
J.M.S Sang Buddha, Guru Agung Jalan tengah dan penentang keekstriman!
Mungkin J.M.S. Sang Buddha akan meminta seorang Eskimo yang hidupnya di
tengah-tengah es dan salju supaya ia berpakaian dan makan sesuai dengan
cara-cara yang berlaku didaratan panas yang membakar dari India ? Jikalau
demikian halnya, maka meminta seorang eskimo menjadi Buddhis adalah sama
dengan meminta kematiannya! Dalam hal yang sedemikian itu,
perubahan-perubahan peraturan jubah adalah satu persoalan penting untuk
tugas suci bhiksu dalam memyebarluaskan Dharma. Itu bukanlah satu kesalahan
tetapi satu kebajikan.! Terkecuali Bengal dan Khasmir, seluruh India pada
zaman kuno memperlihatkan bahwa sayuranis tidak dikenal di India sebelum
agama Buddha menyeluruh luas di India. Para sarjana Hindu pun mengakui bahwa
Praktek sayuranis diterima dari agama Buddha, dan selain Buddhsi dewasa ini.
Benar bahwa menurut Vinaya seorang bhiksu harus tidak menolak apa yang
diberikan kepadanya itu terdapat pula bukti-bukti bahwa India Buddhis zaman
dahulu adalah sayuranis seperti halnya Tiongkok, tetapi di lain pihak kalau
orang berkelurga yang taat mengetahui bahwa para bhiksu merasa jijik akan
makanan yang melibatkan pembunuhan hewan yang tdak bersalah, maka yang
manakah dari orang-orang berkeluarga itu akan penah berfikir untuk
memberikan makanan daging kepada para bhikkhu? Kalau kita semua menegaskan
bahwa membunuh hewan dan menggunakan dagingnya sebagai makanan adalah
bertentangan dengan semangat Sang Maha Penyayang, maka tidaklah akan ada
orang yang ingin memberikan makanan daging kepada bhiksu-bhiksu. Sejalan
dengan itu, jumlah hewan yang disembelih pun akan berkurang dengan ribuan
setiap harinya.

Dalam zaman modern ini hewan jarang disembelih untuk perorangan, namun
jelas bahwa sesungguhnya kita semua bertanggung jawab juga atas kematian
mereka sebab tukang-tukang jagal menyediakan daging sesuai dengan permintaan
kita.

Demikianlah maka pada zaman ini tidaklah masuk akal sama sekali untuk para
bhikkhu menuntut bahwa mereka tidak mengetahui hewan itu sengaja dibantai
khusus untuk mereka. Pada zaman dahulu keadaanya lain ,pada masa seorang
petani menyemblih seekor hewan untuk keluarganya dan dalam hal ini daging
yang diberikan kepad seorang bhikhu hanya sisanya.

Jika pada dewasa ini hanya ada segelintir bhiksu saja penghindaran mereka
akan daging tidak akan berapa berarti dan tidak menyelamatkan banyak jiwa
hewan. Akan tetapi kalau terdapat beratus-ratus ribu bhikkhu, maka mereka
jelas akan menambah banyak persediaan si tukang jagal. Dalam hal ini vinaya
mentaati ajaran Sang Maha Penyayang secara ketat sekali.

Sebagai penutup, marilah kita semua tidak merangkul pada Yana ini atau yana
itu, tetapi marilah kita menjadi oarang Buddhis yang sejati dan menerima
semua yang baik daripada kedua yana tersebut.

Semoga kitab ini membawa pada saling pengertian dan toleransi yang lebih
besar diantara semua umat Buddha. Semoga semua makhluk berbahagia.

John Blofeld
Chulalongkorn University
Bangkok

Bangkok, 3-3 -1960



P r a k a t a

Di Tiongkok terdapat tiga belas aliran Buddha Tionghoa :
1. Mazhab Abhidharma atau Sekte Kosa
2. Mazhab Satyasidhi
3. Maszab Vinaya
4. Mazhab Tri Sastra
5. Mazhab Nirvana
6. Mazhab Dasabhumika
7. Mazhab Sukhavati
8. Mazhab Dhyana
9. Mazhab Samparigraha
10. Mazhab Madhyamika
11. Mazhab Avatamsaka
12. Mazhab Dharmalaksana
13. Mazhab Mantra ( kini disebut Vajrayana)

Yang ketiga, yakni mazhab Vinaya atau Mazhab Preceptif adalah yang teramat
penting. Kata Vinaya diinterpretasikan peraturan, atau Perintah Disiplin
Kerahiban dan pertapan, atau Disiplin untuk para Bhikkhu.

Secara khusus Vinaya dikenal sebagi larangan-larangan atau perintah-peintah
yang berisikan hukum-hukum dan aturan-aturan untuk para rahib. Vinaya
terbagi dalam dua bagian yang terpisah, yaitu perturan Pratimoksa dan
Peraturan Luar. Yang belakangan itu adalah tegas berbeda dan terpisah dari
yang disebut duluan terdiri dari kesalahan-kesalahan yang ringan.

Sila dan Vinaya sebenarnya teramat penting sekali sebagai aturan utama yang
memimpin para baiarawan dan kemurnian dan pemeliharaan diri. Sila dan Vinaya
diperuntukkan biarawan umum yang selalu membutuhkan Vinaya untuk memlihara
kemmurniannya agar ia tak ternodakan oleh hidup sehari-hari. Dengan cara ini
maka mungkinlah untuk memasukkan semua peraturan-peraturan kedalam satu
kitab yang kiranya dapat diterima sebagai Kitab Pakem aturan Tata Kelakuan
baik untuk rahib maupun orang berkeluarga.

Saya harap umat Buddha di Timur dan Barat akan mendapatkan dalam kitab ini
satu penuntun yang praktis dalam usaha memperkembangkan diri.

Akhirnya saya ingin memanjatkan disini terima kasih saja kepada Profesor
John Blofeld dari fakultas Kesenian, Universitas Chulalongkorn, yang telah
memeriksa dan membandingkan pengolahan saja ini dengan aslinya Sutra-Sutra
Tionghoa dan membantu memberikan kata pendahulan pada kitab ini, dan kepada
Mr. Royston Mason dari Maha Mongkut University yang telah memeriksa
naskah-naskah dan memperbandingkanya dengan kitab-kitab Disiplin dari Pali
Tex Society, London



Bhikhu Yen Kiat

Bangkok 24 Januari 1960

82
Lingkungan / DPRD Jambi Wacanakan Tes Keperawanan saat PSB
« on: 24 September 2010, 12:23:57 PM »
DPRD Jambi Wacanakan Tes Keperawanan saat PSB
JAMBI - Wacana kontroversial dilontarkan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Bambang Bayu Suseno. Dia mewacanakan tes keperawanan dalam penerimaan siswa baru (PSB) sekolah negeri di Jambi. Jika tak lulus tes, alias tak perawan, seorang gadis tak bisa melanjutkan sekolah.

"Idenya sederhana. Orang tua yang punya anak gadis pasti tidak ingin anaknya kehilangan keperawanan sebelum waktunya. Dengan adanya tes keperawanan sebelum melanjutkan sekolah, anak-anak gadis akan berusaha menjaga kehormatannya," tutur Bambang beberapa waktu lalu.

Kemarin (20/9) Bambang mengulang wacana tersebut. Kali ini dia menyatakan siap mengajak berbagai pihak untuk mendiskusikannya. Bahkan, menurut dia, wacana itu akan dituangkan dalam rancangan peraturan daerah (raperda) Provinsi Jambi gagasan komisi IV. "Kalau perlu kita buat diskusi. Semua boleh menyampaikan pendapat. Memang kontroversial. Tapi, tujuannya kan baik, menjaga moral anak-anak kita," jelasnya.

Bambang mengatakan, jika siswa yang sudah menikah dilarang masuk sekolah negeri, mengapa siswa yang tidak perawan boleh. Padahal, siswi itu sama-sama bukan seorang gadis. Namun, Bambang mengaku belum mempelajari dasar hukumnya.

Aswan Zahari, ketua komisi IV, secara tidak langsung mendukung wacana tes perawan pada PSB tersebut. Namun, Aswan terkesan enggan bicara soal itu. "Perlu dibahas," katanya singkat.

Menurut Bambang, pergaulan remaja Jambi kian memprihatinkan. Pacaran yang menjurus ke eksploitasi seksual dikhawatirkan sudah terjadi pula. Pengawasan oleh sekolah dan orang tua dinilai lemah. Karena itu, kata dia, pilihannya tinggal menyerahkan pengawasan sepenuhnya kepada si anak. "Dari sanalah asal ide raperda tes keperawanan pada PSB tersebut," ujarnya.

Dengan keharusan lolos tes keperawanan, kata dia, tiap gadis akan berusaha menjaga kegadisannya. "Mereka kan pasti ingin lolos tes keperawanan agar bisa melanjutkan pendidikan," katanya.

Pada praktiknya nanti, lanjut dia, lulusan SD yang akan meneruskan pendidikan ke SMP diberi tes keperawanan. Begitu juga lulusan SMP yang mendaftar SMA dan lulusan SMA yang mendaftar perguruan tinggi.

Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Jambi Sudirman mengingatkan, raperda tes keperawanan pada PSB mungkin dinilai melanggar hak asasi manusia. Selain itu, beberapa peraturan perundang-undangan mungkin juga dilanggar. Misalnya, undang-undang pendidikan.

"Tiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Itu amanat undang-undang lho. Jadi, siapa pun, baik perawan atau tidak, berhak bersekolah," tuturnya.

Meski begitu, Sudirman memberi peluang berkembangnya wacana itu. Apa lagi, perda inisiatif memang hak anggota dewan. "Tapi, perlu dipelajari lagilah," katanya

83
Lingkungan / Pesawat Jatuh, Peserta Lomba Foto Sibuk Memotret
« on: 24 September 2010, 12:22:02 PM »


BANDUNG – Peristiwa kecelakaan pesawat jenis Cessna di Bandara Husen Sastranegara, Bandung, pagi tadi, menjadi sasaran ratusan peserta lomba foto yang tengah berlomba.
 
Sebagaimana diketahui, kecelakaan yang menimpa pesawat warna biru putih itu terjadi saat diadakan lomba foto bertajuk Bandung Air Show 2010.
 
Pantauan di lokasi, ratusan peserta foto tersebut langsung mendekat ke bangkai pesawat yang tengah terbakar. Sederet aktivitas penyelamatan dan penanganan dari aparat pun diabadikan mereka yang memiliki hobi memotret.
 
“Saya mengabadikan kejadian ini, mulai dari hendak menyilang sampat jatuh terbakar,” ujar seorang peserta lomba, Jumat (24/9/2010).
 
Saat ini, petugas di lapangan tengah melakukan olah TKP dan pembersihan di lokasi jatuhnya pesawat. Sedangkan, Pilot Alexander Supelli yang kondisinya belum diketahui, saat ini sudah dibawa ke RSAU Dr Salamun, Bandung.
(Yugi Prasetyo/Koran SI/teb)

84
Mahayana / Re: Apakah ada aturan Bhante Mahayana boleh main musik?
« on: 23 September 2010, 11:11:47 PM »
[admin]Topik ini merupakan pecahan dari topik tentang bhikkhu theravada boleh main gitar/musik, ini merupakan pemisahan dalam pembahasan mahayana.Thanks to Bro Sobat-Dharma & GandalftheElder atas sarannya[/admin]


pose kesukaan johan3000 :

85
Sutta Vinaya / Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?
« on: 23 September 2010, 07:51:19 PM »
Apakah ada aturan Bhante boleh main gitar?


86
Kesehatan / pertolongan pertama pada luka bakar
« on: 22 September 2010, 07:41:23 AM »
Aditya Wardhana, dokter spesialis bedah plastik, memberikan beberapa tips penanganan pertama pada korban penderita luka bakar.

Pertama, jauhkan dari sumber panas.
panas: ShowHide


Kedua, jangan diolesi cairan seperti odol, minyak goreng, kecap, ataupun minyak tanah karena akan memperdalam luka bakar.
odol: ShowHide


Ketiga, buka keran air atau keran ledeng, lalu alirkan air tersebut ke arah bagian tubuh yang terkena luka bakar selama 10-20 menit. Ini dilakukan untuk menurunkan suhu panas yang diakibatkan luka bakar tersebut.

Hal yang dilarang
Jangan memakai air es atau es batu atau mencemplungkan diri dalam bak mandi, karena perubahan suhu yang tiba-tiba (antara panas dan dingin), akan memperdalam luka bakar.

Apabila luka bakar yang dialami serius, seperti luka bakar yang dialami oleh korban ledakan gas elpiji, maka yang harus dilakukan adalah:
gas meledak: ShowHide

   1. Buka baju korban.
   2. Lepaskan cincin, jam, atau barang apapun yang melekat pada diri korban.
   3. Selimuti tubuh korban dengan selimut bersih.
   4. Lalu, bawa ke rumah sakit.

87
Kesehatan / Mengapa Jangan Minum Teh Kemasan
« on: 22 September 2010, 07:37:25 AM »
Mengapa Jangan Minum Teh Kemasan

    VIVAnews - Jika Anda ingin mendapatkan khasiat teh secara maksimal, pilihlah teh yang diseduh dengan air hangat, bukan teh kemasan siap minum. Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam National Meeting of the American Chemical Society, teh instan mengandung level antioksidan dan polifenol sangat rendah.

    "Konsumen sebenarnya mengerti konsep dari manfaat minum teh dan mengonsumsi produk teh lainnya. Tetapi di sini ada jarak persepsi yang besar antara sehatnya mengonsumsi teh dengan jumlah pasti nutrisi dalam teh siap minum," kata salah satu peneliti, Shiming Li, PhD, seperti dikutip dari NY Daily News.

    Sebenarnya kekurangan teh siap minum bukan hanya karena level nutrisi yang sangat rendah, tetapi juga kandungan gulanya yang sangat tinggi. Tim peneliti mengetahuinya dengan mengukur kadar polifenol pada enam merk teh yang beredar dipasaran.

    Setengah dari merk tersebut diketahui secara virtual tidak memiliki antioksidan, serta kadar polifenol sangat kecil. Teh yang dikemas dalam kantung biasanya mengandung 175 miligram polifenol, dua kali lebih besar dibandingkan teh siap minum.

    Alasan mengapa kadar nutrisi teh siap minum sangat sedikit ternyata cukup dilematis. Menurut Li, perusahaan sengaja menurunkan kadar polifenol dalam teh kemasan demi merebut pasar. Sebab, nutrisi utama dalam teh itu memberi efek rasa pahit yang tak disukai konsumen.

88
Sains / Ada Bintang Baru Dikelilingi 7 Planet
« on: 20 September 2010, 12:46:52 PM »


Para astronom Eropa menemukan sebuah bintang yang dikelilingi tujuh planet. Ini merupakan penemuan eksoplanet terbesar sejak 15 tahun lalu. Bintang ini mirip dengan sistem tata surya. Meski begitu, belum ditemukan bukti bahwa tata surya itu layak menjadi tempat tinggal manusia kelak.

Bintang itu adalah HD 10180, berada pada jarak 127 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi bintang selatan Hydrus, ular air jantan, demikian laporan European Southern Observatory (ESO) dalam siaran pers Selasa (24/8/2010). Mereka mendeteksi lima planet besar, seukuran Neptunus, tetapi mengorbit dalam setahun antara enam hari dan 600 hari. Dua planet lain, yang satu seukuran Saturnus, mengorbit selama 2.200 hari. Sedangkan planet lainnya, 1,4 kali massa Bumi, mengorbit bintang HD 10180 hanya dalam waktu 1,18 hari Bumi mengitari Matahari.

Jadi, ini merupakan sistem bintang dengan tujuh planet. Sedangkan sistem Matahari memiliki delapan planet. Astronom ESO, Christophe Lovis, mengatakan, ”Kita tengah memasuki  penelitian eksoplanet, studi tentang sistem planet yang kompleks dan bukan planet satu per satu.” Menurut NASA, sejak 1995, terdeteksi 402 bintang dengan planet-planetnya. Sejauh ini tidak ada di antara planet-planet itu, meski mirip dengan Bumi, memiliki suhu yang memungkinkan adanya air dan kehidupan.

89
Humor / Biksu dan Pangeran
« on: 20 September 2010, 12:42:44 PM »
Seorang biksu diperintah oleh raja untuk mendampingi sang pangeran ke hutan untuk berburu rusa.

Selama berburu bidikan panah sang pangeran selalu tdak mengenai sasaran,
sang pangeran sangat geram dan tanpa ia sadari ia berkata kasar
"bangsat bidikanku meleset!!"
"husss!" kata si biksu
"pangeran tidak boleh berkata kasar,
apa pangeran tidak takut pada dewa petir yang selalu menghukum orang-orang yang berbicara kasar".
"Persetan dengan dewa petir, pokoknya hari ini aku harus pulang dengan membawa
hasil buruanku". Jawab sang pangeran sambil membidik seekor rusa buruannya.

Tapi memang hari itu pangeran sedang sial, bidikannya meleset lagi dan tentunya sang pangeran makin marah
"bangsat.. bidikanku meleset lagi".

Sang biksu kembali menasehati sang pangeran, tapi kali ini dengan dibarengi ancaman "kalo sekali lagi pangeran bekata kotor maka saya tidak akan segan memohon pada dewa petir untuk menghukum pangeran"
kata biksu yang mulai marah karena nasehatnya ngga digubris oleh sang pangeran.

Mendengar ancaman sang biksu, sang pangeran malah merasa tertantang "bangsat..bangsat...bangsat..1000X bangsat.. Ayo,mana dewa petirmu..mana?".
Sang biksupun lansung berdoa, meminta dewa petir untuk menghukum sang pangeran yang mulai lancang,
dan tiba-tiba langit mendung...
angin bertiup sangat kencang.....
entah dari mana datangnya tiba-tiba

"DHUUUUAAAAAAARRR...AR....AR....AR" petir menyambar,
tapi aneh.. petir itu menyambar sang biksu, padahal ia sama sekali ngga pernah berkata kasar.

Sang pangeran berdiri disamping mayat biksu yang gosong karena tersambar petir, dan bertanya pada dewa petir
"wahai dewa petir, aku yang berbicara kasar tapi kenapa biksu ini yang engkau sambar".
Dewa petir menjawab













"bangsat..bidikanku meleset".

90
Kesalahan-kesalahan umum yg dijumpai dalam berargumentasi (logical fallacy)

1). Circular Reasoning (pembuktian berputar): Tuhan ada karena begitulah kata kitab (…..), dan kitab (…..) pasti benar karena merupakan tulisan / kata-kata Tuhan.

2). No True Scotsman - Kejahatan yang dilakukan oleh sebagian Muslim/kr****n/ Buddhis/Hindu dikarenakan mereka bukanlah Muslim/kr****n/ Buddhis/Hindu sejati.

3). My weakness is your weakness - Agama didasarkan pada iman, jadi science pun didasarkan pada iman. Agama memiliki organisasi /
terorganisasi dan memiliki dogma sehingga Ateisme pun pastilah terorganisasi dan memiliki dogma.

4). Negative proof - Sesuatu benar karena anda tidak dapat membuktikan bahwa sesuatu tersebut tidak benar.

5). Pembuktian berdasarkan asumsi - misal: Diasumsikan bahwa Allah adalah tuhan yang benar, sehingga menguntungkan bila anda memeluk Islam. Diasumsikan bahwa beragama tidak membawa kerugian, sehingga menguntungkan bila anda memeluk agama. Diasumsikan bahwa Tuhan akan menghukum pendosa, sehingga menguntungkan bila anda memeluk agama.

6). Berhubungan dgn poin 4, kritik pada evolusi dianggap sbg bukti penciptaan, padahal bukan hanya ada 2 kemungkinan yg ada, bukan hanya A benar B salah, atau A salah B benar. (A=evolusi, B=kreasionisme)

7). Kitab suci agama tertentu adalah benar 100%, lainnya adalah salah/ penyimpangan, kitab suci tsb adalah bukti yg lebih kuat daripada eksperimen science apapun.

8 ). Bila teori science sesuai atau bisa dicocok2kan dengan isi kitab suci tertentu maka kitab suci tsb meramalkan kenyataan pengetahuan yg diberikan oleh science. Bila bertentangan, maka science yg salah, kitab suci tsb tetap selalu benar.

9). Mendeskripsikan Tuhan/ mempercayai Tuhan yg berupa pribadi, pribadi yg memiliki kesempurnaan yg diimpikan oleh manusia. Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Tahu. Ironisnya dgn begitu maka Tuhan tsb memiliki sifat2 mirip manusia (cemburu, marah, sedih, senang, pengasih, berkuasa, berpengetahuan).

10). a). Moral dianggap berasal dari kitab tertentu/ ajaran agama tertentu. Semua ateis akan berbuat jahat tidak terkontrol (merampok, mencuri, memperkosa, dsb).
b). Masih berhubungan dengan moral: dengan agama mempromosikan kebaikan maka agama tsb benar dan harus dipelihara dan dikembangkan. Meski sebuah agama berguna (poin a).), bukan berarti bhw agama tsb memberikan kebenaran, nilai kebenaran tidak dipengaruhi oleh nilai kegunaan.

11. God of the Gaps Fallacy. Kalau science tidak bisa menjelaskan
sesuatu, maka langsung didaulat penyebabnya adalah Tuhan. Kalau sebabnya
akhirnya ditemukan sebagai bukan Tuhan, maka Tuhan berpindah ke "gap"
atau misteri yang lain.

12). Terutama dalam evolusi, "saya tidak melihatnya, maka saya tidak percaya". Padahal penglihatan manusia hanyalah satu cara di antara berbagai cara observasi lain yg bahkan jauh lebih akurat.

13). Lempar argumen satu, kemudian lempar argumen lain. Seolah2 ada kumpulan argumen yg diambil dari berbagai tokoh spt Harun Yahya, Plato, Agustinus, dsb. Misal: tanya "bagaimana terjadinya mata", sementara kita sibuk menjelaskannya secara detil, argumen berikut dilempar: "mana itu fosil perantara (intermediate fossil)", itu susah payah dijelaskan, muncul lagi argumen berikutnya. Kebanyakan pertanyaan hanya digunakan sbg amunisi, bukan rasa keingintahuan sejati.

14). Percaya pada otoritas/ karisma dari tokoh2 agama tertentu. Dalam mempelajari science tentu kita membaca dan percaya isi buku2 teks science, tapi (1). kita lihat content-nya - jalan pemikiran dan data2 pendukungnya. (2). mekanisme komunitas science sendiri menerapkan sistem verifikasi yg sangat ketat, yg masuk textbook tentu adalah teori yg sudah lolos melewati proses verifikasi tsb.
Dalam dunia agama tentu otoritas/ karisma sangat berpengaruh, baik otoritas dari tokoh tertentu maupun otoritas ajaran doktrin tertentu. Karena itu tentunya beragama tertentu butuh "iman" tertentu.

15). Highly imaginative. Dan ini mungkin satu yg positive dari sekian banyak poin sebelumnya. Ini berhubungan dgn God of the Gaps pd poin 11. Untuk menempatkan Tuhan pada gap suatu misteri yg ada, maka imajinasi yg tinggi digunakan. Ntah seberapa rumit atau seberapa desperate penjelasan yg diperlukan, selalu saja ada cerita yg bisa menyambungkan suatu misteri dgn Tuhan.

16). Mysteries are good. Sesuatu yang misterius atau belum ada penjelasannya langsung didaulat sebagai "teritori" Tuhan. Kalau ada sesuatu yang belum bisa dijelaskan oleh sains, para Teis langsung kegirangan, "Aha! Para Ateis ternyata tidak bisa menjelaskan ini dan itu, ini bukti adanya Tuhan", tanpa sama sekali berusaha mencari penjelasan alternatif tentang fenomena tersebut. Bagi para Teis jawaban "tidak tahu" rupanya tidak bisa diterima, dan harus diganti dengan "Tuhan". Ada kesan bahwa misteri-misteri ini harus dipertahankan, jangan sampai penjelasan yang non-Tuhan muncul. Dan dengan niat memperkuat Tuhan, mereka mencari-cari misteri yang belum bisa dipecahkan sebagai tropi kemenangan Tuhan, tanpa niat untuk membantu memecahkan misteri-misteri tersebut. Padahal, misteri-misteri yang mereka kumpulkan sebagai "amunisi" itu berasal dari para ilmuwan yang mereka anggap sebagai "musuh" Teisme.

17). Burden of proof (beban pembuktian). Terutama pada keberadaan Tuhan. Argumen yg sering sekali saya dengar: Buktikan kalau Tuhan itu tidak ada!. (bisa juga: buktikan kalau dimensi gaib itu tidak ada, fenomena paranormal, dsb). Tidak ada yg namanya membuktikan bhw sesuatu tidak ada. Bebannya terletak pd yg percaya utk membuktikan bhw sesuatu itu ada (dlm kasus ini Tuhan).
—> (terkait dgn poin ke 4: negative evidence).

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 27